Menjadi Kakak si Tokoh Utama

Di dalam sebuah kamar bernuansa abu-abu putih, terdapat seorang gadis yang tidak sadarkan diri di atas tempat tidurnya. Beberapa saat kemudian, jari-jari tangan gadis itu bergerak. Ia mencoba membuka mata, mengerjapkannya beberapa kali. Bulu matanya yang panjang bergetar.

Saat matanya terbuka sepenuhnya, terlihatlah mata coklat pekat terlihat kosong. Mata itu bergulir ke sana kemari melihat langit-langit kamar dengan bingung. Ya, gadis itu adalah Rayna.

Rayna merasa sangat bingung, dengan tempat asing ini. Dia mencoba untuk mengingat sesuatu.

Matanya terbelalak. Dia langsung terbangun duduk terengah-engah memegangi dadanya yang pengap. Rambut coklat panjangnya yang tergerai, menutupi wajahnya yang terlihat mengeluarkan keringat dingin.

Rayna mencoba untuk tenang. Dia menarik nafas dan mengembuskannya dengan lembut.

Dia sangat ingat, bagaimana dia terjatuh dari ketinggian dengan rasa sakit kepalanya terasa pecah. Rasa sakit yang langsung menusuknya. Dia hanya merasakan mati. Namun, kenapa sekarang dia berada di kamar mewah dan asing? Walaupun ini kamar impiannya, bisa saja ‘kan dia tengah diculik dan dijual? Mata Rayna langsung berkaca-kaca.

“EMAKK!! RAYNA PENGEN PULAAANGG!” teriak kencang dengan tangisan pecah.

“Emaaaakkk .... hiks ....” Tangisan merengek Rayna semakin kencang.

Brak! Dobrakan pintu membuat Rayna kaget. Rayna menoleh dan mendapati banyak orang yang tidak ia kenal. Ada seorang gadis seusianya, beberapa orang cogan yang selalu menjadi haluannya, dan dua orang paruh baya.

Gadis yang pertama masuk, langsung mendekat dan duduk di tepi kasur memegang tangan Rayna dengan khawatir. “Kakak?! Apakah kamu gak apa-apa? Kenapa kakak teriak-teriak?” tanya gadis cantik itu bertubi-tubi.

Rayna menatapnya dengan bingung. Namun, air mata masih mengalir.“Kakak?”

Gadis itu semakin cemas melihat tatapan asing kakaknya terhadap dia. “Iya. Kamu kakak aku. Kenapa kakak bingung?”

Rayna semakin pusing. Ia tidak bisa berpikir jernih. Lalu tatapannya beralih pada orang-orang di samping yang hanya menatapnya diam. “Huaa ... Kalian siapa ...” Tangisan Rayna semakin kencang.

Mereka kaget karena Rayna tidak mengenali mereka. Gadis yang mengaku adiknya kewalahan dengan tangisan Rayna. Dia tidak pernah melihat kakaknya menangis seperti ini.

Lalu, gadis itu melirik ke arah kakak dan orang tuanya yang hanya diam. Rautnya menjadi marah dan kesal. “Kenapa kalian hanya diam, hah?! Lihat! Jika saja kalian tidak mengabaikan kakak, dia pasti gak akan mengalami keadaan ini!”

Mereka tersentak mendengar nada kasar gadis yang selalu lembut itu. Bukan hanya itu, mereka merasa bersalah kepada gadis yang tengah menangis kencang. Mereka dengan kaku dan canggung mendekati Rayna dan mencoba menghiburnya.

“Udah, ya? Jangan nangis ....” bujuk seorang lelaki remaja seumuran dengan Rayna.

“Iya. Kalo kamu berhenti nangis. Nanti kakak beliin es krim, ya?” bujuk remaja lain berumur sekitar 20 tahun.

Pria dan wanita yang menjadi orang tuanya, hanya menepuk dan mengusap kepalanya. Akhirnya, Rayna berhenti Menangis. Namun masih terlihat sesenggukan seraya menatap mereka satu persatu. “Kalian siapa?”

Mereka yang mengelilinginya langsung tertegun. Apakah Rayna tidak berpura-pura? Wajahnya yang bingung, matanya yang menatap asing ... Sepertinya memang tidak berbohong bahwa Rayna melupakan mereka.

Gadis di depan Rayna menutup mulut kaget, menatap kakaknya tidak percaya. Namun, ia berusaha menenangkan diri dan menatap Kakak perempuannya itu dengan hangat.

“Apa yang kakak bicarain? Kami tentu keluarga kakak.” Gadis itu terkekeh, namun suaranya terdengar bergetar.

Rayna menatap mereka asing. Matanya berkaca-kaca lagi. “Gue gak kenal kalian, hiks. Gue cuma punya emak.”

“Emak?” tanya ulang lelaki remaja seumuran dengan Rayna.

Rayna mengangguk dengan mulut mengerucut.

“Ibu, maksud lo?”

Rayna terdiam. Lalu mengangguk lagi.

Cowok itu mengerutkan kening. Tidak hanya dia, semua orang menjadi bingung.

“Ini Mamah kita, Kak.” Gadis di depan Rayna menunjuk wanita paruh baya di sampingnya.

Rayna menoleh menatap orang asing di depannya. Lalu menggeleng. “Gue gak kenal.”

Mata wanita itu meredup. Semua orang kaget lagi menatap gadis pendiam yang sekarang memberikan tatapan asing kepada mereka. Gadis di depan Rayna menutup mulut menangis.

Tiba-tiba, rasa sakit tajam dan sebuah ingatan seperti layar berputar cepat, menghantam kepala Rayna. “Ah!”

Rayna memegang kepalanya dengan erat mencoba menghilangkan rasa sakitnya. Jeritannya mengembalikan titik fokus mereka kepadanya. Jelas mereka sangat khawatir.

“Kakak kenapa?!” tanya gadis itu panik.

“Amira! kamu gak apa-apa?!” tanya pria paling paling dewasa yang sedari tadi hanya diam.

Setelah rasa sakit nya mereda dan ingatannya terkumpul. Rayna mengangkat kepalanya menatap mereka satu persatu. Lalu, berhenti pada gadis yang tengah khawatir menatapnya. Rayna menghela nafas. “Gue gak pa-pa. Gue cuma pengen istirahat.”

Kodeannya sangat jelas. Rayna menginginkan mereka untuk segera keluar.

Keluarga barunya itu, mengangguk enggan. Mereka beranjak dengan gerakan pelan sesekali menoleh ke arahnya. Namun, Rayna tidak menatap mereka lagi. Dia menundukan kepalanya dengan mata kosong.

“Panggil gue Rayna,” lirih Rayna sebelum mereka keluar.

Langkah mereka berhenti, menoleh ke arahnya lagi. Lalu mereka melanjutkannya saat Rayna benar-benar tidak menahan mereka dan tidak berbicara lagi.

Sebelum menutup pintu, Emira—gadis yang paling khawatir dengan Rayna, tersenyum walaupun Rayna tidak melihatnya. “Selamat beristirahat, Kak. Nanti aku akan mengunjungimu lagi.”

Rayna menoleh ke arah pintu setelah mendengar pintu itu tertutup. Lalu, dia merebahkan tubuhnya dengan perasaan hampa.

“Ini serius? Gue masuk novel?” gumamnya pada dirinya sendiri.

“Kenapa gue pindah ke tubuh Amira sih? Njir! Sial banget hidup gue! Kenapa gak ke tubuh tokoh utama?!” Rayna terus menerus menggerutu dengan air mata mengalir.

Dalam ingatannya, Amira pingsan selama seharian karena dehidrasi dan Amira tidak makan entah berapa lama. Tidak ada yang peduli, semakin Amira menyiksa dirinya sendiri.

Plot sudah di mulai, namun masih sangat awal.

Sekarang, Amira menduduki kelas XI, sama dengan kakak keduanya, namun berbeda kelas. Sedangkan Emira duduk di kelas sepuluh. Kakak tertuanya kuliah.

Di dalam ingatan atau novel itu sendiri, Rayna tidak tahu penyebab Amira di abaikan. Ingatannya kabur pada masa kecilnya. Namun, sangat jelas ketika beranjak dewasa. Adiknya—Emira si tokoh utama sangat menyayanginya. Namun, hati Amira di penuhi sikap dengki. Semakin baik Emira, semakin benci Amira terhadap adiknya.

Di awal-awal novel, Amira hanya figuran pendiam yang tidak ikut campur dalam plot apapun. Hanya di beberapa lembar muncul. Namun, di akhir klimaks cerita, setelah antagonis novel itu lenyap, Amira beraksi. Dia mengeluarkan semua kebenciannya yang ia tahan bertahun-tahun lamanya.

Amira berniat mencelakai adiknya dengan menusuk dari belakang. Secara diam-diam, Amira membuat adiknya selalu sial dengan cara apapun. Baik di jambret, memfitnahnya, bully-an, bahkan menculiknya. Namun, rencananya selalu gagal dengan semua pelindung di sisi Emira.

Tadinya, Amira akan melakukan hal lebih ekstrem dengan tangannya sendiri tidak peduli dengan konsekuensinya. Namun, Amira ketahuan terlebih dahulu. Dia di siksa secara diam-diam oleh semua pria di sisi Emira.

Tentunya, Emira dan keluarganya tidak tahu. Mereka hanya menyangka Amira menghilang dan tidak pernah pulang. Sampai Amira lelah dan meninggal, mereka tidak tahu dan tidak peduli.

Hanya Emira yang selalu berusaha mencarinya dan khawatir. Tapi perhatiannya selalu teralihkan dengan para pria di sisinya. Sampai akhir novel, Amira di lupakan.

Tangisan dalam diam Rayna semakin deras mengingat semua itu.

Dia membalikan badannya. Posisi tidurnya menjadi tengkurap. Wajahnya di sembunyikan di bantal untuk mengelap air mata. “Hiks ... Emaaakk ... Rayna pengen pulang. Rayna takut.”

Rayna duduk. Menyeka ingus dan air matanya dengan piyama yang tengah ia pakai. Matanya memerah. Ia menghisap ingusnya agar tidak mengalir. “Tapi, gak pa-pa, deh. Gue akan berusaha merubahnya. Lagian, di sini banyak cogan.”

Rayna menghilangkan kesedihannya. Tertawa sendiri, “Gue jadi orang kaya dadakan lagi. Nikmat mana yang gue dustakan? Gue bersyukur, kok.”

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

td kynya bgus bc dr awal tp karna ada tulisan gue gue lo lo ga lnjut bc lh

2025-06-12

0

Erna Masliana

Erna Masliana

ya sudah kamu nikmati saja.. disini gak kekurangan uang dan cogan 😁

2025-05-20

0

Erna Masliana

Erna Masliana

pantes wajar dendam juga orang tua dan kakaknya edan.. pilih kasih

2025-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menjadi Kakak si Tokoh Utama
3 Rencana Masa Depan
4 Hari Pertama Sekolah
5 Koleksi Cogan
6 Teman Sebangku
7 Ratu Bully
8 Protagonis Pria Pertama
9 IPA to IPS
10 Pendatang yang Mengubah Alur
11 Daftar Baru Cogan Basket
12 Melerai Perundungan
13 Tamu Mengejutkan
14 Alur Sama, Alasan Berbeda
15 Si Pelanggar Aturan
16 Mau Berteman Baik?
17 Rasa Tertarik yang Berubah Arah
18 Permintaan
19 Diajari Motor
20 Kekhawatiran
21 Nonton Basket
22 Mimpi
23 Protagonis Pria Ketiga
24 Terciduk
25 Kangen?
26 Danies Leo Kalvior
27 Kecupan
28 Ungkap Perasaan
29 Jangan Terulang Lagi
30 Hukuman
31 Tawuran
32 Mari Berteman?
33 Motor Baru
34 Dikelilingi Lima Cogan
35 Nina Bobo
36 Danies Klavior
37 Pengamat
38 Rumah Arsa
39 Tuntutan Orang Tua
40 Balapan
41 Antagonis Pertama
42 Mengambil Penumpang
43 Kesiangan
44 Sakit Parah?
45 Rasa Khawatir
46 Kabur
47 Pindah Sekolah?
48 Intimidasi
49 Bersaing
50 Posesif
51 Psiko
52 Ingatan
53 Tidur Bareng
54 Mimpi Yang Sama
55 Dihindari
56 Keputusan yang Salah
57 Keluarga Kejam
58 Hadiah Motor
59 Perasaan
60 Penggila Cogan
61 Nonton Pertandingan
62 Hadiah Ciuman
63 Salah Meminta Bantuan
64 Imbalan Ganti Pertemanan
65 Cemas dan Cemburu
66 Minta Maaf
67 Ajakan Liburan
68 Tempat Masa Lalu
69 Berbagi Rahasia
70 Berbagi Rahasia II
71 Saudara Tiri
72 Teman Masa Kecil
73 Masa Lalu
74 Masa Lalu II
75 Kepemilikan
76 Kalian Hanya Fiksi, Aku Figuran
77 Perdebatan
78 Alibi
79 Ayo, Pulang
80 Penyesalan
81 Amira Sudah Pergi
82 Peringatan
83 Belenggu
84 Maaf dengan Pelukan
85 Ingin Pulang
86 Kekecewaan
87 Kepercayaan yang dikhianati
88 Kemarahan
89 Insiden
90 Fakta
91 Masa Lalu Ricolas
92 Rasa Takut yang Mengakar
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog
2
Menjadi Kakak si Tokoh Utama
3
Rencana Masa Depan
4
Hari Pertama Sekolah
5
Koleksi Cogan
6
Teman Sebangku
7
Ratu Bully
8
Protagonis Pria Pertama
9
IPA to IPS
10
Pendatang yang Mengubah Alur
11
Daftar Baru Cogan Basket
12
Melerai Perundungan
13
Tamu Mengejutkan
14
Alur Sama, Alasan Berbeda
15
Si Pelanggar Aturan
16
Mau Berteman Baik?
17
Rasa Tertarik yang Berubah Arah
18
Permintaan
19
Diajari Motor
20
Kekhawatiran
21
Nonton Basket
22
Mimpi
23
Protagonis Pria Ketiga
24
Terciduk
25
Kangen?
26
Danies Leo Kalvior
27
Kecupan
28
Ungkap Perasaan
29
Jangan Terulang Lagi
30
Hukuman
31
Tawuran
32
Mari Berteman?
33
Motor Baru
34
Dikelilingi Lima Cogan
35
Nina Bobo
36
Danies Klavior
37
Pengamat
38
Rumah Arsa
39
Tuntutan Orang Tua
40
Balapan
41
Antagonis Pertama
42
Mengambil Penumpang
43
Kesiangan
44
Sakit Parah?
45
Rasa Khawatir
46
Kabur
47
Pindah Sekolah?
48
Intimidasi
49
Bersaing
50
Posesif
51
Psiko
52
Ingatan
53
Tidur Bareng
54
Mimpi Yang Sama
55
Dihindari
56
Keputusan yang Salah
57
Keluarga Kejam
58
Hadiah Motor
59
Perasaan
60
Penggila Cogan
61
Nonton Pertandingan
62
Hadiah Ciuman
63
Salah Meminta Bantuan
64
Imbalan Ganti Pertemanan
65
Cemas dan Cemburu
66
Minta Maaf
67
Ajakan Liburan
68
Tempat Masa Lalu
69
Berbagi Rahasia
70
Berbagi Rahasia II
71
Saudara Tiri
72
Teman Masa Kecil
73
Masa Lalu
74
Masa Lalu II
75
Kepemilikan
76
Kalian Hanya Fiksi, Aku Figuran
77
Perdebatan
78
Alibi
79
Ayo, Pulang
80
Penyesalan
81
Amira Sudah Pergi
82
Peringatan
83
Belenggu
84
Maaf dengan Pelukan
85
Ingin Pulang
86
Kekecewaan
87
Kepercayaan yang dikhianati
88
Kemarahan
89
Insiden
90
Fakta
91
Masa Lalu Ricolas
92
Rasa Takut yang Mengakar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!