Di balik sikap Dinginnya

Di perjalanan hanya ada keheningan sampai di depan rumah Lexa,ya Rudy mengantarkan Lexa terlebih dahulu,jangan tanya Rudy tau dari mana rumah Lexa,tentu saja tau setelah di kasih petunjuk arah oleh sang empunya rumah.

"ok makasih untuk tumpangannya,dan San gue duluan yaa" ucap Lexa sembari berpamitan setelah mengucapkan terimakasih pada Rudy.

Rudy tidak menjawab ucapan Lexa ,dia hanya mengagguki kepalanya.

"iyaah Xa,see u" ucap Sandra

mobil pun melaju,meninggalkan halaman rumah Lexa.

"bakalan jadi berita besar nih kalau anak-anak sekolah tau kalau si Ketos mau nganterin siswi sekolah apa lagi ade kelasnya hihihi,jangan sampe ada yang tau daah" Lexa berbicara sendiri

di mobil.

"gue nganternya kemana niih" ucap Rudy memecah keheningan.

"oh kee...." Sandra bingung mau jujur tentang alamat rumahnya atau ga.

gimana ya gue jujur aja apa ga,tapi gapapa kali ya jujur aja,toh dia sama gue ga bakalan deket juga kan,ini juga hanya kebetulan juga*batin Sandra

"heey di mana alamat rumah lo,malah bengong" ucap Rudy membuyarkan lamunan Sandra.

"eeh iy-iya di prumahan anggrek" jawab Sandra ragu

"oohh ok" ucap Rudy.

perumahan Anggrek kan,untuk kalangan atas,tapi kenapa dia setiap berangkat dan pulang sekolah selalu jalan kaki*batin Rudy heran

"lo tinggal di situ" tanya Rudy

"iy-iya" jawab Sandra

setelah sampai di depan rumah besar nan mewah kediaman Aditama.

"oh ya Makasih ya udah mau nganterin gue,oh yaa gue Sandra,lo siapa?" ucap Sandra sambil mengulurkan tangannya.

"gue Rudy,ini rumah lo?" ucap Rudy membalas uluran tangan Sandra

"iyah ka,mmmm ka Rudy sebelum nya maaf ya,lo bisa bisa ga rahasiakan tempat tinggal gue" ucap sandra

"kenapa harus di rahasiakan" tanya heran Rudy

"emmm gue ga mau teman-teman tau aja kalau gue dari keluarga kalangan Atas" ucap Sandra menundukkan pandangannya.

"lo tuh aneh ya,biasanya anak orang kaya lainnya itu membanggakan diri nya sama teman-teman nya,tapi lo malah ga mau kasih tau identisas lo " ucap Rudy

"gue ga mau semua tau dulu,karena gue ga mau punya temen yang hanya manfaatin gue aja" lirih Sandra

"oh lo punya pengalaman buruk ya" ucap Rudy

"iyah bener,jadi gue mohon ,belaga ga tau aja ok." ucap Sandra

"iya iya,,gue janji ga bakal kasih tau kalau lu anak konglomerat yang super duper tajir melintir begini" ledek Rudy

"iihh gue seriuus" ucap Sandra dengan nada manjanya.

"iya iya,iya udah turun gih sono ,ternyata lo bawel ya,gua kira lo pendiam " ucap Rudy sambil mengacak rambut Sandra

"iiihhh rambuut gue jadi acak-acakan kan" ucap Sandra sambil mencebikan bibirnya dan merapihkan rambutnya kembali.

"hahaha iya iya sory,udah ga usah di manyunin tuh bibir gua kuncir mau bibir lo" ucap Rudy dengan tawanya.

deegggg

ternyata di balik sikap dinginnya dia hangat juga ya apa lagi senyumnya MashaAllah sungguh indah,aduh semoga Rudy ga dengar suara jantung gue*batin Sandra

"heh lo mau turun apa ga,apa mau ikut ke rumah gue" ucap Rudy

"ih apaan sih,ya udah sekali lagi terimakasih untuk tumpangannya,byee" ucap Sandra sembari berpamitan

"iya bye" jawab Rudy dan melajukan mobilnya kembali.

"ih jantung gue ga mau diem,apa lagi senyumannya itu buat gue melayang gimana gitu.Laaah ngapa jadi gue mikirin tuh orang,kenal aja baru haha" ucap Sandra seraya tertawa sendiri karena pikirannya

"adeeek ngapain senyum-senyum sendiri di depan rumah,bukannya masuk" ucap mamahnya tiba-tiba datang dari arah samping rumahnya karena abis dari taman belakang.

"eeh iyah mah hehe" ucap Sandra

"pulang sama siapa kamu dek" tanya mamahnya

"sama temen aku mah" jawab Sandra

"temen apa temen niih" goda mamahnya

"iihh mamah,temen beneran deeh,udaah aah ayo masuk,adek laper" jawab Sandra mengalihkan pembicaraan

"iyah yuk" ucap mamahnya.

di ruang tamu ada pria paruh baya sedang meminum kopi sambil memainkan gawainya.

"😲papaaaahh." ucap Sandra yang langsung berlari menghampiri papahnya dan langsung memeluk papahnya.

"eeh kamu sudah pulang deek" jawab papah Tio

"iya pah,papah aku kangen papah,tapi kok papah udah pulang kata mamah akhir pekan papah baru pulang " ucap sandra dengan nada manjanya dan tak melepaskan pelukannya.

"iyah kerjaan papah selesai cepat,papah juga kangen anak manja papah ini" jawab papahnya sambil mencubit pipi anaknya

"papah kangen aku,tapi papah ga lupa kan sama oleh-oleh pesanan aku" ucap Sandra dengan melepaskan pelukannya.

"ga doonng,pesenan kamu ada di nakas sebelah tempat tidur kamu " jawab papah.

"terimakasih papah muuaacch" ucap Sandra sembari mencium pipi papahnya dan langsung berlalu menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.

"paah kok ga bilang-bilang kalau papah bawa pesenan Sandra sama mamah sih" ucap mamah Rena

"heheh papah lupa maah" jawab papah tio

"emang papah bawain apah untuk Sandra?"tanya mamah Rena penasaran.

" Jam tangan doang"jawab papah tio.

"ooohhh cuma jam tangan " ucap mamah Rena

di kediaman Atmajaya

di sebuah kamar yang bernuansa menly denga warna cat abu-abu dan putih,seorang pria sedang bermonolog sendiri.

"iihh gue **** amat sih,kenapa ga gue minta nomor ponselnya siih" ucap Rudy

"apa besok gue jemput aja yah,untuk berangkat ke sekolah,tapi gimana kalau dia nolak gue untuk berangkat bareng,trus gimana sama pamor gue,,aaahhh bodo amat lah persetan dengan pamor dan gengsi,gue ga boleh keduluan sama si Attha kali ini" ucap Rudy dengan gusarnya..

bersambung..

jangan lupa like vote dan retenya yaa dan jangan lupa tambahkan ke fav,agar selalu update jika aku up terimakasih🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***