BAB 3 : TAK TERDUGA

"S*ALAN ! Impianku menjadi seorang permaisuri hancur sudah. Mengapa Li Hua masih bisa selamat dari racun itu." Kesal Li Jia sambil menghancurkan semua barang yang ada di dalam ruangannya.

 ~~~

Sementara di kediaman permaisuri Li Hua, Lea beserta Lexa sedang membereskan kamarnya agar terlihat lebih rapi. Lea juga menambahkan bunga dalam kamarnya agar terlihat lebih segar.

"Ahh akhirnya selesai juga." Ucap Lea sambil melap keringatnya.

"Yang mulia permaisuri, apakah anda ingin disiapkan air mandi?" Tanya Lexa dengan sopan. Padahal dalam hatinya ia menggoda Lea dengan kata 'permaiauri'

"Ga usah terlalu formal ama gw, kalau kita cuma berdua dan berada di luar istana, lo cukup manggil gw Lea dan ga usah pake acara formal formalan segala. Jijik gw." Sambil menampilkan ekspresi jijik

Lexa yang mendengar ucapan dari Lea pun tertawa terbahak\-bahak karena berhasil menggoda Lea. Tapi tawanya terhenti ketika mendapat tatapan dingin dari Lea. Lexa yang awalnya tertawa meneguk kasar ludahnya karena merasa diintimidasi oleh tatapan Lea.

"Lexaaa" Panggil Lea dengan suara rendah dan penuh penekanan.

"I-i-iya Queen maaf, Le-Lexa cuma becanda" Jawab Lexa sambil menundukkan wajahnya. Bahkan matanya pun berkaca-kaca dan memerah karena takut dimarahi oleh Lea. Beginilah Lexa kalau tau telah membuat kesalahan, ia akan mengubah bahasa gaul nya menjadi namanya sendiri seperti saat ini. Bahkan ia akan menangis tanpa melihat situasi.

Lea yang melihat itupun tertawa dalam hati karena juga telah berhasil mengerjai Lexa. Tapi setelah melihat air mata yang menggenang di mata Lexa, Lea pun tak tega dan langsung memeluk tubuh Lexa.

"Hm iya gw maafin. Tapi ada syaratnya." Sambil melepas pelukannya dengan Lexa.

"Anything Queen" Jawab cepat Lexa

"Gw mau lo cariin gw lemon, mentimun, kunyit, susu murni, dan emm itu aja." Pinta Lea sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu.

"Hmm oke deh, kalau gitu i have to go now. Market, i'm coming" Seru Lexa dengan semangat.

Lea yang melihat itupun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah Lexa pergi, Lea pun merasa ada yang mengganjal dalam pikirannya.

'Gw kok kayak lupa sesuatu gitu, tapi apa yah?' Pikir Lea sambil mondar-mandir.

Setelah beberapa menit, ia telah mengingatnya.

'Kan pas gw ketemu sama Li Hua, gw kayak dikasih sesuatu gitu, tapi apa? Ohh iya, kan gw dikasih cincin. Tapi tuh cincin dimana sihh' Batin Lea sambil mencari-cari cincin tersebut.

Beberapa saat kemudian ia menemukannya di dalam laci yang terlihat rapuh.

Namun saat ia ingin mengambilnya, ternyata jarinya terkena serpihan kayu tajam dan darahnya banyak menetes keluar. Darah tersebut juga menetes ke cincin pemberian Li Hua.

Setelah menemukan cincin tersebut, tanpa pikir panjang Lea langsung memakainya di jari manisnya. Namun beberapa saat kemudian kesadarannya perlahan menghilang dan tubuhnya juga ikut menghilang tersedot kedalam cincin tersebut.

Sedangkan ditempat kaisar Feng, ia sedang merasa bingung. Karena disaat ia menjatuhi hukuman mati kepada permaisuri Li Hua, entah mengapa hatinya merasa sedih dan merasa kosong. Tapi disaat ia melihat langsung kehidupan kembali kepada permaisuri Li Hua, ia merasa sangat senang.

Tapi, setelah ia mengingat kembali wajah menjijikan dari permaisuri Li Hua serta perilaku buruk permaisuri Li Hua dari Li Jia, ia langsung merasa muak. Bagaimana bisa seorang kaisar tersohor di dinasti Ming memiliki seorang permaisuri buruk rupa dan berkelakuan buruk. Begitu fikir kaisar Feng. Hanya saja, kaisar Feng tidak mengetahui bahwa ini semua adalah rencana busuk yang dilakukan oleh kekasihnya yaitu Li Jia. Dan menghasut kaisar Feng agar juga menyingkirkan permaisuri Li Hua.

Lain halnya dengan Lea yang sudah sadar dari pingsannya. Ia melihat sekelilingnya ditumbuhi dengan tanaman mawar berwarna merah pekat mendekati warna hitam di penuhi dengan duri.

Dan terdapat sebuah gubuk tua tak jauh dari tempat Lea. Lea menatapa waspada disekelilingnya takut-takut jika ada musuh yang bersembunyi. Setelah sampai di gubuk tersebut, Lea langsung masuk kedalam tanpa mengetahui jika ada seseorang yang memperhatikan kedatangan Lea sambil tersenyum sumringah.

'Akhirnya kau datang kembali tuan' Lirih sosok tersebut dan merubah tubuhnya ke wujud seekor burung kecil gemuk.

Setelah masuk kedalam gubuk tersebut, Lea dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Diluar tampak seperti gubuk tua, tapi saat masuk kedalam, matamu akan di suguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bagaimana tidak, gubuk yang Lea pikir hanya gubuk tua biasa tetapi ternyata itu adalah sebuah pintu masuk menuju ketaman luas di penuhi berbagai tanaman beracun yang jika di zaman Lea itu merupakan tanaman yang sangat langka.

'WOW perfect' Batin Lea sambil menganga takjub. Ketika Lea akan memegang salah satu bunga yang menurutnya cantik diantara bunga yang lain, tiba-tiba muncul seekor burung kecil yang hinggap di atas kepala Lea dan itu mampu mengehentikan Lea ingin memetik bunga tersebut.

'Hampir saja' Lega sang burung

"Ihh gemoy banget sih nih burung. Hmm kebetulan banget nih gw kepengen makan burung bakar, kayaknya enak nih" Ucap Lea sambil menatap binar burung tersebut.

Burung yang mendengar ucapan Lea berusaha melepaskan diri dari tangan Lea dengan mematuk jari Lea. Lea pun berjingkrak kaget karena di patuk jarinya.

"Akhh sakit O*n, lo pikir nih jari gw apaan burung s*alan Hah?" Murka Lea sambil menatap tajam ke arah burung tersebut dan mengeluarkan aura tiraninya tanpa disadari oleh Lea. Hal itu sukses membuat burung tersebut sulit bernafas dan langsung merubah dirinya menjadi seorang pria tampan berambut putih salju dan juga mengenakan hanfu china.

"Ma-maaf t-t-tuan, hamba t-tidak sengaja" Jawab pria tersebut sambil terbata-bata karrna sulit bernafas.

Lea yang melihat itu merasa terkejut tapi tidak menampilkan ekspresi terkejutnya. Bagaimana bisa seekor burung bisa berubah menjadi manusia. Pikir Lea

"Siapa?" Tanya Lea dan berusaha tenang tapi masih terkesan datar dan dingin. Tanpa disadarinya, Lea melepaskan auranya sehingga membuat burung tetsebut bisa bernafas dengan lega.

'Ughh akhirnyaaa' Batin pria tersebut sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya.

'Belum berkultivasi saja, tuan sudah bisa mengeluarkan aura sebesar ini. Bahkan mampu membuatku seorang phoenix legendaris ranah abadi bergetar ketakutan, apalagi jika tuan sudah berkultivasi. Ck ck ck memang tidak salah aku ditakdirkan dengan tuan.' Batin Pria tersebut sambil bergidik ngeri.

"Hamba adalah burung phoenix legendaris ranah abadi" Ucap pria tersebut dengan bangga dan terkesan sombong.

"Cihh. Kau tak perlu sombong seperti itu. Dan yah, aku sungguh tak peduli jika kau termasuk binatang legendaris sekalipun." Kesal Lea karena keangkuhan pria tersebut.

'Baru kali ini ada yang tidak tertarik dengan burung phoenix legendaris sepertiku, padahal jika di dunia luar, banyak para kultivator yang menginginkanku menjadi hewan kontraknya' Batin pria tersebut terkejut

"Maafkan hamba tuan, tapi izinkan hamba menjadi hewan kontrak anda tuan. Hamba berjanji akan selalu setia dengan tuan sampai akhir hidup tuan" Pinta pria tersebut penuh harap agar Lea mau menerimanya menjadi hewan kontraknya.

Sampai sini dulu yah readers,

안녕히가서요 :)

#Queenbe

 

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2024-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!