Berlanjut. { Sebelum itu jangan lupa Like+ Coment. Kalau suka Vote+Favorit }
Selamat Membaca.
...
"Dege!" ucap Su Ling Hua dengan senang.
Raut wajah Su Ling Hua yang pada awalnya marah, dan ingin murka terhadap Hwang Xi Han, Sekarang menjadi manis dan manja. Sikapnya ini berubah 190 Derajat berbeda dengan yang tadi.
Wajah ayunya terlihat manis kembali. Dan secara gembira Su Ling Hua berlari kecil menghampi Hwang Xi Han yang berdiri di depan sana.
" Dage!" gembiranya dia saat melihat Hwang Xi Han saat cadar hitam yang menutupi wajahnya terbuka.
"Mengapa kakak pertama menyamar seperti itu? Aku hampir saja mencurigai kakak pertama sebagai pencuri kitab perguruan!" merengut wajahnya saat memandang kedua mata Hwang Xi Han.
Hwang Xi Han berbalik memandang adik seperguruannya yang manis dan manja ini. Su Ling Hua terlihat manja ketika berada di sisi Hwang Xi Han seperti yang terlihat sekarang. Su Ling Hua meletakkan kedua tangan nya di bidang dada milik Hwang Xi Han.
"Dasar payah!" ketuk kepala Su Ling Hua. Hwang Xi Han sedikit memukul dahi Su Ling Hua, lalu diacak-acakan nya surai panjang Su Ling Hua.
"Mengapa kau tidak tahu bahwa aku sedang menyamar? Bukankah kau sudah mengenali jurus ku dengan baik? tetapi, Kenapa kau tetap saja tidak menyadarimya ?"
Pertanyaan kesal yang terlontar dari bibir Hwang Xi Han kepada gadis manis dan manja. Dia tidak menyangka bahwa adik seperguruannya yang selama puluhan tahun selalu berlatih bersama-sama, tidak mengenali setiap juruanya tadi.
Wajah Hwang Xi Han cukup kecewa dengan ketidak tahuan Su Ling Hua saat tadi, "Kapan kau akan belajar untuk menjadi pendekar Dewasa? Jika dengan begitu saja kau tidak bisa mengenali ku?" kesal dan sangat kecewanya Hwang Xi Han.
"Sudah ku katakan. Jika paman guru menyuruh mu untuk mendengarkan, maka dengarkan dan perhatikan setiap perkataan nya!...
" Bukan sebaliknya, kau yang selalu pergi saat paman guru sedang mengajar!" kesal kian menderu.
"Entah itu, pura-pura sakit. Ingin pergi ke kamar kecil. Dan masih banyak lagi alasan mu untuk tidak menghadiri pelajaran paman guru Xiang!" tuntas Hwang Xi Han.
Marahnya Hwang Xi Han terhadap Su Ling Hua, yang selalu melewatkan pelajaran dari guru Xiang. Sedangkan Su Ling Hua hanya bisa tertunduk kebawah mendengarkan nasihat yang selalu sama.
Setiap hari Hwang Xi Han selalu mamerahi Su Ling Hua dengan nasihat yang serupa. Hingga gadis belia bermarga Su ini sudah hafal apa yang akan dikatakan oleh Hwang Xi Han tersebut.
" Maaf kan aku... Dage!" merengut Su Ling Hua ditekuk wajahnya agar Hwang Xi Han berhenti memarahinya. Dirinya menyadari akan arti perkataan Hwang Xi Han yang selalu sama, mungkin itu adalah kesalahannya.
Amarah dari kakak pertama adalah hal yang sangat baik, kakak pertama ingin bahwa dirinya bisa menjadi murid yang pintar. Jadi sudah sewajarnya jika seorang kakak menegur adiknya demi kebaikan Sang adik itu sendiri.
Sambil kedua tangan menarik kedua telinga nya, daan memasang wajah memelas. Su Ling Hua berkata,
"Aku memang salah...
" Aku memang bodoh...
" Aku memang payah..." menyalahkan dirinya sendiri.
"Aku memang pantas untuk dimarahi. Setiap saat Dage selalu memarahi ku, itu karena Dage ingin aku menjadi seorang pendekar yang hebat, tetapi aku selalu membuat Dage kecewa." lanjutnya.
"Aku selalu membolos setiap kali Guru Xiang mengajar. Aku selalu bersembunyi di perpustakaan setiap kali Guru Jia masuk kelas. Aku tidak pernah masuk kelas, dalam satu pekan aku masuk kelas hanya dua kali, itu pun ketika Ketua dan Dage saja yang menjadi Guru nya."
"Jadi aku pantas untuk dimarahi seperti ini." Su Ling Hua terus menyalahkan dirinya dihadapan Hwang Xi Han. Kata-katanya telah membuat Hwang Xi Han iba kepada nya.
"Sudah-sudah! Selalu saja seperti ini." terdengar pasrah dari Hwang Xi Han. Pada awalnya dia memang kesal pada adik seperguruannya yang selalu manja. Namun, Hwang Xi Han tidak akan bisa memarahi Su Ling Hua ketika, adik Seperguruannya memelas seperti dan memohon seperti anak kecil.
Hwang Xi Han selalu lemah jika Su Ling Hua menyalahkan dirinya sendiri. Mereka itu sudah sangat dekat sejak masa kanak-kanak. Dua murid yang sama-sama yatim piatu. Tidak pernah merasakan kesih sayang dari kedua orang tua.
Sama-sama hidup sendiri, lalu menjadikan mereka untuk hidup mandiri, dan saling melengkapi satu sama lain.
"Lagi pula mengapa Dage menyamar seperti tadi, dan ditambah Dage terlihat seperti seseorang yang akan pencuri ditengah malam saja!" kata Su Ling Hua
" Jadi wajar saja jika aku tidak menyadari bahwa yang sedang ku lawan tadi adalah Dage." Dikerutkan dahinya hingga panjang. Su Ling Hua terlihat lesu saat dipojokkan oleh Hwang Xi Han seperti yang baru saja terjadi ini.
"Sudahlah. Aku memang selalu kalah jika berdebat dengan mu." jawab Hwang Xi Han.
" Sebaiknya kau pergi tidur! Ini sudah larut malam." lanjut Hwang Xi Han yang meminta kepada Su Ling Hua untuk segera pergi tidur agar besok tidak bangun kesiangan.
Su Ling Hua menyimak perintahnya. Dia tahu ini sudah larut malam, jadi wajar jika Hwang Xi Han memintanya untuk segera pergi tidur.
"Kau harus banyak istirahat, karena sepertinya tenaga dalam mu itu sudah mulai melemah!" cemas Hwang Xi Han.
"Aku merasa kau harus banyak lagi melatih fisik mu, agar tenaga dalam mu tidak mudah terkuras seperti tadi!" tuntas Hwang Xi Han.
"Baik Dage! Akan ku ingat kata-kata mu ini dengan baik!" sambung Su Ling Hua.
"Aku akan banyak beristrirahat dan berlatih dengan giat lagi setelah ini." Janjinya kepada Hwang Xi Han. Su Ling Hua berkata dengan sungguh-sungguh di hadapan kakak seperguruannya.
Dia tidak ingin lagi Hwang Xi Han kecewa dengan dirinya. Karena bagi Su Ling Hua. Hwang Xi Han adalah segalanya bagi hidupnya.
Ini adalah hal biasa yang terjadi dan harus didengar oleh Hwang Xi Han. Pertama Su Ling Hua akan memelas kepada dirinya. Lalu setelah itu dia membuat janji, dan pada akhirnya Hwang Xi Han merasa iba.
Laki-laki ini memang adalah kakak seperguruannya. Namun, bukan hanya sekedar kakak seperguruannya, tapi Su Ling Hua telah menganggap Hwang Xi Han sebagai sosok ayah yang selama ini dirinya tidak pernah rasakan.
"Sudahlah tidak usah berjanji seperti itu. Setiap hari aku selalu mendengar janji-janji mu itu!" kata Hwang Xi Han kembali.
"Lebih baik kau segera pergi tidur! Maka dengan itu aku akan merasa tenang." selesai Hwang Xi Han.
Sudah berbincang-bincang. Su Ling Hua mengikuti Apa yang diinginkan Hwang Xi Han. Sebelum dia pergi. Su Ling Hua memutuskan untuk mendekatkan tubuhnya kepada Hwang Xi Han.
Lalu tanpa disadari oleh Hwang Xi Han, ternyata Su Ling Hua melakukan hal yang tidak pernah di pikirkan Hwang Xi Han itu sendiri.
Dicium pipi kanan Hwang Xi Han. Bibir manis tebal merona Su Ling Hua mencium hangat pipi kanan pria yang sebaya dan seusianya. Tanpa rasa malu Su Ling Hua menciumnya di bawah langit malam ini.
Wajah Hwang Xi Han memerah tersipu malu. Kedua matanya membukat besar ketika dirinya tahu Su Ling Hua mencium pipi kanan nya.
Disentuhnya pipi kanan yang baru saja di cium mesrah oleh Su Ling Hua. Setelah menciumnya gadis muda ini langsung pergi dari sana. Pergi menuju kamarnya kembali.
Dia meninggalkan tempat itu dan membiarkan Hwang Xi Han berdiri sendiri di lapangan yang luas tersebut.
Diam saja dan masih nampak Syok. Ini adalah ciuman pertama dari seorang wanita kepada Hwang Xi Han. Dia bingung harus melakukan Apa? dan dia tidak bisa mengexpresikan perasaan nya saat ini.
Mungkin benar yang di katakan orang. Ciuman pertama dari seorang wanita kepada laki-laki. Maka akan membuat laki-laki tersebut lemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Perqis Manun
Ciuman pertama begitu menggoda. Selanjutnya terserah Author...
2021-03-04
0
Nova Shi
keren banget ....
2020-10-28
2
F.Hakki
Nice lah baru mampir sampe tiga eps. Ntar lanjutin lagi.
semangat trus ya!
dari author Fury Craft
2020-10-26
0