Bab 2

Pancaran kecantikan di wajah Nesya tak hanya menarik perhatian keluarganya namun juga berhasil menuai pujian dari seluruh tamu undangan, terutama tamu wanita yang mengidam-idamkan Evan menjadi suami mereka. Kata beruntung memang pantas di sematkan padanya mengingat Nesya hanya berasal dari keluarga yang hidup seadanya, jika di kisahkan dalam buku dongeng maka kisah Nesya mirip dengan dongeng berjudul Cinderella.

Evan terlihat tak ingin melepaskan tatapan mata yang sudah diarahkan ke target, yaitu Nesya yang dia kira adalah kekasihnya, Narra. Satu tangannya terulur dan disambut oleh tangan lembut Nesya yang masih gemetar.

Sebuah Veil yang menutup wajah cantik Nesya perlahan di singkap oleh Evan menggunakan kedua tangan, saat tatapan keduanya kembali terkunci Evan menundukkan wajah lalu mengecup dahi istrinya hingga Nesya berjingkat kaget dan seketika menarik tawa para tamu yang gemas dengan sikap malu-malu yang Nesya tunjukkan. Genggaman bunga di tangan sekaligus sebuah botol kecil pun semakin mengerat.

“Mereka tertawa diatas penderitaanku!” Batinnya kesal bercampur rasa tak berdaya.

Dari kejauhan Narra bersembunyi untuk melihat keadaan, ketika perlakuan mengejutkan Evan yang mencium adiknya itu terlihat oleh mata, tangan Narra mengepal karena tak terima.

“Selama pacaran denganku dia tak pernah sama sekali mencium ku, apakah dia se–naif itu? Hanya akan menyentuhku setelah menikah?” Sambil bergumam tiba-tiba dia teringat pada mendiang Erwin, mantan kekasihnya yang merupakan kakak dari Evan. Selama satu tahun berpacaran dengan Erwin, lelaki itu pun memperlakukannya sama seperti Evan yang menghormati dirinya sebagai seorang perempuan.

Saat itu Nesya sangat yakin pada rencananya, setelah kematian Erwin dia menjadi dekat dengan Evan dan itu mengalir begitu saja. Meski ibunya Evan yaitu Rosaline terlihat kurang suka, bukan karena status keluarga Narra melainkan sikap gadis itu yang malah memacari Evan yang notabene merupakan adiknya Erwin, kekasih Narra sebelumnya. Bahkan saat keluarga masih dalam masa berkabung setelah kepergian Erwin untuk selama-lamanya, Narra dengan santainya menjalin hubungan dengan Evan dan sudah tak terlihat bersedih lagi seperti yang selalu dia tunjukkan pada setiap acara peringatan kematian Erwin.

Hubungan Narra dan Evan pun terjalin baru enam bulan lamanya, sampai pada saat Evan menyampaikan niatnya untuk melamar Narra, dia pun merasa seperti telah sampai di ujung penantian untuk masuk ke dalam keluarga konglomerat tersebut dengan menyandang nama Maris. Keinginan Evan untuk mempersunting dirinya pun sempat mendapatkan beragam komentar dari pihak keluarga Evan, penyebab utamanya adalah karena hubungan mereka yang baru seumur jagung dan juga demi menghormati kematian sang kakak yang belum lama terjadi, akan tetapi tetap saja tak ada yang mampu menentangnya.

Selama menjalin hubungan itu tak sekalipun Narra pernah mengenalkan Evan kepada keluarganya, tak seperti saat menjadi kekasih dari mendiang Erwin, keluarga Narra sudah cukup mengenalnya dengan baik. Sampai pada saat hari dimana lamaran itu akan terjadi, Narra terpaksa meminjam rumah budenya yang jauh lebih layak dari pada rumah sempit ibunya yang selalu tercium aroma masakan dan di penuhi oleh kepulan asap, karena keluarganya menjalankan usaha catering kecil-kecilan. Evan pun hanya bertemu dengan ibu dan bude Narra saja, karena pada saat itu adiknya tengah di sibukkan pada pekerjaan kateringnya yang tak bisa di tinggal.

Di dalam rumah kecil itulah tempat keluarganya mengais rezeki, Nesya di bantu sahabatnya Sifa bertugas mengepak makanan yang siap diantar, sedangkan bagian memasak di kerjakan oleh ibunya dan juga bude. Dimana kah peran Narra? Tidak ada, karena dirinya hanya sibuk berpacaran dan merias diri agar bisa mengimbangi gaya hidup Evan yang sempurna, dia bahkan menempati sebuah apartemen mewah yang dulu pernah di berikan oleh mendiang Erwin dan Evan pun tak mempermasalahkannya. Mengenai uang untuk memenuhi gaya hidupnya berasal dari sang ibu yang bekerja keras bersama adiknya.

***

Pesta telah usai tanpa terasa, sejak awal Evan memang menginginkan sebuah pesta yang singkat saja karena dirinya yang tak begitu menyukai keramaian. Para tamu belum habis semua, namun rombongan pengantin sudah bersiap untuk meninggalkan tempat acara, Narra yang masih betah memantau dari kejauhan merasa sedikit heran sebab bukannya masuk ke lift, Evan dan Nesya malah ke arah pintu keluar.

“Mau pergi kemana mereka? Bukankah kamar sudah di siapkan untuk kamar pengantin?” Narra terheran-heran, sebuah pashmina hitam dia lilitkan di kepala hingga menutupi separuh wajahnya, lalu bergegas mengikuti pergerakan kedua pengantin baru tersebut.

Ketika Narra sudah sampai di bagian luar lobi, dia pun menjadi panik ketika melihat Evan membawa Nesya masuk ke sebuah mobil hitam metalik lalu melintas tepat di hadapannya. Merasa itu tak seperti rencana yang telah dia bicarakan dengan Evan sebelum hari pernikahan, dengan gugup dia merogoh ponselnya untuk menghubungi seseorang.

“Halo! Pengantin baru… apa ada yang tertinggal?” Suara renyah terdengar di balik ponsel yang di pegang Narra.

“Jangan bercanda, Farrel, maksudku ya ada sesuatu yang tertinggal.” Narra makin gugup hingga kehilangan kata-kata.

Teman Evan itu langsung bertanya. “Katakan saja, biar aku ambilkan. Tapi akan aku antarkan besok pagi saja ya, agar tidak mengganggu malam pertama kalian di villa, hahaha!”

‘Villa?’ Narra mulai mendapatkan petunjuk. Otaknya langsung berpikir cepat untuk mengingat villa mana saja yang menjadi kemungkinan keberadaan Evan dan Nesya nantinya. Ada banyak villa keluarga Maris yang memang dia ketahui sehingga membuatnya malah kebingungan, karena tak mungkin dia mendatangi satu persatu villa yang berada sangat jauh dari kota.

“A–aku kehilangan bunga yang tadi ku lemparkan, aku ingin itu kembali, Farrel bisa bantu aku?”

“Hahaha! Kamu ini lucu sekali, yang seperti itu saja masih ingin diminta kembali, minta saja pada Evan, satu kebun bunga pun sanggup dia berikan,” sahut Farrel yang memang sudah mengenal Narra semenjak masih berpacaran dengan kakaknya Evan.

“Euh, ngomong-ngomong Farrel, saat ini kami akan menuju ke villa mana, ya? Karena Evan main rahasia denganku.” Narra memang pandai bermain kata.

Tanpa curiga Farrel pun menjawab, “Ya villa pribadi miliknya lah, di Utara.”

“Utara? Villa pribadi? Sial! Aku baru tahu itu.”

“B–baiklah Farrel, tolong antar kesitu ya,” pinta Narra lagi, padahal bunga itu tidaklah penting, yang ingin dia ketahui hanyalah kemana Evan membawa adiknya.

“Ok! Selamat bersenang-senang!” Farrel memutus panggilan telepon setelah ucapan terakhirnya.

Dari informasi Farrel itu, Narra pun berniat untuk menyusul ke villa tersebut pada esok harinya, karena seperti rencana awal yang telah dia atur sebaik mungkin bahwa ketika Evan bangun pagi esoknya, dirinya sudah harus bertukar lagi dengan Nesya. Setelah itu terjadi dengan mulus maka Narra tinggal mengaku pada Evan bahwa semalam mereka telah melewati malam pertama dengan keindahan yang tak akan terlupakan, Evan pasti akan lupa sebab dia akan tertidur semalaman karena efek obat tidur yang sudah dia tugaskan untuk Nesya berikan. Lalu satu bulan setelahnya dia baru akan mengakui perihal kehamilannya yang sudah pasti akan di anggap sebagai hasil hubungannya dengan Evan. Rencana tersebut begitu sempurna dan harus berakhir sempurna dengan bantuan sang adik.

Sambil tersenyum dengan rencana hebatnya itu, Narra mengelus perut rata yang terdapat janin di dalamnya. ‘Tenang saja, sayang. Mama akan membuatmu terlahir sebagai putra dari seorang Evan Maris. Aku hanya harus bersabar dalam satu malam, minuman yang nantinya Nesya berikan pada Evan akan membuat semuanya menjadi mudah.”

Terpopuler

Comments

Happy Kids

Happy Kids

nah kl kaya gtu konsepnya. kenapa yg nikah bukan narra aja lgsug? kan toh si evan jg bakal di kasi obat, trs drama seolah uda malam pertama kan? wkwkk gimana sii narra ini malah meribetkan diri

2025-05-08

0

kalea rizuky

kalea rizuky

nikahnya g dah bukan nama Nessa tp naraa

2025-05-04

0

kalea rizuky

kalea rizuky

Nara jalang

2025-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Nesya Ngidam
47 Pijat
48 Petuah Ibu Mertua
49 Akulah Istrinya!
50 Profil Tunangan Evan
51 Tiduri Aku
52 Gaya Renang Nesya
53 Tamu Evan
54 Honey?
55 Nesya Genit
56 Evan Cemburu
57 Panggilan Sayang
58 Sayangku
59 Tamu Rosaline
60 Nesya dan Evan Mulai Akur
61 Gagal Main-mainan
62 Pertemuan Rival
63 Lanjutan Flashback
64 Narra Ditangkap Polisi
65 Keributan
66 Kerepotan Evan
67 Membawa Nesya Pulang
68 Baikan
69 Hukuman untuk Fira dan Edward
70 Nesya Bantu Evan Kerja
71 Pesan Dari Narra
72 Nesya vs Fira
73 Evan Murka
74 Pesta di Villa
75 Amukan Evan
76 Keputusan Narra
77 Bercerai
78 Evan Selingkuh?
79 Evan Menolak Nesya
80 Jaga Jarak
81 Evan Sehat
82 Malam Panas
83 Interogasi
84 Kehidupan Narra
85 Calon Pengantin Baru
86 Ulang Tahun Evan
87 Mengharukan
88 Happy Wedding, Narra
89 Anak Haram?
90 Keluarga Kecil yang Nyaris Sempurna
91 Ke Rumah Kinan
92 Evan yang Kaya
93 Surat Misterius
94 Evan Jahat
95 Diduga Pengirim Surat Misterius
96 Mantan Nesya
97 Curiga
98 Rio?
99 Pilihan Rio
100 Ternyata
101 Pesona Rio
102 Semangatnya Calon Ibu
103 Akhir Baskara
104 Di Rumah Sakit
105 Rio Datang Membawa Racun
106 Detik-detik
107 End
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Nesya Ngidam
47
Pijat
48
Petuah Ibu Mertua
49
Akulah Istrinya!
50
Profil Tunangan Evan
51
Tiduri Aku
52
Gaya Renang Nesya
53
Tamu Evan
54
Honey?
55
Nesya Genit
56
Evan Cemburu
57
Panggilan Sayang
58
Sayangku
59
Tamu Rosaline
60
Nesya dan Evan Mulai Akur
61
Gagal Main-mainan
62
Pertemuan Rival
63
Lanjutan Flashback
64
Narra Ditangkap Polisi
65
Keributan
66
Kerepotan Evan
67
Membawa Nesya Pulang
68
Baikan
69
Hukuman untuk Fira dan Edward
70
Nesya Bantu Evan Kerja
71
Pesan Dari Narra
72
Nesya vs Fira
73
Evan Murka
74
Pesta di Villa
75
Amukan Evan
76
Keputusan Narra
77
Bercerai
78
Evan Selingkuh?
79
Evan Menolak Nesya
80
Jaga Jarak
81
Evan Sehat
82
Malam Panas
83
Interogasi
84
Kehidupan Narra
85
Calon Pengantin Baru
86
Ulang Tahun Evan
87
Mengharukan
88
Happy Wedding, Narra
89
Anak Haram?
90
Keluarga Kecil yang Nyaris Sempurna
91
Ke Rumah Kinan
92
Evan yang Kaya
93
Surat Misterius
94
Evan Jahat
95
Diduga Pengirim Surat Misterius
96
Mantan Nesya
97
Curiga
98
Rio?
99
Pilihan Rio
100
Ternyata
101
Pesona Rio
102
Semangatnya Calon Ibu
103
Akhir Baskara
104
Di Rumah Sakit
105
Rio Datang Membawa Racun
106
Detik-detik
107
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!