Sifat Buruk Pembawa Petaka

"Emmhh" Indi terbangun, perlahan ia membuka kedua matanya.

"Awwsss... sshhh... kepalaku..." Indi terdiam, ia kembali mengingat apa yang sudah terjadi padanya.

"Astaghfirullah, Yunita... kenapa kamu setega itu padaku? Apa salahku? Kurang apa aku sebenarnya, padahal aku menyayangi kamu seperti saudara sendiri. Tapi kamu malah merasa iri padaku..." gumam Indi, ia kembali mengingat kejadian sebelumnya.

FLASHBACK

"Indi, kita diminta untuk mencari ranting." ucap Yunita

"Benarkah? Tapi bu Dinda bilang, aku hanya di bagian memasak. Kenapa berubah jadi mencari ranting?" tanya Indi, Yunita mengangkat kedua bahunya.

"Entahlah, kalau tidak percaya. Tanyakan saja pada bu Dinda, aku tunggu di sini." jawab Yunita, dengan wajah yang dibuat biasa saja. Padahal ia merasa was-was, bila Indi akan benar-benar bertanya pada bu Indi.

Merasa Yunita tidak akan membohonginya, dan juga tak ada kebohongan di ekspresi wajahnya. Akhirnya Indi pun mengiyakan ajakan Yunita, ia pun berjalan di belakang Yunita.

Saat itu, Glenna baru saja tiba. Ia yang harus menerima, banyak wejangan dari kakak-kakaknya. Berakhir ketinggalan bis rombongan, mau tak mau ia pun harus meminta antar sopir di rumah. Sehingga saat Glenna tiba, ia yang tak melihat keberadaan Indi. Bertanya pada salah satu temannya. Dan temannya menjawab, bila Indi pergi dengan Yunita ke arah hutan dalam. Glenna langsung merasakan firasat tak enak, ia pun gegas menyusul mereka. Tanpa membuka tas carrier miliknya, entah kenapa ia memiliki firasat buruk.

Dan di saat yang sama juga, bu Dinda melihat ketiganya masuk ke dalam hutan. Ia mengerutkan dahinya, karena bingung untuk apa mereka masuk ke dalam sana. Ia pun berniat menghampiri guru lain, untuk mengikuti ketiga siswinya tersebut. Namun, saat ia sudah sampai di tenda milik rekannya. Salah satu guru, meminta bantuan untuk melakukan hal lain. Sehingga membuat ia lupa, dengan tujuannya.

"Yun, apa kita tidak terlalu jauh masuk ke dalam hutan? Kurasa ini sudah cukup, harus mengambil sebanyak apa? Kita harus segera kembali, gerimis muali turun" tanya Indi, seraya melindungi wajahnya dari rintik hujan kecil.

Yunita melihat ke sekeliling, dirasa sudah aman. Yunita menghempaskan ranting, yang ia pegang sedari tadi. Hal itu tentu mengejutkan Indi, Indi juga bingung dengan sikap Yunita.

"Kamu kenapa membuang rantingnya? Susah loh kita dapetinnya, sekarang rantingnya jadi basah kan. Hujan mulai deras nampaknya, kita harus mene.. AKH" ucapan Indi terhenti, saat Yunita menarik kasar tangannya.

"KAMU BANYAK BICARA, IKUT AKU" bentak Yunita, ia kembali menarik tangan Indi. Dengan posisi yang tidak siap, Indi pun jalan terseok. Bahkan sampai jatuh terjerembab, karena tanah licin terkena hujan.

"AAAAAKKKHHH... YUNITA SAKIT" teriak Indi, namun Yunita yang sudah merasa tak punya waktu lagi. Ia tak peduli dengan teriakan Indi, ia tak peduli bila Yunita mengaduh kesakitan.

Yunita malah semakin berang, ia menyeret tubuh Indi.

"YUUUNNN.... APA YANG KAMU LAKUKAN? KENAPA KAMU JADI SEPERTI INI? LEPASKAN, INI SAKIT." teriak Indi, karena tubuhnya yang mengenai kerikil bebatuan, tanah yang kasar dan juga beberapa ranting.

"HIKS... YUNIIIII, LEPASKAN SAKIT YUN." Yunita tak menjawab, ia terus menarik Indi. Yunita melihat plang, DILARANG MASUK. Namun lagi-lagi ia tak peduli, yang ada di kepalanya adalah menyingkirkan Indi. Sampai mereka pun tiba di sisi jurang, Indi menggelengkan kepalanya.

"Nggak Yun, apa yang mau kamu perbuat? Ini ga bener Yun, APA SALAH AKU? KENAPA KAMU MEMPERLAKUKAN AKU SEPERTI INI?" ucap Indi yang berakhir kembali berteriak

"KARENA KEBERADAAN LO, PENGHALANG KEBAHAGIAAN GUE." teriak Yunita tak kalah keras

DEG

"A-apa maksud kamu Yun? Kita tumbuh bersama, beberapa tahun ini Yun. Hal apa yang kulakukan, sampai menghalangi kebahagian kamu?" tanya Indi tergagap, ia terkejut dengan jawaban Yunita

"KARENA LO HIDUP, GUE GA SUKA LIAT SEMUA ORANG SUKA DAN MENYAYANGI KAMU. HANYA GUE, YANG BOLEH DI PERLAKUKAN SEPERTI ITU. SELAMA LO MASIH HIDUP DI DUNIA INI, MAKA SEMUA ITU AKAN TETAP JADI MILIK LO. SEMUA PERHATIAN, CINTA DAN KASIH SAYANG MAMA, PAPA BANG HAIKAL. DAN PERHATIAN DARI SEMUA GURU, JUGA TEMAN SEKOLAH. ITU HARUS AKU YANG DAPATKAN, DAN SATU-SATUNYA CARA. LO.... HARUS PERGI DARI DUNIA INI!!! GUE HARUS HABISI LO SEKARANG JUGA"

DEG

"Astaghfirullah Yun, istighfar. Mama, papa dan bang Haikal kurang apa sama kamu. Mereka selalu memperlakukan kita, secara adil. Apa yang tidak kamu dapatkan, saat aku mendapatkannya. Mereka akan memberikan hal yang sama, tak pernah membeda...

"NGGAK, GUE PENGEN SEMUANYA. GUE PENGEN SEMUA YANG LO PUNYA, SEMUA YANG LO DAPETIN. JANGAN SURUH GUE ISTIGHFAR, PERSETAN DENGAN TUHAN."

"YUNITA...

PLAK

AKHH

Kepala Indi sampai berpaling, karena begitu kerasnya tamparan Yunita.

"GUE GA BUTUH CERAMAH LO, YANG GUE MAU LO MATI SEKARANG JUGA."

Glenna yang sejak tadi mencari keduanya, akhirnya menemukan Indi dan Yunita. Tepat di saat, Yunita mendorong Indi ke jurang.

"NGGAAAAAAKKK, INDIIII" Glenna berlari sekencang mungkin, menyusul Indi.

DEG

Yunita langsung berbalik, kedua bola matanya membulat, saat ia melihat siapa yang berteriak. Ia semakin terkejut, saat Glenna langsung melompat di depannya.

"A-Apa...

BRUGH

Tubuh Yunita langsung ambruk, di atas tanah yang basah karena hujan.

Sedangkan Glenna, begitu ia menangkap tangan Indi. Ia langsung menarik dan mendekap tubuh Indi, Glenna yang sudah lelah dan terkuras tenaganya. Karena harus mencari jejak, yang sudah terhapus oleh air hujan. . Sehingga melemahkan tenaganya, saat ia mengeluarkan perisai untuk melindungi tubuh dia dan Indi. Sehingga tubuh keduanya, harus mendarat dengan cukup kencang.

BRUGH

.

Dengan tubuh bergetar, karena tak menyangka. Bila Glenna akan melakukan, hal se ekstrim itu di depan matanya. Yunita memaksakan untuk bangun, lalu ia berjalan kembali ke hutan. Dengan tanda yang sudah ia buat, tanpa sepengetahuan Indi.

FLASHBACK OFF

"Hiks... kenapa kamu tega Yun? Apa salah aku? Hanya karena iri, kamu tega mendorongku." Indi menangis terisak, mem buat Glenna yang baru satu jam memejamkan matanya pun terbangun.

"In, lu udah bangun?" tanya Glenna dengan suara serak, karena baru bangun tidur.

DEG

"GLENNA, KAMU DI SINI. AWWW SSSHHH" Indi lupa dengan kepalanya, yang terasa nyeri. Karena terkejut, juga saking senangnya dengan keberadaan Glenna di sampingnya.

"Hei, kepala lu sedikit terbentur tadi. Pelan-pelan, badan lo juga pasti masih pada sakit kan?" Glenna bangun dengan cepat, ia memegang tangan Indi, yang sedang memegang kepalanya.

"Hiks... a-aku, aku terlalu s-seneng lihat kamu ada di sini. huhuhu..." Glenna menghembuskan nafasnya pelan, ia pun memeluk Indi

"Semua akan baik-baik saja, berdoalah besok kita akan ditemukan. Para guru pasti tengah berusaha mencari kita, namun terhenti karena hujan." ucap Glenna, mencoba menenangkan Indi

Glenna melihat waktu di ponsel, yang ada di sebelahnya.

'Baru sejam gue tidur ternyata' gumamnya dalam hati

SYUUUTTT

DEG

...****************...

Buat hari ini langsung 3 bab, tapi buat selanjutnya rutin 1 hari cuma 1 bab. Karena tabungan aku yang ga banyak. Tadinya mau nanti aja keluarin ni judul, tapi malah aku ngerasa gemes duluan.

Dan mungkin jam tayang bisa berubah, wkwkwk

Semoga suka y Family

...Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

Puspa Dewi kusumaningrum

Puspa Dewi kusumaningrum

makasih thooor
ini buat semangat aq yg lg istirahat abis kecelakaan😭

2025-04-20

1

Iz Sha

Iz Sha

semangat mak up nya ..senang bnget aku ..ku kira FAMILY ZANDRA tamat gitu aja ..tpi bikin suprise ternyata .."your karya ,make me happy" 🥰😽

2025-04-19

7

Ambu Rinddiany Thea

Ambu Rinddiany Thea

alamdulilah syuuuuuka bingiiiit mak , cerita nya beda dari saudar2 nya 🤭...
eeeehhh s yunita mah definisi anak yg tak tahu tempe eeeh tak tahu diri dan ga bersyukur

2025-04-20

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Rumor
3 Sifat Buruk Pembawa Petaka
4 ITOKU
5 Syarat
6 Nenek Buyut
7 Gantengnya Ooooyyyyy
8 Melawan Sosok yang Merasuki Yunita
9 Ingin Sekolah
10 Indi vs Itoku
11 Perlawanan Indi
12 Part 12
13 Ke Mall
14 Keributan di Bazar
15 Pedasnya Omongan Glenna
16 Leona
17 Dipanggil Ketua Yayasan
18 Siluman Kelelawar
19 Akhir dari Leona dan Laskar
20 Guru Les Cabul
21 Rencana Glenna
22 Edward Tau
23 Part 23
24 Akhir dari Psikopet Mesum
25 Part 25
26 Edward Terluka
27 Akhir dari Mereka
28 Part 28
29 Kedatangan Maheer dan Malik
30 Akane dan tentang Atikah
31 Mimpi Buruk Atikah
32 Rencana
33 Yang di sukai Jaka dan Bagas, serta ke Rumah Atikah
34 Ruang Ritual
35 Part 35
36 Go to Sleman
37 Tentang Dinda
38 si Maha B*ngsat
39 Anak Angkat????
40 Nam-Seon alias Sun
41 Luapan Hati Dinda
42 Luapan Hati Dinda 2 dan Akhir dari Maharani
43 Banaspati
44 Akhir dari Marni
45 Permohonan Dinda
46 Apa ini???
47 SESA
48 Kebebasan Sesa
49 Glenna Tak Sadarkan Diri
50 Part 50
51 Agatha dan sebuah Fakta
52 Jahatnya Ibu Kandung Agatha
53 Kondisi Gadis itu dan Umpatan amarah Glenna
54 Kebaikan Glenna
55 Kedatangan Keluarga Paman Hans
56 Absurd nya Teman Glenna
57 Konyolnya Sesa
58 Sadar
59 Keterkejutan dokter Ivan
60 Part 60
61 Luapan Hati Putri Kandung Paman Hans
62 Agatha seorang Pemakai
63 Berliana Putri Pradipta
64 Jaka dan Dinda
65 Part 65
66 Cerita Wahyu
67 Salah Tingkah
68 Jalan-jalan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Awal Mula
2
Rumor
3
Sifat Buruk Pembawa Petaka
4
ITOKU
5
Syarat
6
Nenek Buyut
7
Gantengnya Ooooyyyyy
8
Melawan Sosok yang Merasuki Yunita
9
Ingin Sekolah
10
Indi vs Itoku
11
Perlawanan Indi
12
Part 12
13
Ke Mall
14
Keributan di Bazar
15
Pedasnya Omongan Glenna
16
Leona
17
Dipanggil Ketua Yayasan
18
Siluman Kelelawar
19
Akhir dari Leona dan Laskar
20
Guru Les Cabul
21
Rencana Glenna
22
Edward Tau
23
Part 23
24
Akhir dari Psikopet Mesum
25
Part 25
26
Edward Terluka
27
Akhir dari Mereka
28
Part 28
29
Kedatangan Maheer dan Malik
30
Akane dan tentang Atikah
31
Mimpi Buruk Atikah
32
Rencana
33
Yang di sukai Jaka dan Bagas, serta ke Rumah Atikah
34
Ruang Ritual
35
Part 35
36
Go to Sleman
37
Tentang Dinda
38
si Maha B*ngsat
39
Anak Angkat????
40
Nam-Seon alias Sun
41
Luapan Hati Dinda
42
Luapan Hati Dinda 2 dan Akhir dari Maharani
43
Banaspati
44
Akhir dari Marni
45
Permohonan Dinda
46
Apa ini???
47
SESA
48
Kebebasan Sesa
49
Glenna Tak Sadarkan Diri
50
Part 50
51
Agatha dan sebuah Fakta
52
Jahatnya Ibu Kandung Agatha
53
Kondisi Gadis itu dan Umpatan amarah Glenna
54
Kebaikan Glenna
55
Kedatangan Keluarga Paman Hans
56
Absurd nya Teman Glenna
57
Konyolnya Sesa
58
Sadar
59
Keterkejutan dokter Ivan
60
Part 60
61
Luapan Hati Putri Kandung Paman Hans
62
Agatha seorang Pemakai
63
Berliana Putri Pradipta
64
Jaka dan Dinda
65
Part 65
66
Cerita Wahyu
67
Salah Tingkah
68
Jalan-jalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!