20. Benarkah Dia.?

❤️❤️❤️

Tidak lama kemudian Raya muncul dari lantai

atas di dampingi oleh Jessica dan Tante nya.

Griz dan dua orang MUA yang tadi membantu

persiapan menyusul di belakang nya. Semua

orang terlihat melongo, terpesona dan seolah

sedang tersihir, hanya bisa berdiri kaku di tempat melihat penampakan Raya saat ini yang begitu menakjubkan, tidak bisa di jabarkan dengan

kata-kata, dia tampak begitu memukau.

Saat ini Raya mengenakkan kebaya modern

warna putih berbalut bawahan kain songket

dengan warna dan model yang sangat anggun.

Rambutnya di sanggul manis dengan tataan

yang terlihat simpel namun tetap elegan. Di

lengkapi sebuah kalung berlian cantik yang

melingkar indah di leher jenjangnya. Pria itu

sengaja mengirimkan pakaian dan perhiasan

satu paket lengkap. Dia seolah tahu pasti apa

yang pantas melekat pada tubuh indah Raya.

Sayang nya tidak ada senyum ataupun rona

bahagia yang menghiasi wajah super cantik

itu. Bahkan secercah harapan pun tampaknya

tidak ada dalam sorot mata indahnya. Yang

ada hanyalah kehampaan dan keterpaksaan

belaka, serta kesakitan yang terlihat jelas

hingga merusak semua keindahan rupanya

yang begitu sempurna.

"Ayo Nak.. Kita harus berangkat sekarang.!"

Tuan Danu memutus keterpesonaan semua

orang yang langsung mengusap wajah serta

menghela napas pelan. Raya menatap berat

kearah Tuan Danu yang terlihat sedih. Tidak

lama keduanya berangkulan. Air mata Raya

kembali tumpah. Jessica dan Arka hanya

bisa mengusap lembut punggung mereka

berdua berusaha untuk menenangkan.

"Maaf Miss Raya..sebaiknya kita berangkat

sekarang juga, waktunya semakin mepet.!"

Griz maju ke hadapan Raya mencoba untuk

mengingatkan agar Raya tidak larut dalam

kesedihannya. Jessica mengusap pelan air

mata yang membasahi wajah bening Raya

yang sudah terpoles riasan tipis.

"Sudahlah Ray..kamu harus bisa melewati

hari ini. Yakinlah..Tuhan sudah menyusun

skenario hidupmu dengan sangat baik."

Raya mengangguk, memejamkan mata, lalu

menarik napas dalam-dalam berusaha untuk

menguatkan diri dan memantapkan hatinya.

Setelah itu barulah dia melangkah keluar dari

dalam rumah. Tiba di depan Griz langsung

mengarahkan Raya untuk masuk ke dalam

mobil jemputan yang telah menunggu nya.

Untuk sesaat Raya terdiam melihat mobil

mewah tersebut, namun akhirnya dia masuk

bersama dengan Griz juga Jessica.Yang lain

menyusul dengan kendaraan pribadi nya.

Dan mobil-mobil itu mulai melaju beriringan

keluar dari komplek perumahan tersebut di

iringi tatapan penasaran para tetangga.

Selama di perjalanan Raya terlihat semakin

gelisah. Hatinya terasa tidak tenang, jantung

nya berdebar kencang, kalau bisa rasanya dia

ingin lari saja dari semua ini. Bayangan wajah

laki-laki jahat itu terus saja memenuhi pikiran

nya, membuat jiwanya semakin memberontak.

Apakah ini benar, apa dia benar-benar harus

menikah dengan laki-laki itu yang jelas-jelas

hanya menikahinya sesuai perjanjian saja.!

Setelah semua keinginan nya tercapai maka

yang tersisa dari dirinya hanyalah kehancuran.

Tidak ! dia tidak akan membiarkan pria jahat

itu mengambil semua hak nya, kalau dirinya benar-benar mengandung benih dari laki-laki

itu dia tidak akan pernah membiarkan anaknya

di ambil dan di klaim begitu saja oleh pria jahat

itu. Anak itu adalah miliknya, hanya miliknya.

"Ray..Raya..?? Kita sudah sampai sekarang.!"

Jessica mengguncang halus bahu Raya yang

masih larut dalam pikiran-pikiran buruknya.

Raya terlonjak kaget, dia menatap Jessica

seraya menarik napas panjang mencoba

untuk kembali pada kesadaran penuhnya.

"Kau baik-baik saja ? Ayo turun, kita sudah

sampai di tempat tujuan.!"

Jessica kembali mengingatkan sambil keluar

duluan lewat pintu sebelah. Sementara pintu

untuk Raya sudah di buka oleh Griz dari tadi.

Raya memegang dadanya sambil berdoa.

"Bismillah Ya Allah.. ijinkanlah Hamba untuk

menapaki jalan ini dengan ridho Mu.."

Gumam nya pelan sambil kemudian keluar dari

dalam mobil dengan pelan dan hati-hati. Mata

Raya menatap bengong saat dia menyadari

kini mereka tiba di halaman sebuah mesjid

yang sangat indah dan unik dengan ukuran

tidak terlalu besar. Jantung Raya kembali

berdetak kencang, apakah pernikahan nya

akan di langsungkan di tempat ini.?

Ya Tuhan.. inikah rencana indah Mu.??

Tepat di teras utama mesjid indah itu, sudah

berdiri beberapa orang berpakaian sipil juga

dua orang pria bersahaja dengan raut wajah

yang sangat menyejukkan. Dan di sana juga

sudah terdapat para pengawal berpakaian

dan berkacamata hitam.

"Mari Tuan..Kita langsung masuk saja."

Sambut salah seorang yang kelihatannya

petugas penanggung jawab mesjid tersebut.

Dan barisan orang-orang tadi adalah ustadz

serta para penghulu.

Semua orang kini masuk beriringan ke dalam

mesjid tersebut yang terlihat lebih indah lagi

di dalam nya. Mereka langsung menuju ke

tengah ruangan dimana di sana sudah ada

meja kecil panjang yang di hias dengan cantik.

Raya di tempatkan di dekat meja tersebut.

Di depannya duduk pak penghulu, pak ustadz

juga para pengurus mesjid. Tuan Danu dan

Paman Raya terlihat berbicara dengan pak

penghulu untuk memverifikasi data dari dua

calon mempelai.

Jessica menggenggam tangan Raya yang

terasa begitu dingin bak sebongkah es balok.

Keduanya saling pandang, saling menguatkan.

"Jes.. apakah ini masih bisa di batalkan.?"

Lirih Raya sambil menunduk pilu. Jessica

mengelus lembut punggung tangan Raya.

"Ini semua adalah rencana Tuhan Raya. Kau

hanya tinggal menjalani semuanya. Kalau

Tuhan tidak merestui, semua ini tidak akan

pernah terjadi."

Jessica mencoba untuk menguatkan Raya.

Tante Raya yang duduk di samping nya juga

mencoba menasihati agar keponakannya

itu kuat menjalani hari ini. Riri dan Mila yang

baru saja datang langsung duduk di belakang

Raya dengan menatapnya meremehkan dan

penuh ejekan.

"Hei.. mana calon suami mu ? Jangan-jangan

tidak datang lagi.! Bisa saja kan dia berubah

pikiran.?"

Riri mulai melancarkan hasutannya dengan

nada penuh ejekan. Raya memilih diam,

tidak ingin melayani ocehan dua gadis itu,

hanya Jesica yang terlihat geram.

"Aku yakin orang itu berpikir ulang untuk

datang kesini. Menikahi wanita tercemar

seperti mu, uuhh..rasanya itu tidak perlu.!"

Mila menambahkan dengan ekspresi jijik

dan senyum sinis merendahkan.

"Cukup.! Aku benar-benar tidak tahan lagi

dengan mulut kotor kalian berdua. Sekali

lagi kalian menghina Raya, aku akan..."

Jessica tidak tahan lagi, dia mengangkat

tangan nya ke udara tapi di tangkap oleh

Riri dengan mata melotot marah.

"Mau apa kamu.? mau menamparku hahh.?"

"Bukan hanya sekedar menampar, tapi aku

akan mencekik leher mu itu.!"

Geram Jessica sambil kemudian menepis kasar pegangan tangan Riri. Keduanya saling menatap panas siap gontok-gontokan. Namun suasana

tiba-tiba berubah tegang ketika beberapa pria berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan mengamankan area dan mensterilkan ruangan. Semua pengurus mesjid tampak berlarian ke

depan begitu sebuah mobil sport mewah tiba

di halaman mesjid tepat di depan pintu utama.

Para penghulu dan pak ustad pun kini berdiri

dan berjalan tergesa-gesa kearah pintu depan.

Melihat kegaduhan tersebut, semua orang

kini memfokuskan pandangan kearah luar.

Jantung Raya kian berdebar keras, wajahnya

kini sudah mulai memucat. Apakah dia tidak

bisa menghindar lagi dari semua ini.? Tidak

lama dari dalam mobil muncul seseorang.

Sejenak dia berdiri di depan pintu, matanya

menatap lurus ke dalam ruangan. Kemudian

dia mulai melangkah tenang masuk ke dalam

mesjid di kawal ketat oleh kepala pengawal.

Para penghulu dan pak ustadz serta pengurus

mesjid langsung membungkuk hormat di

hadapan sosok tinggi tegap tersebut.

"Selamat datang Tuan Marvell.. Silahkan."

Kepala penghulu membimbing sosok yang

baru datang tersebut yang kini kembali

berjalan tenang dan mantap masuk ke dalam

mesjid langsung menuju area tengah ruangan.

Begitu melihat kemunculan sosok tersebut

semua orang langsung tersihir, terkesima

dan seolah berada di awang-awang antaran

mimpi dan kenyataan. Sosok gagah itu tampak

mengenakkan setelan tuxedo putih, jam tangan mewah melingkar di pergelangan tangannya di lengkapi kacamata hitam yang bertengger

manis di hidung mancungnya. Rambut nya

tersisir rapi menampilkan dahinya yang tegas

dengan ekspresi wajah yang terlihat datar dan

dingin cenderung sadis. Namun semua

perangai buruknya itu seolah tidak mampu menyembunyikan pesona wajahnya yang

terlihat begitu tampan, oohh..bukan tampan

lagi, tapi bisa di bilang terlampau tampan.

Dia begitu gagah dan memukau, kharisma nya

yang unik memancar menyelubungi sosok nya

yang sempurna tiada cela.

"Ya Tuhan..siapa laki-laki ini.?"

Gumam Riri dengan mata dan wajah yang

terlihat syok melihat sosok paripurna itu.

"Dia tidak mungkin laki-laki yang datang

untuk menikahinya wanita hina itu kan.?"

Mila ikut berbisik, masih dengan mata yang

terlihat bengong tidak kuasa melihat sosok

yang terlampau tampan itu.

"Ya bukan lah.. mana mungkin.!"

Debat Riri dengan mimik wajah penuh

dengan keyakinan.

"Ya Tuhan.. darimana datangnya pria itu.

Kenapa ada manusia setampan itu.?"

Riri kembali bergumam sambil memegangi

dadanya yang berdebar hebat dan tidak

terkendali. Raya hanya bisa menghela napas

mendengar percakapan dua saudari tirinya

itu. Jessica yang ada di samping Raya, dia

juga masih berada dalam mode mengawang,

begitu terpesona pada sosok gagah itu hingga

rasanya dirinya sedang berada dalam mimpi.

Sosok itu tiada lain dan tiada bukan adalah

Aaron. Kini dia berdiri tegak di tengah ruangan.

Matanya yang tersembunyi tampak menatap

tajam sosok Raya yang saat ini sedang duduk

resah sambil menundukkan kepala.Tuan Danu

dan Paman Raya mendekat ke hadapan Aaron.

"Selamat datang Tuan.."

Ujar mereka dengan suara rendah seraya

mengulurkan tangan untuk berjabat tangan

dengan perasaan segan dan ragu. Paman

Raya benar-benar tidak menduga kalau calon

suami ponakannya itu pria sesempurna ini.

Aaron membuka kacamatanya, lalu menerima

uluran tangan mereka satu persatu. Arka

datang menyusul, untuk sesaat dia menatap

wajah Aaron yang begitu menyilaukan. Arka

cukup syok mengetahui fakta bahwa pria ini

adalah laki-laki jahat yang telah merenggut

kesucian kakak kesayangan nya. Tangannya

terkepal kuat, maksud hati ingin memukul

dan meluapkan segala emosi terpendamnya

namun apa daya tubuh nya malah sudah

lemas duluan mendapati kenyataan bahwa

laki-laki jahat itu ternyata sekeren ini.

"Belajar dulu yang benar.!"

Aaron mengeluarkan suara beratnya seraya

mengacak pelan rambut Arka yang langsung

membuat remaja itu menundukkan kepala.

Raya sontak mendongak, melirik kearah

keberadaan Aaron. Bersamaan dengan pria

itu yang sedang menoleh kearahnya, tidak

terelakkan lagi keduanya saling memandang,

tidak bisa melepaskan satu sama lain, seakan

terjerat oleh sesuatu yang sulit sekali terurai.

"Mari Tuan, silahkan duduk.. Kami sudah

menyiapkan semuanya dengan baik."

Kepala penghulu berucap sambil menunduk

hormat mempersilahkan Aaron untuk duduk

di samping Raya, pandangan mereka terputus.

Wajah tampan itu sedikit bereaksi, kemudian

dia bergerak duduk di sebelah Raya yang kini memejamkan mata, mencoba menetralkan

detak jantungnya yang semakin bertalu.

Mereka duduk berdampingan dalam suasana

kaku dan canggung. Aneh.! baru kali ini Aaron

merasakan ketegangan seperti ini. Dia tidak

bisa mengendalikan guncangan hebat yang

seolah menggelegak dalam jiwanya. Hari ini

adalah hari yang sangat bersejarah dalam

hidupnya, dan dia tidak bisa main-main

dengan semua keputusan besar yang telah

diambilnya sekarang. Ini akan berhubungan

dengan kehidupan dunia akhirat nya.

"Baiklah.. sepertinya semua sudah siap.

Kedua mempelai juga sudah ada di sini.

Jadi kita akan segera memulai acaranya.!"

Pak penghulu membuka acara dengan raut

wajah yang terlihat serius sekaligus tegang.

Semua orang membelalakkan matanya,

terlebih bagi Riri dan Mila. Jantung mereka

saat ini seakan berhenti berdetak. Apa-apaan

ini, apakah laki-laki ini yang akan menikahi

Raya.?? Tidak, itu tidak mungkin.!! Begitupun

dengan Jessica, dia hanya bisa bengong

mencoba mencerna semua informasi yang

kini ada di depan matanya. Benarkah laki-laki

yang sudah melakukan kekerasan seksual

terhadap sahabatnya itu adalah pria ini.?

"Bagaimana Tuan Danu, apakah sudah bisa

di mulai acaranya.?"

Kepala penghulu bertanya pada Tuan Danu

yang langsung mengangguk setuju.

"Baik..kalau begitu kita mulai saja acara ijab

kabul pernikahan ini antara Tuan Aaron dengan

Nona Raya. Tapi sebelum itu di laksanakan..

Akan di mulai dengan ikrar pindah keyakinan

dari Tuan Aaron.. yang akan mengikuti agama

dan keyakinan calon mempelai wanita."

BRUK !!

Semua orang menolehkan kepala kearah

suara. Tubuh Mila kini sudah tergeletak di

atas permadani tidak sadarkan diri..

***

Happy Reading.....

Terpopuler

Comments

vit

vit

Wkwkwk, endingnya ngakak 🤣

2024-02-05

0

andi hastutty

andi hastutty

jantungan kan kalian terlalu meremehkan sih 😜😜😜😜😂😂😂🤣

2023-10-13

0

|•n͜͡k͜͡`

|•n͜͡k͜͡`

sdh ke 6 baca...tetep mrinding d bab ini

2023-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah
2 2. Pertemuan
3 3. Terkurung
4 4. Malam Naas
5 5. Putus Asa
6 6. Kritis
7 7. Trauma
8 8. Mencoba Bertahan
9 9. Pulang
10 10. Apartemen
11 11. Takut Gelap
12 12. Memulai Kembali
13 13. Permintaan
14 14. Saudara Sepupu
15 15. Terkejut
16 16. Sekretaris Pribadi
17 17. Pelabuhan
18 18. Bertemu Mantan
19 19. Persiapan
20 20. Benarkah Dia.?
21 21. Kau Milikku
22 22. Terpaksa Pergi
23 23. Jet Pribadi
24 24. Kapal Pesiar
25 25. Wahana Hiburan
26 26. Bertemu Putri
27 27. High Party
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Prince Marvell
30 30. Lepas Kontrol
31 31. Pria Kejam
32 32. Janggal
33 33. Black Wolf
34 34. Menantang Maut
35 35. Aku Menginginkanmu
36 36. Grand Marco Palace
37 37. Madam Rowena
38 38. Tidak Sanggup
39 39. Pria Monster
40 40. Bebaskan Aku
41 41. Grand Award
42 42. Kencan Buta
43 43. Gagal Kencan
44 44. Mulai Posesif
45 45. Dia Adalah Istriku
46 46. Insiden Jembatan Emas
47 47. Kastil
48 48. Lelah
49 49. Over Crazy
50 50. Hot Morning
51 51. Berkunjung Ke Istana
52 52. Tak Nyaman
53 53. Terobsesi
54 54. Mie Kocok
55 55. Lamaran Mengejutkan
56 56. Tersihir
57 57. Sedikit Aneh
58 58. Kehangatan
59 59. Menjelang Karnaval
60 60. Drama Karnaval
61 61. Dance Together
62 62. Green Palace
63 63. Berburu
64 64. Sang Penakluk
65 65. Rumit
66 66. Jebakan Batman
67 67. Meyakinkan
68 68. Kereta Cepat
69 69. Another Incident
70 70. Makanan Aneh
71 71. Painful
72 72. Terpuruk
73 73. Broken
74 74. Big Surprise
75 75. Komitmen
76 76. Gempar
77 77. Holiday 1
78 78. Holiday 2
79 79. Amazing Holiday
80 80. Tamu Tak Terduga
81 81. Terungkap
82 82. Di Amankan
83 83. Kedatangan Serkan
84 84. Mertua Vs Menantu
85 85. Penegasan
86 86. Hot News
87 87. Kunjungan Pagi
88 88. Gerakan Massa
89 89. Finally
90 90. Welcome To The Palace
91 91. Kehangatan
92 92. Tanpa Kabar
93 93. Tantangan Sean
94 94. Pertaruhan
95 95. Amazing Princess
96 96. Intermezzo
97 97. Tak Terjangkau
98 98. Penobatan
99 99. Masa Tenang
100 100. Malam Kejutan
101 101. Wedding Gifts
102 102. Gagal Liburan
103 103. Kunjungan Spesial
104 104. Saudari Sepupu
105 105. Only A Memory
106 106. Bahagia Yang Utuh
107 107. The Birth Of The Prince
108 108. Akhir Kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Awal Kisah
2
2. Pertemuan
3
3. Terkurung
4
4. Malam Naas
5
5. Putus Asa
6
6. Kritis
7
7. Trauma
8
8. Mencoba Bertahan
9
9. Pulang
10
10. Apartemen
11
11. Takut Gelap
12
12. Memulai Kembali
13
13. Permintaan
14
14. Saudara Sepupu
15
15. Terkejut
16
16. Sekretaris Pribadi
17
17. Pelabuhan
18
18. Bertemu Mantan
19
19. Persiapan
20
20. Benarkah Dia.?
21
21. Kau Milikku
22
22. Terpaksa Pergi
23
23. Jet Pribadi
24
24. Kapal Pesiar
25
25. Wahana Hiburan
26
26. Bertemu Putri
27
27. High Party
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Prince Marvell
30
30. Lepas Kontrol
31
31. Pria Kejam
32
32. Janggal
33
33. Black Wolf
34
34. Menantang Maut
35
35. Aku Menginginkanmu
36
36. Grand Marco Palace
37
37. Madam Rowena
38
38. Tidak Sanggup
39
39. Pria Monster
40
40. Bebaskan Aku
41
41. Grand Award
42
42. Kencan Buta
43
43. Gagal Kencan
44
44. Mulai Posesif
45
45. Dia Adalah Istriku
46
46. Insiden Jembatan Emas
47
47. Kastil
48
48. Lelah
49
49. Over Crazy
50
50. Hot Morning
51
51. Berkunjung Ke Istana
52
52. Tak Nyaman
53
53. Terobsesi
54
54. Mie Kocok
55
55. Lamaran Mengejutkan
56
56. Tersihir
57
57. Sedikit Aneh
58
58. Kehangatan
59
59. Menjelang Karnaval
60
60. Drama Karnaval
61
61. Dance Together
62
62. Green Palace
63
63. Berburu
64
64. Sang Penakluk
65
65. Rumit
66
66. Jebakan Batman
67
67. Meyakinkan
68
68. Kereta Cepat
69
69. Another Incident
70
70. Makanan Aneh
71
71. Painful
72
72. Terpuruk
73
73. Broken
74
74. Big Surprise
75
75. Komitmen
76
76. Gempar
77
77. Holiday 1
78
78. Holiday 2
79
79. Amazing Holiday
80
80. Tamu Tak Terduga
81
81. Terungkap
82
82. Di Amankan
83
83. Kedatangan Serkan
84
84. Mertua Vs Menantu
85
85. Penegasan
86
86. Hot News
87
87. Kunjungan Pagi
88
88. Gerakan Massa
89
89. Finally
90
90. Welcome To The Palace
91
91. Kehangatan
92
92. Tanpa Kabar
93
93. Tantangan Sean
94
94. Pertaruhan
95
95. Amazing Princess
96
96. Intermezzo
97
97. Tak Terjangkau
98
98. Penobatan
99
99. Masa Tenang
100
100. Malam Kejutan
101
101. Wedding Gifts
102
102. Gagal Liburan
103
103. Kunjungan Spesial
104
104. Saudari Sepupu
105
105. Only A Memory
106
106. Bahagia Yang Utuh
107
107. The Birth Of The Prince
108
108. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!