Serangan yang di lakukan para siluman binatang buas membuat kerugian yang sangat besar pada sekte naga bintang surgawi, baik materi maupun nyawa murid sekte itu sendiri.
"Ling dong, kumpulkan perwakilan murid ranah puncak langit dan para petinggi sekte, banyak yang perlu kita bahas" ucap Ye jun.
"Baik ke tua," ucap Ling dong.
10 perwakilan murid utama sekte naga langit dan 5 petinggi sekte berkumpul di aula utama.
"Kalian 10 murid utama adalah generasi yang akan menggantikan kami kelak, menjadi kuat lah biar tidak ada yang berani menindas kalian, beri motivasi buat adik adik junior kalian agar rajin berlatih, kalian adalah contoh yang nyata bagi mereka." ucap Ye jun.
"Baik guru besar," ucap ke 10 murid utama.
Ke 10 murid utama berucap bersamaan sambil menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan ke depan.
"Aku akan melakukan pelatihan tertutup, entah sampai kapan aku kembali lagi ke sekte, untuk puncak pimpinan sekte, akan ku serahkan sementara kepada wakil ketua Ling dong.
Dan untuk keamanan sekte selama
kepergian ku ini, akan di perketat 2 kali lipat dari sekarang.
Rahasiakan kepergian ku kali ini, baik pada murid dalam maupun kepada murid luar, apa lagi pada sekte sekte di luar sana, cukup kalian semua yang tau, besok pagi pagi sekali aku akan berangkat dalam melakukan pelatihan tertutup," ucap Ye jun.
"Baik ketua," jawab ke 5 petinggi sekte bersamaan.
Pagi pagi sekali Ye jun meninggalkan sekte naga bintang surgawi tanpa sepengetahuan para murid dan penjaga gerbang sekte.
Dengan kemampuan di tingkat ranah legenda miliknya, Ye jun dengan cepat melesat ke dalam rimbunnya hutan Inti surgawi menuju goa yang biasa Ye jun tempati untuk berlatih.
Di depan pintu goa, Ye jun memasang segel pembatas yang sangat tipis namun mempunyai kekuatan ranah di tingkat legenda.
Batas segel ini tidak akan bisa di tembus, hanya kekuatan di ranah tingkat surgawi yang bisa menghancurkannya.
Ye Jun mengeluarkan kitab kuno bintang surgawi dari dalam cincin penyimpanannya.
Ye Jun menatap kitab hitam pekat di dalam genggamannya, yang merupakan pusaka turun temurun dari keluarganya.
Sebelum ayahnya meninggal, ayahnya sempat berpesan kepadanya, "Jika takdir menginginkan, kamu akan bisa mempelajari kitab pusaka itu putraku, tapi apa bila takdir tidak menginginkanmu, simpanlah untuk generasi setelah kamu yaitu anak anakmu karna kitab bintang surgawi akan memilih calonnya sendiri.
Ye Jun menarik nafas dalam dalam sekedar mengisi rongga di dalam paru parunya, lalu mengeluarkannya secara perlahan lahan.
"Kalau kita memang berjodoh maka ilmu yang ada dalam buku ini akan aku gunakan untuk membuat perdamaian di benua awan biru," ucap Ye jun sambil mengingat lagi ucapan singa bersayap emas, yang akan menguasai benua awan biru dan memusnahkan ras manusia.
Ye jun duduk bersila dan membuka kitab kuno bintang surgawi, memusatkan semua energi tubuhnya ke dalam satu titik.
Perlahan lahan area dalam goa berubah menjadi terang dan hangat karna tubuh Ye jun memancarkan cahaya putih menyilaukan.
Tak lama lama kemudian, area goa bertambah panas dan menjadi hampir mendidih.
"Energi apa ini, terasa sangat panas memasuki tubuh ku, aku sudah tak tahan lagi" ucapnya.
"A..ckh...,"pekik Ye jun.
Ye jun melirik kekiri dan ke kanan bingung dengan apa yang dilihatnya, sebatas mata memandang yang di lihat hanyalah hamparan yang berwarna putih semua, baik gunung, pohon dan danau, semuanya berwarna putih.
Samar samar Ye jun mendengar alunan merdu sebuah seruling, alunannya indah mendayu dayu, "apa aku tak salah mendengar, ini kan suara seruling," batin Ye jun.
Perlahan lahan Ye jun mendekati asal suara seruling itu, semakin dekat suara seruling itu semakin jelas terdengar.
Di salah satu cabang pohon Ye jun melihat seorang gadis kira kira berumur 16 tahun sedang asyik melantunkan nada nada indah dengan sebuah seruling di tangannya.
"Apakah aku sedang melihat seorang dewi? batinnya.
Selama 55 tahun hidup di benua awan biru, tak ada satu pun wanita yang sebanding dengan kecantikan gadis yang ada di hadapannya ini," batin Ye jun.
Aroma wangi harum semerbak tercium oleh Ye jun "aroma ini sangat memabukkan," batinnya.
Ye jun menghirup aroma wangi itu sambil memejamkan mata dan menikmati sensasi kesegarannya.
"Hai...berani sekali kau mengintip ku," hardik gadis yang berada di atas dahan pohon.
"Ma'af junior aku tidak bermaksud mengintip mu, aku hanya tersesat di tempat ini, dapatkah junior memberitahukan tempat apa ini,". ucap Ye jun sambil menangkupkan ke dua tangannya ke depan seraya memberi hormat.
"Aku bukan junior mu, malah umurku sekarang lebih tua jauh di atas mu," ucap wanita itu.
"Kalau begitu ma'af kan aku senior," ucap Ye jun, yang tak mau berdebat dengan wanita di hadapannya.
Ye jun tidak mau mengambil resiko dengan keberadaan wanita di depannya ini, karna aura yang keluar dari tubuh wanita ini sangat berbeda dengan aura yang ada di benua awan biru.
"Sungguh takdir dari langit, kamu yang terpilih untuk memiliki ilmu bintang surgawi," ucap gadis itu sambil memainkan rambutnya yang panjang dengan jari jari lentiknya.
Sudah ratusan tahun aku menunggu orang yang telah di takdirkan, untuk mendapatkan ilmu bintang surgawi dariku.
Ye jun menatap gadis itu lalu bersujud 3 kali ke tanah, "trimakasih guru," ucap Ye jun memberi hormat.
Mulai besok aku menurunkan ilmu bintang surgawi kepadamu, "baik guru," ucap Ye jun.
"O yah guru, bolehkah aku tau nama guru? dan perkenalkan namaku Ye jun," ucap
Ye jun sambil menangkupkan ke dua tangan dan membungkuk badan ke depan.
"Namaku Quin lung, panggil aku Quin er saja, bukankah aku terlihat lebih muda darimu,"
sambil melirik ke arah Ye jun.
"Tapi guru, walaupun guru terlihat lebih muda, tapi gurulah yang akan mengajarkan ilmu ke padaku, wajarlah bila ku panggil dengan sebutan guru bukan nama," jawab Ye jun.
Quin lung terlihat tak senang dengan perkataan Ye jun barusan, dia memasang wajah cemberut yang membuat Ye jun salah tingkah.
"Baik lah mulai besok aku akan memanggilmu Quin er," ucap Ye jun. Seketika wajah Quin lung kelihatan berseri kembali.
"Walaupun sudah hidup ratusan tahun, ternyata gadis ini mempunyai pikiran masih seperti anak yang berumur 16 tahun," batin Ye jun.
Quin er membuka segel ilusi di alam nirwana bintang, sesaat kemudian muncullah pegunungan yang hijau, pohon pohon yang rindang, sungai sungai yang jernih airnya, ikan di dalam sungai sampai terlihat jelas.
"Leluhur bintang surgawi telah menunggu kita," ucap Quin lung.
Ye jun mengikuti langkah Quin lung dari belakang menuju ke sebuah air terjun, Disana terlihat jelas seorang sepuh yang rambut, kumis dan jenggotnya telah memutih semua.
"Ayah," orang yang telah di takdir kan langit sudah sampai. Mata sesepuh itu terbuka dan tersenyum kepada Ye jun.
Duduklah Ye er, sebelum kau berlatih ilmu bintang surgawi dengan Quin er putriku, aku akan menceritakan sedikit kisah padamu. "Baik Ketua" jawabnya.
Long fey memulai ceritanya.
Dahulu para dewa dan dewi memberikan sebuah benua besar nan subur, penuh dengan beragam tumbuhan dan binatang yang sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup baik ras manusia maupun ras siluman, benua itu bernama benua awan biru.
Manusia yang mempunyai bakat dan ilmu, mendirikan sekte mereka masing masing, sementara ras siluman menempati sebuah hutan dan juga mendirikan kerajaannya di sana, hutan itu sekarang dikenal dengan nama hutan inti surgawi.
Sementara orang yang paling berbakat, dan mampu membuat dan memimpin suatu daerah yang lebih luas lagi, baik sekte maupun klan di sebut raja kota.
Tak lama berselang pergesekan pun terjadi, ras manusia ingin memiliki hutan yang di dalamnya terdapat beraneka ragam sumber daya, sedangkan ras siluman ingin memiliki benua awan biru seutuhnya.
Karna kekuatan tak berimbang, ras manusia perlahan mulai musnah.
Para dewa dan dewi menurunkan seorang perwiranya ke benua awan biru untuk membantu ras manusia, yang bernama Long fey yang merupakan seorang dewa berwujud manusia tampan.
Pertarungan antara raja siluman yang bewujud manusia dengan sayap berbulu emas, dengan bola mata kiri berwana kuning dan bola mata kanan berwarna biru tak dapat di hindari lagi.
Setelah sekian lama bertarung akhirnya raja siluman terluka parah, para siluman tercerai berai masuk kedalam hutan, raja siluman yang bernama Gong sow mengasingkan diri di tengah hutan Inti surgawi selama bertahun tahun lamanya, sampai suatu ketika datang seorang wanita yang mencari obat di hutan inti surgawi menemukannya.
Wanita ini menemukan seorang pemuda tampan yang tak lain adalah Gong sow raja para siluman sedang terluka parah.
Dengan kemampuan ilmu pengobatannya dia berhasil meringankan luka dalam pemuda itu.
Alhasil karena sering bersama wanita pencari obat yang tak lain adalah Yen yen, dan kebaikan hati Yen Yen, membuat Gong sow merasa jatuh cinta kepadanya, Yen yen pun juga merasakan hal yang sama. Tak lama lahirlah putra pertama mereka yang di beri nama Rey gan.
Di benua awan biru Long fey membangun kembali ras manusia hingga berkembang pesat. Long fey sendiri membuat sekte yang sekarang di kenal dengan sekte naga bintang surgawi.
Suatu ketika Long fey jatuh cinta ke pada seorang wanita yang merupakan ras manusia, mereka saling mengasihi satu sama lain.
Dari hasil cinta kasih mereka akhirnya menghadirkan seorang putri.
Tapi sangat di sayangkan, saat persalinan sang ibu meninggal dunia.
Para dewa murka kepada Long fey yang menikahi seorang manusia dan bukan seorang dewi.
Para dewa menghukum Long fey dengan sebuah sambaran petir yang sangat dasyat.
Tubuh Long fey hancur dan menyisakan sebuah roh.
Long Fey yang berupa roh membawa putrinya pergi menuju kealam nirwana bintang yang berada di dimensi lain, jauh dari benua awan biru.
Long fey membuat sebuah kitab yang telah di segel dengan kekuatan dewanya. kitab itu adalah kitab bintang surgawi yang merupakan alat penghubung menuju alam nirwana bintang.
Long fey berpesan pada ketua sekte yang baru, hanya takdir dari langit yang bisa mempelajari kitab ini, dan kitab bintang surgawi akhirnya menjadi pusaka turun temurun di sekte naga langit surgawi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Darwito
ciixkc
2024-05-04
0
Dzikir Ari
Lanjutkan Tor 🙏
2023-07-17
0
Dhika aja
semangat terus
2023-06-09
0