DI LARANG MASUK APAPUN YANG TERJADI

Sugi kaget dengan apa yang di ucapkan oleh tuan herlambang. Jujur saja sugi memandangi lukisan ini bukan karena kagum dengan lukisan ini, namun karena di gudang tokonya juga ada banyak lukisan seperti ini bahkan menurut sugi, lukisan di tokonya jauh lebih baik dari pada lukisan ular di depannya.

"Benarkah itu tuan herlambang? Apakah benar benar lukisan ini lukisan mistis?" Tanya sugi yang masih setengah percaya dengan apa yang di ucapkan oleh tuan herlambang.

"Benar! Oleh karena itu cepat ikuti aku, jangan pandang lukisan ular itu terlalu lama, ular itu bisa marah dan akan menyerang dirimu!" Jawan herlambang dengan sangat serius.

Sugi menganggukan kepalanya, dengan cepat ia berjalan di belakang tuan herlambang, meninggalkan lukisan ular itu begitu saja.

Apa yang tidak di ketahui oleh herlambang dan sugi, ular hitam yang bersemayam di lukisan itu memang bergerak, namun bukan marah atau menyerang, malah ular itu mengeluarkan ekspresi menghela nafas lega, seolah lega karena sugi telah pergi dan berhenti memandanginya.

Kemudian lukisan itu normal kembali....

***

Di dalam ruangan ini banyak sekali barang barang unik dan sangat menarik mata. Dengan wajah penuh kebanggaan herlambang langsung menjelaskan kepada sugi berbagai hal yang ada di dalam ruangan ini, dari sejarah, penemuan dan kemistisannya.

Sugi yang ada di sana tampak menunjukan ekspresi yang sangat tertarik. Tiba tiba di tengah penjelasan herlambang, seorang anak buah herlambang yang memakai jas dan kaca mata hitam langsung menghampiri herlambang dan membisikan sesuatu.

Sugi menoleh ke arah lain, di sana terlihat ada beberapa anak buah herlambang yang terlihat memasang wajah yang begitu serius.

Begitu juga herlambang, setelah anak buahnya membisikan sesuatu wajahnya juga menjadi sangat serius.

Seketika sugi merasakan bahwa ada hal yang mendesak.

Dengan cepat herlambang berucap, "pergilah kesamping terlebih dahulu, aku ada urusan penting!" Dengan cepat herlambang pergi tanpa menunggu jawab dari sugi.

Sebenarnya sugi penasaran dengan urusan apa yang membuat tuan herlambang ini tampak begitu serius, namun mau bagaimana lagi? Sugi sendiri juga bukan siapa siapanya tuan herlambang, ia tidak punya hak apapun untuk bertanya kepada tuan herlambang.

Sugi segera pindah ke samping mansion, di mana sebuah taman indah dengan beberapa bunga warna warni berada.

Ketika sugi berjalan sendirian tiba tiba wanita muda nan cantik serta memakai baju rapi menghampiri dirinya, "anda pastinya orang yang di ajak ayahku jalan jalan, maafkan kami karena ayahku masih punya urusan.." ucap wanita itu dengan wajah yang sangat datar dan cuek.

Sugi sedikit kaget dengan kehadiran wanita ini, "ayahku? Apakah anda putri dari tuan herlambang?" Tanya sugi dengan wajah penasaran.

Wanita itu menganggukan kepalanya secara perlahan, sambil memasang wajah datar. Wanita itu sama sekali tidak ingin mengungkapkan namanya, jelas wanita ini tidak ada niat sedikitpun untuk berkenalan dengan sugi.

"Situasinya sedikit tegang pada saat ini, jadi sebaiknya ikuti aku, aku akan mengantarkanmu pergi dari tempat ini.." ucap wanita itu.

Sugi menganggukan kepalanya, bagaimanapun juga ia hanyalah tamu luar, ia sadar diri bahwa dia bukan siapa siapa.

Namun ketika hendak pergi dari tempat ini, seorang pemuda tampan telihat datang. Di belakangnya ada beberapa pria dengan badan yang sangat tegap dan kekar.

"Oh, nona jadi kamu lebih senang untuk berkeliling dengan manusia biasa yang jelek ini di bandingkan denganku?" Tanya pemuda tampan itu.

Dan yang paling menjengkelkan bagi sugi, pemuda tampan itu menyeringai sinis ke arah dirinya ketika mengatakan hal itu.

Sugi hanya bisa mengedutkan matanya mendengar hal ini. Kemudian sugi menghirup udara perlahan lalu ia berusaha menjelaskan, "maafkan saya pak, saya tidak memiliki hubungan apapun dengan nona ini... saya hanya orang lewat.." ucap sugi dengan rendah hati.

Sementara wajah nona itu juga tampak tidak perduli dengan sugi, kemudian nona itu berucap, "dia hanya orang lewat yang di ajak ayah melihat beberapa koleksi milik ayah. Katakan mengapa kamu mencariku?" Tanya nona ini kepada pemuda tampan itu.

Pemuda tampan itu menyipitkan matanya memandangi sugi dan nona itu.

Melihat wajah nona itu yang begitu datar dan cuek, pemuda tampan itu tampaknya percaya dengan apa yang di katakan oleh nona itu, terlebih lagi wajah sugi yang tampak tidak proper untuk bersanding dengan nona itu.

"Nona citra, mengapa kita tidak mengobrol di taman sebelah saja?" Tanya pemuda tampan itu kepada nona citra.

Meskipun wajah nona citra telihat tidak nyaman, namun nona citra tetap menganggukan kepalanya dan berucap, "baik, namun aku harap kamu tidak membuat permasalahan apapun!" Ucapnya.

Pemuda itu tersenyum, "tentu saja, mana berani saya membuat permasalahan di kediaman anda?" Ucap pemuda itu.

Dengan cepat citra memimpin jalan, di ikuti oleh pemuda itu dan beberapa anak buah di belakangnya.

Saat berjalan pemuda itu berbisik kepada salah satu anak buahnya, "amati pria ndeso itu, ketika keluar dari tempat ini beri dia pelajaran namun jangan bunuh dia... cukup pelajaran yang tidak akan pernah dia lupakan!"

"Baik tuan!" Ucap anak buahnya itu.

Semuanya kembali pergi, meninggalkan sugi yang sendirian di tempat ini. Sementara sugi langsung tercengang pada saat ini, siapa sangka semua orang yang ada di tempat ini benar benar mengabaikannya dan meninggalkannya di tempat ini sendirian begitu saja.

Namun sekali lagi, sugi tidak bisa protes apa lagi mengeluh. Bagaimanapun juga dia memang bukan siapa siapa.

Sugi sendiri merasakan tempat ini menjadi lebih sepi, para penjaga dan orang orang yang menggunakan jas hitam terlihat menuju ke arah tertentu. Sugi kemudian kembali ingat tentang tuan herlambang yang terlihat serius sebelum ini. Pasti ini terkait tentang tuan herlambang.

Kemudian sugi melihat sebuah jalan setapak yang cukup rapi, "ya, namanya juga orang asing. Sepertinya aku harus segera pergi dari tempat ini, toh pelelangan juga sudah selesai.." ucap sugi dengan santai.

Kemudian sugi berjalan santai di jalan setapak itu. Apa yang tidak di ketahui sugi, sebenarnya di jalan setapak itu ada tulisan, "DI LARANG MASUK APAPUN YANG TERJADI!" Namun plang peringatan tersebut terjatuh dari pohon, sehingga sugi tidak menyadari dan masuk begitu saja.

Terpopuler

Comments

Thr!b!

Thr!b!

Hayoo loh Sugi, kmu masuk kemana

2025-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 menuju semarang
2 lukisan ular
3 DI LARANG MASUK APAPUN YANG TERJADI
4 kutukan yang di derita ayu
5 tuan tua sukmowijoyo
6 bermain seruling
7 rencana memberikan pelajaran kepada sugi.
8 sssttt!
9 akibat mengganggu tidur tuan sugi.
10 bingung
11 berita mengerikan
12 ketakutan
13 bertemu dengan tuan tidak terkalahkan
14 rencana patriark agung
15 di injak dua kali
16 penari bertopeng putih
17 wujud asli suling emas sugi
18 di usir satpam
19 isna
20 saingan wanita
21 menjatuhkan rahang
22 "tolong hukum saya!"
23 "aduh, telingaku!"
24 melongo
25 mahaguru!
26 diterima
27 drama murid magang
28 "tanpa L! ingat tanpa L, awas kalau kamu menambahkan huruf L."
29 ada apa di sumatera
30 eric
31 "aku? berlutut?!"
32 sugi, eric vs lima patkai
33 tuan bram
34 keraguan kanaya
35 sang mahaguru sejati!
36 permohonan
37 "lah???"
38 lagi-lagi mahaguru sugi harus bermain mainan receh
39 kompetisi sakral
40 mengajukan jagoan
41 sopir unstoppable!
42 meminta bantuan
43 berhasil menjalin kerja sama
44 merusuh di lorong yang salah
45 sampah tidak berguna
46 kembali bertemu
47 mengirim keenam orang bodoh untuk mengembalikan tas.
48 wanita muda nan cantik
49 bab 49
50 meminta maaf atau perang!
51 kebal
52 pilihan ketiga
53 raden jaya kencana
54 tantangan
55 respon
56 geng konyol
57 bergerak
58 tamu
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 mutiara dan ksatrio piningit
80 19 juta lapangan pekerjaan, kata owo sama samsul.
81 ramalan mbah iwan tentang ksatrio piningit
82 pertemuan sugi dengan raden sanggara (kian santang)
83 pertarungan piningit melawan semuanya 1
84 pertarungan piningit melawan semuanya 2
85 pertarungan piningit melawan semuanya 3
86 pertarungan piningit melawan semuanya 4
87 bu dokter suci
88 mencari organisasi blood river of darkness
89 wanita pembawa pikulan
90 pertarungan di gunung pangrango
91 panik
92 panti asuhan
93 menjebol ruang bawah tanah
94 kekuatan gadah margolayu
95 sisi brutal sugi
96 menemukan dokumen penting
97 power rangers datang
98 kecerdikan diningrat
99 kecerdikan sugi
100 menyebarkan racun ke sarang tikus
101 bertemu dengan diningrat dan yang lainnya
102 tapak kematian tahap pertama dan tahap ketiga
103 akhir dari vivi
104 berita tentang pembunuh berantai
105 "mau kemana, nenek?"
106 perbedaan pendapat
107 rencana menangkap pembunuh berantai
108 memasang umpan
109 tiba di sragen
110 guard company
111 menggigit umpan
112 membunuh robin
113 bertemu mantan anak buah
114 makan malam di restoran mewah
115 hadiah dari bos junaedi
116 introgasi
117 kakak beradik dengan pola pikiran yang berbeda
118 kehebatan Dokter Endaru
119 rahasia obat Dokter Endaru
120 pucuk di cinta ulampun tiba
121 pertemuan sugi dengan Endaru
122 tiga bajingan
123 pengguna kundalini
124 pertarungan 2 pengguna kundalini
125 kematian sang ksatria
126 memanfaatkan hutang budi
127 1 vs 5
128 kejutan dari sugi
129 kemenangan
130 kembali bertemu dengan Endaru
131 kekalahan piningit
132 SELESAI
Episodes

Updated 132 Episodes

1
menuju semarang
2
lukisan ular
3
DI LARANG MASUK APAPUN YANG TERJADI
4
kutukan yang di derita ayu
5
tuan tua sukmowijoyo
6
bermain seruling
7
rencana memberikan pelajaran kepada sugi.
8
sssttt!
9
akibat mengganggu tidur tuan sugi.
10
bingung
11
berita mengerikan
12
ketakutan
13
bertemu dengan tuan tidak terkalahkan
14
rencana patriark agung
15
di injak dua kali
16
penari bertopeng putih
17
wujud asli suling emas sugi
18
di usir satpam
19
isna
20
saingan wanita
21
menjatuhkan rahang
22
"tolong hukum saya!"
23
"aduh, telingaku!"
24
melongo
25
mahaguru!
26
diterima
27
drama murid magang
28
"tanpa L! ingat tanpa L, awas kalau kamu menambahkan huruf L."
29
ada apa di sumatera
30
eric
31
"aku? berlutut?!"
32
sugi, eric vs lima patkai
33
tuan bram
34
keraguan kanaya
35
sang mahaguru sejati!
36
permohonan
37
"lah???"
38
lagi-lagi mahaguru sugi harus bermain mainan receh
39
kompetisi sakral
40
mengajukan jagoan
41
sopir unstoppable!
42
meminta bantuan
43
berhasil menjalin kerja sama
44
merusuh di lorong yang salah
45
sampah tidak berguna
46
kembali bertemu
47
mengirim keenam orang bodoh untuk mengembalikan tas.
48
wanita muda nan cantik
49
bab 49
50
meminta maaf atau perang!
51
kebal
52
pilihan ketiga
53
raden jaya kencana
54
tantangan
55
respon
56
geng konyol
57
bergerak
58
tamu
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
mutiara dan ksatrio piningit
80
19 juta lapangan pekerjaan, kata owo sama samsul.
81
ramalan mbah iwan tentang ksatrio piningit
82
pertemuan sugi dengan raden sanggara (kian santang)
83
pertarungan piningit melawan semuanya 1
84
pertarungan piningit melawan semuanya 2
85
pertarungan piningit melawan semuanya 3
86
pertarungan piningit melawan semuanya 4
87
bu dokter suci
88
mencari organisasi blood river of darkness
89
wanita pembawa pikulan
90
pertarungan di gunung pangrango
91
panik
92
panti asuhan
93
menjebol ruang bawah tanah
94
kekuatan gadah margolayu
95
sisi brutal sugi
96
menemukan dokumen penting
97
power rangers datang
98
kecerdikan diningrat
99
kecerdikan sugi
100
menyebarkan racun ke sarang tikus
101
bertemu dengan diningrat dan yang lainnya
102
tapak kematian tahap pertama dan tahap ketiga
103
akhir dari vivi
104
berita tentang pembunuh berantai
105
"mau kemana, nenek?"
106
perbedaan pendapat
107
rencana menangkap pembunuh berantai
108
memasang umpan
109
tiba di sragen
110
guard company
111
menggigit umpan
112
membunuh robin
113
bertemu mantan anak buah
114
makan malam di restoran mewah
115
hadiah dari bos junaedi
116
introgasi
117
kakak beradik dengan pola pikiran yang berbeda
118
kehebatan Dokter Endaru
119
rahasia obat Dokter Endaru
120
pucuk di cinta ulampun tiba
121
pertemuan sugi dengan Endaru
122
tiga bajingan
123
pengguna kundalini
124
pertarungan 2 pengguna kundalini
125
kematian sang ksatria
126
memanfaatkan hutang budi
127
1 vs 5
128
kejutan dari sugi
129
kemenangan
130
kembali bertemu dengan Endaru
131
kekalahan piningit
132
SELESAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!