Bab 3

Wajah Nesya sama sekali tak menampakkan kebahagiaan layaknya seorang pengantin yang baru saja di nikahi oleh sang lelaki pujaan. Begitu pula dengan Evan, yang langsung berubah dingin tak seperti apa yang dia tunjukkan ketika di pesta tadi. Dua orang tersebut seperti hanya sedang menjalankan peran sebagai sepasang suami istri saja dan bukan untuk yang sesungguhnya.

Mobil yang membawa sepasang pengantin baru tersebut tiba di sebuah villa yang terletak di perbukitan. Cahaya matahari terbenam menyambut dengan indahnya, Nesya yang sangat menyukai pemandangan alam langsung tersenyum menikmati lukisan dari sang pencipta, ketika dirinya telah berdiri di luar mobil. Dari jarak yang tak begitu jauh dengannya ternyata Evan sempat memperhatikan dirinya, dan terpaku melihat senyuman itu walau hanya sesaat, ketika seorang pengawal membisikkan sesuatu di telinganya Evan langsung pergi meninggalkan Nesya, yang masih dia kira sebagai Narra untuk lebih dulu masuk ke dalam villa tersebut.

Nesya di bawa oleh dua orang wanita yang seusia dengan ibunya, mereka membukakan pintu sebuah kamar lalu meminta Nesya untuk masuk ke dalamnya. Photo pernikahan yang sangat besar menyambut kedatangannya ketika memasuki kamar tersebut, setelah di perhatikan ternyata itu adalah gambar dirinya bukannya Narra yang seharusnya.

“Cih, kapan gambar itu diambil? Lagipula bagaimana bisa mereka tidak melihat diriku yang berbeda dari Kak Narra.” Nesya bergumam dengan sinis sambil menatap photo yang tergantung kokoh di dinding kamar tersebut.

“Nyonya, kami akan membantu Anda melepas gaunnya. Apakah Anda ingin melakukannya di area yang berbeda di sisi kamar ini?” Tanya salah satu pelayan tersebut.

“Nyonya? Cih, memangnya aku sudah tua?” Cicit Nesya di dalam hati.

Nesya menatap pelayan yang berbicara dengannya tersebut, lalu menengok kekiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang lain selain mereka disana. “Disini saja,” sahutnya singkat.

Kedua pelayan pun segera melakukan tugasnya dengan sangat ahli tanpa menyakiti kulit Nesya, namun ketika gaun itu telah lepas, mereka di buat terkejut saat melihat pakaian dalam yang dikenakan Nesya sangatlah norak dan juga terkesan lusuh. Saat itu Nesya hanya mengenakan atasan tank top bergambar kartun dan bawahan model celana short polos. Sejenak kedua pelayan tersebut saling pandang satu sama lain demi menetralisir kan rasa keterkejutan yang teramat, setelah menyaksikan istri seorang Evan yang jauh dari kata elegant yang seharusnya.

“Apa ada yang salah?” Nesya menatap kedua pelayan yang terkejut, karena Nesya menyadari reaksi aneh mereka.

“Tidak ada, Nyonya. Maafkan kami, silakan jika Anda ingin mandi, air hangat sudah kami siapkan,” sahut salah seorang pelayan, awalnya mereka begitu sungkan saat kedatangan Nesya yang cantik dan anggun. Namun, begitu melihat pakaian dalam yang lusuh itu, para pelayan pun seketika memandangnya sebelah mata.

“Terima kasih, bisakah kalian meninggalkanku?” Pinta Nesya.

Salah seorang pelayan bernama Kiki pun menjawab, “Kami akan menunggu disini, Nyonya. Karena barang-barang di dalam kamar ini harus tetap dijaga,” ucapnya, memberikan tatapan curiga pada Nesya.

Nesya paham arti tatapan itu dan dia menjadi kesal. “Apa kamu sedang berpikir bahwa aku akan mencuri disini?”

Kiki terkejut karena Nesya seperti bisa membaca pikiran saja. “Bukan begitu, Nyonya. Maksudku jika ada barang yang hilang dirumah ini maka sebagai pelayan senior akulah yang akan bertanggung jawab, begitu.” Meski dia berkata dengan nada sungkan namun tetap saja menyakiti hati Nesya.

Nesya pun di buat habis kesabarannya. “Keluar kalian sekarang juga! Aku adalah nyonya dirumah ini, ingat?” Sergahnya sambil berkacak pinggang.

Kiki yang merasa Nesya sangatlah rendah itu ingin kembali menolak akan tetapi seseorang telah masuk ke dalam kamar itu dan mengejutkannya.

“Tuan Muda, Anda ada disini?” Kiki langsung menunduk hormat bersama dengan pelayan lainnya.

Evan berdiri dengan gagahnya dan penuh wibawa, jika semua wanita langsung terpikat melihatnya namun tidak dengan Nesya yang saat itu tengah menyamar menjadi kakaknya, Narra.

“Wah, wah, baru beberapa jam resmi menjadi istriku kamu sudah berani membentak pelayan ya,” ucap Evan kepada Nesya dengan sinis.

Kedua pelayan yang mendengar itupun merasa puas dan tak mampu menyembunyikan senyuman licik mereka, semua itu di lihat oleh Nesya, meski dia tak peduli.

“Mereka menuduhku seperti seorang pencuri.” Nesya menyahut dengan nada keras sambil menunjuk wajah kedua pelayan tersebut di hadapan Evan yang sejak tadi terus memperhatikan penampilannya yang lusuh itu.

“Tidak seperti itu, Nyonya. Anda salah paham saja.” Mendadak nada bicara Kiki menjadi lembut, Nesya sampai berdecih melihat perubahan cepat itu.

“Terserah,” sahut Nesya, yang malas berdebat dengan manusia bermuka dua.

“Kalian keluarlah, biarkan istriku membersihkan dirinya.” Suara tegas Evan langsung membuat dua orang pelayan tersebut bergerak meninggalkan kamar.

Saat itu Nesya pun tersadar kalau di dalam kamar itu hanya ada dia bersama dengan lelaki yang sepertinya tidaklah sebaik yang terlihat. Nesya menyadari kalau pakaiannya sangatlah terbuka sehingga dengan cepat dia berusaha menyilangkan kedua tangan ke bagian dada dan perut, berharap bisa menutupi tubuhnya namun jelas percuma.

Melihat gerakan Nesya yang seperti menutupi dirinya itu lidah Evan jadi gatal untuk berkomentar. “Untuk apa berusaha menutupi tubuh lusuhmu itu, bahkan jika aku membuatmu polos pun kamu tidak akan bisa menolaknya.” Nada bicaranya sangat dingin jauh dari kesan lembut.

Nesya pun menjadi curiga dan bertanya-tanya tentang hubungan seperti apa yang sebenarnya di jalankan oleh kakaknya bersama lelaki itu, karena mulut Evan ternyata mengerikan ketika berbicara. “Atau jangan-jangan, dia sudah mengetahui bahwa aku bukanlah Kak Narra?” Seketika itu Nesya menjadi ketakutan.

Ketika Evan terlihat berjalan mendekat, Nesya dengan cepat ingin menghindar. “Aku ingin mandi, menjauhlah karena aku ini kotor.”

Bergegas Nesya berlari kearah kamar mandi yang pintunya sudah terbuka itu. Evan pun tersenyum licik menatap istrinya yang ketakutan kepadanya lalu memilih pergi.

***

Malam harinya, Nesya masih berada di dalam kamar tersebut namun hanya seorang diri dan itu membuatnya cukup lega, sejak selesai mandi dia telah merasakan lapar namun tak berani untuk keluar kamar. Dia takut pada tatapan orang-orang kaya yang seolah mengintimidasi dirinya, apalagi jika harus makan malam bersama dalam satu meja, Nesya sangat sadar diri dari mana dia berasal. Beruntung dia menemukan satu teko air putih dan juga beberapa potong roti diatas meja nakas, sehingga dengan memakan itu bisa sedikit mengurangi perih di perutnya akibat lapar.

Dalam kesendiriannya itu Nesya memutar kembali ingatan tentang kejadian hari ini hingga berakhir menggantikan kakaknya menikah dengan lelaki asing, air mata pun menitik begitu saja membuat roti yang dia kunyah terasa hambar.

Disaat yang bersamaan pintu kamar mulai terbuka dari luar, Nesya terkejut lalu dengan cepat mengusap air matanya. Tidak lupa pada pesan sang kakak yang memintanya menuangkan sebotol cairan di dalam minuman untuk di berikan pada Evan. Nesya sudah menyiapkan segelas air putih yang tersedia diatas meja nakas tersebut namun lupa menuangkan cairan dalam botolnya, sehingga ketika menyadari ada seseorang yang masuk kedalam kamar dia pun bergegas menuangkan cairan tersebut namun karena gugup tangannya sampai bergetar dan sialnya botol itu terjatuh lalu tumpah di lantai.

“Siaaalll!”

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Nesya Ngidam
47 Pijat
48 Petuah Ibu Mertua
49 Akulah Istrinya!
50 Profil Tunangan Evan
51 Tiduri Aku
52 Gaya Renang Nesya
53 Tamu Evan
54 Honey?
55 Nesya Genit
56 Evan Cemburu
57 Panggilan Sayang
58 Sayangku
59 Tamu Rosaline
60 Nesya dan Evan Mulai Akur
61 Gagal Main-mainan
62 Pertemuan Rival
63 Lanjutan Flashback
64 Narra Ditangkap Polisi
65 Keributan
66 Kerepotan Evan
67 Membawa Nesya Pulang
68 Baikan
69 Hukuman untuk Fira dan Edward
70 Nesya Bantu Evan Kerja
71 Pesan Dari Narra
72 Nesya vs Fira
73 Evan Murka
74 Pesta di Villa
75 Amukan Evan
76 Keputusan Narra
77 Bercerai
78 Evan Selingkuh?
79 Evan Menolak Nesya
80 Jaga Jarak
81 Evan Sehat
82 Malam Panas
83 Interogasi
84 Kehidupan Narra
85 Calon Pengantin Baru
86 Ulang Tahun Evan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Nesya Ngidam
47
Pijat
48
Petuah Ibu Mertua
49
Akulah Istrinya!
50
Profil Tunangan Evan
51
Tiduri Aku
52
Gaya Renang Nesya
53
Tamu Evan
54
Honey?
55
Nesya Genit
56
Evan Cemburu
57
Panggilan Sayang
58
Sayangku
59
Tamu Rosaline
60
Nesya dan Evan Mulai Akur
61
Gagal Main-mainan
62
Pertemuan Rival
63
Lanjutan Flashback
64
Narra Ditangkap Polisi
65
Keributan
66
Kerepotan Evan
67
Membawa Nesya Pulang
68
Baikan
69
Hukuman untuk Fira dan Edward
70
Nesya Bantu Evan Kerja
71
Pesan Dari Narra
72
Nesya vs Fira
73
Evan Murka
74
Pesta di Villa
75
Amukan Evan
76
Keputusan Narra
77
Bercerai
78
Evan Selingkuh?
79
Evan Menolak Nesya
80
Jaga Jarak
81
Evan Sehat
82
Malam Panas
83
Interogasi
84
Kehidupan Narra
85
Calon Pengantin Baru
86
Ulang Tahun Evan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!