Radovile 1

Setelah mencari untuk beberapa waktu, Kael memasuki sebuah gedung tua, gedung yang ia masuki adalah bekas supermarket kecil, rak-raknya terlihat telah hancur, bahkan isinya sudah lama dijarah dan membusuk, tidak ada yang tersisa selain debu dan bau yang menusuk.

Bahkan beberapa mayat terkapar disana, Kael menghampirinya dan menyentuh nya, menyentuh dan melihatnya sejenak.

"Mayat ini terlihat seperti sudah membusuk selama beberapa tahun"gumam Kael tanpa disadari nya, entah bagaimana ia bisa menyadari hal tersebut.

Melangkah keluar dari supermarket kecil tersebut, Kael kembali melakukan pencarian pada gedung kedua yang merupakan sebuah restoran tua.

"Cafe Black and White, dulu aku sering kesini kan? kalau tidak salah."

"Ya, walau aku selalu datang sendirian, tempat ini cukup tenang dan makanannya termasuk cukup enak"gumam Kael

Kael melihat meja-meja yang terbalik, pecahan kaca yang berserakan di lantai. Setelah mencari dalam waktu yang lama, membuka satu persatu laci dan rak yang ada disana, pergi ke area dapur dan membuka ruang penyimpanan, Kael hanya menemukan sebuah kaleng makanan di sudut ruangan.

Setelah mengecek isi kaleng tersebut, terlihat isinya sudah rusak dan kadaluwarsa, membuat Kael terpaksa meninggalkannya karena sudah tidak bisa dikonsumsi.

Ketika ia memasuki gedung ketiga, suasana cukup mencekam, tempat itu lebih gelap dan dingin, Kael melangkah perlahan, berharap menemukan sesuatu digedung tua itu.

Kael menemukan sebuah cermin yang sedikit masih berfungsi, sejenak Kael terkejut melihat dirinya sendiri.

Ia menyentuh pipi dan wajahnya, mencubit pipinya sendiri, "tunggu, aku terlihat berbeda dengan apa yang ku ingat, aku terlihat sedikit lebih tua."

"apa ini dampak Radiasi? masa sih" pikir Kael sebelum perutnya kembali berbunyi, "kruyuk!!"

"oh ayolah, tidak bisakah kamu tahan sebentar rasa laparnya, perut?"ucap Kael berbincang pada perutnya sendiri.

"kryukkk!!!"suara perut

"oke oke, fine, ayo kembali mencari makanan"gumam Kael melangkah lebih jauh, beberapa langkah kedepan, tiba-tiba Kael mendengar sebuah suara. Suara gesekan dan langkah-langkah berat yang bergerak di lantai atas. Mata Kael melebar.

"Oh apakah itu seseorang?" harapnya, suara di dalam kepalanya penuh antusias, dia mendekat dengan hati-hati, mengikuti asal dari sumber suara.

Kael menaiki tangga satu persatu, saat ia mencapai ruangan yang dituju, harapannya untuk bertemu dengan manusia seketika hilang.

Makhluk yang ia temukan bukanlah manusia, ia mengintip dari balik dinding, seekor tikus besar raksasa terlihat sedang mengendus pada sebuah lemari.

Tubuh tikus tersebut sebesar anak kecil, dengan bulu kusut, mata merah menyala, dan gigi taring yang tajam. Tikus itu menggeram rendah, memperlihatkan deretan giginya yang mengerikan.

Kael mundur beberapa langkah, napasnya tercekat. "Ini apaan anjir?! tikus segede ini? mana mungkin kocak..." dengan tergesa-gesa dia berbalik dan mulai berlari.

Sialnya saat ia sedang berlari, Kael secara tidak sengaja menginjak seekor tikus kecil yang berukuran normal, tikus tersebut berteriak, "Kiekkkk!!!"

"Lah ini tikus normal, lah tadi yang disana ga normal, ah persetan dengan semua keanehan ini, keluar dari sini dulu biar aman" gumam Kael tergesa-gesa dan mulai merasa panik. Ia ingin segera melarikan diri dari gedung ini.

Namun kebisingan yang dibuat oleh Kael akibat menginjak seekor tikus kecil memancing dua tikus raksasa lainnya muncul dari bawah tangga, tepat berada dihadapan Kael, menghalangi satu-satunya jalan keluar dari gedung tersebut.

Kael terpojok, ketiga tikus itu perlahan mendekat dan mengeram. Kael mengepalkan tangannya, Kael mendekat ke beberapa rak didekatnya, tangannya berusaha mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata, tetapi tidak ada apa pun di sekitarnya.

Kael mengepalkan tangannya bersiap dengan kuda-kudanya, "memang terlihat tidak memungkinkan, tapi dari pada mati pasrah."

"Lebih baik berjuang demi secercah kemungkinan."gumam Kael sebelum tiba-tiba seseorang muncul dari belakang tikus-tikus itu, dengan gerakan cepat, orang itu melompat ke arah tikus pertama, menghunuskan belatinya ke punggung makhluk itu hingga tewas.

"siapa itu?"gumam Kael terkejut.

Darah hitam menyembur saat tikus itu roboh. Orang itu kemudian bergerak dengan lincah, menusuk tikus kedua dan melemparkan belatinya ke tikus ketiga. Sebelum tikus ketiga sempat menyerang, ia melompat dan menancapkan belati lebih dalam, memastikan tikus itu mati seketika.

Kael hanya bisa menatap dengan mulut ternganga, "menakjubkan" gumam Kael. setidaknya kael merasa bersyukur tidak menjadi daging santapan tikus raksasa.

"Halo? Siapa kamu?" tanya Kael dengan suara pelan.

Orang itu berdiri tegak, menatap Kael dari balik masker kain yang menutupi sebagian wajahnya, pakaian kota yang dikenakannya terlihat lusuh tetapi fungsional, dengan sabuk penuh pisau cadangan.

"Nama ku Kai, Kai Trevalion," katanya sambil membersihkan belati dari darah tikus. "Dan kau siapa?"

Kael berusaha mengatur napasnya sebelum menjawab. "Aku... Kael, Kael Dravaca."

Kai Trevalion mengangguk. "Kael, kau beruntung aku ada di sini. Tikus-tikus seperti ini sering berburu dalam kelompok. Jika mereka tidak membunuhmu, mereka akan membuatmu terinfeksi."

"Ya, lain kali aku akan lebih hati-hati, sebelum itu bolehkah aku bertanya? Sebenarnya tahun berapa sekarang?" Tanya Kael

Kai Trevalion memandangnya tajam, kemudian menyipitkan matanya, meski nada suaranya terdengar agak kesal. "kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?"

Kael mengangguk, matanya penuh kebingungan, Kai Trevalion menghela napas, menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Hari ini adalah 14 Februari 2011"

"2011?"tanya Kael terkejut, "bukannya ini 2001, setelah perang Radiant Cataclysm terjadi?"lanjut Kael.

"Ada apa dengan otakmu? apa kamu ketakutan hingga menjadi sedikit sengklek? ini sudah sepuluh tahun sejak Radiant Cataclysm menghancurkan dunia."tegas Kai Trevalion

Kael merasa dunia berputar di sekitarnya. "Sepuluh tahun? Tidak mungkin."

"Tidak," bisiknya, "Itu tidak mungkin. Aku... aku baru saja melihat ledakannya. Baru kemarin aku..."

Kai Trevalion menatapnya dengan penuh simpati tetapi tegas. "Kael, aku tidak tahu apa yang terjadi pada otak kecilmu itu, mungkin sedikit pergeseran saraf atau apa, tapi ini benar benar sepuluh tahun yang sudah berlalu setelah perang itu."

Kael mencoba mencerna kenyataan yang menghantamnya seperti gelombang pasang. Sepuluh tahun berlalu, dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Kael tidak dapat menemukan jawaban pada apa yang terjadi dengan dirinya, mengapa ia tidak terbangun selama 10 tahun? jika ia tidak terbangun kenapa tidak ada satupun orang yang mengangkutnya, lalu tidak bangun selama 10 tahun pasti sudah membuat nya termakan oleh makhluk-makhluk aneh itu, pikir Kael.

"apakah mungkin aku kehilangan ingatanku?"pikirnya.

"Sebenarnya, apa yang terjadi padaku?"pikir Kael tidak dapat mengingat apapun selain peristiwa ledakan 10 tahun lalu

Kai menepuk pundak Kael "Dengarkan aku, Kail, kamu terlihat seperti bukan seorang Radiant, jika kau ingin bertahan hidup, terimalah kenyataan, dunia ini keras, dan tidak ada ruang untuk keraguan."

"uhh namaku Kael"gumam Kael

"ya apapun itu, Kail, Koal, Kael"gumam Kai

Kael menatap tangan itu, ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku, aku tidak bisa mengingat  apa yang terjadi padaku selama 10 tahun belakangan ini"

"Sebaiknya dirimu tenangkan dulu pikiranmu, aku tau tempat pengungsian terdekat, jika kamu mau aku bisa mengantar mu" ucap Kai

"Baiklah mungkin hingga aku menemukan kembali ingatanku" ucap Kael benar-benar bingung harus pergi kemana saat ini.

Kai tersenyum samar di balik maskernya. "Kalau begitu ikut aku, kita akan kembali kemarkas"  Ucap Kai sembari menaruh belati belatinya

"Jangan buat aku menunggu, bantu aku mengangkat mayat mayat tikus itu, kita akan kembali ke markas, itu bisa dijual" Ucap Kai

"Oke... Siap"tegas Kael, Kael dan kai bergegas mengangkat mayat mayat tikus itu dan menyeretnya, "kemana kita akan pergi Kai?"tanya Kael.

"Sebuah tempat yang aman"tegas Kai mulai melangkah keluar dari gedung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!