Walaupun, Zavier tetap merasa ngeri saat melihat Sonya, wanita pilihan Kaino, Zavier tetap menghargai Kaino.
"Baiklah tidak usah banyak basa basi, aku belakangan ini sibuk" celetuk Zavier
"Kamu ini sibuk apa? Opa sudah banyak menghandle pekerjaanmu!!" protes Kaino
"Banyak pa, Bahkan pekerjaan yang opa sendiri tidak tahu, aku mengerjakan banyak pekerjaan tidak hanya fokus 1 saja" sahut Zavier
"Apa yang mau di bahas memangnya?" Elenna merasa risih dengan tatapan Sonya yang seolah olah menggoda Leon.
Sedangkan Leon hanya menatap ponselnya karena ada tugas dari sang dosen baru saja dia kirim
Leon tidak tertarik dengan Sonya dia hanya fokus kepada ponselnya, Berbeda dengan Zaid yang menatap Sonya terus menerus dan Zavier hanya menatap kepada sang Opa.
"Daddy kemana?" Tanya Zavier kepada Elenna
"Daddy ada urusan mendadak nak, apakah kamu juga ada?" tutur Elenna
"Sebenarnya ada bahkan lebih penting dari pertemuan ini" Sudah menjadi sebuah hal yang biasa jika Zavier tidak terlalu memikirkan pernikahannya
Karena sebelumnya Zavier pernah di jodohkan juga namun dia menolak keras, sehingga Kaino marah besar kepada Zavier, saat marah saat itu Kaino mengancam jika Akhtar tidak akan di anggap sebagai anaknya.
Awalnya Akhtar menerima tetapi di tolak oleh Zavier dan Zavier dengan tenang menanganinya, walaupun harus merelakan masa depannya
Bagaimana dengan Leon? Leon selalu mengelak dan dia berusaha untuk dapat Kuliah di luar negri agar menghindari sang opa, berbeda dengan Zavier yang hanya lulusan sarjana ke 2 sedangkan sang abang ingin melanjutkan kuliah lagi.
Leon bukan tanpa alasan memilih sekolah di luar negeri, karena sejujurnya dia muak dengan Kaino yang mengekangnya untuk segera menikah.
Leon lebih baik kuliah di luar negeri dan bekerja disana di banding harus menelan hati di rumahnya sendiri.
"Apa mahar yang kamu inginkan?" Tanya Zavier
"Ah simpel saja, aku hanya meninginkan 1 unit rumah besar, 2 mobil sport, 3 miliar uang" cetus Sonya membuat Mata Zavier terbelalak
"KAU INI MAU MEMERAS PUTRAKU?!!!" pekik Elenna
"Kalian se miskin itu kah? Sampai berkata bahwa aku memeras uang putramu?" Sonya dengan sombong berkata seolah olah itu adalah hal mudah
Sedangkan Zavier merenung
"Dek kamu yang kemarin, mengapa aku harus menikah dengannya padahal aku menginginkan kamu" Batin Zavier
Wajah Zea terbesit di benak Zavier
"Ya Allah aku ingin bertemu dengannya lagi, aku ingin menjadikannya istriku " Batin Zavier
Elenna melihat Zavier yang dia mengerti bahwa putranya sedang merasa tertekan karena pernikahan yang tidak jelas ini.
Bahkan Elenna mengerti bahwa pasti putranya sedang teringat dengan perempuan yang dia kagumi.
"Ya Allah bolehkah aku menginginkannya?" Batin Zavier dengan menatap kosong ke arah lantai
"Hei kamu ini tuli ya? " pekik Sonya
"Ah maaf aku tidak sengaja melamun, aku sedang banyak pikiran, pekerjaanku begitu banyak, sehingga banyak yang terpenting saat kau berbicara tadi" Zavier mengelak karena dirinya memang benar benar stres dengan perjodohan tidak jelas ini
"KAMU PASTI MEMIKIRKAN PEREMPUAN LAIN!" tuduhan Sonya benar adanya namun jika Zavier berkata sesuai dengan kenyataannya sudah pasti Kaino marah besar kepadanya.
Sudah tahu sedang pertemuan penting dia justru malah memikirkan perempuan lain.
"Tidak, kau kan tahu aku adalah pengusaha wajar pastinya jika aku memikirkan pekerjaanku yang sangat menumpuk, bahkan pekerjaanku menumpuk hingga 4 bulan kedepan" ucap Zavier dengan sedikit lesu
"Baiklah tetapi kamu ingat bukan apa mahar yang aku minta?" Tanya Sonya
"Iya iya" Zavier hanya terdiam setelah itu dan menaiki tangga tanpa berpamitan karena di merasa muak dengan perempuan di depannya.
Begitupun dengan Elenna, dia langsung pergi begitu saja tanpa memandang Sonya lagi.
"Sudah tuh nak, nanti juga Zavier akan luluh denganmu, kamu jangan lupa untuk dekati dia selalu" pesan Kaino
****************
Saat ini Zavier sedang fokus dengan pekerjaannya, karena 2 minggu lagi dia akan menikah dia memutuskan untuk menghandle pekerjaannya.
Walaupun dia sempat sakit karena kelelahan, saat ini pun dirinya sudah kelelahan karena bekerja terus menerus
"Riko, saya ingin beristirahat terlebih dahulu apakah kau bisa mengajakku ke sebuah tempat?, apapun itu aku akan menerimanya, eh iya kau tahu warung kopi yang di dekat jalan ini tidak?" Tanya Zavier panjang lebar
"Oh warung kopi tuan?"
"Iya yang selalu ramai jika jam makan entah jam makan siang ataupun sore pasti selalu ramai, aku penasaran dengan rasa kopinya, selezat apa kopinya sehingga selalu ramai sampai sampai mereka rela antri" penjelasan Zavier membuat mata Riko berbinar
"Betul tuan, aku bahkan menyukainya, jika pulang bekerja aku terkadang mampir disana untuk mengopi karena jika harus ke Cafe aku harus mengeluarkan 2 kali lipat di bandingkan aku beli di warung kopi itu...
"Rasanya pun justru lebih lezat, seperti seolah olah itu adalah racikannya sendiri, tidak terlalu pahit dan tidak terlalu manis"
"Ayo ajak aku kesana, nanti keburu jam makan karena 10 menit lagi akan di mulai, aku sudah lelah karena banyak pekerjaan aku butuh hal yang membuatku rileks" titah Zavier
"Baiklah tuan, ayo" ajak Riko
"Apakah tuan ingin menggunakan mobil?" Tanya Riko
"Tidak usah, aku ingin berolahraga saja dengan berjalan" tolak Zavier
Riko dengan Zavier berjalan menuju warung yang di maksud oleh mereka.
Tak lama akhirnya mereka sampai di warung kecil
"Permisi" Sapa Riko
"Selamat datang pak" Sapa pemilik warung
"Terimakasih, tuan ingin membeli apa?" Tanya Riko
Sedangkan Zavier hanya menatap kosong ke arah pemilik warung
"Tuan?" Panggil Riko yang membuat Zavier tersadar dari lamunannya
"Eh iya, pesankan saja yang sama denganmu bukankah selera kita sama?" Tanya Zavier
"Baiklah, kopi biasa ya yang bertekstur kental" ujar Riko, lalu dia duduk bersamaan dengan Zavier yang duduk di sebelah Riko
Pemilik warung menganggukan kepalanya dengan sedikit ragu
"Ada lagi?" Tanya pemilik warung
"Ada aku ingin merasakan mie instan buatanmu, kata mereka disini ada mie instan dengan racikan sendiri bukan?" Tanya Zavier berusaha menetralkan perasaannya
"Oh ada tuan, apa toping yang ingin di tambahkan, ini saya berikan menunya" pemilik warung berusaha untuk tetap tegar dan melayani dengan hati hati
Siapa lagi dia adalah Zea
"Astaga mengapa harus bertemu dengannya?, Pasti dia berfikir bahwa aku sangatlah miskin, ah sudahlah tidak apa apa toh sebentar lagi dia akan menikah" Zea tetap berusaha tegar padahal hatinya masih sakit sekali mengingat bahwa 2 minggu lagi adalah pernikahan antara Zavier dengan calon istrinya
Awalnya Zea memang tidak ingin menghadirinya karena dia tidak ingin membuat kacau acara penting Zavier, apalagi menghadirinya sama saja dirinya akan merasakan sakit hati yang luar biasa
"Kak?" Panggil seseorang rupanya adalah Zavier
"Iya ada apa tuan?" sahut Zea yang masih menyalakan menunggu air mendidih karena itu salah satu rahasianya, agar mendapatkan cita rasa tersendiri
"Saya ingin mie instan dengan sayur, lalu telur, cabai jangan terlalu banyak, bakso, dan beberapa irisan tomat" ucap Zavier
Lalu Zea mencatatnya dengan fokus 1 persatu "itu saja tuan?" Tanya Zea, Zavier tidak menjawab dia hanya diam saja
"Tuan?" Panggil Zea lalu melihat Zavier yang menatapnya saksama
Lalu Zea kembali menundukan kepalanya
"Saya mau segelas susu dingin, tetapi saya hanya ingin di bungkus saja untuk susu, mungkin saat saya telah selesai makan" ucap Zavier lagi lalu Zea mencatat kembali
"Sudah itu saja kak" tutur Zavier
Zea bergegas untuk membuatkan kopi untuk Riko dan Zavier
"Astagfirullahalazim, lupakan dia lupakan dia dia akan menikah Astagfirullahalazim " Zea selama membuat kopi beristigfar agar bisa melupakan wajah Zavier namun apa daya Zavier masih berada di warungnya
Pasti tidak mudah untuk menghilangkan wajahnya secepat itu
Zea pun mulai memasak mie buatannya, yang di berikan langsung racikannya sari sang ayah.
Tak membutuhkan waktu yang lama mie telah di sajikan, karena kopi sudah di sajikan sejak 5 menit yang lalu
"Maaf jika menunggu waktu yang lama, selamat menikmati semoga anda suka" tutur Zea seraya meletakkan mangkuk yang berisi penuh dengan mie beserta toping yang di minta oleh Zavier
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments