"Xion aling yang menyaksikan semua itu turut terkejut , kenapa sampah itu bisa menghindari gerakan cepat Xion Zan, ia terlihat bingung .
"Apakah aku harus diam saja , menunggu kau memukulku, begitukah mau mu, aku bukan bodoh, kaulah yang bodoh percuma berilmu tinggi tapi masih saja bodoh tak bisa mengenaliku." Ucap Xion Cen sengaja memprovokasi Xion Zan, kalau ia mengeluarkan kekuatannya , dari tadi pemuda sombong itu ia buat menjadi babak belur, namun Xion Cen sengaja tak memperlihatkan kekuatannya, yang ia lakukan hanya berusaha untuk menghindar saja .
Xion Zan terus menyerangnya dengan membabi buta , sedangkan Xion Cen sengaja bergerak secara alami mungkin , seolah olah terlihat seperti manusia fana yang tengah berkelahi.
Ketika ada kesempatan dengan cepat Xion Cen menarik rak yang ada di dekatnya hingga membuat rak itu langsung roboh menimpa mereka, keduanya langsung berteriak minta tolong setelah terjepit rak besar dan berat yang tengah menimpa mereka hingga membuatnya terluka parah , beberapa tulang di tubuhnya ada yang patah .
Xion Cen melihat itu tampak cemas , "tolong tolong...ada yang terjepit ." Teriaknya meminta bantuan . Orang orang dengan cepat menolong kedua nya , mereka semua kaget ketika mendapati keduanya telah pingsan tak sadarkan diri hanya karena tertimpa rak buku , apakah mereka berdua seorang kultivator atau manusia Fana . Mereka semua tak tau kalau sebenarnya , Xion Cen menyalurkan beberapa persen tenaganya , ketika mendorong rak itu, dengan mengunakan kuatan jiwanya pula ia melukai keduanya secara tersembunyi .
Di tengah tengah kesibukan orang orang membantu , Xion Cen berjalan dengan santai memilih buku buku yang di inginkannya , lalu meninggalkan tempat itu secara diam diam .
Sesampainya di meja ketua Zu, Xion Cen melaporkan buku yang di ambilnya setelah itu ia meninggalkan perpustakaan,
Xion Zu menatap kepergian Xion Cen yang meninggalkan perpustakaan, ia berfikir ada yang aneh pada bocah itu , ia terlihat berbeda dari Xion Cen yang pernah ia kenal selama ini, sekarang ia tampak tak bisa berkultivasi, lalu kenapa bocah itu bisa melawan Xion Zan dengan mudah, bahkan jika ia bisa berkultivasi di ranah Xion Cen yang dahulu , ia juga belum tentu bisa mengalahkannya. Tetua Xion Zu hanya bisa mengelus elus jenggotnya yang panjang dengan pikiran bingung .
sebenarnya tertua Xion Zu mengetahui perkelahian mereka di perpustakaan , hanya saja ketika ingin membantu , ia di buat kaget dengan usaha Xion Cen menghindari pukulan Xion Zan .
Walau gerakan Xion Cen alami tapi itu terlihat tak masuk akal , orang yang tak bisa berkultivasi dapat menghindari serangan berkali kali dari seorang kultivator tanpa terluka sedikitpun , apa Xion Cen nya yang beruntung apa Xion Zan yang tolol.pikirnya dalam hati.
di tengah perjalanan menuju tempat kediamannya , banyak orang yang membicarakannya tentang kejadian di perpustakaan , ternyata berita itu lebih cepat menyebar ketimbang ia keluar dari perpustakaan, banyak orang yang tak percaya setelah mendengar berita itu , sebagian ada yang terang terangan ingin menantangnya, Xion Cen yang mengetahui pembicaraan orang orang yang tengah membicarakannya ia tetap berjalan santai seolah olah tak terjadi apa apa.
"Coba kau lihat tu sampah .. ia tak terluka sama sekali , lalu kenapa Xion Zan dan Xion Aling terluka separah itu .
"Ya jelas ia terluka lah... kau ini bodoh sekali , seorang sampah tak melukai orang kultivator , Xion Zan dan Xion Aling itu terluka karena tertimpa rak yang besar, bukan dipukul sampah itu." Jawab temannya yang terlihat kesal dengan ucapannya, ia menonjol kepala temannya itu .
Mereka semua tertawa, sedangkan yang di tonjol hanya mengelus elus jidatnya terlihat malu.
"Berhenti... Apa kau yang telah memukul adikku." Teriak seorang pemuda berumur sekitar 17 tahun menatap Xion Cen dengan tatapan tajam .
"Maksudmu nya Xion Zan..?"Tatap Xion Cen bingung .
"Iya .. siapa lagi kalau bukan dia , apa kau bangkit dari koma lupa segalanya, bahkan tak kenal siapa aku ,!!!?" Ucapnya kesal .
" Aku tidak lupa.. hanya sekedar memastikan saja , karena aku tak ada memukul orang hari ini , apa lagi aku seorang manusia Fana apakah mungkin mencelakai seorang kultivator , itu terdengar aneh , bukannya semua orang tau kalau ia dan si nona... Siapa... Haya...Aduh lupa aku, si pacarnya itu bukanya mereka berdua terluka tertimpa rak lemari yang berat, semua orang tau, kalau tak percaya tanya saja , bahkan beritanya sangat jelas terdengar, masa kau tak tahu .?" Ucap Xion Cen polos .
Xion Zen sebenarnya mengetahui berita itu , apa yang di ucapkan Xion Cen itu memang benar , hanya saja ia merasa tak puas untuk memukuli Xion Cen , karena mereka berada di tempat ramai dan di dalem Klan , ia mencoba untuk menahan hasratnya untuk memukuli Xion Cen , ia berharap untuk menemukan waktu yang tepat untuk menghabisi bocah itu.
"Ayo kita pergi.." perintahnya kepada semua pengikutnya ketika melewati Xion Cen . Awas kau...!!!" Bisiknya Dengan ancaman .
Mendengar itu Xion Cen terlihat tenang saja . Ia kembali berjalan dengan santai ke tempat kediamannya.
Sesampainya ia di kediamannya ia di brondong bermacam macam pertanyaan dari kedua orang tuanya, padahal ia belum sempat ia mengucapkan salam .
"Cen'er apakah benar kau menghajar anak tetua ke tiga dan anak tetua ke empat nak... ?"
"Apakah berita itu benar .?"
"Apakah kau sudah bisa berkultivasi ?"
"Apakah ada orang yang membantumu .?"
Mendengar semua pertanyaan itu Xion Cen hanya diam saja . Setelah selesai mereka berbicara, baru ia gantian berbicara .
"Ibu aku lapar..." Ucap Xion Cen membuat mereka terdiam .
"......?"
"Hei... Apakah kau tak mendengar pertanyaan kami.?" Xion San menatap putranya dengan bingung .
"Yang mana satu..aku bingung menjawabnya.?" Ucap Xion Cen polos seperti tak berdosa .
"Ibunya langsung ke dapur membuatkannya makanan , ia berpikir kalau berita yang ia dengar itu bohong, ia tampak bersyukur kalau sampai Xion Zan memukul putranya , pasti sekarang Xion Cen pulang babak belur bahkan tewas, mana mungkinlah manusia fana melawan kultivator bisa menang." Su yin terlihat gembira setelah melihat putranya tak kenapa kenapa .
Setelah selesai makan Xion Cen meminta izin untuk istirahat di kamarnya, ia sengaja terlihat menguap di depan kedua orang tuanya mengira ia mengantuk , itu sering terjadi pada manusia fana setelah makan kekenyangan timbul ngantuk.
Keesokan harinya Xion Cen berjalan menuju ketempat pembagian jatah bulanan seperti yang ia tahu dahulu, ketika orang orang melihatnya ikut antri mereka tampak bingung, namun mereka tak berkata kata , setelah sampai di panitia pemberi jatah bulanan , ia melihat terus itu mencibir ke arahnya .
"Apa yang kau lakukan disini, disini tempat ini khusus untuk kultivator.!!" Ucap tetua itu sambil mencibir .
"Aku meminta jatah bulanan lah , bukan ku datang untuk main main, mana jatahku .?" Ucap Xion Cen datar .
"Cihhh... Tak ada jatah untuk sampah sepertimu.!!!"
"Kalau tak ada sumberdaya kan ada uang , aku juga perlu jajan , apakah aku bukan anggota klan ini ." Mendengar ucapan Xion Cen tetua itu tampak marah , namun kemarahannya di hentikan tetua lainnya .
"Tetua bagikan saja jatah dia kalau tidak penuh setidaknya separuh , dari pada urusannya nanti runyam , apa lagi kalau patriak klan sampai tau apa kau mau di pecat , di mana kau mendapatkan gaji sebesar dan semudah disini, bisik terus lainnya.
Tetua itu itu hanya memberinya tiga koin emas , Xion Cen tampak tak terima .
"tetua .. yang benar saja , ketika aku seorang kultivator aku mendapat jatah bulanan 10 koin emas ada pil untuk menunjang kultivasi dan sumberdaya lainnya , sekarang tak ada sumberdaya dan pil kau hanya memberiku tiga koin emas Ini tak masuk akal setidaknya lima koin emas.
"jangan berlebihan , kau itu hanya sampah jangan menuntut berlebihan atau ku tak memberikanmu sepeserpun. ..!!!"
"oh baiklah, aku akan langsung menanyakan ini ke patriak klan, apa benar jatah bulanan ku segitu.?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
euweuh batur nya
terbaik pokonamah dan lanjutkan thor
2025-04-26
1
Ibad Moulay
Pedang Dewa Naga Kegelapan
2025-05-04
2
euweuh batur nya
madodep pokonamah
2025-04-26
1