sedikit geram.

Setelah kepergian Martin, Alisa kembali duduk dan menyuapi Edward.

Pria itu benar benar bahagia karena bisa menikmati makanan dari suapan wanita yang sudah memikat hati nya.

"Eh tuan, makanan anda sudah habis, saya ingin kembali kerja dulu, kalau anda butuh sesuatu silahkan panggil saya lagi,"ucap Alisa.

"Berikan nomor ponsel mu,"ucap Edward.

"Buat apa tuan?,"ucap Alisa.

"Untuk memanggil mu"ucap Edward.

"Anda bisa panggil pelayan lain nyaa dan minta dia memanggil saya,"ucap Alisa.

"Berikan nomor ponsel mu, atau aku mengadu pada Dirga,"ucap Edward.

"Tuan, anda ini pemaksaan sekali sih, "ucap Alisa marah, dan pergi meninggalkan meja Edward.

Edward hanya menatap kepergian Alisa.

pria itu segera menghubungi Martin, tak berselang lama pria itu datang, dan Edward meminta nya untuk memanggil Dirga.

"iya tuan, apa ada yang bisa di bantu,"ucap Dirga.

"Hmm waiters mu itu sangat keterlaluan, dia meninggalkan ku , padahal aku sedang membutuhkan nya, aku tidak mau tau, dalam waktu 1 menit ini, dia harus ada di hadapan ku, jika tidak. Aku akan mencabut semua saham ku,"ucap Edward.

"Iya tuan, saya akan memanggil nya,"ucap Dirga.

...

"Di mana Alisa,"ucap Dirga.

"Ada di dapur pak,"ucap salah satu karyawan di sana.

Dirga pun dengan cepat berlari masuk ke dalam dapur.

"Alisaaaa,"ucap Dirga.

Alisa yang sedang menikmati makanan nya terkejut mendengar teriakkan sang atasan..

"Ada apa pak,"ucap Alisa.

"Alis kembali lah cepat di meja tuan Edward, dia sangat marah karena kamu meninggal kan nya,"ucap Dirga.

"Pak, saya hanya ingin makan sebentar, masa gak di kasi waktu sih,"ucap Alisa.

"Alisa maaf kan saya, saya tidak bisa menolong mu, lebih baik kamu ke sana sekarang, kalau tidak, cafe ini akan hancur,"ucap Dirga.

Alisa pun akhirnya pasrah, gadis itu pun segera pergi meninggalkan dapur menuju ruangan VIP di mana Edward berada.

....

"Silahkan masuk nona, tuan Edward sudah menunggu anda di dalam,"ucap Martin sang kepercayaan.

Alisa mengangguk, sebelum masuk gadis itu mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum orang yang di dalam nya menyuruh nya untuk masuk.

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu,"ucap Alisa dengan wajah yang kurang enak di pandang.

"Kenapa wajah mu cemberut seperti itu hah,"ucap Edward.

"Apa kau tidak suka aku memanggil mu,?"ucap Edward.

"Tuan, bukan seperti itu, hanya saja saya juga butuh waktu istirahat untuk mengisi perut kosong saya, apa anda tega melihat saya kelaparan,"ucap Alisa.

"Hanya itu? Kau hanya lapar? Aku bisa membeli semua menu makanan di cafe ini untuk mu,"ucap Edward.

"Dasar sombong,"lirih Alisa.

"Apa kamu bilang,"ucap Edward.

"Eh tidak tuan, tidak ada kok,"ucap Alisa.

"Duduk lah, sebentar lagi makanan mu akan datang,"ucap Edward.

lagi lagi Alisa hanya pasrah, dia pun duduk di sebelah Edward, dan benar saja, tak berselang lama, beberapa waiters pun masuk dan membawa beberapa menu makanan.

"Sini dekat kan kursi mu,"ucap Edward.

"Mau apa tuan,"ucap Alisa takut.

"Aku tidak akan berbuat macam-macam, mendekat lah,"ucap Edward, tapi Alisa tak bergerak sedikit pun, dan itu membuat Edward benar benar geram, mau tak mau dia lah yang mendekati gadis itu.

"Dasar keras kepala, ayo buka mulut mu,"ucap Edward menyodorkan makanan di hadapan Alisa.

"Saya bisa makan sendiri tuan,"ucap Alisa.

"Buka mulut mu Alisa, jangan membuat ku marah,"ucap Edward.

"Tapi tuan, ini sudah kelewatan, tidak sepantasnya kita seperti ini,"ucap Alisa.

"Aku tidak peduli, sekarang buka mulut mu, atau aku akan mencium mu,"ucap Edward, seketika Alisa melahap makanan yang di berikan Edward.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!