Bab 3. Luka + Luka

Aula pernikahan dipenuhi tamu yang berdiri dari kursinya, bersiap menyambut kehadiran pengantin wanita. Musik lembut mengalun dari kuartet gesek di sudut ruangan. Lampu kristal bergemerlap di atas kepala, menyinari setiap wajah yang tersenyum menanti.

Ethan berdiri tegap di depan altar, jas putih gading membalut tubuhnya sempurna. Namun di balik senyum tipisnya, jantungnya berdegup kacau. Tangannya dingin. Ia menarik napas dalam-dalam, menahan kegelisahan yang tak kunjung reda.

Beberapa langkah dari aula, di balik tirai yang memisahkan lorong utama, Shanaira berdiri sambil menggenggam lengan Oma Aini. Gaun putihnya menjuntai anggun, wajahnya dirias lembut, dan sorot matanya menenangkan… namun tak berlangsung lama.

“Sayang, kau siap?” tanya Oma Aini dengan suara lembut.

Shanaira mengangguk, tapi tangannya mulai melemah. Pandangannya terasa berputar. Suara tamu di dalam aula terdengar seperti gema jauh, dan musik perlahan memudar dalam telinganya.

“Aku…” gumamnya, “kenapa rasanya… pusing…”

Oma Aini langsung menoleh, “Shana? Shanaira?”

Tubuh Shanaira limbung. Sebelum sempat memberi peringatan, seluruh tubuhnya ambruk ke lantai, gaun putihnya mengembang tak berdaya di marmer dingin.

“Astaga! Tolong! Seseorang bantu!” teriak Oma Aini panik.

Panik menyebar. Dua bridesmaid segera berlari menghampiri, sementara staf hotel tergopoh membawa air dan memanggil petugas medis. Musik berhenti seketika, digantikan oleh gumaman bingung para tamu.

Di dalam aula, Ethan merasakan dadanya mencelos. Saat mendengar kekacauan di luar tirai, langkahnya spontan maju, wajahnya pucat.

“Ada apa?” tanyanya keras. “Shanaira kenapa?!”

Claira yang berdiri di dekat kursi depan menunduk, wajahnya sulit dibaca. Ia tahu… dan hatinya berdenyut sakit karena ini semua bukan hanya tentang Ethan atau Shanaira—tapi juga tentang apa yang telah ia biarkan terjadi.

Shanaira masih tak sadarkan diri, wajahnya pucat seperti kertas. Oma Aini memeluknya erat, air matanya tumpah tanpa bisa dicegah.

Ethan menerobos keluar altar, melempar jasnya, dan berlari menuju arah kerumunan di balik tirai.

“Shanaira!!!”

Saat ia melihat tubuh gadis itu tergeletak, Ethan nyaris kehilangan napas. Ia jatuh berlutut di sampingnya, menggenggam tangan Shanaira yang dingin.

“Maafkan aku…,” bisiknya lirih, bahkan sebelum Shanaira bisa mendengarnya.

Tapi dia tahu…

Momen hari ini telah berubah. Bukan lagi tentang cinta yang sempurna. Tapi tentang luka yang belum selesai.

***

Ruang medis hotel dipenuhi ketegangan yang menggantung pekat di udara. Shanaira masih terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang, wajahnya pucat, napasnya pelan dan stabil di bawah pengawasan perawat.

Oma Aini duduk di sampingnya, menggenggam tangan cucunya yang dingin. Wajahnya penuh kekhawatiran, tapi ia tetap kuat. Ia harus kuat, karena hanya ia yang Shanaira miliki.

Seorang dokter wanita keluar dari ruang konsultasi, membawa hasil pemeriksaan lengkap. Ia menghampiri Nenek Aini, diikuti Ethan yang baru datang bersama kedua orang tuanya, Ansa Renault dan Daisy Renault.

“Bagaimana keadaan cucu saya, Dok?” tanya Oma Aini cepat.

“Secara umum, kondisi fisiknya stabil. Dia hanya kelelahan dan kurang tidur,” jawab sang dokter hati-hati. “Tapi kami menemukan sesuatu dalam hasil pemeriksaan. Shanaira sedang hamil—sekitar empat minggu.”

Suasana seketika membeku. Semua mata terarah pada dokter, lalu ke arah ranjang tempat Shanaira masih tak sadar.

Ethan menegang. “Apa...?”

Daisy menoleh dengan sorot tajam. “Apa maksudnya ini, Ethan? Dia hamil? Sebelum menikah? Ini memalukan!”

Ansa menggeram pelan. “Kau menyentuhnya sebelum sah?”

Ethan mundur setengah langkah, wajahnya kehilangan warna. “Tidak! Aku... aku bahkan belum pernah bersama dia… aku—aku baru...”

Dan di tengah keterkejutan itu, Claira melangkah masuk perlahan. Di belakangnya, Refina berdiri dengan senyum tipis di wajahnya. Claira mengenakan gaun pesta biru muda, rambutnya tergerai sempurna, dan wajahnya sangat mirip dengan Shanaira—cukup untuk mengelabui siapa pun di malam yang kelabu.

Ethan menatap Claira dengan sorot mata hancur. “Claira… malam itu…”

Claira tidak menjawab, hanya menatapnya balik dengan pandangan rumit, campuran dari kemenangan, luka, dan cinta yang tak pernah tersampaikan.

Refina akhirnya angkat suara. “Mungkin ini jalan Tuhan. Tidak jadi menikah, tapi dapat calon cucu. Bukankah itu menggembirakan, Daisy?”

Daisy berbalik menatap Refina dengan tatapan menusuk. “Kau jangan ikut campur! Ini masalah keluarga kami!”

“Masalah yang melibatkan anakku juga,” ujar Refina kalem, tangannya menyentuh bahu Claira. “Mungkin sekarang kau sadar, siapa perempuan yang lebih layak berdiri di altar bersama putramu.”

Ethan memejamkan mata, kepalanya tertunduk. Rasa bersalah menyesakkan dadanya. Shanaira—perempuan yang ia cintai sejak kecil—terbaring tak sadar, tubuhnya mengandung kehidupan, dan semua orang kini saling menuding di sekitarnya… seolah dia biang dari segala kekacauan ini.

Tapi dia tahu, kebenaran itu belum seluruhnya terungkap.

Dan luka ini baru saja mulai berdarah.

***

Gemuruh suara para tamu di aula mulai berubah menjadi bisik-bisik tajam yang menyebar seperti api. Kabar bahwa sang pengantin wanita pingsan dan untuk sementara pernikahan di undur sampai sang pengantin wanita sadar telah menyebar cepat. Dan di tengah itu semua, seseorang baru tiba dengan langkah cepat dan wajah memerah karena emosi.

Hazard Monard—Papa Shanaira.

Pria paruh baya itu mendorong pintu ruang medis dengan kasar, napasnya memburu, wajahnya merah padam. Tatapannya langsung tertuju pada tubuh putrinya yang terbaring lemah di ranjang.

“APA YANG TELAH DIA LAKUKAN?!” teriaknya, membungkam seisi ruangan.

Oma Aini berdiri dengan marah. “Hazard, turunkan suaramu! Ini bukan waktunya.”

“Bukan waktunya? Dia memalukan keluarga kita di depan ratusan orang!” Hazard menunjuk ke arah tubuh putrinya. “Dia hamil sebelum menikah! Apa yang akan kukatakan pada para tamu? Apa yang akan dikatakan pejabat, rekan-rekanku, orang-orang itu tentang Monard yang tak bisa mengurus anak perempuannya sendiri?”

Daisy Renault mendekat, menyilangkan tangan. “Kami juga tidak bisa menerima ini. Maaf, tapi pernikahan ini tidak akan dilanjutkan. Putra kami tidak bisa menikahi gadis yang membawa aib seperti ini.”

Ansa Renault mengangguk, tegas. “Ethan akan menikah dengan perempuan yang lebih layak. Perempuan dari keluarga yang baik dan yang bisa menjaga kehormatan diri.”

"Bagaimana kalau Claira saja yang menikah dengan Ethan? Daripada pernikahan ini batal dan mempermalukan keluarga." Usul Refina tiba-tiba.

Semua mata lalu perlahan berpindah ke arah Claira, yang berdiri sedikit di belakang ibunya. Gadis itu menunduk, tapi senyumnya kecil, samar, menyelinap di sudut bibir.

Refina menyentuh pundaknya berbisik. “Claira... sudah waktunya kau mengambil tempat yang memang seharusnya untukmu.”

Ethan menoleh dengan cepat. “Apa maksud kalian? Aku dan Shanaira bisa tetap menikah setelah Shanaira menggugurkan kandungannya.”

Ansa menatap putranya dengan dingin. “Kau akan bertanggung jawab, Ethan. Kau ingin keluarga kita malu dan tidak mungkin kau membiarkan skandal ini memburuk. Berapa lama kita harus menunggu Shanaira menggugurkan kandungannya? Dan apakah dia mau? Tidak mungkin kita memberitahu semua ini kepada tamu undangan."

"Mau di taruh di mana muka keluarga kita! Pokoknya Claira akan menjadi istrimu. Hari ini!”

Darah Ethan mengalir turun. “Tidak… Papa, aku tidak bisa. Aku... aku mencintai Shanaira!”

“Cinta tidak ada artinya dibandingkan kehormatan keluarga,” desis Daisy. “Kita tidak akan membiarkan keluarga Renault jadi bahan gunjingan hanya karena emosi remaja.”

Ethan mundur setapak, wajahnya panik, matanya kembali melirik ke arah Shanaira yang masih tak bergerak di ranjang. Ia bahkan belum tahu. Ia belum bisa membela dirinya sendiri.

Claira melangkah maju, suaranya tenang. “Aku… bersedia,” katanya sambil menatap Ethan dalam-dalam. “Kalau itu bisa menyelamatkan semua pihak… aku tidak keberatan.”

Dan dengan kalimat itu, nasib yang awalnya dipersiapkan untuk Shanaira, kini direbut oleh bayangan dirinya—adik tiri yang selama ini memendam rasa dan dendam dalam diam.

Sementara di ranjang, Shanaira tetap terbaring dalam ketidaksadaran, tidak tahu bahwa takdirnya telah direbut… oleh darah dagingnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Miu Nih.

Miu Nih.

ya wis lah, Claira sama ethan wae...
shanaria biar ketemu bapak dari adek bayi yang ada diperutnya 😌

2025-05-01

0

Miu Nih.

Miu Nih.

Ha? ya ampun thor,, kisah kamu plot twist banget... cukaaa 🥶🥶

2025-05-01

0

Marchel

Marchel

Anak siapa itu shan?

2025-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Malam Sebelum Kebahagiaan Sirna
2 Bab 2: Kesalahan Di Tengah Kebahagiaan
3 Bab 3. Luka + Luka
4 Bab 4. Bagai Petir untuk Shanaira
5 Bab 5. Pertengkaran
6 Bab 6. Karenin, Pria Malam Itu
7 Bab 7. Kacau
8 Bab 8. Malam Yang Tidak Bisa Di Ubah
9 Bab 9. Pertemuan, Lamaran
10 Bab 10. Persetujuan
11 Bab 11. Pernikahan Sangat Sederhana
12 Bab 12. Pindah
13 Bab 13. Apartemen Karenin
14 Bab 14. Morning Sickness
15 Bab 15. Pemeriksaan Kehamilan
16 Bab 16. Aurore Resto
17 Bab 17. Tak Sengaja Bertemu Ethan
18 Bab 18. Kembali Kerja
19 Bab 19. Makan Siang
20 Bab 20. Mobil Baru
21 Bab 21. Persiapan
22 Bab 22. Suprise Dinner
23 Bab 23. Ungkapan Hati
24 Bab 24. Ke Supermarket Bersama
25 Bab 25. Anting
26 Bab 26. Undian Hadiah
27 Bab 27. Perubahan Rencana
28 Bab 28. Berangkat
29 Bab 29. Honeymoon....
30 Bab 30. Kecemasan Karenin
31 Bab 31. Ke Rumah Sakit
32 Bab 32. Karenin Bertemu Claira
33 Bab 33. Patah Hati
34 Bab 34. Tangis Sedih
35 Bab 35. Pantai dan Barbeque
36 Bab 36. Well Done
37 Bab 37. Sarapan
38 Bab 38. Pengamatan
39 Bab 39. Pusing
40 Bab 40. Pantai
41 Bab 41. Kelapa Muda
42 Bab 42. Emosional
43 Bab 43. Spa
44 Bab 44. Restoran Prancis
45 Bab 45. Jalan-jalan
46 Bab 46. Back to Routine
47 Bab 47. Rencana Proyek Baru
48 Bab 48: Tim Inti
49 Bab 49. Sindiran dan Ancaman
50 Bab 50. Rencana Licik
51 Bab 51. Naskah Presentasi
52 Bab 52. Penghianat
53 Bab 53. Sebuah Bukti
54 Bab 54. Siput Kecil Bersembunyi dalam Cangkang
55 Bab 55. Mencari Shanaira
56 Bab 56. Pelukan Menenangkan
57 Bab 57. Kebenaran Terungkap
58 Bab 58. Hamil....
59 Bab 59. Hancur
60 Bab 60. Oma Aini Berkunjung
61 Bab 61. Panggilan Sepupu Yang Akan Menikah
62 Bab 62. Keluarga Tante Karenin
63 Bab 63. Barasanji
64 Bab 64. Hari Pernikahan Zeno
65 Bab 65. Resepsi Pengantin Pria
66 66. Hadiah Pernikahan
67 Bab 67. Pasar Malam
68 Bab 68. Karenin~Romantis
69 Bab 69. Beli Kue
70 Bab 70. Hamil, Bukan Hal Yang Mudah
71 Bab 71. Daster
72 Bab 72. Karenin Memakai Daster
73 Bab 73. Kembali Ke Rumah
74 Bab 74. Shopping
75 Bab 75. Perhiasan dan Kartu
76 Bab 76. Siapa Karenin?
77 Bab 77. Hari Ulang Tahun Oma Aini
78 Bab 78. Makan Siang Penuh Bubuk Mesiu
79 Bab 79. Maaf yang Terlambat
80 Bab 80. Waris....
81 Bab 81. Bertemu Mantan Rekan
82 Bab 82. Pemeriksaan Kandungan
83 Bab 83. Taman
84 Bab 84. Duka
85 Bab 85. Pemakaman
86 Bab 86. Keputusan Shanaira
87 Bab 87. Kejutan
88 Bab 88. Makan Siang
89 Bab 89. A R T
90 Bab 90. Pernak- Pernik Bayi
91 Bab 91. Perdebatan Ayah dan Anak
92 Bab 92. Makan Siang Di Restoran
93 Bab 93. Pemeriksaan Again
94 Bab 94. Foto
95 Bab 95. Bukti
96 Bab 96. Claira Datang
97 Bab 97. Claira Menangis
98 Bab 98. Konfrontasi Claira-Ethan
99 Bab 99. Baby Twins Lahir
100 Bab 100. Pertemuan Claira dengan Arumi
101 Bab 101. Bertemu Dua Malaikat Kecil
102 Bab 102. Rencana Licik Refina
103 Bab 103. Dukacita, Sukacita
104 Bab 104. Kejanggalan
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1: Malam Sebelum Kebahagiaan Sirna
2
Bab 2: Kesalahan Di Tengah Kebahagiaan
3
Bab 3. Luka + Luka
4
Bab 4. Bagai Petir untuk Shanaira
5
Bab 5. Pertengkaran
6
Bab 6. Karenin, Pria Malam Itu
7
Bab 7. Kacau
8
Bab 8. Malam Yang Tidak Bisa Di Ubah
9
Bab 9. Pertemuan, Lamaran
10
Bab 10. Persetujuan
11
Bab 11. Pernikahan Sangat Sederhana
12
Bab 12. Pindah
13
Bab 13. Apartemen Karenin
14
Bab 14. Morning Sickness
15
Bab 15. Pemeriksaan Kehamilan
16
Bab 16. Aurore Resto
17
Bab 17. Tak Sengaja Bertemu Ethan
18
Bab 18. Kembali Kerja
19
Bab 19. Makan Siang
20
Bab 20. Mobil Baru
21
Bab 21. Persiapan
22
Bab 22. Suprise Dinner
23
Bab 23. Ungkapan Hati
24
Bab 24. Ke Supermarket Bersama
25
Bab 25. Anting
26
Bab 26. Undian Hadiah
27
Bab 27. Perubahan Rencana
28
Bab 28. Berangkat
29
Bab 29. Honeymoon....
30
Bab 30. Kecemasan Karenin
31
Bab 31. Ke Rumah Sakit
32
Bab 32. Karenin Bertemu Claira
33
Bab 33. Patah Hati
34
Bab 34. Tangis Sedih
35
Bab 35. Pantai dan Barbeque
36
Bab 36. Well Done
37
Bab 37. Sarapan
38
Bab 38. Pengamatan
39
Bab 39. Pusing
40
Bab 40. Pantai
41
Bab 41. Kelapa Muda
42
Bab 42. Emosional
43
Bab 43. Spa
44
Bab 44. Restoran Prancis
45
Bab 45. Jalan-jalan
46
Bab 46. Back to Routine
47
Bab 47. Rencana Proyek Baru
48
Bab 48: Tim Inti
49
Bab 49. Sindiran dan Ancaman
50
Bab 50. Rencana Licik
51
Bab 51. Naskah Presentasi
52
Bab 52. Penghianat
53
Bab 53. Sebuah Bukti
54
Bab 54. Siput Kecil Bersembunyi dalam Cangkang
55
Bab 55. Mencari Shanaira
56
Bab 56. Pelukan Menenangkan
57
Bab 57. Kebenaran Terungkap
58
Bab 58. Hamil....
59
Bab 59. Hancur
60
Bab 60. Oma Aini Berkunjung
61
Bab 61. Panggilan Sepupu Yang Akan Menikah
62
Bab 62. Keluarga Tante Karenin
63
Bab 63. Barasanji
64
Bab 64. Hari Pernikahan Zeno
65
Bab 65. Resepsi Pengantin Pria
66
66. Hadiah Pernikahan
67
Bab 67. Pasar Malam
68
Bab 68. Karenin~Romantis
69
Bab 69. Beli Kue
70
Bab 70. Hamil, Bukan Hal Yang Mudah
71
Bab 71. Daster
72
Bab 72. Karenin Memakai Daster
73
Bab 73. Kembali Ke Rumah
74
Bab 74. Shopping
75
Bab 75. Perhiasan dan Kartu
76
Bab 76. Siapa Karenin?
77
Bab 77. Hari Ulang Tahun Oma Aini
78
Bab 78. Makan Siang Penuh Bubuk Mesiu
79
Bab 79. Maaf yang Terlambat
80
Bab 80. Waris....
81
Bab 81. Bertemu Mantan Rekan
82
Bab 82. Pemeriksaan Kandungan
83
Bab 83. Taman
84
Bab 84. Duka
85
Bab 85. Pemakaman
86
Bab 86. Keputusan Shanaira
87
Bab 87. Kejutan
88
Bab 88. Makan Siang
89
Bab 89. A R T
90
Bab 90. Pernak- Pernik Bayi
91
Bab 91. Perdebatan Ayah dan Anak
92
Bab 92. Makan Siang Di Restoran
93
Bab 93. Pemeriksaan Again
94
Bab 94. Foto
95
Bab 95. Bukti
96
Bab 96. Claira Datang
97
Bab 97. Claira Menangis
98
Bab 98. Konfrontasi Claira-Ethan
99
Bab 99. Baby Twins Lahir
100
Bab 100. Pertemuan Claira dengan Arumi
101
Bab 101. Bertemu Dua Malaikat Kecil
102
Bab 102. Rencana Licik Refina
103
Bab 103. Dukacita, Sukacita
104
Bab 104. Kejanggalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!