9. Pulang

❤️❤️❤️

"Berhenti..! jangan mendekat.!"

Seru Raya ketakutan begitu melihat Aaron

mulai maju mendekat. Pria itu langsung

berhenti, tapi tatapannya kini semakin tajam

saat melihat Raya terus mundur mepet ke

pinggir balkon yang hanya terhalang relling

pendek sebatas pinggang saja. Tanpa kata

Aaron kembali maju menyadari sesuatu

yang membahayakan sedang mengancam

nyawa wanita itu.

"Hei, berhenti kamu ! pergi dari sini.! pergi..!!"

Raya yang panik tampak semakin mundur

sambil memekik kuat, namun tiba-tiba saja

dia menjerit histeris saat tubuhnya kehilangan

keseimbangan lalu terpelanting ke belakang.

Dengan gerakan cepat Aaron menyambar

tubuh Raya kemudian mengangkat nya ke

dalam pangkuan. Raya terlihat syok, wajah

nya memucat dengan tubuh bergetar, tanpa

sadar tangan nya kini melingkar kuat di leher

kokoh pria itu. Mata mereka saling menatap

dengan posisi wajah yang begitu dekat, hanya

berjarak beberapa inchi saja.

"Aaa... turunkan aku...! lepaaass....!!"

Raya berteriak kencang begitu dia kembali

pada kesadarannya. Dia mendorong keras

dada Aaron dan memukuli nya. Namun pria

itu terlihat acuh saja, dia malah memperkuat

cengkraman tangan nya di pinggang Raya.

"Apa kau bisa diam.?"

Aaron menggeram sambil membawa tubuh

Raya masuk ke dalam ruangan, tapi gadis

itu malah semakin meronta.

"Lepaskan aku..!! Kenapa kamu datang lagi

ke sini.?"

Teriak Raya dalam usahanya memukuli dada

keras pria jahat itu. Aaron menjatuhkan tubuh

Raya di atas ranjang sedikit kasar hingga

membuat gadis itu meringis sambil melotot

kearah Aaron yang terlihat berdiri santai di

samping nya. Raya mundur beringsut ke sisi

lain dengan tatapan waspada pada pergerakan

Aaron. Ketakutan saat melihat sosok laki-laki

jahat itu membuat Raya tidak bisa bersikap

tenang saat di dekatnya. Dia selalu berpikiran

buruk tentang pria ini, apapun yang di lakukan

nya akan tampak mencurigakan di mata Raya.

Gadis itu turun dari atas ranjang kemudian

berlari kearah pintu.Namun begitu tangannya mencapai handel Aaron sudah lebih dulu menghadangnya, berdiri di balik pintu dengan tampang datarnya dan tatapan tajam penuh

intimidasi.

Raya berdiri mematung di hadapan laki-laki

itu. Dia mundur kembali dengan wajah yang

kini sudah memucat. Pikiran liar semakin

memenuhi pikirannya. Mungkinkah pria ini

punya niat buruk lagi padanya.? Apa dia

akan melakukan kekerasan lagi padanya.?

"A-apa maumu sebenarnya.? Apa yang kau

inginkan dariku.?"

Tanya Raya dengan tatapan tetap waspada.

Aaron melangkah tenang kearahnya, semakin

dekat hingga kini Raya jatuh terduduk di atas

sofa. Pria itu berdiri tegak di hadapan nya.

"Ikut denganku..!"

Raya mendongak, menatap tajam wajah dingin

Aaron. Dia mundur beringsut ke ujung sofa.

"Hahh.. kenapa aku harus ikut dengan mu.?

Apa kau akan melenyapkan ku.? Kalau itu

maumu, kau bisa melakukan nya sekarang

juga di tempat ini.!"

Mata Aaron tampak menyala, menatap tajam

wajah gadis itu yang terlihat semakin tegang.

"Aku harus mengawasi mu.! Kau bisa saja

mengandung benih ku.!!"

DEG !

Jantung Raya seakan berhenti berdetak. Dia

kini berdiri, menatap tajam wajah pria yang

secara tidak langsung sudah mengakui

segala perbuatan jahatnya itu.

"Ka-kamu..mau melenyapkan nya juga.?"

Bibir Raya bergetar dengan ketakutan yang

semakin jelas terlihat, mata mereka kembali

saling menatap panas.

"Aku akan mengambilnya.!"

Jantung Raya kembali berdenyut nyeri.

Dia menggelengkan kepalanya kuat.

"Kalau pun benih itu benar-benar tumbuh,

Aku tidak akan pernah membiarkan dia

mengenal siapa ayah nya. Laki-laki jahat

seperti mu tidak pantas untuk menerima

pengakuan.!"

Desis Raya dengan tatapan penuh kebencian.

Aaron terdiam, menatap datar wajah Raya

yang kini terlihat memerah.

"Kau harus tetap ikut denganku.!"

"Tidak ! Pergilah..! Aku juga tidak akan pernah

meminta pertanggungjawaban mu.!"

"Kau tidak punya pilihan.! Aku bisa membuat

keluarga mu hidup di jalanan.!"

Raya membeku, apa laki-laki ini sedang

mengancam nya, kenapa sekarang dia jadi

membawa-bawa keluarganya.?

"Siapa kamu sebenarnya.? Ohh..aku yakin

kamu pasti sama jahatnya dengan laki-laki

berandalan itu kan.?!"

"Aku bisa lebih kejam dari ******** itu. Dan

aku tidak pernah main-main dengan semua

ancaman ku.! "

Tegas Aaron sambil kemudian membalikan

badannya. Raya masih berdiri di tempatnya

dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Jangan pernah bertindak bodoh lagi. Karena

mataku ada di mana-mana.!"

Ancam Aaron sambil melirik sekilas kearah

Raya setelah itu berlalu pergi ke luar ruangan.

Masih dalam keadaan setengah melayang

Raya menjatuhkan dirinya di atas sofa.

***

"Ada apa dengan mu Ray..?"

Jessica tampak bingung melihat reaksi Raya

yang terlihat sangat ketakutan.

"Aku ingin keluar dari sini sekarang juga Jes !"

"Hahh, tapi kenapa Ray.? ada apa ini.?"

"Pria jahat itu datang kesini Jes, dia.. dia

mengancamku.! Dia membawa keluargaku

ke dalam masalah ini.!"

Jessica tampak terkejut, wajahnya kini

berubah keras dengan tangan terkepal kuat.

"Apa yang dia lakukan padamu, apa dia

menyakitimu lagi.?"

Jessica tampak mengecek kondisi Raya

dengan menelisik seluruh fisiknya.

"Dia tidak menyakiti ku, tapi dia mengancam

keselamatan keluargaku Jes."

"Apa yang orang itu inginkan darimu.?"

"Dia.. dia ingin aku pergi dengan nya.!"

Jessica terhenyak, menatap Raya sedikit

bingung.

"Apa orang itu ingin bertanggung jawab

atas apa yang telah di lakukan nya padamu.?"

Raya menggeleng kuat sambil memegang

tangan Jessica, wajah nya masih saja terlihat

ketakutan.

"Tidak Jes, orang itu bahkan lebih berbahaya

dari Jayden. Dia bisa melakukan apapun.!"

"Apa benar begitu.? apa kau mengenalnya.?"

Raya dan Jessica saling pandang kuat. Raya

menggeleng yakin.

"Darimana aku bisa mengenalnya. Aku tidak

tahu sama sekali manusia jahat itu. Jessica

aku harus segera pergi sejauh mungkin.!"

Jessica terdiam, menatap kuat wajah Raya

yang di penuhi kekhawatiran dan ketakutan

yang teramat sangat besar.

"Baiklah.. kita akan membahas itu nanti. Ini

sudah larut malam Ray, kita tidak bisa keluar

dari rumah sakit sekarang."

Raya menundukkan wajahnya berusaha

untuk menenangkan diri nya.

"Sekarang sebaiknya kamu istirahat. Aku

akan meminta security untuk berjaga di depan

pintu agar kamu merasa lebih tenang oke..!"

Jessica membantu Raya naik keatas ranjang.

Layaknya anak kecil yang sedang ketakutan,

Raya hanya bisa menuruti semua perintah

gadis berambut blonde itu.

"Tenangkan dirimu Ray, rileks..Aku ada di

sini menemanimu.!"

Jessica kembali menenangkan sambil menarik

selimut menutupi tubuh gadis itu yang tampak

mulai memejamkan mata, mencoba menepis

bayangan wajah laki-laki jahat itu yang terus

saja menghantui nya.

"Kita akan mencoba membicarakan masalah

ini dengan Mr Sean. Bukankah kau mendapat

surat rekomendasi untuk pindah dinas ke

kantor pusat.?"

Raya langsung membuka matanya, mereka

saling pandang. Ada secercah harapan yang

kini hadir dari pancaran mata indah nya.

"Kau benar Jes, ini adalah satu-satunya

jalan untukku menjauh dari semua masalah

ini, aku akan mengambil nya sekarang."

Raya tampak berbinar penuh harapan. Dia

yakin Tuhan pasti memberikan masalah

sekaligus dengan jalan keluarnya..

***

"Semua biaya rumah sakit sudah di bayar

dan tangani oleh orang lain Nona."

Raya dan Jessica tampak terkejut. Mereka

melihat berkas pembayaran yang di serahkan

oleh petugas administrasi itu.

"Tapi.. siapa yang mengurusnya Mbak, apa

Tuan Sean yang sudah membayarnya.?"

Jessica bertanya masih dengan tampang

bingung nya.

"Bukan Nona, ada pihak lain yang sudah

lebih dulu melakukan nya."

Raya dan Jessica saling pandang, bingung.

"Semoga anda cepat sehat ya."

Petugas itu tersenyum kearah Raya sambil

kemudian menundukkan kepala sopan.

"Terimakasih Mbak, kalau begitu saya

sudah bisa pulang sekarang kan.?"

"Sudah Nona, silahkan..!"

Petugas itu kembali menunduk. Raya balas

menunduk sedikit. Dia masih dalam mode

bingung mengenai orang yang sudah

membereskan masalah administrasi.

"Sudahlah Ray, tidak perlu kita pikirkan soal

itu. Sekarang ayo kita pulang , hari ini aku

ada meeting penting."

Jessica menggandeng tangan Raya di bawa

keluar dari loby rumah sakit menuju ke dalam

lift untuk turun ke lantai bawah. Begitu tiba

di area parkiran, sesuatu di luar dugaan terjadi.

Ada sekitar 6 orang berpakaian hitam tiba-tiba

datang mendekat membuat Raya dan Jessica

terkejut, berdiri mematung di tempat. Wajah

Raya kini berubah tegang, dia masih mengenali

orang-orang itu.

"Nona.. mari ikut dengan kami."

Salah seorang yang merupakan tangan kanan

Aaron bernama Alex tampak membungkuk di

hadapan Raya yang langsung mundur.

"Hei.. siapa kalian.? Jangan coba-coba

membuat keributan ya, ini adalah tempat

umum, kami bisa berteriak.!"

Jessica maju menghadang melindungi Raya

sambil menatap tajam ke arah orang-orang

aneh itu yang masih menundukkan kepala.

"Maaf Nona, sebaiknya anda bekerjasama

kalau tidak ingin ada keributan. Kami bisa

membawa anda dengan paksa."

"Kita tidak takut pada kalian..! Sebenarnya

kalian ini siapa ?"

Jessica kembali nyolot dengan tatapan mulai

panas di liputi emosi yang mulai menyeruak.

"Kami di perintahkan Tuan untuk menjemput

Nona Raya.."

"Apa mau Tuan kalian sebenarnya.?"

"Nona akan tahu nanti. Sebaiknya sekarang

ikut dengan kami secara baik-baik."

"Tidak, aku tidak akan menuruti apa yang

di perintahkan oleh Tuan kalian, ayo Jes!"

Raya menarik tangan Jessica, namun dalam

gerakan cepat Alex menodongkan senjata

ke arah kepala Jessica yang sontak melotot

tanpa bisa mengeluarkan suara. Wajah Raya

kini berubah pucat sekaligus emosi.

"Baiklah..! Aku akan ikut dengan kalian.

Lepaskan dia sekarang juga.!"

Geram Raya dengan tatapan marahnya.

Alex menurunkan senjatanya. Jessica

menghembuskan nafas lega, dia masih

terlihat tegang sekaligus kebingungan.

Ada apa ini sebenarnya.? Siapa mereka ini,

kenapa Raya harus kembali berurusan

dengan orang-orang macam begini.?

"Jes, aku akan ikut dengan mereka. Kamu

pergilah ke kantor, besok aku akan mulai

masuk kerja.!"

"Tapi Ray, mereka semua berbahaya. Aku

takut mereka melakukan sesuatu padamu.

Kita lapor polisi saja sekarang.!"

"Nona.. kami semua mendengarkan.!"

Alex berucap dengan suara tegas nya. Raya

memeluk Jessica sebentar setelah itu dia

mulai melangkah kearah lain sesuai dengan

arahan dari Alex. Jessica hanya bisa terdiam

bengong tidak bisa berbuat apa-apa saat

melihat Raya di bawa pergi.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30

menit, akhirnya mobil yang membawa Raya

masuk ke dalam area sebuah apartemen

elite tidak jauh dari pusat kota. Sungguh

Raya tidak mengerti apa sebenarnya yang

di inginkan oleh laki-laki jahat itu.

Alex membimbing Raya masuk ke dalam lift,

kemudian tidak lama mereka sudah keluar di

lantai paling atas yang hanya berisi satu unit apartemen saja. Mereka berdua tiba di depan

pintu masuk apartemen.

"Selamat datang Nona Maharaya.."

Mata indah Raya bersirobos tatap dengan

sepasang manik abu yang sangat membius

dari seorang pria muda bertubuh tinggi tegap,

berwajah tampan dengan pakaian rapi yang

sangat elegan dan berkelas. Keduanya untuk

sesaat saling mematung di tempat seakan

tersihir oleh sosok masing-masing..

***

Happy Reading....

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

beeh Alex bahaya 🫣🤭

2023-10-12

0

™°R⃟υĐ

™°R⃟υĐ

Semua cerita kak Author keren² banget, sayang udah gak nulis lagi disini.

2023-08-30

0

👋ghifa😘😘

👋ghifa😘😘

ketemu lagi aq sama novel ini ga bosen deh, slalu ngangenin

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah
2 2. Pertemuan
3 3. Terkurung
4 4. Malam Naas
5 5. Putus Asa
6 6. Kritis
7 7. Trauma
8 8. Mencoba Bertahan
9 9. Pulang
10 10. Apartemen
11 11. Takut Gelap
12 12. Memulai Kembali
13 13. Permintaan
14 14. Saudara Sepupu
15 15. Terkejut
16 16. Sekretaris Pribadi
17 17. Pelabuhan
18 18. Bertemu Mantan
19 19. Persiapan
20 20. Benarkah Dia.?
21 21. Kau Milikku
22 22. Terpaksa Pergi
23 23. Jet Pribadi
24 24. Kapal Pesiar
25 25. Wahana Hiburan
26 26. Bertemu Putri
27 27. High Party
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Prince Marvell
30 30. Lepas Kontrol
31 31. Pria Kejam
32 32. Janggal
33 33. Black Wolf
34 34. Menantang Maut
35 35. Aku Menginginkanmu
36 36. Grand Marco Palace
37 37. Madam Rowena
38 38. Tidak Sanggup
39 39. Pria Monster
40 40. Bebaskan Aku
41 41. Grand Award
42 42. Kencan Buta
43 43. Gagal Kencan
44 44. Mulai Posesif
45 45. Dia Adalah Istriku
46 46. Insiden Jembatan Emas
47 47. Kastil
48 48. Lelah
49 49. Over Crazy
50 50. Hot Morning
51 51. Berkunjung Ke Istana
52 52. Tak Nyaman
53 53. Terobsesi
54 54. Mie Kocok
55 55. Lamaran Mengejutkan
56 56. Tersihir
57 57. Sedikit Aneh
58 58. Kehangatan
59 59. Menjelang Karnaval
60 60. Drama Karnaval
61 61. Dance Together
62 62. Green Palace
63 63. Berburu
64 64. Sang Penakluk
65 65. Rumit
66 66. Jebakan Batman
67 67. Meyakinkan
68 68. Kereta Cepat
69 69. Another Incident
70 70. Makanan Aneh
71 71. Painful
72 72. Terpuruk
73 73. Broken
74 74. Big Surprise
75 75. Komitmen
76 76. Gempar
77 77. Holiday 1
78 78. Holiday 2
79 79. Amazing Holiday
80 80. Tamu Tak Terduga
81 81. Terungkap
82 82. Di Amankan
83 83. Kedatangan Serkan
84 84. Mertua Vs Menantu
85 85. Penegasan
86 86. Hot News
87 87. Kunjungan Pagi
88 88. Gerakan Massa
89 89. Finally
90 90. Welcome To The Palace
91 91. Kehangatan
92 92. Tanpa Kabar
93 93. Tantangan Sean
94 94. Pertaruhan
95 95. Amazing Princess
96 96. Intermezzo
97 97. Tak Terjangkau
98 98. Penobatan
99 99. Masa Tenang
100 100. Malam Kejutan
101 101. Wedding Gifts
102 102. Gagal Liburan
103 103. Kunjungan Spesial
104 104. Saudari Sepupu
105 105. Only A Memory
106 106. Bahagia Yang Utuh
107 107. The Birth Of The Prince
108 108. Akhir Kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Awal Kisah
2
2. Pertemuan
3
3. Terkurung
4
4. Malam Naas
5
5. Putus Asa
6
6. Kritis
7
7. Trauma
8
8. Mencoba Bertahan
9
9. Pulang
10
10. Apartemen
11
11. Takut Gelap
12
12. Memulai Kembali
13
13. Permintaan
14
14. Saudara Sepupu
15
15. Terkejut
16
16. Sekretaris Pribadi
17
17. Pelabuhan
18
18. Bertemu Mantan
19
19. Persiapan
20
20. Benarkah Dia.?
21
21. Kau Milikku
22
22. Terpaksa Pergi
23
23. Jet Pribadi
24
24. Kapal Pesiar
25
25. Wahana Hiburan
26
26. Bertemu Putri
27
27. High Party
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Prince Marvell
30
30. Lepas Kontrol
31
31. Pria Kejam
32
32. Janggal
33
33. Black Wolf
34
34. Menantang Maut
35
35. Aku Menginginkanmu
36
36. Grand Marco Palace
37
37. Madam Rowena
38
38. Tidak Sanggup
39
39. Pria Monster
40
40. Bebaskan Aku
41
41. Grand Award
42
42. Kencan Buta
43
43. Gagal Kencan
44
44. Mulai Posesif
45
45. Dia Adalah Istriku
46
46. Insiden Jembatan Emas
47
47. Kastil
48
48. Lelah
49
49. Over Crazy
50
50. Hot Morning
51
51. Berkunjung Ke Istana
52
52. Tak Nyaman
53
53. Terobsesi
54
54. Mie Kocok
55
55. Lamaran Mengejutkan
56
56. Tersihir
57
57. Sedikit Aneh
58
58. Kehangatan
59
59. Menjelang Karnaval
60
60. Drama Karnaval
61
61. Dance Together
62
62. Green Palace
63
63. Berburu
64
64. Sang Penakluk
65
65. Rumit
66
66. Jebakan Batman
67
67. Meyakinkan
68
68. Kereta Cepat
69
69. Another Incident
70
70. Makanan Aneh
71
71. Painful
72
72. Terpuruk
73
73. Broken
74
74. Big Surprise
75
75. Komitmen
76
76. Gempar
77
77. Holiday 1
78
78. Holiday 2
79
79. Amazing Holiday
80
80. Tamu Tak Terduga
81
81. Terungkap
82
82. Di Amankan
83
83. Kedatangan Serkan
84
84. Mertua Vs Menantu
85
85. Penegasan
86
86. Hot News
87
87. Kunjungan Pagi
88
88. Gerakan Massa
89
89. Finally
90
90. Welcome To The Palace
91
91. Kehangatan
92
92. Tanpa Kabar
93
93. Tantangan Sean
94
94. Pertaruhan
95
95. Amazing Princess
96
96. Intermezzo
97
97. Tak Terjangkau
98
98. Penobatan
99
99. Masa Tenang
100
100. Malam Kejutan
101
101. Wedding Gifts
102
102. Gagal Liburan
103
103. Kunjungan Spesial
104
104. Saudari Sepupu
105
105. Only A Memory
106
106. Bahagia Yang Utuh
107
107. The Birth Of The Prince
108
108. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!