Sukarelawan

Yara melangkah menuju ruang direktur. Ia sudah lama ingin membicarakan soal gelar dr., M.Ked yang sedang ia kejar. Ia sudah memenuhi hampir semua persyaratan: pengalaman, jam terbang, bahkan kontribusi terhadap tim. Tapi hasil akhirnya selalu mengecewakan.

‎“Revinna akan mendapat gelar itu lebih dulu,” kata direktur sambil menatap dokumen di tangannya, seolah itu sudah keputusan bulat.

‎“Dengan segala hormat, Pak... dia bahkan gagal memimpin dua operasi terakhir. Saya rasa sistem ini terlalu berat sebelah,” ucap Yara, suaranya tetap tenang tapi matanya menyala.

‎Direktur hanya menjawab dengan senyum diplomatis, lalu mengganti topik. Yara tahu percuma melawan tembok itu.

‎Satu jam kemudian, seluruh dokter dikumpulkan untuk rapat bulanan. Di tengah rapat, seorang koordinator mengumumkan adanya program sukarelawan medis ke daerah terpencil di luar kota. Tim akan tinggal di sana selama beberapa minggu, memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang belum tersentuh fasilitas medis.

‎“Siapa yang bersedia jadi relawan?” tanya kepala divisi.

‎Yara berfikir sejenak, kemudian dia mengangkat tangannya

‎Ia tahu, mungkin itu bukan langkah yang akan membuatnya lebih unggul di mata direktur. Tapi ia juga tahu, hatinya tidak bisa tinggal diam melihat ketidakadilan dan kemewahan yang penuh topeng.

‎Sesekali, ia ingin berada di tempat yang lebih jujur.

‎Udara desa yang bersih belum tersentuh asap polusi, asap kendaraan dan pabrik. Anak-anak yang tertawa tanpa beban, dan pekerjaan yang benar-benar menyentuh nyawa manusia.

‎Bukan sekadar reputasi.

‎---

Suasana kantin rumah sakit cukup ramai. Di sudut ruangan, tiga orang duduk di meja dekat jendela, Ameena nayara atmaja. Felisya marfiza, wanita yang cantik, super duper heboh dan ceria, dan.... sedikit kepo, dan Adrian Erlangga, laki-laki yang dewasa, menjadi penengah sekaligus peran abang diantara kedua sahabatnya, mereka adalah partner dan teman yang kompak. Feli sibuk mengaduk es teh, Adrian tenang menikmati makanannya, sementara Yara hanya menyendok nasi tanpa semangat.

‎"By the way, aku dari tadi nahan banget buat nanya... Tapi sumpah ya, Yar, aku bingung. Kamu tuh udah dokter bedah, tapi kok gelar kamu... masih belum naik juga?" tanya feli

‎Yara menghela napas, meletakkan sendoknya.

‎"Karena aku bukan anak direktur, Fel. Dan karena hasilku... ya, gitu-gitu aja. Masih dianggap kurang."

‎Feli langsung ngeluarin ekspresi dramatis, kedua tangan diangkat ke udara.

‎Feli:

‎"Astaga, ini rumah sakit atau ajang pencarian bakat sih? Yang dilihat harus anak siapa dulu baru skill-nya?"

‎Adrian angkat alis, lalu bicara pelan tapi nancep.

‎Adrian:

‎"Revinna itu anak direktur, Fel. Gak segampang itu ngelawan orang yang udah ‘pegang papan skor’ dari awal."

‎Yara senyum kecil, pahit.

‎"Yaudah, aku juga udah biasa. Paling nggak aku masih punya dua orang ini yang gak pernah bikin aku ngerasa sendirian."

‎Feli:

‎"Aaaaah! Kamu manis banget sih ngomongnya! Sini peluk dulu!"

‎Feli langsung merentangkan tangan lebar-lebar dan bikin Adrian otomatis mundur setengah meter.

‎Adrian:

‎"Aku makan dulu deh. Kalian peluk-pelukan aja sana"

‎Feli:

‎"Yaaa Adrian iri tuh, Yar. Dia juga pengen dipeluk!"

‎Adrian:

‎"Yang ada nanti aku dicekik."

‎Yara akhirnya tertawa, lepas. Untuk sesaat, beban di bahunya terasa lebih ringan—berkat dua orang konyol yang gak pernah gagal bikin hari-harinya lebih waras.

#Felisya

#Adrian

Episodes
1 Nayara
2 Sukarelawan
3 Yasa and friends
4 tim?
5 Hari pertama
6 labrak?
7 Rio
8 sendirian aja cantik
9 bar?
10 dinner yang penuh cinta
11 adrian
12 flashback
13 pesta
14 apa yang kau lakukan padaku??
15 wartawan
16 berita
17 aku dijebak
18 kamar mayat??
19 kau introvert?
20 maafkan ayah
21 aku mencintaimu yara!
22 fitting baju
23 nonton
24 aku bahagia jika bersamamu Yara
25 sah
26 Dokter Adrian
27 kekacauan
28 Mrs Yasa
29 malam pertama
30 suamiku
31 honeymoon
32 Tokyo
33 Ayyana
34 Gas alam
35 cumi
36 Mafia?
37 pijatan
38 kita harus pulang
39 mama
40 kyra
41 bukan kecelakaan biasa
42 nyonya baru
43 rutinitas seperti biasa
44 tikus
45 sadar
46 jodohin aku sama kak rey
47 aku dosen ekonomi
48 dilecehkan
49 buaya
50 Makasih ma
51 pecel lele
52 Ninnie & Albie
53 tangisan
54 mandi bareng
55 asing
56 bertemu kembali
57 kesakitan
58 aku benci mas Yasa
59 kau tidak pantas untuk Yara
60 kebenaran
61 bantuan tak terduga
62 teman
63 sampai
64 menangkap ikan
65 romantis-romantisan di kolam
66 sakit
67 Ungkapan cinta
68 kamu beneran mau pisah?
69 hantu
70 kabur
71 masa lalu Kyra
72 ngobrol sambil berciuman
73 Jangan salahkan istriku
74 klarifikasi
75 Ayyana
76 nikahin Selina
77 tidur di sofa
78 kenapa kamu mencium Ayyana
79 Istri sah Vs mantan
80 belanja
81 dapur berantakan
82 mandi
83 pergilah dan bawa istrimu
84 anjing kecil
85 semuanya karena Ayyana
86 sup buatan Yara
87 lagi-lagi salah paham
88 hasutan
89 nasehat
90 sudah aku bakar
91 anak
92 semester terakhir
93 koordinator program lapangan
94 shopping
95 Tumbler
96 ngorok
97 gaun transparan
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Nayara
2
Sukarelawan
3
Yasa and friends
4
tim?
5
Hari pertama
6
labrak?
7
Rio
8
sendirian aja cantik
9
bar?
10
dinner yang penuh cinta
11
adrian
12
flashback
13
pesta
14
apa yang kau lakukan padaku??
15
wartawan
16
berita
17
aku dijebak
18
kamar mayat??
19
kau introvert?
20
maafkan ayah
21
aku mencintaimu yara!
22
fitting baju
23
nonton
24
aku bahagia jika bersamamu Yara
25
sah
26
Dokter Adrian
27
kekacauan
28
Mrs Yasa
29
malam pertama
30
suamiku
31
honeymoon
32
Tokyo
33
Ayyana
34
Gas alam
35
cumi
36
Mafia?
37
pijatan
38
kita harus pulang
39
mama
40
kyra
41
bukan kecelakaan biasa
42
nyonya baru
43
rutinitas seperti biasa
44
tikus
45
sadar
46
jodohin aku sama kak rey
47
aku dosen ekonomi
48
dilecehkan
49
buaya
50
Makasih ma
51
pecel lele
52
Ninnie & Albie
53
tangisan
54
mandi bareng
55
asing
56
bertemu kembali
57
kesakitan
58
aku benci mas Yasa
59
kau tidak pantas untuk Yara
60
kebenaran
61
bantuan tak terduga
62
teman
63
sampai
64
menangkap ikan
65
romantis-romantisan di kolam
66
sakit
67
Ungkapan cinta
68
kamu beneran mau pisah?
69
hantu
70
kabur
71
masa lalu Kyra
72
ngobrol sambil berciuman
73
Jangan salahkan istriku
74
klarifikasi
75
Ayyana
76
nikahin Selina
77
tidur di sofa
78
kenapa kamu mencium Ayyana
79
Istri sah Vs mantan
80
belanja
81
dapur berantakan
82
mandi
83
pergilah dan bawa istrimu
84
anjing kecil
85
semuanya karena Ayyana
86
sup buatan Yara
87
lagi-lagi salah paham
88
hasutan
89
nasehat
90
sudah aku bakar
91
anak
92
semester terakhir
93
koordinator program lapangan
94
shopping
95
Tumbler
96
ngorok
97
gaun transparan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!