Terlahir kembali bag 2

Namun, Ki Amuraka rupanya keliru dalam perhitungannya. Susunan tulang Getot yang berantakan membuat proses penyatuan Jin Qorin dan Getot Darjo berjalan lebih lambat dari perkiraan.

"Sudah sebulan jasad pemuda itu berada di dalam tubuhmu, Udhet. Namun, belum kulihat tanda-tanda kehidupan," ujar Ki Amuraka dengan nada khawatir.

"Grokk grokk grokk," jawab Udhet seolah membenarkan.

"Ya, Udhet, kau benar. Kita tidak boleh putus asa. Anak ini memang memiliki keanehan sehingga prosesnya menjadi lebih lama. Tetapi, jika tidak ada pergerakan juga, terpaksa aku harus melakukan cara terakhir," kata Ki Amuraka dengan nada pasrah namun penuh tekad.

"Grokk grokk grokk grokk grokk...!!" Udhet tiba-tiba menunjukkan kepanikan dan langsung mendekati Ki Amuraka, melilit tubuh tuannya dengan lembut. Ki Amuraka pun membelai kepala Udhet dengan kasih sayang.

"Aku harus melakukannya, Udhet. Hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa kembali hidup," ucap Ki Amuraka mencoba menenangkan.

"Grokk grokk...!!!" Udhet seolah membantah.

"Tidak, Udhet. Tak ada cara lain. Sudah sebulan kita menunggunya. Dan hari-hari terakhirku sepertinya juga tak lama lagi," kata Ki Amuraka dengan nada sendu.

"Grokkk grokk.." Udhet kembali bersuara lirih.

"Hahaha...kau tenang saja...aku tetap akan memantau perkembangan pemuda itu walau jiwaku tak lagi di dunia ini. Dan pesanku padamu, paksa dia untuk belajar dari ukiran di dinding yang berada di lorong sebelah kanan. Lakukan apa pun yang kau bisa asal jangan membuatnya mati. Kau mengerti, Udhet?" pesan Ki Amuraka dengan sungguh-sungguh.

"Grokk grokkk," jawab Udhet patuh.

"Bagus...bagus...aku punya firasat anak ini lamban dalam menyerap ilmu. Jadi, kau harus bersabar, Udhet. Dan jangan sampai dia keluar dari jurang ini. Itu saja pesanku padamu. Sekarang, marilah kita lakukan ritual moksa," ajak Ki Amuraka.

Ritual moksa adalah ritual pelepasan roh untuk membangkitkan jiwa orang lain, namun jelas dengan risiko kematian bagi pelakunya.

Berbagai persiapan pun dilakukan oleh Ki Amuraka. Bahkan persiapan itu memakan waktu sehari penuh. Sambil menjalankan puasa mutih, Ki Amuraka menghabiskan hari itu dengan melafalkan mantra-mantra moksa.

Keesokan harinya, setelah semua persiapan rampung, ritual moksa pun dimulai.

"Ingat pesan-pesanku, Udhet. Aku akan moksa. Tapi dalam setahun lagi, aku akan kembali dengan arwahku untuk melihat perkembangan Getot Darjo," ucap Ki Amuraka dengan keyakinan.

"Grokk..grokkk," suara Udhet terdengar pilu.

Walaupun makhluk itu tampak mengerikan, melihat majikannya hendak meninggalkan dunia membuatnya sedih hingga meneteskan air mata.

"Hahaha...kau tak usah bersedih. Masamu pun akan tiba, Udhet. Mungkin nanti kita akan berkumpul lagi di neraka. Hahaha...kau tak usah sedih...Getot Darjo akan menjadi pengganti diriku. Umurmu masih panjang. Bimbinglah dan lindungilah dia bila diperlukan. Sampai jumpa setahun lagi, Udhet."

"Grokk grokkk grok grokk....!!!" raung Udhet penuh kesedihan, namun ia harus menerima keputusan majikannya yang telah merawatnya sejak kecil.

Ki Amuraka kembali membuka kitabnya dan melafalkan lagi mantra-mantra moksa. Tak lama kemudian, gua itu kembali bergetar seperti dilanda gempa. Tiba-tiba saja, sebuah portal berbentuk bulat hitam tercipta di belakang Ki Amuraka.

Angin bertiup kencang dari dalam portal dan mulai menyedot tubuh Ki Amuraka ke dalamnya.

"Grokk grokk grokk..!!" Udhet meraung cemas.

"Ingat pesan-pesanku, Udhet. Sampai jumpa setahun lagi...hahaha..!!!!!" seru Ki Amuraka sebelum akhirnya tersedot sepenuhnya ke dalam portal hitam. Namun, dari dalam portal keluar sinar kebiruan yang melayang-layang menuju mulut Udhet.

Udhet pun menelan sinar itu. Lalu portal itu tertutup, dan keadaan pun mereda. Dari sanalah kehidupan baru Getot Darjo dimulai.

Setelah beberapa saat Ki Amuraka moksa, Udhet Gede terus meraung di dalam goa. Tampaknya ia tak terbiasa sendirian dan meratapi kepergian Ki Amuraka.

Selain itu, raungannya juga disebabkan oleh perutnya yang terasa sakit seperti ada hawa panas yang terus menjalar. Rasa sakit itu semakin menjadi ketika tubuh Getot mulai bergerak-gerak.

Rupanya, kali ini Ki Amuraka berhasil menghidupkan kembali Getot Darjo. Udhet pun menggeliat, lalu perlahan-lahan mengeluarkan tubuh Getot dari mulutnya yang bergigi tajam.

Akhirnya, seluruh tubuh Getot keluar dalam keadaan bergetar dan dilumuri lendir hijau.

Namun, tak lama tubuh itu kembali diam tak bergerak.

Udhet pun panik. Ia mendekati tubuh Getot untuk memeriksa detak jantungnya dengan ujung lidahnya.

Udhet kembali menggeliat. Entah apa yang menyebabkannya, namun tampaknya ia senang karena ternyata jantung Getot Darjo berdetak normal.

Lalu, Udhet membersihkan lendir hijau di seluruh tubuh Getot. Tak lama kemudian, Getot mulai membuka matanya.

"Ohh, di mana aku??? Apa yang terjadi padaku??" tanya Getot bingung.

Getot bangkit lalu duduk bersila. Matanya menerawang ke segala sudut, namun tempat itu remang-remang. Belum lagi kondisinya yang baru hidup kembali, sehingga matanya masih sulit untuk melihat jelas.

Kemudian, ia mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi. Perlahan, ingatannya mulai pulih.

"Aku jatuh dari jurang. Oh, tidakk...Apa aku sudah mati? Jangan-jangan aku sudah di neraka...?" gumam Getot cemas.

Lalu, Getot berusaha melihat sekelilingnya.

"Tempat ini gelap sekali. Aku susah untuk melihat sekitar," keluhnya.

Sambil memicingkan mata, ia terus berusaha melihat sekeliling. Ketika ia merasakan ada gundukan besar persis di sampingnya, ia pun merabanya.

"Apa ini?? Lembut sekali. Seperti kasur...empuuukkk..!!" gumam Getot takjub.

Karena merasa tubuhnya masih agak remuk, Getot lalu menyandarkan tubuhnya ke gundukan yang empuk itu.

"Ahh, nyaman sekali...aku jadi ingat kasurku dulu. Persis empuk seperti ini..." ujarnya sambil menikmati kenyamanan gundukan itu. Tiba-tiba, ia merasakan seperti ada detak jantung yang berdenyut.

Deg...deg...deg

"Hah?? Gundukan apa ini? Seperti ada detak jantungnya...?" tanya Getot heran.

Tiba-tiba, gundukan itu bergerak, membuat Getot tergeser lalu limbung.

"Heyy...apa ini..!!??" seru Getot kaget.

"Grokk grokkk grokk," suara makhluk itu terdengar.

"Huaaaaaaaahh..!!!" Getot terkejut bukan main ketika melihat makhluk ulat sebesar gajah berada persis di depan wajahnya.

"Grokk grokk grokk," suara Udhet kembali terdengar.

Spontan, Getot tersurut mundur menjauhi makhluk itu.

"Ja ja jangan mendekat...hey makhluk je jangan mendekat...!!!" teriak Getot terbata-bata saking ketakutan.

Kembali Getot bergeser mundur karena begitu takutnya melihat makhluk mengerikan merayap mendekatinya.

Udhet pun berhenti...lalu ia membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Getot yang ketakutan.

"Hahh...makhluk apa itu? Menyeramkan sekali. Jangan-jangan aku benar sudah di neraka...ohh nasib...nasib...berarti benar kata gadis pencari kayu itu. Sayang aku tak sempat mencicipi tubuhnya...eh...dapet juga sih dikit...tapi ahh...aku belum puas. Padahal sedikit lagi aku buka celananya. Tapi aku keburu dipukul olehnya, lalu aku ingat aku jatuh dari jurang..." gerutu Getot menyesali nasibnya.

Tiba-tiba, perut Getot berbunyi berkeruyuk.

"Ughh, lapar sekali diriku...apa di neraka tak ada makanan? Hey, ke mana makhluk itu ya? Kupikir tadi ia akan menelanku hidup-hidup, tapi ia malah pergi," gumam Getot kebingungan.

Tak lama setelah itu, Getot mendengar sesuatu merayap mendekatinya.

"Makhluk itu...sepertinya ia telah kembali!!!" pekik Getot panik kembali.

Terpopuler

Comments

🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ𝐀⃝🥀❤️⃟ᴡᵃғ🍁aris❣️

🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ𝐀⃝🥀❤️⃟ᴡᵃғ🍁aris❣️

nah udh kembali si getot, jgn jd nakal lagi getot dgn nyawa barumu..

2025-05-07

4

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Hari yang nahas
3 Terlahir kembali
4 Terlahir kembali bag 2
5 Lorong Kelelawar
6 Dinding Berukir
7 Lorong Neraka
8 Lorong Neraka Bag 2
9 Udara Segar
10 Lorong Bambu
11 Tekad Getot
12 Harta Karun
13 Kedai Tuak Sudarmin
14 Akibat Hawa Nafsu
15 Ditelan Udhet
16 Lorong Pelatihan
17 Panca Indra
18 Kemarahan Getot
19 Kemarahan Getot Bag 2
20 Obat Buat Udhet
21 Pertemuan Tak Terduga
22 Pertemuan Tak Teduga Bag 2
23 Kilas Balik
24 Kilas Balik 2
25 Tapal Bantam
26 Gendar Sukma dan Banyu Hitam
27 Tengkorak Hidup
28 Getot Yang Perkasa
29 Pertarungan Sengit
30 Portal Ghaib
31 Buto Ijo
32 Ki Amuraka Ternyata....
33 Pedang Naga Laknat
34 Penambahan Gelar
35 Peningkatan Banyu Hitam
36 Perpisahan
37 Padepokan Sarang Tawon
38 Ki Semakun
39 Titik Hitam
40 Tetangga Yang Baik
41 Kedatangan Warga
42 Air Terjun Rancawangi
43 Banjir Dadakan
44 Lepas Kendali
45 Tiga Bidadari
46 Satu Lawan Semua
47 Formasi Kalajengking
48 Tapal Bantam Menggila
49 Banjar Seta
50 Meninggalkan Desa
51 Gubuk Derita
52 Janji Manis
53 Hasrat Baru
54 Kuping Rampok
55 Kawung
56 Lima Iblis
57 Lima iblis bag 2
58 Kekuatan yang mencengkram
59 Ilmu Pengendalian Diri
60 Gerombolan harimau hitam
61 Raja Klewang Dari Utara
62 Jebakan Maut
63 Pembantaian
64 Pedang Keramat Naga Laknat berkobar
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Permulaan
2
Hari yang nahas
3
Terlahir kembali
4
Terlahir kembali bag 2
5
Lorong Kelelawar
6
Dinding Berukir
7
Lorong Neraka
8
Lorong Neraka Bag 2
9
Udara Segar
10
Lorong Bambu
11
Tekad Getot
12
Harta Karun
13
Kedai Tuak Sudarmin
14
Akibat Hawa Nafsu
15
Ditelan Udhet
16
Lorong Pelatihan
17
Panca Indra
18
Kemarahan Getot
19
Kemarahan Getot Bag 2
20
Obat Buat Udhet
21
Pertemuan Tak Terduga
22
Pertemuan Tak Teduga Bag 2
23
Kilas Balik
24
Kilas Balik 2
25
Tapal Bantam
26
Gendar Sukma dan Banyu Hitam
27
Tengkorak Hidup
28
Getot Yang Perkasa
29
Pertarungan Sengit
30
Portal Ghaib
31
Buto Ijo
32
Ki Amuraka Ternyata....
33
Pedang Naga Laknat
34
Penambahan Gelar
35
Peningkatan Banyu Hitam
36
Perpisahan
37
Padepokan Sarang Tawon
38
Ki Semakun
39
Titik Hitam
40
Tetangga Yang Baik
41
Kedatangan Warga
42
Air Terjun Rancawangi
43
Banjir Dadakan
44
Lepas Kendali
45
Tiga Bidadari
46
Satu Lawan Semua
47
Formasi Kalajengking
48
Tapal Bantam Menggila
49
Banjar Seta
50
Meninggalkan Desa
51
Gubuk Derita
52
Janji Manis
53
Hasrat Baru
54
Kuping Rampok
55
Kawung
56
Lima Iblis
57
Lima iblis bag 2
58
Kekuatan yang mencengkram
59
Ilmu Pengendalian Diri
60
Gerombolan harimau hitam
61
Raja Klewang Dari Utara
62
Jebakan Maut
63
Pembantaian
64
Pedang Keramat Naga Laknat berkobar
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!