Apa kau mau ikut denganku?

Segelas Wine sesuai permintaannya kini tersaji dihadapan Sandrina. Gadis itu dengan segera menggapai gelas dingin itu, lalu menyesapnya sedikit. Pikirannya kini sangatlah berkecamuk. Dia merasa sangat gugup dan bahkan sulit untuk terlihat tenang setelah tadi matanya bertemu pandang dengan Bastian, lalu bagaimana dia akan merayu pria itu?

Ragu-ragu, dengan pelan Sandrina melirik kembali kearah Bastian, sekedar memastikan kalau pria itu tidak lagi menatapnya karena Sandrina merasa kalau Bastian masih memperhatikannya

Dan, yap...

Sandrina mendapati tatapan pria itu masih tertuju padanya. Kembali Sandrina mengalihkan pandangan, berharap Bastian tidak lagi menatapnya.

"Kenapa dia masih melihatku?" Sandrina mulai merasa tidak nyaman sendiri, padahal dia duluan yang terus memperhatikan sang pria

Tak berselang waktu, Sandrina merasa sebuah langkah kaki mendekat kearahnya, dan benar saja. Ketika dia mendongak melihat pada siapa yang kini berdiri tepat disampingnya. Sandrina terkesiap, pria yang menjadi incarannya kini berada disampingnya

"Hai, apa kau datang sendirian?" suara bariton penuh maskulinitas terdengar menembus gendang telinga Sandrina. Pria itu sedang menyapa atau bertanya padanya, sih?

Bastian bertanya sembari menggeser kursi disamping Sandrina yang kemudian digunakannya untuk duduk. Gerakannya elegan dan tertata, seakan tidak ada rasa canggung sama sekali

Sandrina yang masih dalam keterkejutan tak menyangka kalau Bastian akan lebih dulu mendekat padanya. Apakah dia memang memiliki daya tarik sebagai penggoda? Bahkan dia belum beraksi pun, sang kumbang sudah datang sendiri seakan terpanah pada kecantikan sang bunga

"Ah..iya," jawabnya sekedar saja, dan masih diliputi kebingungan dan ketidakpercayaan. Dan semua sesuai dugaan Sandrina sebelumnya. Bastian memang tidak mengenalnya. Jika pria itu mengenalnya sebagai adik dari Odette sudah pasti Bastian tidak akan mendekat padanya, apalagi sampai menyapanya seperti ini.

Tetapi, Sandrina cukup senang dengan keadaan sekarang. Seakan takdir ikut membantunya mendekati pria itu. Lihatlah sekarang, dia bahkan tidak perlu memulai tetapi Bastian sendiri yang duluan menyapa dan mendekatinya

"Kau tidak keberatan aku duduk disini, kan?" tanya pria itu lagi dengan sebuah senyuman tersungging yang semakin membuat wajah itu terlihat sempurna. Pria itu bertanya bahkan setelah menduduki diri di kursi, dan dia masih berharap jawaban. Sandrina rasa pria itu pasti hanya sedang mencoba untuk berbasa basi cari bahasan untuk bicara dengannya

"Tentu saja" jawab Sandrina singkat dan mencoba bersikap tenang. Bastian mengangkat tangan pada bartender untuk disuguhi minuman lalu menatap pada wajah Sandrina

"Aku Bastian Helford," ujar Bastian memperkenalkan dirinya yang tentu saja tidak lagi menarik bagi Sandrina karena dia sudah tahu lebih banyak tentang pria itu daripada sekedar nama Bastian.

Ingin rasanya menyebut namanya tapi Sandrina menahan diri, dia tidak boleh menyebutkan namanya atau misinya bisa saja gagal. Bagaimana jika dia menyebutkan namanya dan akhirnya Bastian sadar kalau dia adalah adik dari Odette, calon istrinya

"Apa kita harus saling menyebutkan nama ditempat seperti ini?" Sandrina balik bertanya, mencoba bersikap se elegan mungkin untuk menarik minat Bastian padanya

"Tidak harus sih! Bagi yang mau saja," ujar Bastian terkesan santai lalu meraih gelasnya dan kembali meneguk minumannya. Entah sudah berapa gelas pria itu habiskan sejak dia pertama masuk tadi

"Apa yang kau lakukan disini?" lanjut Bastian bertanya setelah menandaskan segelas minuman beralkohol yang tadi dituangkan bartender

"Aku hanya tidak ingin sendirian. Disini ramai, dan aku hanya ingin menghabiskan waktu saja disini," jawab Sandrina dengan nada lembut

"Oh..." Bastian hanya ber-oh ria lalu keduanya terdiam. Sandrina merasa canggung jika memulai obrolan dan Bastian malah dengan santainya memainkan ponselnya

"Bastian orang yang dingin dan tidak ingin menyia-nyiakan waktunya. Jika aku tidak bertindak sekarang, aku pasti akan kehilangan kesempatan untuk mendekatinya," batin Sandrina berucap penuh pertimbangan. Dia memegang erat ujung dress-nya sebagai bentuk rasa gugup dan canggung menguasainya

Selang beberapa saat kemudian, Bastian sekali lagi menandaskan gelasnya dan hendak bangkit dari kursinya

"Baiklah, kalau begitu__"

"Apa kau mau ikut denganku?" Sandrina berucap cepat memotong ujaran Bastian. Lupakan tentang wajahnya yang saat ini memerah karena malu, tapi dia tidak bisa kehilangan kesempatan begitu saja

Mata tajam Bastian mendelik dan tanpa Sandrina sadari, sebuah senyuman tipis tercipta di bibir Bastian. Jelas pria itu tertarik pada ajakan Sandrina

"Baiklah" jawab Bastian singkat menyetujui. Dia bukan tidak mengerti. Orang bodoh pun akan paham apa maksud ajakan dari Sandrina. Jadi, punya kesempatan bagus, untuk apa Bastian menolaknya

🍀🍀🍀

Keduanya keluar dari bar itu menuju hotel terdekat. Selagi Bastian sibuk bicara dengan resepsionis hotel, Sandrina merasa wajahnya semakin memerah dalam rasa malu. Sandrina tidak menyangka kalau rencananya akan berjalan semulus itu, seakan memang semesta merestui perbuatannya.

Lihat, mustahil ada pria yang tidak akan tergoda dengan perempuan. Bahkan Bastian, pria yang terkenal dingin dengan para wanita pun bisa tergoda hanya dengan satu kalimat ajakan. Sandrina tidak akan peduli walaupun kenyataannya nanti Bastian sama seperti para lelaki lain yang hanyalah sampah untuk mempermainkan wanita, tapi saat ini dia harus membalas Odette yang kebetulan harus melalui Bastian

Sandrina sibuk dalam lamunan akan apa yang harus dilakukannya setelah ini, hingga Bastian menepuknya tiba-tiba seraya menunjukkan kunci kamar yang dipesannya. Bastian dengan sengaja menyuruh Bellboy untuk tidak mengantar mereka, karena dia akan menemukan kamarnya sendiri

Langkah kaki Sandrina tergerak ragu-ragu mengikuti langkah santai yang Bastian ulurkan. Pria itu terlihat tidak memiliki masalah sama sekali. Itu terlihat dari bagaimana Bastian terus menerus menatap pada Sandrina di sepanjang lorong menuju kamar hotel yang telah dipesannya

"Kau ragu?" tanya Bastian saat kini mereka tepat didepan pintu kamar tujuan mereka. Pria itu dapat dengan jelas melihat bagaimana sikap yang Sandrina tunjukkan, gadis itu jelas masih memiliki keraguan dari sorot matanya, tapi juga ada tekad yang kuat yang menyelimutinya.

"Ah... Tidak! Sama sekali tidak" jawab Sandrina memantapkan diri saat melihat Bastian mengangguk seakan mengerti lalu membuka pintu dengan kunci ditangannya. Sandrina cukup merasa bersyukur, setidaknya Bastian tidak terlihat sebrengsek bayangannya

Pria itu mempersilakan Sandrina untuk masuk yang dilakukan oleh gadis itu segera setelah memantapkan hatinya. Karena jelas setelah dia masuk ke dalam dan pintu kamar ini tertutup maka tidak ada lagi jalan baginya untuk kembali.

Sesuai dugaan yang sebelumnya terpatri. Begitu pintu itu tertutup, Bastian bergerak cepat merengkuh pinggang Sandrina dan mulai mencium brutal gadis itu. Jangan salahkan dirinya yang bertindak terlalu terburu-buru, tapi lihatlah bagaimana gadis cantik itu menggodanya

Pagutan itu terus saja tercipta, menghadirkan gelombang gairah yang mulai melesak minta dilepaskan. Bastian tidak peduli dengan gerakan kaku dari Sandrina, setidaknya itu membuktikan kalau gadis itu payah dalam berciuman atau mungkin ini adalah ciuman pertamanya. Jika benar maka jelaslah jawabannya kenapa Sandrina bisa se kaku itu, karena jelas gadis itu tidak punya pengalaman sebelumnya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

𝗧𝗘𝗥 𝗝𝗔𝗘-𝗝𝗔𝗘🥳

𝗧𝗘𝗥 𝗝𝗔𝗘-𝗝𝗔𝗘🥳

semoga aja Bastian nanti klepek-klepek beneran kepada sadrina

2025-05-29

1

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Rencana sandrina berjalan mulus menggoda calon kakak iparnya agar tidur dgnnya...
hati2 sandrina nanti bisa jatuh cinta sm bastian...

2025-06-04

1

Adek Abang

Adek Abang

lanjut kak

2025-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Semuanya direnggut
2 rencana menggoda pria kakak
3 Apa kau mau ikut denganku?
4 Itu terlalu besar
5 One night stand
6 Milikmu adalah milikku
7 Sandrina menggila
8 Aku tahu lebih banyak tentangnya
9 Putri asli dan putri palsu
10 Diluar dugaan
11 Janji pernikahan
12 Pilihan Bastian
13 Kau yang pertama
14 Suami lebih baik dari kakak ipar
15 Sandrina yang malang
16 Pria itu sempurna
17 Buat aku agar tidak memikirkan apapun
18 Good girl
19 Cerdik dan licik
20 Show window couple
21 Pandangan Bastian
22 Pria itu tahu
23 Ibu Mertua
24 Drama Odette
25 Bastian
26 wanita yang ku pilih
27 Peringatan
28 Mas bas bisa aja
29 sangat manis
30 Sandrina sayang
31 Wanitaku
32 Sulit di benci
33 Tidak akan ku biarkan
34 Sandrina diserang
35 Begitu manis melebihi yang seharusnya
36 Bajingan busuk
37 Lift
38 Jangan disini
39 Tunangan yang sempurna
40 Sangat tampan
41 Foto apa ini?
42 Drama Queen
43 Cantik
44 Aku suka pria tampan
45 Menggoda Sandrina
46 Pernikahan
47 Memperingatimu, istriku
48 Pengantin baru
49 Bukan pasangan yang buruk
50 Akulah yang dinikahi Bastian
51 Sandrina sakit
52 Pergi bersama
53 Karena kamu adalah istriku
54 Cemburu #1
55 Cemburu#2
56 Dimanfaatkan
57 Mengira dirimu berharga
58 Ketakutan Odette
59 kelompok sosialita
60 Bintang Kamelir
61 Dongeng bintang gelap
62 Pamer kemesraan
63 Berikan hatimu
64 Proposal
65 Merasa Ditipu
66 Tommy kembali mengganggu
67 Bastian adalah suamiku
68 Aku mencintaimu
69 Dia milikku
70 Serangan pertama Sandrina
71 Aku tahu
72 Kamu ini apa, Sandrina?
73 Apa aku mencintaimu?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Semuanya direnggut
2
rencana menggoda pria kakak
3
Apa kau mau ikut denganku?
4
Itu terlalu besar
5
One night stand
6
Milikmu adalah milikku
7
Sandrina menggila
8
Aku tahu lebih banyak tentangnya
9
Putri asli dan putri palsu
10
Diluar dugaan
11
Janji pernikahan
12
Pilihan Bastian
13
Kau yang pertama
14
Suami lebih baik dari kakak ipar
15
Sandrina yang malang
16
Pria itu sempurna
17
Buat aku agar tidak memikirkan apapun
18
Good girl
19
Cerdik dan licik
20
Show window couple
21
Pandangan Bastian
22
Pria itu tahu
23
Ibu Mertua
24
Drama Odette
25
Bastian
26
wanita yang ku pilih
27
Peringatan
28
Mas bas bisa aja
29
sangat manis
30
Sandrina sayang
31
Wanitaku
32
Sulit di benci
33
Tidak akan ku biarkan
34
Sandrina diserang
35
Begitu manis melebihi yang seharusnya
36
Bajingan busuk
37
Lift
38
Jangan disini
39
Tunangan yang sempurna
40
Sangat tampan
41
Foto apa ini?
42
Drama Queen
43
Cantik
44
Aku suka pria tampan
45
Menggoda Sandrina
46
Pernikahan
47
Memperingatimu, istriku
48
Pengantin baru
49
Bukan pasangan yang buruk
50
Akulah yang dinikahi Bastian
51
Sandrina sakit
52
Pergi bersama
53
Karena kamu adalah istriku
54
Cemburu #1
55
Cemburu#2
56
Dimanfaatkan
57
Mengira dirimu berharga
58
Ketakutan Odette
59
kelompok sosialita
60
Bintang Kamelir
61
Dongeng bintang gelap
62
Pamer kemesraan
63
Berikan hatimu
64
Proposal
65
Merasa Ditipu
66
Tommy kembali mengganggu
67
Bastian adalah suamiku
68
Aku mencintaimu
69
Dia milikku
70
Serangan pertama Sandrina
71
Aku tahu
72
Kamu ini apa, Sandrina?
73
Apa aku mencintaimu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!