Beranak

Malam minggu. Waktunya menghabiskan waktu bersama keluarga dan pasangan. Tapi di Flashline, kau hanya akan menemukan sekumpulan jomblo yang kurang belai dan kasih sayang.

Langit mendung, angin semilir, dan empat lelaki bujang setengah matang berkumpul di halaman belakang bengkel utama. Bukan buat kerja, bukan buat mengerjakan pasein-pasien besi. Mereka hanya duduk bersila di lantai paving beralaskan tikar. Dirga, Hail, Bima dan Abi mengelilingi meja kayu bulukan peninggalan zaman prasejarah, dengan kapur putih berserakan sebagai pelicin.

Bima sudah menyiapkan striker sambil merunduk ala-ala profesional, matanya menukik tajam dengan, mencari posis yang pas. Mukanya cemong, bukan karena niat, tapi karena dia sudah kalah beberapa kali.

“Sumpah ya, karambol ini bukan cuma soal teknik… ini soal nasib,” katanya serius, sebelum striker meleset dan bola malah loncat ke luar meja.

Tok!

“YAH!!” Bima berteriak kecewa saat lagi-lagi stikernya meleset.

Dirga langsung ketawa ngakak saat lagi-lagi Abi mengusap pipi Bima dengan kapur.

“Itu bukan nasib, itu tangan lo yang licin karena gorengan tadi, Bang Bim!” ujarnya dengan tawa yang semakin keras.

Bima hanya mendelik tajam, padahal muka dirga juga tak kalah cemong darinya.

Abi, satu-satunya yang masih kinclong, duduk santai sambil ngelap striker pakai kain bersih. Memasang muka bangga setelah menolehkan kapur di wajah Kakak tertuanya.

“Makanya, jangan jilat-jilat jari abis makan bakwan, Bang Bim. Kayak gue nih.”

Cetas.

Abi menjentikan stikernya dan langsung mengenai stiker lain dan masuk ke lubang.

Galang, yang jadi wasit nggak resmi malam itu, berdiri sambil bawa segelas kopi.

“Gue nyatetin ya, Bang Bima udah gagal tiga kali, Dirga dua kali, Bos Hail nol, Abi… delapan kali menang,” tuturnya sambil menyeruput kopi dan melihat catatan kecil yang ia buat. Semua harus dicatat dengan benar karena yang kalah akan menerima hukuman.

Abi cengar-cengir sambil mengangkat alis naik turun, mengigit bibir bawahnya melirik centil pada semua lawan.

“Skill gak bisa bohong, dong. Meski tangan gue belum pernah gandeng tangan ayang, tapi nih tangan ini ahli kalau buat main.”

“Buset… nggak nyambung amat kalimat lo Bi," tutur Dirga melotot.

“Kita semua jomblo kalau lo lupa?” imbuh Dirga.

"Eist ... Saya sudah pensiun dong, udah ada ayang dong," bantah Galang sambil menyugar rambutnya bangga.

"Dih jalur patas aja bangga lo!" Bima yang sedang kesal menimpuk Galang dengan kantong bubuk kapur tapi meleset.

Galang tertawa lalu mengoyangkan pinggul meledek. Bima berdecih, berusaha sabar untuk tidak menendang pantat Galang.

“Serah deh, mau jomblo kek mau nggak kek. Yang penting gue nggak bolong-bolong kaya striker lo.” Abi ngedip santai, sebelum narik striker dan…

Klik!

Dua bola masuk mulus.

“Double kill!” teriaknya, berdiri lalu berjoget jempol.

Bima banting striker ke meja.

“GUE CURIGA! Nih orang pasti pakai cheat!”

“Mana ada cheat karambol, Bang Bim. Ini bukan game online,” Galang ketawa, lalu duduk di sofa dari ban bekas yang ada di dekat mereka.

"Udah Bang, terima nasib aja." Dirga menepuk bahu Bima dengan tangan penuh kapur.

Bima menghela nafas panjang. Lalu berkata, "Kita ini sebenernya normal nggak sih?"

"Maksud lo Bang?" tanya Dirga bingung.

“Ya … coba lo pikir deh Ga, tiap malam minggu begini, cowok-cowok normal nongkrong sama pacar, kita di sini main karambol sambil debat gorengan. Hah ....." Helaan nafas panjang terdengar berat dari pria bertato itu.

Dirga nyengir.

“Ya, setidaknya kita nggak buang duit buat nonton bioskop. Duit kita aman. Hati? Ya… bolong dikit gapapa.”

Semua tertawa. Tapi tidak dengan Hail.

Abi yang tadinya berjoget girang, kini ngangkat striker ke langit.

“Gue persembahkan kemenangan ini… untuk seluruh pria jomblo yang berjuang di jalan karambol!”

“PEMBOHONG!” Bima langsung lempar kapur ke arah Abi, kena jidat.

Semua terpingkal. Bahkan Hail yang dari tadi diam, akhirnya senyum kecil juga melihat keabsudan para montirnya.Tapi, bukan hanya karena itu, dia teringat seorang bocah dengan senyum manis dan mata sipit

Yang memanggilnya dengan suara kecil tapi penuh keyakinan,

“Papa!”

Setelah Abi pamer kemenangan dan Bima jadi korban kapur, tiba-tiba…

“Kalau gue tiba-tiba punya anak, wajar nggak?” celetuk Hail dengan wajah datar dan tangan yang memaikan stiker di jemarinya.

Suaranya pelan, tapi bikin semua kepala langsung noleh. Hening. Hanya terdengar suara jangkrik dan decitan striker yang jatuh ke lantai.

Dirga yang lagi nyeruput kopi, keselek. “Hakkk! Apa, Bos Hail? Anak siapa?”

Hail menatap kosong ke papan karambol seolah bola putih di tengah itu adalah kehidupan.

“Kepikiran aja…” kilahnya.

Abi, yang selesai selebrasi duduk selonjoran sambil ngunyah kerupuk, langsung menimpali, “Ajaib sih. Bos Hail bakal jadi laki-laki pertama di dunia yang bisa beranak. Nanti kita masuk TV bareng. Judulnya ‘Bujang Melewati Batas Genetik’. Keren, terkenal kita."

Bima mengusap wajahnya frustasi. “Lo kenapa sih, Bi? Nggak pernah serius dari lahir ya?”

“Eh, jangan salah. Ini serius. Siapa tahu Bos Hail beneran bisa beranak.”

Galang melirik Hail dengan curiga. “Bos nggak ikut jalur patas kayak gue kan?"

Hail menyengir tipis, mengangkat bahu, tapi matanya tetap serius.

“Gue cuma nanya doang.…”

Bima menepuk bahunya, “Kalau yang nanya orang lain, mungkin bakal gue ketawain. Tapi ini lo yang tanya Bos. Lo orang paling waras di sini, jadi gue takut ini bukan sekedar pertanyaan gabut.”

Dirga mengangguk, “Betul banget. Kalau Bos udah sampe nanya gitu… kayaknya ada sesuatu.”

Abi langsung berdiri, gaya dramatis, nunjuk Hail.

“JANGAN-JANGAN… BOS HAIL DITITIPIN ANAK SAMA ALIEN?! Atau—atau lo hasil eksperimen rahasia pemerintah buat bikin pria bisa hamil?”

“Abi, duduk!” serentak semua ngomel.

Abi duduk lagi sambil ngedumel, “Dih lagi hami semua kali ya, sensi amat…”

Hail akhirnya tertawa kecil. Tapi tawanya menyiratkan suatu beban. Dia menghela napas.

"Semua kemungkinan bisa terjadikan. Kayak Galang yang beberapa bulan lagi jadi Bapak. Gue juga mikir, apa mungkin gue juga jadi Bapak karena masa lalu gue," ujarnya kali ini dengan serius.

Bima dan Galang saling pandang. Dirga mulai ngupil sambil mikir. Abi? Dia malah berdiri lagi, mengambil kopi kaleng dari lemari pendingin lalu memberikanya pada sang Bos Muda.

“Kalau Bos Hail beneran punya anak. Kita harus segera bikin acara syukuran. Kita potong tumpeng, terus pasang spanduk: "BOS HAIL UDAH LAKU! UDAH BERBUNTUT!"

"SETUJU!!!" seru semuanya.

"KITA PARTY!" teriak Abi lalu mulai bergoyang.

Semua meledak ketawa, kecuali Hail yang cuma menggeleng pelan, lalu meminum kopi yang Abi berikan. Dalam hatinya, masih terbayang bocah kecil itu. Cala.

Dan suara kecilnya yang terus terngiang, “Papa…”

Hail tersenyum tipis, menatap kelingking yang sempat bertaut dengan kelingking mungil Cala.

"Janji ya ..." gumam Hail lirih.

Terpopuler

Comments

Afiq Ditya

Afiq Ditya

Main Krambol sambil bergosip tentang Gorengan,kalian Normal kok Bang Bim,,hanya z belum laku,,/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ya Ampun,,Abi,, kyknya dia cuman jago maen krambol z deh,,klo soal berfikir kok 0 sch,,/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ngakak bgt sumpah liat keRandoman kalian,,/Joyful//Joyful//Joyful/
Galang udah pake jalur PATAS,JANGAN² OM HAIL PAKE JALUR ROKET karena tiba² z jd PAPA,,/Chuckle//Chuckle/
Cala,, kamu bikin Papa Hail kefikiran terus,,/Chuckle//Chuckle/

2025-05-09

2

Anie Nhie

Anie Nhie

Astagfirullah,, ABI,BIMA,DIRGA,, kalian,,, ya,,,Ngakak sumpah sma keRandoman kalian,,/Joyful//Joyful//Joyful/
wiihhh,, Galang dapet Ayang lewat jalur PATAS,,,bentar lagi udah mau punya anak,,/Chuckle//Chuckle/
CURIGA lagi deh sma pernyataan Om Hail yg kemungkinan punya anak karena masa lalunya??apa beneran Ya Om Hail udah nanam bibit duluan??/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-05-09

2

SusiVikers

SusiVikers

aish aish kekocakan para bujang lapuk emg gak main² sih/Curse//Curse/ asli mereka tuh absurd dan random bgt kelakuannya, cuma hail sih yg paling waras kalo yg lain setengah waras banyak gila nya /Curse//Curse/ ehh Galang lu udh tanam bibit duluan ternyata aishhh dasar/Facepalm/

2025-05-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!