Chapter 03

Papa Aldo membawa ku sampai ke depan pintu. "Dimana kuncinya???" Tanyanya membuyarkan lamunan ku.

Aku gelagapan. "Ad - ada di dalam tas." Sahut ku gugup.

"Tolong turunkan aku!!!"

Papa Aldo segera menurunkan aku dari gendongan nya. Karena hanya bertumpu pada satu kaki, tubuh ku oleng. Aku hampir jatuh kalau saja papa Aldo tak sigap menahan tubuh ku. Merengkuh pinggang ku sangat erat.

Jantung ku kembali berdegup kencang. kamu terlalu dekat.

"Ambil kuncinya." Ucap Papa Aldo membuyarkan keterpanaan ku. Dia mengarahkan cahaya senter ponselnya ke arah tas ku dengan tangan kirinya. sedangkan tangan kanannya tetep berada di pinggang ku. Menahan tubuh ku agar tidak terjatuh.

Dengan sedikit gemetar aku membuka resleting tas ransel ku. Lalu mengambil kunci rumah.

"Pegang ini" Ujar Papa Aldo seraya menyerahkan ponselnya ke arah ku.

Aku tidak mengerti maksudnya tapi aku menurut saja.

Grep

Pap Aldo kembali merengkuh ku ala bridal style. "Buka pintu nya.!" Ucap nya.

Aku mengangguk mengerti. Segera aku masukkan kunci itu dan ku putar.

Klik

Papa Aldo mendorong daun pintu di depan nya dengan satu kaki nya. Lalu membawa ku masuk ke dalam ruang tamu yang sangat gelap gulita namun sedikit cahaya dari ponsel milik Papa Aldo.

"Dimana saklar lampu nya???" Tanyanya.

"Di...." Aku urung menunjukkan letak saklar lampu ketika ku dengar suara langkah kaki mendekat.

Itu pasti Aldo. Batinku.

Dengan cepat aku memeluk tubuh Papa Aldo, mengeksekusi rencana gila ku. Karena terkejut atas ulah ku , seketika tubuh papa Aldo oleng dan....

Brukkkk

Tubuh Papa Aldo jatuh ke lantai dengan aku yang ikut jatuh di atas tubuhnya.

Klik

Seketika ruang tamu terang benderang.

"AUREL!!!!!!"

Ku pikir rencana ku sudah sangat brilian. Aldo memergoki aku saat aku memeluk Papa Aldo, lalu dia marah. Mencaci maki, ngamuk ngamuk. Hatinya terluka dan merasa Ter khianati oleh papa tersayang nya itu. Skenario yang aku tulis seperti itu.

Tapi sayang nya, buka skenario ku yang berlaku malam ini. Tapi skenario Allah.

Sungguh Allah lah sebaik baik pemilik rencana.

Benar, aku kepergok. Tapi bukan oleh Aldo melainkan oleh Papa dan Mama ku. Mereka pulang lebih cepat dari perkiraan ku. Bahkan mendahului Aldo yang katanya sudah otw dari setengah jam yang lalu.

Cih, bahkan jarak rumah ku dan apartemen nya tak lebih dari 15 menit saja.

Semua rencana yang aku susun hancur berantakan. Usaha ku menjebak papa Aldo berakhir dengan hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

"Menikah???" mataku membulat sempurna demi mendengar keputusan papa. Jantung ku seolah berhenti berdetak.

Menikah dengan Papa Aldo??? Astaga, aku sedang kena karma apa ini???

Papa tak merespon keterkejutan ku. Beliau sama sekali tidak mau menatap ku. Aku tahu papa sedang sangat kecewa dengan ku.

Melihat anak perempuan nya berada di atas tubuh pria asing, apa ada yang lebih buruk dari itu???

"Anda yakin mengambil keputusan seperti ini untuk putri anda, Pak???" Suara Papa Aldo ku dengar, berusaha terdengar tetap tenang.

"Apa ada solusi yang lebih baik dari ini???" Papa balik bertanya, ada nada keputus asaan dalam suaranya.

"Kenapa??? Anda keberatan menikahi putri saya setelah Anda dan putri saya......"

Pa, Aurel tidak melakukan ap. ...."

"Diam kamu!!! Apa ini hasilnya kamu kuliah di luar kota??? Papa sudah sangat percaya dengan kamu, Kak. Tapi kamu sungguh mengecewakan Papa. Bisa bisanya kamu berdua an dengan pria di tempat gelap dan melakukan..... Andai papa tidak pulang lebih awal, kalian pasti sudah......" Papa mengusap wajahnya kasar.

Berkali kali ku dengar desisan papa mengucapkan istighfar.

Air mata ku meluruh deras. Hatiku terasa sangat sakit. Ini pertama kalinya papa membentak ku. Tapi, lebih dari itu, hatiku terasa nyeri karena telah membuat papa sangat kecewa. Mata papa terlihat sangat terluka. Dan itu karena AKU!!!!

Aku menundukkan dalam,. Mencengkram ujung kaos oversize yang aku gunakan.

"Jika Anda menginginkan saya bertanggung jawab terhadap yang anda yakini, baiklah. Saya akan menikahi putri Anda."

DEGH

"ya, lakukan itu " desis papa

"Tapi, sebelum nya. Tolong lihat saya dan bandingkan dengan putri Anda. Bahkan dia lebih cocok menjadi putri saya dari pada menjadi istri saya." Ucapnya.

"Apa Anda terikat dengan pernikahan???"

"Tidak."

"Itu, cukup, Nikahi putri saya sekarang juga!!!" Tegas Papa.

Aku sudah tidak sanggup mengatakan apapun, hanya bisa menangis dalam pelukan Mama.

Kebencian ku pada Aldo malah membuat aku jatuh ke kehancuran yang lain. Aku semakin punya alasan untuk membenci Aldo.

"Apa kamu menginginkan sesuatu sebagai mas kawin???" tanya Papa Aldo.

Aku bergeming. Tak berkeinginan sedikit pun menjawab pertanyaan nya.

"Izinkan saya bertanggung jawab dengan menikahi kamu malam ini. Setelah nya, kamu bisa mengajukan gugatan. Saya tidak akan mempersulit." Janjinya.

"Anda berniat menceraikan putri saya bahkan sebelum anda menikahi nya???" Papa menatap tajam laki laki yang baru saja mengucapkan kesanggupan nya untuk menikah dengan ku.

"Bukan seperti itu, saya tidak akan menceraikan putri Anda, Pak. Tapi jika seandainya putri Anda yang ingin berpisah, saya tidak akan menghalangi. Saya tau, bersama saya dia pasti kesulitan." tandas Papa Aldo.

"Itu konsekuensi yang harus dia terima akibat sudah berani membawa laki laki asing masuk ke rumah kami. Apalagi dalam situasi seperti itu." tandas Papa.

"Jika kamu memang darah Papa, Kak, Papa yakin, kamu tidak akan menyakiti Papa lebih dalam."

Aku langsung menjatuhkan tubuhku di depan Papa. Bersimpuh di depan nya.

"Lakukan, lakukan yang menurut Papa baik untuk Aurel, Aurel terima. Aurel ikhlas." Ujar ku di sela isak tangis ku.

*

Saya terima nikah dan kawinnya Aurel Naura Farzana binti Muhammad Iqbal dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.

Aku tersentak hebat ketika kamar ku terbuka dari luar. Papa Aldo masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

Aku menegang. Padahal aku memang sudah tahu jika dia akan masuk kesini.

Tadi seusai ijab qobul, mama sudah menyuruh ku untuk membawa Papa Aldo masuk ke kamar ku. Tapi karena Papa Aldo masih ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan asisten pribadinya, papa Aldo bilang akan menyusul ku setelah ini.

Tentang asisten Papa Aldo, entah lah, sepertinya wajah nya tak asing. Tapi akutak yakin pernah bertemu dimana.

Dia datang karena perintah Papa Aldo, membawa penghulu dan juga mahar untuk ku. Lima ratus juta, uang sekoper penuh itu diberikan papa Aldo kepada ku sebagai mahar yang tidak pernah aku minta. Tidak main main mahar yang dia berikan padaku.

Terpopuler

Comments

zidan albady

zidan albady

👍👍👍

2025-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!