3. Aku Hancur

Prabu menarik tangan Ola, lebih tepatnya setengah menyeret perempuan itu. Sebenarnya ia bukan pria brengsek. Di umurnya berkepala tiga meski belum menikah, tapi sudah pernah berhubungan serius dengan seorang wanita dan beberapa kali dekat dengan wanita. Tentu saja pernah merasakan tidur dengan wanita yang berstatus kekasih.

Hasrat yang ia rasakan saat itu seperti sudah di ubun-ubun, tidak bisa menolak atau menahan. Harus ia tuntaskan. Sayangnya saat ini tidak ada wanita yang dekat dengannya, hanya perempuan berseragam asisten rumah tangga yang disediakan oleh pengelola apartemen ada di hadapannya.

Sebagai pria normal dan dalam keadaan mabuk ia menyadari kalau perempuan itu … cantik.

“Pak, tolong lepas saya harus pulang.”

Bukan melepaskan cengkraman tangannya, Prabu semakin menggenggam erat membuat si perempuan kesakitan.

Bug.

Jarak dari dapur ke kamarnya tidak jauh, tapi dengan kondisi tubuhnya sekarang rasanya berat apalagi sambil menyeret perempuan. Langkah Prabu terhenti mendapatkan tendangan di bokongnya lalu menoleh.

“Ma-af, tapi saya hanya membela diri. Tolong lepaskan saya,” pinta Ola lirih.

“Aku akan lepaskan setelah urusan kita beres.”

“Tapi … eh, pak … lepaskan saya, pak!”

Ola meronta karena Prabu mengangkat tubuhnya dan disampirkan di pundak. Kondisi tubuh Ola yang mungil dan tubuh Prabu yang tinggi dan gagah tentu saja tidak sulit melakukan hal itu.

Sampai di kamar, Prabu menghempaskan tubuh Ola ke atas ranjang dan menahan saat hendak kabur.

“Lepas atau saya teriak!” Ola berharap ancamannya dapat menyurutkan niat dari pria yang sedang mengungkung tubuhnya. Dari fisik jelas ia kalah, bisa diduga apa yang akan dilakukan pria itu.

Dengan nafas terengah, sorot mata yang tidak bisa dijelaskan juga aroma alkohol bisa dipastikan pria itu tidak bisa diajak bicara baik-baik.

“Teriaklah, tidak akan ada yang mendengarmu. Fiola,” ucap Prabu membaca name tag yang terpasang di dada perempuan yang saat ini berbaring dalam cengkramannya.

“Pak … pak Prabu, tolong lepas. Saya hanya menggantikan Maya, tidak berniat buruk di unit bapak.”

“Tenanglah, tolong bantu saya. Rasanya … saya akan tanggung jawab. Saya bukan pria bej4t. Maaf kalau aku akan menyakitimu.”

Prabu memposisikan kedua tangan Ola di atas kepala dan menahan kedua kaki perempuan itu dengan kakinya sendiri.

“Jangan, pak … jangan!”

Teriakan Ola sia-sia, Prabu seakan tuli karena kalah dengan gair4h yang muncul karena pengaruh obat. Setelah ini ia akan cari siapa yang menjebaknya. Setelah melepaskan kemeja ia melucuti pakaian Ola dengan cepat dan kasar.

Bibir yang masih berteriak dan memohon untuk dilepaskan, dibungkam dengan pagutan sepihak. Lum4tan dan his4pan di leher perlahan turun ke area sensitif lainnya. Rasanya tidak sabar untuk melakukan dengan pelan dan sentuhan menjelajah tubuh membangkitkan gelora dari perempuan yang sedang bernasib sial harus berada di ranjangnya, Prabu langsung ke menu utama dan menurunkan celana panjang serta boxernya.

Menghentak pelan dan kesulitan karena hal itu pertama kali untuk Ola. Teriakan kesakitan mengiringi gerakan Prabu mengoyak di bawah sana. Berkali-kali menghentak, Prabu semakin menggila ketika ia hampir sampai dan mengeraang sambil memejamkan mata saat cairan cinta mengalir di bawah sana.

Masih dengan nafas terengah, Prabu melepaskan bagian bawah tubuhnya. Entah sebanyak apa dosis yang diberikan padanya, meski sudah ia tuntaskan rasanya belum selesai. Hasrat itu masih ada dan penampilan Ola yang polos dan tidak berdaya tidak menghentikan apa yang ia rasakan saat ini.

“Aku belum selesai,” ujar Prabu. “Tolong tahan sedikit lagi.” Jika tadi ia melakukan dengan sedikit kasar, kali ini Prabu mengulang lagi dengan pelan.

Ola merasa hari ini adalah hari paling si4l dalam sejarah hidupnya. Maksud hati membantu sang sahabat, nyatanya ia malah berakhir di ranjang pria dewasa yang sudah menyentuh dan mengambil kesuci4nnya.

Tubuhnya sakit dan ia merasa jijik dengan apa yang baru saja terjadi. Bibirnya terasa sudah tidak mampu berteriak dan memohon agar dilepaskan. Gerakan dan apa yang dilakukan oleh Prabu membuatnya berpeluh dan tetesan keringat pria itu seakan ingin segera untuk membasuhnya.

Hanya bisa memejamkan mata dan menggigit bibir saat pria itu kembali mengulang untuk menuntaskan hasratnya. Pipi sudah basah dengan air mata, tapi tidak menyurutkan niat pria itu.

Ingin cepat berakhir dan segera pergi dari tempat itu. Nyatanya Prabu seakan menikmati dengan racauan kenikmatan. Saat gerakan Prabu lebih cepat tubuh Ola terasa begitu lelah. Bahkan saat tubuh kekar Prabu menind1hnya karena telah mendapatkan surga dunia lalu ambruk di sampingnya, Ola tidak sanggup untuk beranjak. Hanya mampu menarik selimut dan berbaring miring.

“Kenapa jadi begini,” ucap Ola lirih sambil mencengkram selimut dan menggigit bibir menahan tangis. Terdengar deru nafas teratur, tanda kalau Prabu sudah terlelap.

***

Terjaga dan menyadari berada di kamar asing apalagi dengan posisi tidak mengenakan pakaian hanya selimut saja, Ola pun teringat dengan apa yang sudah terjadi. Entah berapa lama ia tertidur, yang jelas tubuhnya masih terasa tidak nyaman.

Tidak ingin berinteraksi dengan pria yang masih terlelap di sampingnya, ia pun beranjak dari ranjang. Memungut pakaian yang dilucuti dengan paksa lalu memakai kembali. Mengambil tas yang ia tinggalkan di lantai tidak jauh dari dapur lalu keluar dari unit apartemen yang sudah memberikan pengalaman kelam.

Biasanya ia akan pulang setelah berganti seragam dengan pakaian biasa, tapi kali ini tidak. Ia ingin segera tiba di kamar kost untuk meratapi nasib. Meninggalkan gedung apartemen melalui pintu khusus karyawan menuju parkiran motor.

“Fiola.”

Mendengar namanya disebut, Ola pun menoleh. Kurang si4l apalagi mendapati Denis, salah satu security menyapanya.

“Kamu baru pulang?”

“Hm.”

“Jam empat pagi? Memang ada jadwal shift untuk kalian?”

Hanya mengangguk sambil tersenyum terpaksa. Mendapati dahi Denis mengerut, entah apa yang dipikirkan pria itu.  “Baru selesai nemenin Tante Gladys buat content. Duluan ya, udah malam eh maksud aku pagi.”

“Tunggu ….”

Ola semakin mempercepat langkahnya mengabaikan panggilan Denis. Mengendarai motor di pagi dengan laju cepat ingin segera tiba di kamarnya. Tidak sampai satu jam ia sudah tiba di kosan dan terlihat sepi karena penghuninya masih terlelap dalam buaian.

Langsung melempar tas ke atas ranjang setelah mengunci pintu kamar. Melepaskan kembali pakaiannya saat berada di toilet dan mengguyur tubuhnya dengan air shower.

“Aaaaa,” teriak Ola sambil menangis. Tangannya menggosok bagian tubuh yang sudah disentuh oleh Prabu. Bahkan jejak cinta yang ditinggalkan ia gosok dengan kasar, tapi tidak hilang malah meninggalkan rasa perih. Masih ia ingat betul dengan bangga menyampaikan setelah lulus kuliah ia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pada sang ayah. Ia pun rindu pada ibunya yang sudah lama pergi.

“Bunda, aku … hancur.” 

 

Terpopuler

Comments

Aisyah Ranni

Aisyah Ranni

Nama marga Mahendra,kira2 masih spin off dri novel sebelumnya,atau karakter baru Thor???

2025-04-22

0

Siti Ariani

Siti Ariani

haduh baru chapter awal kok udah bikin sesak sih bacanya kak Tyas,🥹

2025-04-22

1

@arieyy

@arieyy

yang sabar ya fio, tunggu si prabu prabu itu kena karma virus bucin akut

2025-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Perawan Tua
2 2. Butuh Bantuan
3 3. Aku Hancur
4 4. Dimana
5 5. Bertemu (1)
6 6. Teman Saya ....
7 7. Tanggung jawab
8 8. Pertemuan (2)
9 9. Menolak
10 10. Tidak Mungkin Tertarik
11 11. Tanda-tanda
12 12. Hamil
13 13. Tanggung Jawab (2)
14 14. Belum Ada Judul
15 15. Memang Jodoh
16 16. Akhirnya Bertemu (Lagi)
17 17. Nikahi Aku, Pak
18 18. Keributan
19 19. Lambat ....
20 20. Aku Tidak Mau
21 21. SAH
22 22. Aku Suka
23 23. Keluarga Toxic
24 24. Pulang
25 25. Perhatian Suami
26 26. Bertemu Mertua
27 27. Kedatangan Maya
28 28. Perhatian Suami (2)
29 29. Astaga
30 30. Dia ... Istriku
31 31. Dimulai Dengan ....
32 32. Ada Manis-manisnya
33 33. Sabar
34 34. Olahraga
35 35. Buaya Buntung
36 36. Kejutan
37 37. Malam Kedua
38 38. Bucin
39 39. Ungkapan Perasaan
40 40. Kenapa?
41 41. Karena ....
42 42. Terungkap (1)
43 43. Mulai Hari Ini
44 44. Kangen ....
45 45. Rencana ...
46 46. Keluarga Toxic
47 47. Salah Paham
48 48. Terusir
49 49. Kabur
50 50. Emosi Gama (1)
51 51. Sedekat Itu
52 52.Musibah Membawa Berkah
53 53. Bertemu Arta
54 64. Emosi Gama (2)
55 55. Melamar
56 56. Belum Ada Judul (Lagi)
57 57. Nikahi Aku, Please
58 58. Menikah itu Enak
59 59. Secepatnya
60 60. I Love You Full
61 61. Menjelang Akad
62 62. Akhirnya Sah
63 63. Perkumpulan Pria Bucin
64 64. Cecunguk ....
65 65. Selamat Mas
66 66. Kejutan
67 67. Posesif
68 68. Tidak Bisa Dibeli
69 69. Apa Hubungannya
70 70. Kumpul Keluarga
71 71. Tanda-tanda
72 72. Jalan Lahir
73 73. Prabu Junior OTW
74 74. Anakku - Anak Kita
75 75. Banyak Anak ... Seru
76 76. Banyak Anak
77 77. Kamu ....
78 78. Suka - Duka (1)
79 79. Suka - Duka (2)
80 80. Anakku
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Perawan Tua
2
2. Butuh Bantuan
3
3. Aku Hancur
4
4. Dimana
5
5. Bertemu (1)
6
6. Teman Saya ....
7
7. Tanggung jawab
8
8. Pertemuan (2)
9
9. Menolak
10
10. Tidak Mungkin Tertarik
11
11. Tanda-tanda
12
12. Hamil
13
13. Tanggung Jawab (2)
14
14. Belum Ada Judul
15
15. Memang Jodoh
16
16. Akhirnya Bertemu (Lagi)
17
17. Nikahi Aku, Pak
18
18. Keributan
19
19. Lambat ....
20
20. Aku Tidak Mau
21
21. SAH
22
22. Aku Suka
23
23. Keluarga Toxic
24
24. Pulang
25
25. Perhatian Suami
26
26. Bertemu Mertua
27
27. Kedatangan Maya
28
28. Perhatian Suami (2)
29
29. Astaga
30
30. Dia ... Istriku
31
31. Dimulai Dengan ....
32
32. Ada Manis-manisnya
33
33. Sabar
34
34. Olahraga
35
35. Buaya Buntung
36
36. Kejutan
37
37. Malam Kedua
38
38. Bucin
39
39. Ungkapan Perasaan
40
40. Kenapa?
41
41. Karena ....
42
42. Terungkap (1)
43
43. Mulai Hari Ini
44
44. Kangen ....
45
45. Rencana ...
46
46. Keluarga Toxic
47
47. Salah Paham
48
48. Terusir
49
49. Kabur
50
50. Emosi Gama (1)
51
51. Sedekat Itu
52
52.Musibah Membawa Berkah
53
53. Bertemu Arta
54
64. Emosi Gama (2)
55
55. Melamar
56
56. Belum Ada Judul (Lagi)
57
57. Nikahi Aku, Please
58
58. Menikah itu Enak
59
59. Secepatnya
60
60. I Love You Full
61
61. Menjelang Akad
62
62. Akhirnya Sah
63
63. Perkumpulan Pria Bucin
64
64. Cecunguk ....
65
65. Selamat Mas
66
66. Kejutan
67
67. Posesif
68
68. Tidak Bisa Dibeli
69
69. Apa Hubungannya
70
70. Kumpul Keluarga
71
71. Tanda-tanda
72
72. Jalan Lahir
73
73. Prabu Junior OTW
74
74. Anakku - Anak Kita
75
75. Banyak Anak ... Seru
76
76. Banyak Anak
77
77. Kamu ....
78
78. Suka - Duka (1)
79
79. Suka - Duka (2)
80
80. Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!