Trauma Masalalu

Devan yang saat ini sedang mengobrol dengan Edwin fikirannya berkelana memikirkan wanita yang baru saja berada satu ruangan dengan saudara kembarnya.

lima tahun sudah mereka tidak saling bertemu dan bertegur sapa, Devan fikir Zafira telah melupakan kejadian waktu itu namun sepertinya trauma itu masih sangat membekas di hatinya.

tanpa Devan sadari dirinya mulai mengingat kembali kejadian 5 tahun yang lalu membuatnya selalu memendam rasa bersalah yang paling dalam "kalian sudah baikan ?" tanya Edwin kepada Devan dan Devan mengerjapkan ke dua mata, merubah posisi duduknya berdehem sebelum menjawab.

"baikan ? siapa ?" tanya Devan seperti tak tau akan apa maksud dari Edwin "Zafira" jawab Edwin kembali membuat Devan diam seribu bahasa "apa Gavin tau dengan apa yang terjadi 5 tahun yang lalu ?" tanya Devan kepada Edwin dan dibalas gelengan kepala.

"tidak ada yang tau kecuali aku" jawab Edwin membuat Devan tersenyum kecut "kenapa kau bisa tau ?" Pertanyaan yang membuat Edwin tertawa seakan mengejek Devan.

"aku punya seribu mata dan salah satunya melihat kau dan Zafira" belum sempat Edwin memperjelas ucapannya, Devan menendang tulang kering Edwin dibawah meja hingga Edwin mengaduh kesakitan.

"Sial" ucap Edwin sembari mengusap tulang keringnya yang barusan ditendang oleh Devan, Devan tersenyum puas melihat Edwin kesakitan karena ulahnya, biarkan saja Edwin kesakitan pasalnya mulut lemesnya itu tidak melihat situasi bahwa sekarang mereka sedang berada di cafetaria rumah sakit.

sementara Zafira saat ini moodnya sangat buruk karena melihat Devan sudah kembali dari Belgia, dan yag pasti Devan akan sering mengunjungi saudara kembarnya itu saat bekerja.

sampai saat ini Zafira tidak mengetahui apa pekerjaan saudara kembar atasannya itu karena Devan terlihat santai selalu berkeliaran sesuka hatinya kesan kemari seperti pengangguran.

layar ponselnya berkedip dan suara deringan telfon terdengar menandakan ada seseorang yang tengah menelfonya, Zafira melihat nama penelfon dan tersenyum senang.

"Halo, iya sayang seperti biasanya kan ? okey. I love you too muach" setelah mendengar suara lelaki disebrang telfon membuat hati Zafira menghangat hingga moodnya kebali membaik.

sedangkan di belakang Zafira tanpa dia ketahui ada sepasang mata dan telinga mendengar perbincangannya melalui ponsel genggamnya, lelaki tersebut mengeryitkan dahinya tidak suka sedetik kemudian dia berjalan disamping Zafira tanpa menyapa Zafira.

"Aroma ini" Ucap batin Zafira dengan kembali mengingat seseorang tersebut yang membuatnya trauma hingga saat ini, tubuhnya menegang dan dia mengangkat kepalanya untuk melihat punggung seseorang yang tengah berjalan melewatinya.

"haaaa huuuuu" helaan nafas berat itu keluar dari mulut Zafira, moodnya sudah sedikit membaik jangan sampai menjadi buruk kembali karena seseorang yang barusan melewatinya.

dirinya harus terlihat fres dan fikirannya harus bagus karena sebentar lagi akan menemani Gavin berkutat dengan pasiennya diruang bedah operasi

"Apa kau siap ?" terdengar suara Gavin dari belakang punggung Zafira, Gavin sedang berjalan menghampiri Zafira dengan otomatis Zafira memutar posisi badannya untuk melihat Gavin.

"saya sudah siap dokter" jawabnya sambil mengangguk sembari tersenyum sopan sedangka Gavin mengangguk mengerti mereka berjalan bersama menenuju ruang bedah operasi.

sedangkan Devan saat ini benar - benar dibingungkan oleh permintaan mamanya dan perintah dari sang ayah "Iya pa aku sudah berbicara dengan Gavin" jawab Devan dengan ponsel di telinganya "Seperti tadi pagi respon Gavin tetap menolak pa" Devan sudah tidak ingin di repotkan oleh perjodohan saudara kembarnya itu mulai mengakhiri percakapan dengan ayahnya melalui ponsel.

Episodes
1 Pertemuan Tak Terduga
2 Trauma Masalalu
3 Taman Kanak - Kanak
4 Pengganggu
5 Informasi tentang Zafira
6 Pertemuan tak terduga
7 Apartement Zafira
8 Kerinduan Yang Dalam
9 Rasa yang Aneh
10 Bermimpi kembali
11 kejutan bagi Edwin
12 Dia harus mengetahuinya
13 Kenapa marah ?
14 Ada mata orang lain yang melihat
15 Dokter baru
16 Sedikit terusik hatinya
17 Pertanyaan yang menohok bagi Zafira
18 Makanan Favorite yang sama
19 Keterkejutan Zafira
20 Topeng penutup luka
21 Kesakitan itu melukai hati kecil
22 Buaya Darat
23 Sweetheart siapa itu ?
24 Ucapan ngawur Cintia
25 Menikah ?
26 Patner yang cocok untuk Gavin
27 Medhusa
28 kilas balik kejadian itu
29 Hatinya mencelos melihat wanita itu
30 Asal usul Elvano
31 Kakak yang gagal melindungi adiknya
32 Perkara kacang polong
33 Tes DNA
34 Kejujuran Zafira
35 Saling bercumbu
36 Devan yang gila
37 Siapa seorang jalang ?
38 Dasar lelaki hidung belang
39 Siapa dia ?
40 Kejutan lagi
41 Satu mobil dengan dia
42 Jangan Hina anakku
43 Zafira cemburu
44 Rasa rindu itu tercurahkan
45 Tanda merah
46 Ini tidak adil
47 Mata itu terlihat terluka
48 Berkencan saja dengan dia
49 Apa aku harus mengatakanya ?
50 Tidak berarti apapun bagi Zafira
51 Ada apa dengan Devan
52 Elvano menghilang kembali
53 Titik terang Elvano
54 Lelaki penuh teka teki
55 Emosi Devan
56 Rahasia Devan dan Erina
57 Dalam satu pesawat
58 Zafira cemburu ?
59 Basah - basahan
60 Informasi apa yang Devan terima
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Pertemuan Tak Terduga
2
Trauma Masalalu
3
Taman Kanak - Kanak
4
Pengganggu
5
Informasi tentang Zafira
6
Pertemuan tak terduga
7
Apartement Zafira
8
Kerinduan Yang Dalam
9
Rasa yang Aneh
10
Bermimpi kembali
11
kejutan bagi Edwin
12
Dia harus mengetahuinya
13
Kenapa marah ?
14
Ada mata orang lain yang melihat
15
Dokter baru
16
Sedikit terusik hatinya
17
Pertanyaan yang menohok bagi Zafira
18
Makanan Favorite yang sama
19
Keterkejutan Zafira
20
Topeng penutup luka
21
Kesakitan itu melukai hati kecil
22
Buaya Darat
23
Sweetheart siapa itu ?
24
Ucapan ngawur Cintia
25
Menikah ?
26
Patner yang cocok untuk Gavin
27
Medhusa
28
kilas balik kejadian itu
29
Hatinya mencelos melihat wanita itu
30
Asal usul Elvano
31
Kakak yang gagal melindungi adiknya
32
Perkara kacang polong
33
Tes DNA
34
Kejujuran Zafira
35
Saling bercumbu
36
Devan yang gila
37
Siapa seorang jalang ?
38
Dasar lelaki hidung belang
39
Siapa dia ?
40
Kejutan lagi
41
Satu mobil dengan dia
42
Jangan Hina anakku
43
Zafira cemburu
44
Rasa rindu itu tercurahkan
45
Tanda merah
46
Ini tidak adil
47
Mata itu terlihat terluka
48
Berkencan saja dengan dia
49
Apa aku harus mengatakanya ?
50
Tidak berarti apapun bagi Zafira
51
Ada apa dengan Devan
52
Elvano menghilang kembali
53
Titik terang Elvano
54
Lelaki penuh teka teki
55
Emosi Devan
56
Rahasia Devan dan Erina
57
Dalam satu pesawat
58
Zafira cemburu ?
59
Basah - basahan
60
Informasi apa yang Devan terima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!