Yasa and friends

‎Malam hari

‎Di malam yang tenang di tengah kota, lampu-lampu pencakar langit berpendar di antara jendela kaca gedung perkantoran. Sebuah ruangan luas di lantai tertinggi terlihat masih terang saat gedung lain mulai meredup. Meja kayu gelap dengan sentuhan elegan berdiri gagah, menghadap jendela besar yang menyuguhkan pemandangan kota. Di baliknya duduk seorang pria dengan kemeja putih yang lengannya digulung hingga siku, dasi longgar di leher, dan mata yang fokus menatap layar laptop.

‎Abiyasa devandra alaric

‎Meski jam menunjukkan pukul sembilan malam, ia masih bekerja. Suasana ruangan yang mewah namun tenang seolah jadi saksi rutinitasnya yang tidak pernah benar-benar selesai.

‎Pintu ruangan terbuka pelan, menampakkan sosok wanita muda dengan setelan kerja dan rambut panjang yang dikuncir rapi. Kyra Marsella, sekretaris pribadi Yasa, masuk sambil membawa map dokumen dan secangkir kopi hitam.

‎“Rencana pembangunan di Desa Warasari sudah final, Pak. Tapi masyarakat mulai menunjukkan penolakan.” ujar Kyra Marsella, sekretaris pribadi Yasa yang dikenal cepat, sigap, dan agak perfeksionis.

‎Yasa menghela napas, tangannya meremas pelipis sejenak. “Apa mereka pikir aku mau merusak desa itu?”

‎Kyra menggeleng, “Bukan itu, Pak. Mereka takut akses air terganggu dan area pertanian tergeser. Mereka nggak tahu bahwa pusat energi ini bisa bantu desa jadi mandiri.”

‎Yasa diam. Bukan karena tidak peduli, tapi karena otaknya bekerja keras menimbang ulang rencana yang sudah melewati ratusan jam kerja timnya.

‎“Siapkan jadwal buat aku terbang ke sana dua hari lagi. Aku mau bicara langsung dengan kepala daerah dan tim medisnya. Kita cari jalan tengah. Aku nggak mau proyek ini jadi ‘perampokan’ atas nama kemajuan.”

‎Kyra mencatat cepat. Senyum tipisnya mengembang. Dia tahu, bosnya ini bukan pria sembarangan.

‎---

‎Abiyasa Devandra Alaric, atau yang lebih sering dipanggil Yasa, adalah pria berusia 33 tahun dengan postur tinggi dan tegap, sorotan matanya tajam tapi kalem, dan bahu lebarnya memberi kesan protektif sejak pandangan pertama. Karisma dingin tapi memikat.

‎Yasa tumbuh dari keluarga harmonis yang hangat dan penuh kasih, walau kini memilih tinggal sendiri di sebuah di rumah pribadinya yang mewah dan dekat dengan kantornya—lebih karena kenyamanan dan… menghindari omelan sang ibu yang kerap menyinggung soal pernikahan. Ya, di usianya sekarang, pertanyaan "kapan nikah" sudah seperti sarapan wajib tiap kali pulang ke rumah.

‎Tapi jangan salah, meski terlihat santai dan sesekali melempar candaan sarkas ke teman-temannya, Yasa adalah otak bisnis yang jenius. Kepekaannya membaca pasar, kemampuan menyusun strategi, dan sikap tenangnya dalam menghadapi tekanan, membuat dia selalu selangkah lebih maju dari lawan bisnisnya. Ia bukan tipe yang mudah terjebak rayuan atau permainan kotor di dunia korporat—Yasa tahu betul bagaimana dunia ini bekerja, dan dia cukup cerdas untuk mengendalikannya.

‎---

‎Dan tentu saja, hidupnya nggak lengkap tanpa dua sahabat yang… yah, bisa dibilang penuh warna.

‎Vero Arsenalio. Playboy level akut. Bawaannya nebar pesona ke mana pun dia pergi. Rambutnya selalu stylish, dan parfum mahalnya bisa kecium sebelum dia masuk ruangan, bergantung pada kekayaan keluarganya, tapi bukan anak manja yang selalu mengadu saat ada masalah. Vero lebih suka menyelesaikan sendiri, walau kadang tetap memandang orang lain dari atas alias agak meremehkan. Kadang suka urakan, sering ke club, tapi dia punya cara sendiri buat menunjukkan kepedulian. Tapi, sebrengsek-brengseknya Vero, dia tetap setia kawan. Sering kelihatan kayak nggak punya arah hidup, tapi dia tipe yang akan datang jam 2 pagi kalau sahabatnya butuh. Sayangnya, dia punya kebiasaan underestimate orang lain yang gak sekaya dia.

‎Reyhand Adhytama.

‎Profesor muda, dosen bidang ekonomi di salah satu kampus ternama.Seorang dosen muda yang kalem, pintar, dan jauh lebih ‘lurus’ dibanding Yasa dan Vero. Rey punya sifat kaku dan agak serius, tapi justru itu yang bikin dia sering jadi ‘rem tangan’ di antara trio ini. Walaupun beda banget sifatnya, Rey tetap dekat dan akrab dengan Yasa dan Vero. Dia tipe teman yang bijak dan kalau ngomong bisa bikin semua orang mikir ulang.

‎Sikapnya kaku, prinsipnya keras, dan... ya, kalau kata Yasa: “Kalau Rey senyum, itu kejadian langka.”

‎Tapi anehnya, justru Rey adalah penyeimbang di antara mereka. Kalau Vero terlalu bebas, Rey terlalu kaku—dan Yasa? Di tengah-tengah. Mereka bertiga punya dinamika yang unik, tapi saling melengkapi.

‎---

# Abiyasa

‎‎#Vero

#Reyhand

Episodes
1 Nayara
2 Sukarelawan
3 Yasa and friends
4 tim?
5 Hari pertama
6 labrak?
7 Rio
8 sendirian aja cantik
9 bar?
10 dinner yang penuh cinta
11 adrian
12 flashback
13 pesta
14 apa yang kau lakukan padaku??
15 wartawan
16 berita
17 aku dijebak
18 kamar mayat??
19 kau introvert?
20 maafkan ayah
21 aku mencintaimu yara!
22 fitting baju
23 nonton
24 aku bahagia jika bersamamu Yara
25 sah
26 Dokter Adrian
27 kekacauan
28 Mrs Yasa
29 malam pertama
30 suamiku
31 honeymoon
32 Tokyo
33 Ayyana
34 Gas alam
35 cumi
36 Mafia?
37 pijatan
38 kita harus pulang
39 mama
40 kyra
41 bukan kecelakaan biasa
42 nyonya baru
43 rutinitas seperti biasa
44 tikus
45 sadar
46 jodohin aku sama kak rey
47 aku dosen ekonomi
48 dilecehkan
49 buaya
50 Makasih ma
51 pecel lele
52 Ninnie & Albie
53 tangisan
54 mandi bareng
55 asing
56 bertemu kembali
57 kesakitan
58 aku benci mas Yasa
59 kau tidak pantas untuk Yara
60 kebenaran
61 bantuan tak terduga
62 teman
63 sampai
64 menangkap ikan
65 romantis-romantisan di kolam
66 sakit
67 Ungkapan cinta
68 kamu beneran mau pisah?
69 hantu
70 kabur
71 masa lalu Kyra
72 ngobrol sambil berciuman
73 Jangan salahkan istriku
74 klarifikasi
75 Ayyana
76 nikahin Selina
77 tidur di sofa
78 kenapa kamu mencium Ayyana
79 Istri sah Vs mantan
80 belanja
81 dapur berantakan
82 mandi
83 pergilah dan bawa istrimu
84 anjing kecil
85 semuanya karena Ayyana
86 sup buatan Yara
87 lagi-lagi salah paham
88 hasutan
89 nasehat
90 sudah aku bakar
91 anak
92 semester terakhir
93 koordinator program lapangan
94 shopping
95 Tumbler
96 ngorok
97 gaun transparan
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Nayara
2
Sukarelawan
3
Yasa and friends
4
tim?
5
Hari pertama
6
labrak?
7
Rio
8
sendirian aja cantik
9
bar?
10
dinner yang penuh cinta
11
adrian
12
flashback
13
pesta
14
apa yang kau lakukan padaku??
15
wartawan
16
berita
17
aku dijebak
18
kamar mayat??
19
kau introvert?
20
maafkan ayah
21
aku mencintaimu yara!
22
fitting baju
23
nonton
24
aku bahagia jika bersamamu Yara
25
sah
26
Dokter Adrian
27
kekacauan
28
Mrs Yasa
29
malam pertama
30
suamiku
31
honeymoon
32
Tokyo
33
Ayyana
34
Gas alam
35
cumi
36
Mafia?
37
pijatan
38
kita harus pulang
39
mama
40
kyra
41
bukan kecelakaan biasa
42
nyonya baru
43
rutinitas seperti biasa
44
tikus
45
sadar
46
jodohin aku sama kak rey
47
aku dosen ekonomi
48
dilecehkan
49
buaya
50
Makasih ma
51
pecel lele
52
Ninnie & Albie
53
tangisan
54
mandi bareng
55
asing
56
bertemu kembali
57
kesakitan
58
aku benci mas Yasa
59
kau tidak pantas untuk Yara
60
kebenaran
61
bantuan tak terduga
62
teman
63
sampai
64
menangkap ikan
65
romantis-romantisan di kolam
66
sakit
67
Ungkapan cinta
68
kamu beneran mau pisah?
69
hantu
70
kabur
71
masa lalu Kyra
72
ngobrol sambil berciuman
73
Jangan salahkan istriku
74
klarifikasi
75
Ayyana
76
nikahin Selina
77
tidur di sofa
78
kenapa kamu mencium Ayyana
79
Istri sah Vs mantan
80
belanja
81
dapur berantakan
82
mandi
83
pergilah dan bawa istrimu
84
anjing kecil
85
semuanya karena Ayyana
86
sup buatan Yara
87
lagi-lagi salah paham
88
hasutan
89
nasehat
90
sudah aku bakar
91
anak
92
semester terakhir
93
koordinator program lapangan
94
shopping
95
Tumbler
96
ngorok
97
gaun transparan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!