LETUSAN GUNUNG WAKAS

DERAP Kaki kuda terdengar sayup-sayup dikejauhan bukit. Dataran tinggi pegunungan terlihat sangat damai dan tentram. Semilir angin pagi berhembus pelan ditambah kicauan suara burung-burung menyambut indahnya pagi hari kala itu. Disebuah bukit ada lapangan tak terlalu lapang, Ada seorang anak kecil sedang belajar berkuda dengan ditemani seorang lelaki bertubuh sedang dan tak terlalu tinggi. Anak kecil itu nampak ceria sekali ketika memacu kuda kesana kemari tanpa panduan dari orang yang menemani nya.

"Kau cepat sekali menjinakkan kuda itu, Den Rangga." Puji lelaki setengah tua yang tak lain ada seorang pelayan yang bekerja di rumah bocah tersebut.

"Sebelum Paman Gadung mengajariku berkuda, Aku sudah lebih dulu belajar berkuda sendiri." Jawab bocah itu penuh percaya diri.

"Sejak kapan Aden melakukan nya? Sekalipun paman belum pernah melihat mu menunggang Kuda seorang diri. Itupun baru sekarang paman melihatmu berkuda."

"Aku sering pergi ke rumah temanku yang mempunyai Kuda paman. Disitulah aku mencoba menunggangi Kuda seorang diri dan langsung bisa menaklukkan nya. Hebat kan aku paman???" Bocah itu berkata sambil membusungkan dada nya, Berkesan sombong namun nampak lucu Dimata Paman Gadung. Paman Gadung hanya manggut-manggut saja sambil menuntun Kuda yang kini sedang ia pegang tali kekang nya dengan dililit di siku nya.

"Menurut Paman kau belum sepenuhnya menjinakkan Kuda ini Den Rangga."

"Maksudnya Paman bagaimana???" Tanya Rangga tak mengerti.

"Coba Aden pacu Kuda ini sampai ke ujung sana sambil hentakan kaki Aden dipijakan pelana nya."

"Baiklah akan aku coba." Dengan lagak sombong nya Rangga mengikuti apa yang Paman Gadung ucapkan. Baru sekali hentakan Kuda berkulit coklat putih itu berlari cepat seraya kaki belakang nya jejingkrakan. Rangga kaget bukan kepalang, Tubuh nya terguncang-guncang di atas Kuda dan membuat pantat nya sakit.

"Aduuuh Pamaaan pantat ku sakit...!" Teriak Rangga dan Paman Gadung hanya tertawa saja melihat bocah itu oleng kesana kemari diatas punggung Kuda. Paman Gadung langsung mendekati Kuda itu dan alangkah kaget nya ia ketika memegang tali kekang Kuda tersebut. Tiba-tiba terdengar suara letusan dahsyat dari puncak Gunung dan membuat tanah dilapangan itu bergetar hebat. Kuda yang awal nya sudah bisa dikendalikan Paman Gadung, Kini berontak mengamuk meronta berlari menuruni lereng dengan cepat ke arah pesawahan yang kala itu persawahan sedang kering lumpur nya.

Paman Gadung terseret oleh kuda itu karena tali kekang itu membelit pergelangan tangan nya. Rangga berteriak histeris karena kuda bernama Patih itu meloncati parit Kecil dan Paman Gadung pun ikut terbawa terbang hingga tubuh nya membentur pematang sawah.

"Aduuuh rusuk ku sakit sekali!" Rintih Paman Gadung dan ia segera menahan Kuda yang berlari tunggang langgang tanpa arah itu. Namun sayang tenaga nya kalah kuat, Paman Gadung malah semakin terseret di sepanjang persawahan hingga pakaian nya kotor terkena lumpur basah. Getaran tanah akibat ledakan suara gunung tadi masih berlanjut dan membuat geger seisi perkampungan dikaki Gunung Wakas. Seorang lelaki tua sesepuh dikampung itu segera menatap ke arah puncak Gunung Wakas yang saat itu menyemburkan awan hitam pekat.

Selang beberapa waktu dentuman keras dari gunung itu telah mereda dan getaran gempa bumi nya pun telah mereda juga. Semua warga yang sudah berkumpul ditengah-tengah kampung kini hanya terdiam mendengar seorang sesepuh berbicara dihadapan mereka semua.

"Jangan panik wahai saudara-saudaraku sekalian..."

Para warga yang sejak tadi panik berlarian membawa barang-barang berharga mereka yang ada di dalam rumah nya masing-masing kini berhenti.

"Bagaimana tidak panik Ki Rajam, Gunung Wakas mau meletus!" Ucap seorang bapak-bapak sambil membopong istri nya.

"Betul Ki, Beberapa genteng rumah ku banyak yang berjatuhan dan menimpa kepala ku." Ucap seorang pemuda tanggung yang meringis kepala nya bocor. Beberapa warga juga banyak yang mengeluh rumah nya ada yang ambruk dan hewan ternak mereka tertimpa reruntuhan genteng.

"Tenang saudara-saudaraku, Aku paham betul bahwa kejadian ini bukan sekali dua kali kita alami. Letusan gunung wakas sudah sering terjadi ketika aku masih kecil dan sampai dewasa. Akan tetapi tak sekali pun gunung itu memuntahkan cairan lahar nya. Hanya menyemburkan awan hitam panas saja dan gempa bumi yang kita rasakan sekarang ini." Lanjutnya lagi.

"Sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi didesa ini, Sebab jika Gunung Wakas mengalami hal seperti sekarang. Itu menandakan akan ada bencana besar dilingkungan kita, Entah apa yang akan terjadi aku tak bisa memastikan nya. Yang jelas sekarang kita harus saling gotong royong dan saling jaga jika ada sesuatu musibah yang menimpa kita semua." Para warga pun merasa bimbang dan cemas, Setelah mendengar perkataan Ki Rajam itu.

"Menurut Ki Rajam musibah apa yang akan menimpa kita nanti? Apakah itu seperti tanah longsor atau penyakit menular?" Tanya seorang perempuan separuh baya sambil menggendong anak nya yang masih berumur tiga tahun.

Ki Rajam merenung memikirkan pertanyaan itu, Hening sejurus. Semua warga serentak tak ada yang bersuara menunggu ucapan Ki Rajam. Namun keheningan itu terpecahkan oleh teriakan seorang anak kecil. Dari arah persawahan terdengar suara derap kaki kuda dan membuat warga menelengkan telinga mereka mencari sumber suara tersebut.

"Suara apa itu???"

"Apakah itu suara bencana yang akan terjadi...?"

"Suaranya semakin dekat!!"

"Cepat kita sembunyi ibu!"

"Uhuk-uhuk hoekkkk!!"

"Berisik Sukrani, Tunda batuk mu itu! kau menganggu pendengaran ku!"

"Aku sudah tak tahan Dobol! Masa orang batuk disuruh menunda? Hih!" Umpat nya jengkel dan lanjut batuk lagi.

Suara derap kaki kuda makin mendekat dan sebuah rumah jebol ditabrak seekor kuda dari arah dapur.

"Pamaaan kita akan menabrak!" Ucap Rangga makin gelisah.

"Tarik tali kekang nya Rangga! Paman sudah tak kuat!!" Paman Gadung sudah lemas tak berdaya diseret kuda itu sejak dari atas bukit lapang.

"Awasss pamaan, Aaaaaaaa......"

*Gusrakkk! Tak bratakkk! Gubragggg!!* Rumah reot dari gubuk bambu dan papan itu ambruk ketika kuda menabrak tiang penyangga atap genteng.

Semua warga kaget melihat gubuk reot itu ambruk dan melihat seekor kuda serta dua orang yang ikut tertimbun reruntuhan gubuk itu.

"Sedang apa mereka itu!?"

"Aduuuh buyuuung rumah ku hancur!" Ucap seorang kakek tua sedih rumah nya ambruk.

"Hoi kalian ada sesepuh lagi mengadakan rapat kenapa kalian bikin rusuh!?"

Suara gaung para warga memaki Rangga dan Paman Gadung yang mulai berusaha bangun dari reruntuhan gubuk itu.

"Bantu aku Rangga, Ucap Paman Gadung yang tertindih tiang kayu." Rangga tertawa cekikikan melihat paman Gadung seperti itu.

"Bodoh kau disuruh membantu ku malah cekikikan!"Umpat Paman Gadung kesal dan Rangga segera menolong paman nya. Kuda yang tadi beringas sudah tak mengamuk lagi dan Paman Gadung segera mengikat nya di tiang rumah itu.

"Tuh kan lihat Rangga, Gara-gara kau tidak becus memacu kuda para warga mengamuk melihat kita menghancurkan gubuk itu!" Rangga kaget melihat para warga yang mengumpul menatap mereka dengan rasa jengkel dan kesal.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

lanjut berkarya tulis, moga novelnya lancar👌

2025-05-13

2

Ikko_Suwais

Ikko_Suwais

mksh support ny akak

2025-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 PERTARUNGAN MASSAL
2 PEDANG NAGA PETIR
3 RESI JAYABAYA
4 LETUSAN GUNUNG WAKAS
5 URAT CAMBUK IBLIS
6 RONGGO WARSITO
7 PELARIAN RANGGA DAN PAMAN GADUNG
8 KEMATIAN PAMAN GADUNG
9 SERANGAN ANEH
10 SANG PENOLONG
11 KEKALAHAN DARMAJI SATYA
12 ILMU SARUA RUPA
13 SANG PEWARIS
14 BERLATIH KANURAGAN
15 TANDA LAHIR
16 PASAR TRADISIONAL
17 PREMAN PASAR
18 PEMILU KADIPATEN
19 ORANG GILA
20 VOTING SUARA
21 HASIL AKHIR
22 KEMENANGAN RADEN JATILUHUR
23 ASMARA MAUT
24 RAHASIA PEDANG NAGA PETIR
25 KEMUNCULAN NYAI KIDUNG GETIH
26 RIWAYAT NYAI KIDUNG GETIH
27 LEDAKAN DAHSYAT
28 KEKALAHAN NYAI KIDUNG GETIH
29 PENDEKAR SINTING
30 PERTARUNGAN DUA MURID
31 PERGURUAN MAWAR SEROJA
32 PEREMPUAN MISTERIUS
33 PERSAINGAN DUA MURID
34 HILANG NYA SEBUAH PUSAKA
35 SALAH PAHAM
36 PERGURUAN BANGAU SAKTI
37 RAYUAN MAUT
38 PUTRI KEBAYA VS BALUNG WIROK
39 BINASA NYA MURID MURTAD
40 MUNCULNYA RANGGA JIWANA
41 DEWI ANJANI SIUMAN
42 CERITA DEWI ANJANI
43 TIBA DI PERGURUAN MAWAR SEROJA
44 MASA LALU AJENG LESTARI
45 RUANG PERTEMUAN
46 PENGAKUAN RANGGA
47 AWAL HANCURNYA PERGURUAN BANGAU SAKTI
48 PERGURUAN WALET HITAM
49 PENGACAU
50 GAIRAH SANG JANDA
51 DIMANA AKU
52 PERTEMUAN
53 DEWI ANJANI VS SEKAR AYU
54 PEMBALASAN DENDAM
55 AJENG LESTARI SELAMAT
56 PERTARUNGAN DUA KUBU
57 RAGA BATU
58 RANGGA VS RAGA BATU
59 HANCURNYA SANG PENCURI PUSAKA
60 SALAH DUGA
61 PENCARIAN AJENG LESTARI
62 PEMBURU BAYARAN
63 KERICUHAN
64 UTUSAN ADIPATI
65 ISTANA KADIPATEN
66 CERITA INGGARWATI
67 MISTERI RERUNTUHAN ISTANA
68 ADEGAN PANAS
69 PRAJURIT KADIPATEN
70 TANTANGAN DUEL
71 PENGHADANG
72 SOSOK MISTERIUS
73 MENUJU PERGURUAN WALET HITAM
Episodes

Updated 73 Episodes

1
PERTARUNGAN MASSAL
2
PEDANG NAGA PETIR
3
RESI JAYABAYA
4
LETUSAN GUNUNG WAKAS
5
URAT CAMBUK IBLIS
6
RONGGO WARSITO
7
PELARIAN RANGGA DAN PAMAN GADUNG
8
KEMATIAN PAMAN GADUNG
9
SERANGAN ANEH
10
SANG PENOLONG
11
KEKALAHAN DARMAJI SATYA
12
ILMU SARUA RUPA
13
SANG PEWARIS
14
BERLATIH KANURAGAN
15
TANDA LAHIR
16
PASAR TRADISIONAL
17
PREMAN PASAR
18
PEMILU KADIPATEN
19
ORANG GILA
20
VOTING SUARA
21
HASIL AKHIR
22
KEMENANGAN RADEN JATILUHUR
23
ASMARA MAUT
24
RAHASIA PEDANG NAGA PETIR
25
KEMUNCULAN NYAI KIDUNG GETIH
26
RIWAYAT NYAI KIDUNG GETIH
27
LEDAKAN DAHSYAT
28
KEKALAHAN NYAI KIDUNG GETIH
29
PENDEKAR SINTING
30
PERTARUNGAN DUA MURID
31
PERGURUAN MAWAR SEROJA
32
PEREMPUAN MISTERIUS
33
PERSAINGAN DUA MURID
34
HILANG NYA SEBUAH PUSAKA
35
SALAH PAHAM
36
PERGURUAN BANGAU SAKTI
37
RAYUAN MAUT
38
PUTRI KEBAYA VS BALUNG WIROK
39
BINASA NYA MURID MURTAD
40
MUNCULNYA RANGGA JIWANA
41
DEWI ANJANI SIUMAN
42
CERITA DEWI ANJANI
43
TIBA DI PERGURUAN MAWAR SEROJA
44
MASA LALU AJENG LESTARI
45
RUANG PERTEMUAN
46
PENGAKUAN RANGGA
47
AWAL HANCURNYA PERGURUAN BANGAU SAKTI
48
PERGURUAN WALET HITAM
49
PENGACAU
50
GAIRAH SANG JANDA
51
DIMANA AKU
52
PERTEMUAN
53
DEWI ANJANI VS SEKAR AYU
54
PEMBALASAN DENDAM
55
AJENG LESTARI SELAMAT
56
PERTARUNGAN DUA KUBU
57
RAGA BATU
58
RANGGA VS RAGA BATU
59
HANCURNYA SANG PENCURI PUSAKA
60
SALAH DUGA
61
PENCARIAN AJENG LESTARI
62
PEMBURU BAYARAN
63
KERICUHAN
64
UTUSAN ADIPATI
65
ISTANA KADIPATEN
66
CERITA INGGARWATI
67
MISTERI RERUNTUHAN ISTANA
68
ADEGAN PANAS
69
PRAJURIT KADIPATEN
70
TANTANGAN DUEL
71
PENGHADANG
72
SOSOK MISTERIUS
73
MENUJU PERGURUAN WALET HITAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!