episode 4

Hujan lebat membasahi kota. Dari balik kaca mobil, Anya menyaksikan jalanan yang tergenang air, pantulan lampu-lampu kota berkelap-kelip di atas permukaan air yang menggenang. Derasnya hujan seakan merefleksikan betapa padatnya hari pertamanya bekerja. Terkurung dalam rapat panjang bersama klien di kafe, ia lengah akan waktu yang berlalu begitu cepat. Perutnya keroncongan, mengingatkannya akan makan siang yang terlewat. Ia memeriksa ponsel; pukul empat sore. Anya terkejut. Ia bukan hanya lupa makan siang, tetapi juga janjinya pada Kinan.

Kekhawatiran akan kemarahan Kinan membuatnya merasa bersalah. Segera ia menghubungi Bibi, menanyakan kabar putrinya. Suatu kelegaan memenuhi hatinya setelah panggilan berakhir. Bibi menjelaskan bahwa Kinan memahami kesibukannya dan sama sekali tidak marah karena janji mereka tak terpenuhi. Saat itu, Kinan tengah asyik menikmati kartun kesayangannya, suara tawa anak itu terngiang samar-samar di telinganya.

"Aku harus memberikan Kinan sesuatu untuk menebus rasa bersalahku, meskipun dia sudah memaafkan," gumam Anya lirih, sedikit rasa bersalah masih terasa mengganjal di hatinya.

Mobil berhenti di depan kantornya. Anya turun, menyerahkan beberapa berkas pada bosnya sambil meminta izin pulang lebih awal. Setelah berpamitan, ia kembali ke mobil. Mobil pun melaju meninggalkan gedung perkantoran yang tampak menjulang tinggi di tengah kota.

"Pak, nanti mampir ke supermarket sebentar ya," pinta Anya pada supir.

Sang supir mengangguk. Lima menit kemudian, mobil berhenti di depan supermarket. Anya turun, sementara supirnya menunggu dengan sabar di dalam mobil.

Anya mendorong pintu masuk supermarket; aroma roti panggang dan buah-buahan segar langsung memenuhi indranya. Ia menuju rak es krim, memilih es krim cokelat kesukaan Kinan, lalu beralih ke deretan boneka-boneka yang berjejer rapi. Ia memilah-milah, mencari boneka yang unik dan menarik untuk putrinya.

Di antara rak-rak boneka yang penuh warna-warni, sesosok bayangan familiar tiba-tiba muncul di hadapannya: Reno. Tatapan mereka bertemu, seketika Anya merasa jantungnya berdebar kencang. Reno terlihat lebih kurus dan lebih tua; mata yang dulunya berbinar-binar kini tampak redup, dipenuhi jejak penyesalan yang dalam. Anya merasakan darahnya membeku.

Reno bergegas mendekatinya, "A... Anya," sapanya lirih, suaranya terdengar sedikit gemetar. Tatapan Reno dipenuhi penyesalan, kerinduan, ketakutan, dan setitik harapan yang masih menyala.

"Reno?" gumam Anya, suaranya tak lebih dari bisikan, kejutan dan berbagai emosi bercampur aduk dalam dirinya.

Sejuta kenangan, pahit dan manis, bercampur aduk dalam benak Anya. Rasa marah yang selama ini ia pendam, tiba-tiba mencuat ke permukaan, mendesak untuk dilampiaskan pada Reno. Namun, apakah ia harus melakukannya? Beberapa tahun telah berlalu, banyak hal telah berubah.

"Anya, kamu semakin cantik sekarang. Ke mana saja kamu selama ini? Aku mencarimu, aku merindukanmu, Anya," ucap Reno, suaranya terdengar tulus namun diiringi oleh sedikit kegugupan.

Rindu? Kata itu menusuk telinga Anya. Ingatan tentang pengkhianatan Reno, tentang bagaimana ia ditinggalkan sendirian saat keluarganya menghadapi kesulitan ekonomi yang hebat, menghujam hatinya bagai belati. Air mata mengancam membanjiri pipinya, tetapi Anya menahannya dengan kuat. Ia tak boleh menunjukkan kelemahan di depan pria yang pernah begitu menyakitinya.

"Maaf, aku tidak punya waktu untuk berbicara denganmu," jawab Anya dengan nada dingin, berusaha sebisa mungkin agar suaranya terdengar datar dan tanpa emosi. Ia berbalik, niatnya untuk meninggalkan Reno secepat mungkin.

Reno menahan langkah Anya. "Anya, maafkan aku. Aku tahu aku bersalah. Aku ingin menjelaskannya padamu. Berikan aku sedikit waktu, ya?" Suaranya bergetar, penyesalan yang tulus terpancar dari setiap kata yang diucapkannya.

"Tidak perlu repot-repot menjelaskan, Reno. Aku sudah melupakan semuanya. Dan sekarang, antara kamu dan aku sudah tidak ada hubungan apa pun lagi setelah pengkhianatan," jawab Anya tegas, suaranya terdengar dingin namun mantap.

"Anya, aku benar-benar menyesal. Aku tak tahu bagaimana bisa melakukan itu padamu. Aku mencintaimu, dan aku yakin kamu pun masih mencintaiku, kan?" Reno mencoba meraih tangan Anya, namun raut wajahnya tampak penuh harapan dan sedikit putus asa. "Ayo kita coba lagi, kita bangun kembali hubungan kita."

Anya menarik tangannya dengan cepat, menghindari sentuhan Reno. "Sudahlah, Reno. Aku tak mau membahas masa lalu. Aku tidak mencintaimu lagi, dan kita tidak mungkin kembali," ucapnya, suaranya tegas dan final, tidak memberikan celah sedikit pun untuk harapan Reno.

Anya berbalik dan melangkah cepat, meninggalkan Reno yang masih berdiri di sana. Reno mencoba mencegahnya, mencoba meraih lengannya. Namun, Anya langsung mengancam, "Lepaskan aku, Reno! Kalau kamu tidak berhenti menggangguku, aku akan berteriak meminta tolong!"

Reno terpaksa melepaskan tangan Anya. Ia hanya bisa menatap kepergian Anya, bergumam lirih, penuh penyesalan dan tekad, "Aku tidak akan menyerah, Anya. Aku akan mengejar mu sampai kamu mau menerimaku kembali."

Anya melanjutkan belanjanya, memilih sebuah boneka beruang yang cukup besar, lalu membayarnya di kasir. Setelah itu, ia segera kembali ke mobil.

Sepanjang perjalanan pulang, kenangan masa lalu menyergapnya; masa-masa indah bersama Reno, pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta, pria yang pertama kali memberinya kasih sayang dan perhatian tulus, pria yang selalu ada untuknya dalam suka dan duka. Ironisnya, Reno juga menjadi pria pertama yang paling menyakitinya. Anya menghela napas panjang, memejamkan mata, mencoba mengusir kenangan pahit itu dengan memikirkan Kinan, anaknya yang selalu menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaannya.

Mobil berhenti tepat di depan rumah Anya, bersamaan dengan reda nya hujan. Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih pada supir, Anya turun dari mobil. Ia membuka pintu rumah; Kinan menyambutnya dengan riang gembira.

"Mama, Mama! Kinan kangen Mama!" seru Kinan, berlari kecil menghampiri Anya.

"Mama juga rindu Kinan, sayang," jawab Anya, menggendong dan mencium putranya dengan penuh kasih sayang. "Maaf ya, Mama tidak bisa menepati janji tadi."

"Tidak apa-apa, Mama. Mama bawa apa?" tanya Kinan, matanya berbinar-binar melihat kantong belanjaan.

Anya menurunkan Kinan, lalu mengambil kantong belanjaan. Ia mengeluarkan boneka beruang dan es krim dari dalam tas. Mata Kinan langsung berbinar-binar melihat boneka beruang itu.

"Makasih, Mama! Kinan suka bonekanya!" Kinan mencium kedua pipi Anya dengan penuh semangat. Anya tersenyum bahagia melihat kebahagiaan anaknya.

"Makan es krim, yuk," ajak Anya.

"Oke!" jawab Kinan dengan antusias.

Mereka menuju ruang keluarga, menikmati waktu sore bersama. Kinan bercerita dengan semangat, dan Anya mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali tertawa mendengar celotehan putrinya.

Tiba-tiba, telepon Anya berdering. Anya melihat layar ponselnya; nama Reno terpampang di sana. Tanpa ragu, Anya mengabaikan panggilan tersebut. Ia tak ingin mengusik waktu berharga bersama Kinan. Ia membiarkan panggilan itu berakhir tanpa diangkat.

Sudah bertahun-tahun berlalu, Reno tak pernah menghubunginya. Baru sekarang ia menelepon? Anya tak peduli. Lagipula, ia tidak pernah menunggu telepon darinya. Anya telah benar-benar move on dari Reno sejak pengkhianatan itu. Hidupnya sekarang hanya untuk dirinya dan Kinan.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

ibarat sudah jatuh ketimpa tangga nih...semangat anya...1 iklan untukmu biar semangat.
jangan lupa mampir di "Menukahi musuh kakakku"

2025-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80.
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80.
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!