Tetaplah Di Sisiku (After 10 Years)
Before 10 years
Galaxy school tengah melaksanakan program camping untuk mengenal alam. Namun sesuatu terjadi di mana 2 siswa dari kelas 11 itu menghilang. Terdiri 1 perempuan dan 1 laki-laki. Keduanya hilang saat melakukan pencarian jejak di tengah malam. Yang hilang tersebut bernama Nahda Ashila Azzahra dan Fahmi Febriansyah.
Semuanya membelah kelompok menjadi beberapa bagian untuk mencari keberadaan mereka yang harus menyusuri dalam hutan. Teriakan demi teriakan memanggil nama mereka berdua untuk memancing keduanya keluar. Dan salah satu dari mereka terdapat 1 orang remaja laki-laki yang sangat panik ketika 1 remaja perempuan bernama Nahda itu menghilang.
itu adalah Haris Khrisna Ayman yang merupakan kekasih dari Nahda Ashila. Keduanya sedang ada konflik di mana hubungan mereka meretak akibat rencana dari seseorang yang sedang mengincar Haris. Wajah khawatir, panik, hingga sedih bercampuraduk di wajah remaja tampan itu. namun ketika malam bertemu pagi, kedua orang itu belum ditemukan juga dan menyebabkan keputusasaan.
"Sayaaaaanggg! Kamu di mana?!! Nahda! Tolong jawab aku!!" teriak Haris setiap di penghujung hutan.
"NAHDA!!!"
"Fahmi! Kalian di mana?!!"
pihak sekolah memulangkan sebagian murid untuk melindungi mereka, dan jugaa memanggil timsar untuk mencari keberadaan Nahda dan Fahmi yang masih menghilang. Namun untuk Haris dan ke 6 rekannya tidak ingin pulang sebelum menemukan kekasihnya itu. Mereka pun kembali mencari hingga masuk ke area hutan yang sangat lebat. Haris memisahkan diri dari para petugas untuk mencari di jalur yang berbeda.
"Nahda! Kamu di mana?!"
Teriakan suara lantang ia keluarkan untuk memanggil kekasihnya. Keenam rekannya ikut membantu mencari keberadaan Nahda yang merupakan kekasih dari temannya tersebut. Frustasi? Jelas. Namun Haris tidak menyerah. Langkah mereka cukup jauh masuk ke area dalam hutan demi mencari kekasihnya.
Hingga berjalan hampir 2 hari, Fahmi berhasil ditemukan disebuah gubuk tua dan keadaan lemas sebab ia demam. segera, timsar mengirim salah satu timnya untuk membantu Fahmi menjalani pengobatan. Namun hanya Nahda yang masih menghilang belum ditemukan. Bahkan petunjuk pun tidak ada. Semua hampir menyerah mencari gadis itu, akan tetapi Haris tidak gentar untuk mencarinya.
"Gue tidak akan pulang, sebelum dia ditemukan! Kalau kalian mau pulang, pulang saja sana! Biar gue yang cari dia sendiri sampai ketemu!" teriak pria muda itu terhadap rekannya.
Haris terkenal keras kepala dan membantah mereka semua. Alhasil mereka pun mencari kembali dan tidak membiarkan Haris sendirian. Ketika beberapa langkah, Haris mendengar suara notif aneh di ponselnya. ketika ia memeriksanya, rupanya itu respon signal dari ponsel kekasihnya yang selama ini tidak terdeteksi.
Bak petunjuk dari tuhan, mereka pun senang ketika mendapatkan petunjuk tersebut. Semuanya mengikuti langkah yang diarahkan dari ponsel Haris dengan hati-hati. Langkah demi langkah, teriakan demi teriakan terus memanggil nama Nahda tiada henti. ketika sedang beristirahat, Haris tidak sengaja menginjak sesuatu. Ia pun memeriksa apa yang sedang diinjaknya.
Ia membulatkan matanya saat melihat sebilah pisau yang mungkin terjatuh dari orang yang lewat. Namun yang lebih mencengangkan lagi, terdapat sebuah nama yang menjadi pemilik sajam tersebut dan ia sangat mengenal siapa pemilik pisau itu.
"R-rendy? Apa mungkin?!"
Pikiran yang buruk terus terbayang di kepalanya. Rendy merupakan sepupu Haris yang memiliki dendam padanya. Akan tetapi, pria itu menggunakan Nahda sebagai bahan sabotase agar Haris mau berlutut padanya. Karena ia tahu jika wanita itu menjadi satu-satunya kelemahan bagi Haris. Deru nafasnya mulai memburu, genggaman pada pisau tersebut semakin kuat.
"Kurang ajar!" umpatnya pelan.
Namun tak berselang lama, ponselnya mulai berdering kembali. Dan ia segera memperhatikan user penelpon tersebut. Tertera ada nama kekasihnya di sana. Haris yang terkejut dan senang pun segera mengangkatnya. rekannya yang mendengar itu pun segera mendekati Haris dan mendengarkan info tersebut secara seksama.
"Halo! Sayang?! Kamu di mana sekarang? Kamu tidak apa-apa, kan? Jawab aku, Sayang!" ujar Haris yang sangat ketakutan. Takut Nahda diapa-apakan oleh sepupunya itu. Namun bukan suara perempuan yang menjawab telpon tersebut, akan tetapi terdengar suara lirih seorang pria yang sedang merintih padanya sembari memanggilnya dengan sebutan 'bos'
Haris sangat mengenal suara tersebut. seketika itu, pria yang menelpon menggunakan ponsel Nahda pun menyebutkan namanya. Andi, merupakan asisten Haris telah dibuat tak berdaya. Ia mengadukan semuanya pada Haris atas kejadian yang menimpanya serta kekasihnya Nahda. Setelah mendengar itu, iaa pun segera mendekat ke lokasi Andi yang kebetulan sudah diketahui.
Dengan berlari kencang, semuanya sudah mulai mendekat ke lokasi di mana Andi terbaring lemas sembari memegangi perutnya yang penuh darah. Haris yang melihat keadaannya itupun sangat syok. Ia segera mendekatinya dan memeluk bahu agar Andi bisa mengambil posisi duduk.
"Kenapa lo bisa kaya gini, Ndi?! Apa ini ulah Rendy juga?"
Mendengar pertanyaan Haris, Andi mengangguk lemas. "Bukan cuma itu, Bos... Tapi Nahda juga ikut kena. Maaf, k-karena gue- hhh ... Gak bisa jaga dia. Nahda sudah ditangkap Rendy ke arah sana." tunjuknya dengan penuh gemetar.
"Baiklah, dan sekarang lo harus ke rumah sakit. Luka lo sangat parah. Ayo semuanya, bawa Andi segera!"
"T-tidak, Bos... gue sudah gak tahan lagihhh..."
"Lo gak boleh ngomong gitu, Ndi. Lo sahabat gue dari kecil. Lo harus sembuh! Kalian, cepat bawa!" teriak Haris pada orang yang sudah ia sewa untuk mencari keberadaan kekasihnya itu. Akan tetapi Andi terus memberikan reaksi di mana semua yang ada di sana semakin panik. Terlihat deru nafasnya yang sangat cepat berubah menjadi pelan perlahan. Matanya yang sayu perlahan mulai menutup.
Haris menyaksikan di mana Andi tewas seketika di pelukannya. Ia pun berteriak memanggil nama pria itu sekuat tenaga. "Andi! ANDIIIII!!!!!" Haris menangis atas kepergian pria itu. Seketika amarahnya memuncak di mana Andi sudah dilukai oleh orang yang sama. Ia pun menyuruh orang suruhannya untuk memakamkan Andi segera. Dan mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari keberadaan Nahda. Dengan bermodalkan informasi dari Andi, mereka semua mengikuti langkah kaki sekelompok orang yang masih ada jejaknya.
***
Terlihat seorang wanita yang sedang tersandera di mana posisi belakangnya terdapat jurang yang sangat dalam dan curam. Gadis tersebut sudah dipenuhi darah segar serta lemas akibat dipukuli oleh pria yang bernama Rendy. Rendy terus tersenyum menyeringai melihat Nahda dicekik olehnya.
"Andai lo ikut kata gue, gak akan diperlakukan seperti ini. Dan lo keras kepala juga sama seperti Haris. Gue mau lo bikin Haris tunduk sama gue."
Eeeu... Eeeeuuuu...
Nahda yang sudah tidak bisa berhafas hanyaa pasrah jika ia harus tiada ditangan sepupu kekasihnya. Ia terus membayangkan kekasihnya datang untuk menjemputnya. Walau mereka belum sempat berbaikan, setidaknya Haris hadir untuknya.
"K-kkaak, Ha... ris." lirihnya lemas.
Saat Rendy kembali ingin menyerang Nahda dengan pukulan. Suara menggelegar seorang pria pun mengejutkan mereka semua. Semua orang suruhan Rendy sedang berkelahi dengan orang suruhan Haris dan juga rekannya. Sementara Haris berlari menuju ke arahnya sembari menampilkan ekspresi murka.
"RENDY!!!!!! LEPASKAN NAHDA SEKARANG JUGA!" teriak Haris sangat kencang.
Rendy terkejut ketika Haris bisa sampai ke lokasi mereka. Nahda yang lemas pun menampilkan senyum tipisnya sebab Haris sudah datang untuk menyelamatkannya. Rendy segera menjadikan Nahda tameng agar Haris tidak menyerangnya. Haris membulatkan matanya sempurna saat melihat Nahda penuh luka.
Wajah yang selama ini ia elus dengan penuh kasih sayang harus menerima perlakuan kejam dari sepupunya sendiri. Sedih? Sudah pasti. Namun kemarahannya lebih tinggi ia tunjukkan pada Rendy yang sedang bersiap untuk menyerangnya.
"Lepaskan dia, Ren. Nahda gak bersalah. CEPAT LEPASKAN!"
"Sepupuku sayang, lo gak bisa merintah gue dengan asal gitu aja. Gue mau lo dan dia menderita di depan gue."
Haris mengepalkan tangannya dengan kuat, "kenapa lo lakukan ini? Kenapa lo seret Nahda ke dalam masalah ini! Kalo lo benci gue, hadapi gue secara langsung!"
"Oh jelas dong, gak sadar lo udah mempermalukan keluarga gue, Hah?! Karena lo, adik gue salma jadi depresi tahu gak?! Gue gak akan biarin lo bahagia. Kalo lo mau Nahda lepaskan, lo harus sujud dulu sama gue. Cepat!!"
Haris terdiam ketika mendengar permintaan Rendy. Ia tidak pernah mau harus sujud sama orang lain. Namun melihat Nahda yang sudah tidak berdaya, ia pun tidak tega membiarkan terus berada di dekat sepupunya. Dengan hati yang luruh, ia pun segera menurunkan tinggi badannya untuk memohon agar Rendy lepaskan Nahda.
"Lepaskan dia, Ren. Gue mohon ... Lepaskan Nahda." lirih Haris yang memohon agar Rendy melepaskan gadisnya itu. Terlihat Rendy tersenyum smirk melihat Haris akhirnya tunduk padanya. Namun, belum ia menjawab permohonan Haris, ia mengeluarkan sebuah senjata api yang mengarah pada sepupunya itu.
"Lo, harus mati ditangan gue ... Haris."
Melihat itu, Nahda yang sedang lemas di dalam kukungan Rendy pun terkejut. sementara Haris tidak melakukan respon apapun. Saat Rendy hendak membidikkan senjatanya, Nahda berusaha melepaskan diri.
"Tidaaaak!!!" teriak perempuan itu. Nahda berhasil lepas dan mengecoh Rendy. Tangan mungil itu segera merebut senjata api yang di pegang Rendy. namun tidak sepenuhnya berhasil. Rendy masih memegang kendali sehingga aksi perebutan senjata api pun tak terkendali. Haris segera memanfaatkan peluang untuk menyelamatkan Nahda. Namun sesuatu yang diluar nalar pun terjadi.
Saat Haris ingin mendekat, Rendy terus mendorong Nahda ke belakang yang di mana belakang mereka itu adalah jurang yang curam. Nahda hampir merebut sepenuhnya senjata api itu. Namun Rendy mendorong Nahda kuat hingga ia pun terdorong hingga masuk ke dalam jurang tersebut.
"HAAAAAAAAAAAAA!!!!" teriak Nahda saat terdorong ke jurang.
"NAHDAAAAA!!!" Haris berlari sekuat tenaga untuk menggapai tangan mungil kekasihnya itu. Akan tetapi, tidak berhasil. Nahda terus terjatuh hingga ke bawah. "TIDAAAAAAAKKKK!!! NAHDAAAAA!!" teriaknya sekuat tenaga saat tidak berhasil menggenggam tangannya itu. Ia melihat sangat jelas Nahda terjatuh dan ia tidak sempat menyelamatkannya. Namun ia mengetahui jika masih ada Rendy yang ingin kabur.
Tatapan bringas Haris mulai terlihat, ia mulai menyerang Rendy membabi buta seorang diri. Skill bela diri Haris sangat bagus dibandingkan dengan sepupunya itu. Hingga dengan hanya tangan kosong, ia bisa melumpuhkan sepupunya dalam sekejap. Setelah mengalahkannya, Haris kembali mendekati jurang dan ingin berusaha turun untuk menemui Nahda yang terjatuh. Akan tetapi, ia dihalangi oleh ke 6 rekannya agar Haris tidak berbuat nekat.
"Ris! Lo jangan nekat!"
"lepasin gue! Gue mau masuk ke bawah! Nahda gue ada di bawah!! NAHDA, SAYAAAAAANG!! HAAAAAAAAAAAAA!!!"
.
.
.
"NAHDAAAAAAAAAAA!!!!"
.
.
***
Kejadian kelam tersebut mengakibatkan Nahda dikabarkan tewas secara tragis dan Haris mengalami trauma yang mendalam sampai depresi. kehilangan kekasihnya membuat Haris menjadi gila. Terlebih ia belum sempat mengatakan maaf sebab mereka sedang berkonflik saat itu. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, Haris jalani seorang diri. Kehidupannya pun normal kembali selayaknya anak remaja biasa. Namun, ia masih belum bisa melupakan traumanya itu.
ia selalu membawa foto Nahda kemanapun ia pergi agar gadis itu selalu berada di sisinya. Terkadang, mengingat kenangan yang sudah lama hilang membuatnya sesak. Rasa bersalah terus memenuhi isi kepalanya. Haris pun memutuskan untuk menimba ilmu lebih banyak agar ia bisa menjadi dokter sekaligus tentara. Ia bertekad untuk menyelamatkan semua orang tak peduli dari ras mana, kasta mana, ia tidak membedakannya. Mungkin dengan cara ini, ia bisa menebus kesalahannya di masa lalu yang selalu menghantuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments