Bab 5 : Telepon tengah malam

Angin berhembus lembut menciptakan desiran yang menenangkan namun terkadang juga menakutkan.

Varania duduk di atas ranjang memegang formulir pendaftaran, ia sudah mengisinya dan hanya perlu mengirimkan melalui whatsapp.

Sudah lewat dari jam yang ditentukan, namun Varania belum bisa menyalakan ponselnya. Matilda belum tidur dan masih membereskan dapur, jika Varania menyalakan ponselnya sekarang ibunya akan langsung tahu lalu menyita ponselnya.

Varania meletakkan kertas itu diatas bantal. Varania keluar kamar, melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Bu," panggil varania tidak melihat ibunya di dapur. Dia melewati meja makan, melihat ke pintu belakang dan tetap tidak menemukan ibunya.

Sepertinya ibunya sedang pergi keluar, mungkin menemui Sheriff Austin. Varania tidak terlalu ambil pusing, Matilda memang sering kali keluar malam untuk bertemu Sheriff.

Mungkin inilah kesempatan yang sedari tadi varania tunggu, ia kembali ke kamarnya dan menyalakan ponselnya. Matilda tidak ada di rumah, Varania tidak perlu khawatir akan dimarahi oleh ibunya.

Varania mengambil tiga foto formulir tersebut lalu mengirimkan ke nomor yang diberikan oleh Celine.

Varania hanya perlu mengirim foto formulir yang sudah diisi nanti akan diberi kabar oleh pihak kampus jika Varania memenuhi syarat untuk masuk kesana.

"Semoga saja diterima, aku mau kuliah dan bisa bekerja kantoran." Gumam Varania penuh harap. Dia mengirimnya dengan cepat sambil sesekali melihat ke pintu, takut ibunya tiba-tiba muncul disana.

Varania menghela nafas lega melihat tanda terkirim di pesan yang ia kirimkan. Varania hendak menonaktifkan ponselnya ketika sebuah nomor baru menelponnya.

Siapa?

Varania ragu-ragu untuk mengangkatnya, ia menatap cukup lama sebelum nomor itu berhenti menelpon.

"Ibu pulang, " Varania dengan panik mematikan ponselnya, lalu menarik selimutnya dan membungkus seluruh tubuhnya.

Terdengar suara langkah kaki mendekati kamarnya, jantung Varania berdetak kencang. Ia memejamkan mata, berharap ibunya tidak mengetahui apa yang barusan ia lakukan.

Ceklek.

Pintu terbuka,

Matilda duduk di pinggir ranjang, "Vara, " panggilnya lembut.

Varania tidak menjawab, ia tetap pura-pura tidur.

"Vara,"

"Vara, "

Matilda mengusap kepala Varania, di luar angin kencang terdengar meraung memekakkan telinga. Sekarang waktunya tidur, angin itu pertanda yang harus dipatuhi. Matilda keluar dari kamar Varania.

Huft!

Varania menyibak selimutnya, ia mencari ponselnya yang tidak sengaja terlempar ke lantai. Varania bersyukur Matilda tidak curiga atau mengambil ponselnya seperti malam sebelumnya.

"Kenapa anginnya kencang setiap malam sih?" Gerutu Varania meletakkan ponselnya di samping bantal kemudian ia berbaring.

Baru saja memejamkan mata, ponsel Varania berdering.

Varania yakin sekali kalau ponsel itu sudah dimatikan, kenapa masih ada yang menelponnya?

Varania mengambil benda pintar itu untuk melihat siapa yang meneleponnya tengah malam begini.

Nomor baru.

Nomor tadi yang menelponnya. Mengabaikan perasaan gelisah yang menderanya sejak ibunya keluar dari kamar, Varania mengangkat telepon itu.

"Hallo," sapa Varania, matanya tak sengaja melihat ke jendela dan melihat ranting bunga bergerak-gerak di kacanya ulah angin kencang yang tidak berhenti bertiup.

Ranting itu bergerak menyerupai jari seperti sedang menulis di kaca.

"Hallo, ini siapa?" Tanya Varania melirik layar ponselnya, masih terhubung namun setelah menunggu beberapa menit masih belum ada sahutan.

Sepuluh menit kemudian masih belum ada sahutan, Varania sudah tidak punya kesabaran untuk menunggu jadi dengan wajah kesal mematikan sambungan telepon.

Baru saja mati, ponsel itu berdering lagi dan masih nomor yang sama yang menelponnya.

"Siapa yang kurang kerjaan tengah malam begini? Mengganggu orang saja." Gerutu Varania mematikan ponselnya.

Namun meskipun ponsel itu mati, si penelpon tidak berhenti menghubunginya.

"Ini siapa? Aku mau tidur, jangan menggangguku!" Bentak Varania.

Kali ini tidak diam seperti sebelumnya, terdengar suara orang, tidak terlalu jelas karena lebih menyerupai suara radio rusak.

"Sinyalmu sepertinya kurang bagus, suaranya tidak terdengar jelas. Bisakah kamu berhenti menelponku?" Tanya Varania kesal. Ia harus kembali bekerja besok pagi, kalau tidak tidur sekarang ia bisa kesiangan.

Bangun kesiangan di hari kerja bukanlah ide yang bagus, bos Varania sangat galak dan tidak mentoleransi kesalahan sekecil apapun.

Tidak ada jawaban.

Apa sudah dimatikan?

Varania melihat layar ponselnya, teleponnya sudah mati dan ponsel Varania juga masih mati. Secara logika, tidak mungkin bisa menelpon jika ponsel di matikan.

Varania tidak punya waktu untuk memikirkan keanehan itu, ia harus segera tidur supaya tidak menerima amukkan bosnya besok pagi.

Episodes
1 Bab 1: Kota Ravenswood
2 Bab 2 : kata ibu jangan buka HP
3 Bab 3 : kematian misterius nenek tua
4 Bab 4 : Pemakaman aneh
5 Bab 5 : Telepon tengah malam
6 Bab 6 : Pesan misterius
7 Bab 7 : Tetangga baru
8 Bab 8 : Pesta di sudut kota
9 Bab 9 : Pesan kedua
10 Bab 10 : kematian aneh Samuel
11 Bab 11 : Misteri rumah panjang
12 Bab 12 : Keanehan lainnya
13 Bab 13 : Dia datang lagi
14 Bab 14 : Ada apa dengan Varania?
15 Bab 15 : Ibu yang berbeda
16 Bab 16 : Dina dan Samuel
17 Bab 17 : Melanggar larangan
18 Bab 18 : Rencana mereka
19 Bab 19 : Baju siapa yang tertinggal di ruang tamu
20 Bab 20 : Ruang putih
21 Bab 21 : Gubuk tua di tepi sungai
22 Bab 22 : Nenek berambut merah - Cara mengatasi kutukan
23 Bab 23 : Ada yang mati lagi
24 Bab 24 : Pemakaman tengah malam
25 Bab 25 : Bertemu Rea
26 Bab 26 : Mencari makam
27 Bab 27 : Mayat yang duduk di sudut ruangan
28 Bab 28 : Mayat tanpa jantung
29 Bab 29 : Keanehan ibu
30 Bab 30 : Dia datang lagi
31 Bab 31 : Ibu atau bukan?
32 Bab 32 : Virus atau kutukan?
33 Bab 33 : Kota mati
34 Bab 34 : Suara-suara dalam gelap
35 Bab 35 : Anak kecil berwajah pucat
36 Bab 36 : Pesan dari jordan
37 Bab 37 : Kemana ibu pergi
38 Bab 38 : Varania, Celine dan kebencian
39 Bab 39 : Mereka dan rasa sakit
40 Bab 40 : Bayangan yang berbicara
41 Bab 41 : Daging busuk dalam kolam penyucian
42 Bab 42 : Bon-bon
43 Bab 43 : Mencari tahu
44 Bab 44 : sebuah peringatan dan kematian Bon-bon
45 Bab 45 : Teka teki dari Jordan
46 Bab 45
47 Bab 47 : Rumah putih di seberang jalan
48 Bab 48 :
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1: Kota Ravenswood
2
Bab 2 : kata ibu jangan buka HP
3
Bab 3 : kematian misterius nenek tua
4
Bab 4 : Pemakaman aneh
5
Bab 5 : Telepon tengah malam
6
Bab 6 : Pesan misterius
7
Bab 7 : Tetangga baru
8
Bab 8 : Pesta di sudut kota
9
Bab 9 : Pesan kedua
10
Bab 10 : kematian aneh Samuel
11
Bab 11 : Misteri rumah panjang
12
Bab 12 : Keanehan lainnya
13
Bab 13 : Dia datang lagi
14
Bab 14 : Ada apa dengan Varania?
15
Bab 15 : Ibu yang berbeda
16
Bab 16 : Dina dan Samuel
17
Bab 17 : Melanggar larangan
18
Bab 18 : Rencana mereka
19
Bab 19 : Baju siapa yang tertinggal di ruang tamu
20
Bab 20 : Ruang putih
21
Bab 21 : Gubuk tua di tepi sungai
22
Bab 22 : Nenek berambut merah - Cara mengatasi kutukan
23
Bab 23 : Ada yang mati lagi
24
Bab 24 : Pemakaman tengah malam
25
Bab 25 : Bertemu Rea
26
Bab 26 : Mencari makam
27
Bab 27 : Mayat yang duduk di sudut ruangan
28
Bab 28 : Mayat tanpa jantung
29
Bab 29 : Keanehan ibu
30
Bab 30 : Dia datang lagi
31
Bab 31 : Ibu atau bukan?
32
Bab 32 : Virus atau kutukan?
33
Bab 33 : Kota mati
34
Bab 34 : Suara-suara dalam gelap
35
Bab 35 : Anak kecil berwajah pucat
36
Bab 36 : Pesan dari jordan
37
Bab 37 : Kemana ibu pergi
38
Bab 38 : Varania, Celine dan kebencian
39
Bab 39 : Mereka dan rasa sakit
40
Bab 40 : Bayangan yang berbicara
41
Bab 41 : Daging busuk dalam kolam penyucian
42
Bab 42 : Bon-bon
43
Bab 43 : Mencari tahu
44
Bab 44 : sebuah peringatan dan kematian Bon-bon
45
Bab 45 : Teka teki dari Jordan
46
Bab 45
47
Bab 47 : Rumah putih di seberang jalan
48
Bab 48 :
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!