URAT CAMBUK IBLIS

PARA Warga tahu dan kenal betul siapa dua orang beda usia yang kini mendekati mereka untuk meminta maaf soal kejadian tadi. Rangga dikenal oleh mereka sebagai seorang anak yang nakal dan suka sembrono ketika bertindak, Namun begitu mereka tetap menaruh hormat kepada anak itu sebab Rangga adalah seorang anak dari kepala desa di kampung itu. Sedangkan Paman Gadung adalah pelayan dirumah nya Rangga sekaligus penasihat nya ayah nya Rangga yang bernama Ronggo Warsito.

Kehadiran Rangga dan Paman Gadung membuat mereka bertanya-tanya perihal mereka bisa memacu kuda sampai menabrak gubuk reot itu. Paman Gadung menjelaskannya kepada para warga dan para warga pun memakluminya karena mereka juga merasakan panik ketika getaran keras dari ledakan gunung wakas kala tadi. Sekarang gunung itu sudah tak mengeluarkan awan panas nan kelam lagi, Namun cuaca kala itu berubah menjadi mendung ditambah kilatan cahaya petir mulai membias di atas langit.

Sesepuh kampung itu segera berseru kepada para warga agar kembali ke rumah nya masing-masing karena sebentar lagi hujan deras akan turun. Rangga dan Paman Gadung meminta maaf kepada pemilik gubuk reot itu dan segera membantu membetulkan gubuk yang jebol. Kini ditengah lapangan desa itu sepi tak ada warga satupun disana. Suasana sepi lengang karena angin kencang mulai berhembus membawa butiran air hujan bercampur abu gunung wakas.

Rangga dan Paman Gadung segera pulang, Mereka berdua tak langsung ke rumah. Tapi pergi ke kandang kuda untuk menaruh kuda yang bernama Patih itu disana. Jarak antara kandang kuda dengan rumah kepala desa tak terlalu jauh dan berada di belakang rumah. Hujan mulai mengguyur disertai angin kencang , Petir menggelegar memekakan telinga siapa saja yang mendengar nya. Rangga takut mendengar suara petir dan segera berlindung didekapan Paman Gadung. Mereka berdua terperangkap di kandang kuda karena hujan deras itu yang membuat mereka undurkan untung pulang ke rumah.

"Hujan nya deras sekali Paman." Ucap Rangga dan tubuh nya mulai menggigil.

"Iya Den, Tak biasanya hujan angin besar begini." Paman Gadung pun menyadari karena sudah lama tak ada hujan angin seperti saat itu.

"Apakah akan ada sesuatu yang terjadi Paman...???" Tanya Rangga teringat kata-kata sesepuh kampung itu.

"Entahlah Rangga, Semoga saja tak terjadi apa-apa dikampung ini. Apalagi tadi gunung wakas meletus dan gempa." Paman Gadung menatap kosong ke arah luar.

Entah berapa lama Rangga dan Paman Gadung tertidur dalam posisi berdekapan. Tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dan suara teriakan kesakitan suara perempuan.

"Suara apa itu Paman!?" Rangga kaget terbangun dan begitu juga Paman Gadung.

"Tak tahu Den, Ayo kita segera bergegas pulang. Seperti nya suara itu berasal dari rumah Aden!" Rangga kaget dan segera berlari menuju rumah nya meninggalkan Paman Gadung yang masih mengantuk. Sebelum nya, Ketika cuaca masih hujan bercampur angin kencang. Sekolompok orang-orang sedang menuju ke desa panuyub dengan menunggangi kuda pacu. Jumlah mereka sekitar sepuluh orang, Masing-masing memakai pakaian serba hitam mirip pakaian silat disebuah perguruan. Yang membedakan mereka hanyalah dari wajah dan warna ikat pinggang yang mereka kenakan.

Hanya satu yang memakai pakaian serba merah dengan menyandang sebuah cambuk terselip di pinggang nya. Ia memakai sabuk warna hijau menandakan ia adalah seorang pemimpin atau ketua dari kelompok itu. ia berada di barisan paling depan dan memberi komando dengan isyarat tangan ke atas. Dan rombongan berkuda itu kini berhenti di lapangan luas tengah desa panuyub. Kala itu hujan sudah reda dan menyisakan gerimis, Namun suara derap kaki kuda itulah yang membuat para warga penasaran. Mereka hanya bisa mengintip di celah-celah lubang dinding yang bolong dan ada juga yang mengintip di balik jendela yang terbuka sedikit.

"Siapa pemimpin di kampung sini..?" Teriak lelaki berpakaian serba merah dan perawakan nya tinggi besar serta kekar. Wajah nya nampak dingin dan bengis dengan tatapan sorot mata yang tajam melotot. Sesekali ia melinting kumis nya yang baplang itu, Lalu ia perintahkan anak buah nya untuk menggeladah rumah-rumah penduduk satu persatu.

"Kalian semua cepat geladah rumah-rumah itu! Dan cari keterangan dimana rumah si Ronggo!!"

"Baik ketua!" Ucap anak buah orang bermata belo itu. Para warga tak ada yang berani membukakan pintu karena takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Disaat yang bersamaan muncul sesepuh kampung itu yang tak lain adalah Ki Rajam.

"Ada keperluan apa kalian datang kemari...??? Dan siapa kalian ini sebenarnya...???" Tanya Ki Rajam mendekati ketua kelompok itu. Yang berpakaian serba merah memperkenalkan dirinya,

"Perkenalkan pak tua, Namaku Urat Cambuk Iblis! Aku adalah ketua dari perguruan cambuk murka!" Ki Rajam hanya manggut-manggut merasa tak mengenali nama orang itu.

"Hei pak tua! Apa kau tahu dimana rumah Ronggo Warsito alias si mantan wakil adipati rancak..!?" Seketika hati Ki Rajam tersentak kaget namun ia tahan rasa kaget itu dengan wajah tanpa ekpresi alias datar saja.

"Mohon maaf, Baru kali ini saya mendengar nama itu."

"Jangan berbohong kau pak tua!! Aku mendapatkan informasi bahwa disinilah Ronggo tinggal dan menjabat sebagai ketua desa!"

"Mungkin didesa sebelah, Di sini tak ada yang nama nya Ronggo." Ucap Ki Rajam berpura-pura berbohong karena ia pikir orang itu akan melakukan kejahatan kepada orang yang mereka cari.

"Hmmm...Apa ucapan mu bisa kau pertaruhkan pak tua!?"

"Saya bersungguh-sungguh dengan apa yang saya katakan ini cah bagus!"

"Jika kau berdusta, Nyawa mu lah taruhan nya!!" Hei Garong! seret anak itu kemari!" Tunjuk nya ke arah sebuah rumah yang disana ada anak kecil sedang mengintip di balik jendela. Garong segera memaksa anak itu untuk dibawa namun ibu anak itu melawan melindungi anak nya.

"Jangan sentuh anak ku!! Apa yang kalian cari itu tidak ada di sini!!" Ucap wanita setengah tua yang ternyata hanyalah seorang janda.

"Tak usah berbohong kau!" *Plakkk!* Wanita itu ditampar keras oleh Garong dan membuat wanita itu terhempas ke samping.

"Auhhh...!" *Gusrrakk*

Wanita itu menangis menjerit melihat anak lelaki semata wayang nya di seret menuju ketua kelompok itu. Tak ada daya upaya bagi seorang wanita itu, Ia hanya pasrah melihat anak nya diseret bagaikan karung basah tanpa isi. Ki Rajam ingin menolong, Namun langkah nya terhenti karena dikepung lima anggota kelompok itu. Semua mata memandang was-was, Tak ada yang berani mencampuri urusan mereka atau menolong seorang janda yang anak nya dipaksa untuk membuka mulut mengorek informasi.

Anak itu hampir menangis melihat ibunya diperlakukan seperti itu, Namun ia tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah.

"Hei anak muda, Tahukah kamu dimana rumah nya ketua desa ini...???" Awal nya anak itu ragu untuk menjawab karena takut, Ia membungkam mulut nya sendiri. Namun Trengganu membawa ibu anak itu dengan mengancam,

"Cepat katakan anak dungu! Kalau tidak ibumu ini akan ku penggal!"

Anak muda itu pun akhirnya pasrah dan menunjuk ke arah rumah agak besar di ujung desa. Mata ketua Cambuk Iblis mengecil dan segera menyuruh anak buah nya untuk menyerbu rumah itu. Janda anak satu itu di lepaskan dan anak nya di lempar ke arah ibu nya, Keduanya menangis dan langsung berlari ke dalam rumah nya. Tapi tidak dengan Ki Rajam, Ia ditahan oleh Urat Cambuk Iblis karena telah berani membohongi nya.

Episodes
1 PERTARUNGAN MASSAL
2 PEDANG NAGA PETIR
3 RESI JAYABAYA
4 LETUSAN GUNUNG WAKAS
5 URAT CAMBUK IBLIS
6 RONGGO WARSITO
7 PELARIAN RANGGA DAN PAMAN GADUNG
8 KEMATIAN PAMAN GADUNG
9 SERANGAN ANEH
10 SANG PENOLONG
11 KEKALAHAN DARMAJI SATYA
12 ILMU SARUA RUPA
13 SANG PEWARIS
14 BERLATIH KANURAGAN
15 TANDA LAHIR
16 PASAR TRADISIONAL
17 PREMAN PASAR
18 PEMILU KADIPATEN
19 ORANG GILA
20 VOTING SUARA
21 HASIL AKHIR
22 KEMENANGAN RADEN JATILUHUR
23 ASMARA MAUT
24 RAHASIA PEDANG NAGA PETIR
25 KEMUNCULAN NYAI KIDUNG GETIH
26 RIWAYAT NYAI KIDUNG GETIH
27 LEDAKAN DAHSYAT
28 KEKALAHAN NYAI KIDUNG GETIH
29 PENDEKAR SINTING
30 PERTARUNGAN DUA MURID
31 PERGURUAN MAWAR SEROJA
32 PEREMPUAN MISTERIUS
33 PERSAINGAN DUA MURID
34 HILANG NYA SEBUAH PUSAKA
35 SALAH PAHAM
36 PERGURUAN BANGAU SAKTI
37 RAYUAN MAUT
38 PUTRI KEBAYA VS BALUNG WIROK
39 BINASA NYA MURID MURTAD
40 MUNCULNYA RANGGA JIWANA
41 DEWI ANJANI SIUMAN
42 CERITA DEWI ANJANI
43 TIBA DI PERGURUAN MAWAR SEROJA
44 MASA LALU AJENG LESTARI
45 RUANG PERTEMUAN
46 PENGAKUAN RANGGA
47 AWAL HANCURNYA PERGURUAN BANGAU SAKTI
48 PERGURUAN WALET HITAM
49 PENGACAU
50 GAIRAH SANG JANDA
51 DIMANA AKU
52 PERTEMUAN
53 DEWI ANJANI VS SEKAR AYU
54 PEMBALASAN DENDAM
55 AJENG LESTARI SELAMAT
56 PERTARUNGAN DUA KUBU
57 RAGA BATU
58 RANGGA VS RAGA BATU
59 HANCURNYA SANG PENCURI PUSAKA
60 SALAH DUGA
61 PENCARIAN AJENG LESTARI
62 PEMBURU BAYARAN
63 KERICUHAN
64 UTUSAN ADIPATI
65 ISTANA KADIPATEN
66 CERITA INGGARWATI
67 MISTERI RERUNTUHAN ISTANA
68 ADEGAN PANAS
69 PRAJURIT KADIPATEN
70 TANTANGAN DUEL
71 PENGHADANG
72 SOSOK MISTERIUS
73 MENUJU PERGURUAN WALET HITAM
Episodes

Updated 73 Episodes

1
PERTARUNGAN MASSAL
2
PEDANG NAGA PETIR
3
RESI JAYABAYA
4
LETUSAN GUNUNG WAKAS
5
URAT CAMBUK IBLIS
6
RONGGO WARSITO
7
PELARIAN RANGGA DAN PAMAN GADUNG
8
KEMATIAN PAMAN GADUNG
9
SERANGAN ANEH
10
SANG PENOLONG
11
KEKALAHAN DARMAJI SATYA
12
ILMU SARUA RUPA
13
SANG PEWARIS
14
BERLATIH KANURAGAN
15
TANDA LAHIR
16
PASAR TRADISIONAL
17
PREMAN PASAR
18
PEMILU KADIPATEN
19
ORANG GILA
20
VOTING SUARA
21
HASIL AKHIR
22
KEMENANGAN RADEN JATILUHUR
23
ASMARA MAUT
24
RAHASIA PEDANG NAGA PETIR
25
KEMUNCULAN NYAI KIDUNG GETIH
26
RIWAYAT NYAI KIDUNG GETIH
27
LEDAKAN DAHSYAT
28
KEKALAHAN NYAI KIDUNG GETIH
29
PENDEKAR SINTING
30
PERTARUNGAN DUA MURID
31
PERGURUAN MAWAR SEROJA
32
PEREMPUAN MISTERIUS
33
PERSAINGAN DUA MURID
34
HILANG NYA SEBUAH PUSAKA
35
SALAH PAHAM
36
PERGURUAN BANGAU SAKTI
37
RAYUAN MAUT
38
PUTRI KEBAYA VS BALUNG WIROK
39
BINASA NYA MURID MURTAD
40
MUNCULNYA RANGGA JIWANA
41
DEWI ANJANI SIUMAN
42
CERITA DEWI ANJANI
43
TIBA DI PERGURUAN MAWAR SEROJA
44
MASA LALU AJENG LESTARI
45
RUANG PERTEMUAN
46
PENGAKUAN RANGGA
47
AWAL HANCURNYA PERGURUAN BANGAU SAKTI
48
PERGURUAN WALET HITAM
49
PENGACAU
50
GAIRAH SANG JANDA
51
DIMANA AKU
52
PERTEMUAN
53
DEWI ANJANI VS SEKAR AYU
54
PEMBALASAN DENDAM
55
AJENG LESTARI SELAMAT
56
PERTARUNGAN DUA KUBU
57
RAGA BATU
58
RANGGA VS RAGA BATU
59
HANCURNYA SANG PENCURI PUSAKA
60
SALAH DUGA
61
PENCARIAN AJENG LESTARI
62
PEMBURU BAYARAN
63
KERICUHAN
64
UTUSAN ADIPATI
65
ISTANA KADIPATEN
66
CERITA INGGARWATI
67
MISTERI RERUNTUHAN ISTANA
68
ADEGAN PANAS
69
PRAJURIT KADIPATEN
70
TANTANGAN DUEL
71
PENGHADANG
72
SOSOK MISTERIUS
73
MENUJU PERGURUAN WALET HITAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!