Penghujung Hati

Penghujung Hati

Episode 1

“Jika kamu bukanlah yang disiapkan Tuhan di ujung jalanku

aku akan ikhlas untuk melepasmu, selalu ku doakan kebahagianmu

Semoga kau pun begitu, selalu mendoakan yang terbaik untukku

Terima kasih pernah memberiku kesempatan untuk membuatmu menjadi bagian dari hidupku”

dariku yang pernah mengisi hidupmu, Ari putra wongso

.

.

.

Ari melihat datar berita televisi yang menyiarkan rapat pemegang saham Adinata group, hari itu sahabatnya Arya kembali ke perusahaan milik ayahnya setelah 22 tahun terbuang.

Peristiwa itu terasa membahagiakan baginya karena Arya sudah kembali ke tempatnya semestinya. Sekaligus menyisakan sesak di dadanya, karena Arya sudah berpindah ke kapal lain setelah bertahun-tahun mengembangkan kapal yang sama bernama perusahaan 3A Sahabat.

“kenapa Ri? kamu sedih Arya tidak akan di perusahaan kalian lagi” suara bu Dini, ibunya Ari mengagetkannya.

Ari melihat wajah sang ibu yang memandang sendu melihat wajah kusamnya.

“nggak bu, Arya sudah dari bulan lalu tidak di perusahaan lagi”

Bu Dini menatap putranya dengan pikiran bingung, beberapa bulan belakangan ini Ari tampak tak bersemangat sama sekali, ia menduga itu karena Arya yang pergi meninggalkannya, namun Ari mengelak dari dugaannya itu.

“lalu kenapa nak?” tanya bu Dini, “jika kamu merasa kehilangan Arya di perusahaanmu, biarkan Arbi saja disana, ayahmu juga sudah mempersiapkanmu untuk melanjutkan bisnis keluarga kita”

“mungkin dengan suasana baru di perusahaan keluarga kita akan membuatmu melupakan Arya dan fokus dengan pekerjaan barumu”

Ari menggeleng, ia mengambil remote tv dan mematikannya, hari itu ia memang memilih tidak ke kantor karena pikirannya terasa semakin suntuk.

“Ari ke kamar dulu ya bu, badan Ari pegal-pegal rasanya, kayaknya perlu mendaki lagi deh” gumam Ari.

Ari menaiki tangga menuju kamarnya di lantai 2, Bu Dini melihat sikap Ari dengan menggelengkan kepalanya, pegal-pegal kok dibawa mendaki?’ batinnya keheranan dengan perubahan sikap Ari.

“kayaknya perlu ku cariin jodoh biar tenang dia, pasti ia suntuk karena teman mendakinya Arya sama Tomy sudah menikah, udah nggak bisa mendaki rutin lagi kayak dulu” duga bu Dini lagi.

Sejenak perempuan paruh baya itu berpikir, Apa anaknya itu tidak punya pacar sama sekali? dulu waktu kuliah Ari sering dikatakan cowok playboy sama Arya. Arya memang cukup sering ke rumah Ari sebelum menikah dengan Mila.

*

4 Bulan sebelumnya,

Ari berjalan pelan menuju ruangan dokter Karina, ia baru saja kembali memeriksa beberapa projeknya di luar daerah. Sebuah kebimbangan ia bawa, selama hampir seminggu ia memikirkan itu semua, dan hari itu ia sudah memutuskan, sebuah keputusan berat dan menyakitkan dalam hidupnya.

Melepas orang yang ia cintai, sekalipun hatinya tak ikhlas untuk itu. Ari mengetuk pintu ruangan dokter Karina, ia kemudian membukanya dan masuk ke dalam. Dokter berkaca mata itu hanya menyambut kehadiran dengan wajah datar.

“kamu sudah pulang Ri?” tanya dokter Karina dengan tetap fokus melihat laporan pemeriksaan pasiennya.

Ari mendekat dan duduk di kursi di depan dokter Karina, ia tersenyum getir kepada gadis yang sangat ia cintai itu. Namun naasnya, cinta tulusnya yang ia pupuk selama 3 tahun mereka berpacaran, ternyata hanya bertepuk sebelah tangan. Cinta dari sang dokter cantik tidak pernah ada untuknya.

“kamu sibuk sekali Karina” ucap Ari berbasa basi.

“iya nih Ri” gumam Karina dengan pelan.

Ari menarik nafas dalam, memberanikan diri untuk membicarakan masalah mereka yang telah lama ia pendam. Ia melihat wajah Karina yang sibuk bekerja sebelum memulai kalimatnya.

“Karina,” gumamnya, Karina mengangkat kepala dan menghentikan pekerjaannya. Suara Ari terdengar serius memanggil namanya.

“kenapa? apa ada masalah Ri?” tanya Karina

“kemarin aku bilang kalau aku akan melamarmu” ucap Ari mulai menjelaskan, “apa menurutmu rumah tangga kita akan bahagia setelah kita menikah nanti?”

Karina menatap wajah Ari dengan penuh selidik, ada maksud aneh dari pertanyaan itu ia rasakan.

“maksudmu apa Ri?”

“aku rasa kamu tidak mencintaiku Karina” Ari berbicara pelan, “3 tahun ini aku sama sekali tidak merasakan ada cinta darimu untukku, aku harap ini hanya penilaianku yang salah terhadapmu”

Helaan nafas kasar terdengar dari dokter Karina, ia masih menatap Ari dengan penuh selidik.

“jangan banyak bicara Ri, langsung saja katakan apa tujuanmu” ucap Karina yang berusaha mengelak dari tuduhan Ari.

Ari mengigit bibirnya, tak siap mengatakan itu, tapi ia harus ikhlas demi kebahagiaan Karina.

“aku tak ingin memaksamu Karina, jika kamu tidak mau denganku, aku ikhlas mengakhiri ini semua demi kebahagianmu” ucap Ari dengan pasrah.

Dokter Karina membuka kacamatanya, ia menaruh kacamatanya di meja dan mengusap matanya dengan pelan, mencoba menenangkan hatinya agar tetap tenang menghadapi ucapan Ari yang cukup mengagetkannya.

“kemarin kamu bilang akan melamarku setelah Tomy menikah, sekarang apa? kenapa jadi begini?” tanya Karina dengan datar.

“Cinta Karina, kamu tidak mencintaiku, bagaimana bisa kamu bahagia denganku sementara cinta itu tidak pernah ada untukku” ucap Ari dengan emosional menahan sesak di dadanya.

Karina masih bersikap tenang menghadapi sikap Ari yang sudah terbawa perasaan,

“pergilah Ri, jika kamu tidak punya niat tulus dan serius denganku, lebih baik tak usah mengangguku lagi”

Deg, hati Ari tersentak mendengar ucapan Karina, perih, amat perih ia rasakan. Serendah itukah cintanya di mata Karina? gadis itu bahkan tidak menghargai pengorbanan yang ia lakukan.

Karina masih bersikap tenang, ia kembali memakai kacamatanya dan melanjutkan kerjanya. Sikap yang membuat dunia Ari terasa runtuh seketika, ternyata 3 tahun hubungan mereka, ia tidak pernah ada di hati gadis itu.

“ternyata benar aku cuma mainanmu Karina, bahkan hatiku sama sekali tidak bernilai di matamu”

Ari kemudian berdiri, dan pergi meninggalkan Karina. Matanya memerah menahan sedih.

Sementara Karina menutupi wajah dengan kedua tangannya setelah Ari menutup pintu, kenapa ia bisa sekejam itu kepada Ari yang tulus kepadanya? Apa masih ada rasa itu untuk Arya di hatinya? Padahal ia sudah berusaha mengikhlaskan sosok laki-laki yang berhasil meruntuhkan pertahan di hatinya.

“maaf Ri, aku yang tidak bisa merubah sikapku kepadamu” ucap Karina dengan pelan.

****

Ari melihat taman rumahnya dari jendela kamar, bayangan hari itu masih ada diingatannya. Tak pernah ia mengira Karina akan setega itu kepadanya. Matanya berkaca-kaca, siapa sosok laki-laki yang membuat Karina tidak pernah bisa mencintainya?,

Gadis itu tampak abu-abu di matanya, tak pernah mengakui bahwa ia memang tidak mencintainya. Namun di sisi lain menantang dirinya untuk melamar langsung Karina kepada ke dua orang tua gadis itu.

“ahh, ini benar-benar membuatku gila” Ari memukul jendela kamarnya dengan kesal.

Bukanlah hal yang sulit baginya untuk melamar gadis itu, ia berani, bahkan sangat berani untuk itu. Namun di dalam pikirannya, pernikahan yang bahagia seakan mustahil jika Karina masih bersikap seperti itu.

.

.

.

.

note : sangat disarankan untuk membaca karyaku Menikah Karena Janji dan Menjemput Masa Lalu terlebih dahulu, agar dapat mengetahui konflik hubungan Ari dan Karina serta sosok Vanessa. Maaf juga buat ceritaku yang masih on going jarang ku update.

Terpopuler

Comments

mega keyna

mega keyna

lanjut thor,aku penaran sm kisah ari dan arbi,,,

2020-12-12

0

Indah050

Indah050

hai kak baru sempat mampir saya....semangat....

2020-10-16

1

Rozita Tha

Rozita Tha

semangat

2020-10-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!