Gilang segera meninggalkan meja makan saat merasa perdebatannya dan Naomi memancing amarah dalam dirinya. Kepergian pun membuat Naomi bersedih dan menundukkan pandangan.
“Kenapa kamu hanya memikirkan perasaan Melvina aja, Mas. Seharusnya orang yang lebih kamu perhatikan perasaannya adalah aku. Bukan adik angkat kamu itu.” Lirih Naomi. Makin hari, Naomi merasa semakin bersedih dengan sikap Gilang. Namun, ia berusaha untuk menyimpan kesedihannya sendiri. Tak ingin berbagi pada siapa pun termasuk sahabat dekatnya— Debby.
Usai membersihkan meja makan dan mencuci piring, Naomi menuju kamarnya berada. Masuk ke dalam kamar, Naomi melihat Gilang sedang duduk di atas sofa sambil memainkan ponsel di tangannya.
“Aku gak masalah kalau Melvina main ke sini, Mas. Maaf kalau perkataanku tadi menyinggung perasaan kamu.” Kata Naomi. Untuk saat ini Naomi memilih untuk mengalah dari pada memperpanjang masalah dengan Gilang.
“Baguslah kalau begitu. Karena seharusnya kamu bersikap memang seperti itu.”
Naomi enggan untuk berkomentar. Karena kini dia sedang berusaha menahan diri agar tidak menjawab perkataan Gilang yang terasa menyakiti hati dan perasaannya.
Malam itu, seperti biasanya Naomi dan Gilang tidur tanpa melakukan aktivitas suami istri seperti biasanya. Sudah satu minggu belakangan ini Gilang jarang sekali menyentuhnya. Naomi pun enggan untuk meminta meski terkadang dia sangat menginginkannya.
“Sampai kapan kamu bersikap seperti ini, Mas. Kamu selalu bilang kalau kamu mencintaiku. Tapi sikapmu sama sekali tidak menunjukkan kalau kamu mencintaiku.” Lirih Naomi sembari menatap punggung Gilang yang kini membelakangi tubuhnya.
Keesokan harinya, Melvina dan Mama Ruby nampak datang sesuai dengan informasi yang Gilang katakan tadi malam pada Naomi. Kedatangan keduanya disambut dengan ramah oleh Naomi. Meski dalam hati, Naomi menaruh rasa tidak suka pada adik angkat suaminya itu.
“Loh, Mama kenapa bawa koper?” Dahi Naomi mengkerut saat melihat koper yang berada di tangan Mama Ruby. Kebingungan Naomi sama sekali tak dihiraukan oleh Mama Ruby. Dia hanya menatap wajah Gilang kemudian berkata.
“Gilang, gak masalah kan kalau untuk satu minggu ke depan Melvina menginap di sini? Mana tahu aja dengan menginap di sini bisa membuat perasaan Melvina lebih tenang dibandingkan di rumah.”
Naomi terkesiap. Drama apa lagi ini pikirnya. Meski bingung dengan maksud dan tujuan Melvina menginap di rumahnya, Naomi memilih untuk diam. Dia tak ingin berkomentar dan bisa menimbulkan masalah nantinya.
“Gak masalah, Mah. Tapi apa Melvina gak bosan kalau aku dan Naomi gak ada di rumah nantinya? Soalnya kami harus masuk kerja seperti hari biasanya.”
“Gak masalah, Kak. Aku bisa minta mama datang ke sini kalau bosan.” Sahut Melvina dengan wajah tersenyum.
Gilang terdiam. Menatap wajah Naomi seolah meminta pendapat. Ditatap oleh Gilang, membuat Naomi bingung harus menjawab apa. Dia merasa serba salah. Memberikan tanggapan salah, diam pun juga salah.
“Ya sudah kalau begitu. Kamu boleh menginap di sini. Kak Naomi juga jadi punya teman kalau kamu ada di sini.”
Naomi melotot. Bisa-bisanya Gilang berkata seperti itu. Karena pada kenyataannya, kehadiran Melvina di sana bulanlah menjadi teman untuknya. Melainkan musuh dalam selimut.
“Benar kan, Sayang?” Tanya Gilang karena Naomi hanya diam saja dari tadi. Ditanya dan ditatap demikian oleh Gilang, membuat Naomi menghela napas sejenak sebelum menjawab.
“Ya, kamu benar-benar salah, Sayang.” Balas Naomi namun dalam hati. Karena yang terucap dari mulutnya adalah perkataan membenarkan perkataan Gilang.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
mbok Darmi
no comment untuk gilang yg bodoh terlalu goblok sampai gampang dikadalin dsna melvina, udah naomi kamu yg waras segera ambil tindakan tegas sebelum kamu ikutan gila dgn drama yg melvina ciptaan, ingat naomi kamu wanita berkelas berpendidikan tinggi seorang dokter jgn mau harga dirimu diinjak injak gilang dan keluarga nya kamu lebih terhormat gugat cerai gilang dari pada melvina kepedean merasa berhasil menyingkirkan kamu, tunggu saja pembalasan naomi untukmu gilang semoga kamu tidak nangis darah saat semua terungkap kebenarannya
2025-05-05
3
she
gak ipar perusak rumah tangga ini, emang suami nya aja yg gak mencintai istrinya, yg tdk ada pengertian dan egois, jadi tdk selama nya juga ipar maut ya, kyk cerita disini, emang suami nya aja yg be go
dan suami kayak gitu udah di kasih aja sekalian ke iparnya, gak ada yg di pertahanin juga kali,
sekarang kamu juga perlu nginap dirumah ortumu, coba oawaras itu di pelihara Naomi 😁
2025-05-04
2
auzi
makin ke sni sudh kurg bgs lgi crta ya.
lebh bgs yg crta yg kmrn.
kok jdi laki ego kli.hanya mentingkan perasaan keluarga aj.
udh naomi kmi pergi yg jauh aj.
gak uah lgi sma cwo modl kayk gilang gak bisa jga perasaan ya.
hanya mau di mengertia aj.
biar mampus aj sekalian.
2025-05-04
1