7. Trauma

❤️❤️❤️

Tuan Danu bersama dengan putra nya Arka

baru saja keluar dari ruang ICU dengan wajah

yang terlihat sangat terpukul melihat kondisi

Raya. Mereka yakin ini adalah hasil perbuatan

Jayden. Semua yang terjadi pada Raya karena

kesalahan mereka. Kalau Raya tidak di bawa

oleh Jayden semua ini tidak akan terjadi.

Sementara ibu tiri dan dua saudari tirinya

tidak terlihat datang ke rumah sakit karena

memang sengaja tidak di beritahu, lagipula

hubungan Raya dengan mereka memang

sedikit kurang harmonis.

"Ini semua gara-gara Papa..!"

Arka menatap geram wajah Tuan Danu

yang kini terduduk lesu di atas kursi tunggu.

"Coba kalau Papa tidak berhutang pada pria

penjahat itu.! Semua ini tidak akan terjadi.

Kak Raya tidak harus mengalami semua

kejadian mengerikan ini.!"

Teriak Arka kembali dengan tinju terkepal

kuat menahan serbuan amarah yang kini

memenuhi dadanya. Dia benar-benar tidak

bisa menerima semua kenyataan ini.

"Maafkan Papa Arka. Tapi semua yang

Papa lakukan demi perusahaan kita."

"Ya tapi kenapa harus mengorbankan kak

Raya.! Dia hampir kehilangan nyawa nya

Pa.! Lihat kondisinya saat ini !"

Arka meninju dinding ruangan dengan kuat

sambil membenturkan kepalanya. Pemuda

tanggung itu kini menangis, tidak kuat lagi

menahan perasaan nya yang hancur melihat

keadaan kakak kesayangan nya itu yang

sampai saat ini belum melewati masa kritis.

Tuan Danu meremas kepalanya yang kini

semakin tertunduk lemah. Segala penyesalan

seakan menyesakkan dada nya membuat

laki-laki paruh baya itu semakin terpuruk.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan saat

ini selain berdoa untuk keselamatan Raya.

Jessica muncul dari arah koridor menuju

ruang tunggu, dia menatap kedua anggota

keluarga sahabatnya itu.

"Om Danu, Arka..! Maaf karena saya terlambat

memberitahu kalian. Saya sangat panik jadi

tidak memikirkan apapun."

Ucap Jessica sambil duduk di samping Tuan

Danu yang melirik nya sekilas. Arka masih

terdiam di posisinya.

"Apa yang terjadi sebenarnya.? Apa dia

sudah bercerita pada Nak Jessy ?"

Tuan Danu kini berpaling pada Jessica

yang menggeleng pelan sambil menunduk.

"Belum Om, dia belum sempat bercerita

apapun. Kejadian nya sangat cepat."

"Tidak salah lagi, ini pasti perbuatan pria

jahat itu.!"

"Maksud Om, Jayden.?"

"Siapa lagi kalau bukan laki-laki kejam itu.!"

"Bukan Om, Raya bilang bukan dia pelakunya."

Tuan Danu dan Arka terkejut, mereka menatap

Jessica penuh rasa tidak percaya.

"Kalau bukan laki-laki itu lalu siapa pelaku nya.?

Arka mendekat ke arah Jessica , lalu duduk

di sebelahnya.

"Entahlah, karena Raya tidak mengatakan

siapa orang nya."

Tuan Danu dan Arka menarik napas berat.

Ketiga nya kini terdiam, saat ini mereka

masih diliputi kecemasan karena kondisi

Raya masih belum melewati masa kritis.

***

Tengah malam yang sangat dingin...

Kondisi Raya saat ini mulai stabil setelah

mendapat transfusi darah beberapa labu.

Sebagian alat bantu medis masih terpasang

ditubuhnya, hanya saja sudah tidak memakai

oksigen lagi karena pernapasannya sudah

stabil. Hanya alat pendeteksi jantung, denyut

nadi juga selang infus yang kini menempel

di tangan nya. Keadaan nya masih sama,

belum sadarkan diri.

Ke dalam ruang ICU kini muncul seseorang

yang telah menjadi penyebab Raya mengalami

semua kejadian mengerikan yang hampir saja

merenggut nyawanya itu. Sebenarnya sejak

siang Aaron sudah berada di rumah sakit ini.

Dia langsung berkoordinasi dengan para

dokter yang menangani kondisi Raya. Dia

meminta mereka menangani Raya sebaik

mungkin karena kalau tidak dia akan

mendatangkan Dokter ahli dari tempat lain.

Aaron mematung di tempat melihat kondisi

gadis yang sudah di perdaya nya itu. Wajahnya

terlihat dingin dengan sorot mata tak terbaca.

Dia mendekat, berdiri di samping tubuh Raya

yang tergolek lemah tak berdaya. Mata Aaron

tampak mengerjap saat melihat hasil karyanya semalam masih menyisakan bekas di beberapa bagian tubuh gadis itu.Tangannya kini terkepal

kuat dengan wajah yang semakin dingin.

Tanpa sadar Aaron meraih tangan Raya yang

terlilit selang infus. Di genggamnya kuat tangan

itu yang terasa begitu dingin. Pandangannya

kini beralih ke pergelangan tangan kirinya yang

berbalut perban. Rahang Aaron mengeras, dia

benar-benar tidak menduga akibat perbuatannya

gadis ini sampai berbuat nekad mengakhiri

hidupnya sendiri. Mata Aaron kembali menatap

lekat wajah pucat gadis itu, tak ada lagi rona di

wajah itu, bibirnya yang memiliki bentuk sangat

indah itu kini tampak membiru.

Aaron duduk di kursi yang ada di sana. Tangan

nya masih memegang tangan Raya. Tatapannya

tiada lepas dari wajah pucat itu. Seolah ada

ikatan bathin atau semacam tarikan khusus,

Raya kini mulai menggerakkan jari tangannya.

Aaron menautkan alisnya, dia menyadari

kondisi Raya yang mulai tersadar. Matanya

mengamati pergerakan kecil gadis itu.

Perlahan namun pasti Raya mulai kembali

pada kesadarannya. Pelan-pelan dia membuka

mata lalu mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya lampu yang masuk

melalui retina matanya.

"Aahh...dimana aku.."

Raya mendesah lembut . Aaron tampak sedikit bereaksi melihat Raya tersadar, namun pegangan tangannya masih belum terlepas. Begitu sadar sepenuhnya, Raya melirik kearah samping dan matanya langsung membulat sempurna bagai

melihat hantu yang menjelma di hadapannya.

Mulut nya menganga ingin berteriak saat

melihat sosok pria yang sudah menghancurkan hidupnya kini ada di dekatnya. Namun untuk

sesaat dia masih belum bisa mengeluarkan

suaranya. Dia benar-benar kehilangan

tenaganya. Aaron menatap datar wajah

Raya yang terlihat syok itu.

"K-kau... ke-kenapa..ada di sini...!!

Akhirnya Raya bisa mengeluarkan suaranya.

Aaron segera melepaskan pegangan tangan

nya saat Raya berusaha menepisnya lemah.

Mata mereka bertemu dengan tatapan yang

saling bertentangan. Sorot mata kebencian

terlihat jelas terpancar dari mata indah Raya.

"Pergi kamu..! kenapa kamu bisa di sini..!!"

Raya kembali mencoba bersuara walaupun

sangat lemah. Aaron tampak terkejut saat

melihat Raya berusaha untuk bangkit dari

pembaringannya. Dengan reflek dia menahan

bahu Raya dan berusaha untuk menekannya.

Namun justru hal itu malah membuat Raya

semakin histeris ketakutan. Tubuhnya bergetar

hebat, matanya semakin melebar. Trauma

atas apa yang terjadi kemarin membuat dia

memiliki tenaga dan spontan terbangun lalu

berusaha menjerit.

Aaron panik, tanpa pikir panjang dia menutup

mulut Raya dengan telapak tangan nya yang

kuat. Mata indah Raya kini semakin membulat,

dia menggelengkan kepala kuat. Aaron sedikit bingung dengan reaksi Raya yang kini semakin meronta, kedua tangannya bergerak memukul

dada Aaron, selang infus nya mulai memerah

karena tetesan darah.

"Tenang lah..! Aku tidak akan menyakiti mu.!"

Untuk pertama kalinya Aaron berbicara dengan

tatapan tajam penuh intimidasi. Gerakan Raya

terhenti, sorot mata nya tampak melemah,

namun tubuh nya masih bergetar. Mata mereka

saling menatap kuat, wajah mereka begitu

dekat hingga nafas berat Aaron menerpa

wajah pucat Raya. Ada cairan bening yang

kini mulai turun dari sudut mata Raya.

"Aku akan melepaskan tanganku, tapi kau

harus tenang.!"

Ujar Aaron dengan suara beratnya. Raya

masih terdiam berusaha untuk tenang.

Perlahan Aaron melepaskan tangan nya

dari mulut Raya yang langsung mengambil

nafas sebanyak-banyaknya. Aaron mundur

masih menatap dan mengamati Raya.

"Pergi kamu..! Pergi dari sini..!"

Desis Raya dengan tatapan tajam penuh

kebencian sekaligus ketakutan.

"Aku tidak akan pergi.!"

"Pergi..!! Atau aku akan berteriak sekarang.!"

Ancam Raya dengan tatapan menyala di

penuhi emosi yang kini sudah berkumpul

di dadanya dan siap meledak saat ini juga.

Tapi Aaron malah berdiri dengan santainya,

menatap datar wajah Raya yang semakin

kalap. Gadis itu kini bangun lalu beringsut

mundur ke ujung ranjang . Selang infus nya

sudah berubah merah.

"Aku bilang pergi dari sini.! Dan jangan

pernah muncul di hadapan ku lagi.!"

Geram Raya sambil menunjuk kearah pintu,

namun sesaat kemudian dia memegang

kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing dan

berdenyut nyeri. Tenaganya kembali hilang.

Aaron bergerak maju mendekat.

"Jangan maju, jangan menyentuhku..!!"

Raya melirik dan menatapnya tajam. Aaron mengangkat tangannya keatas. Dia menekan

tombol darurat, setelah itu kembali mendekat

kearah Raya yang melebarkan matanya.

"Aku akan kembali nanti.!"

Raya menggeleng cepat, mata mereka saling

menatap kuat. Aaron menarik dirinya setelah

itu berlalu pergi dengan santainya tanpa dosa.

Raya langsung menangis tersedu bersamaan

dengan kemunculan dua orang perawat yang

langsung mendekat dengan wajah bingung

campur senang karena pasien nya telah sadar.

"Mbak Raya.. tenanglah. Dokter akan segera

mengecek kondisi anda."

Ucap salah seorang perawat sambil membantu

Raya untuk berbaring kembali dengan posisi

senyaman mungkin. Perawat yang satu kini

menangani selang infus.Tidak lama ke dalam

ruangan muncul seorang Dokter wanita yang

terlihat langsung tersenyum ramah.

"Mbak Raya.. syukurlah anda sudah sadar."

Sapa sang Dokter dengan wajah sumringah.

Dengan cepat dia mengecek kondisi Raya

yang masih mencoba menguasai dirinya.

Tangisnya masih tersisa namun sudah

lebih tenang sekarang.

"Mbak Raya, apa anda bisa mengenali kami.?

Anda sudah mengingat semua nya sekarang.?"

Dokter itu mencoba mengetes tingkat

kesadaran Raya setelah memastikan bahwa

semua kondisi fisiknya sudah stabil.

"Apa yang terjadi dengan saya Dokter?"

Dokter dan dua perawat tadi menarik napas

lega dengan senyum tipis di bibir mereka.

"Anda di bawa kesini oleh kekasih dan teman

anda Mbak dalam keadaan kritis. Untung lah

Tuhan masih memberi anda umur panjang."

"Kenapa kalian tidak membiarkan aku pergi

dengan tenang. Aku tidak menginginkan

hidupku lagi.!"

Dokter dan dua perawat saling pandang.

Mereka kembali memasang senyum ramah

dan hangat.

"Mbak Raya.. anda adalah orang hebat. Tidak

layak rasanya bagi anda untuk menyia-nyiakan

hidup begitu saja. Banyak orang yang sangat

mencintai dan menyayangi anda."

Ucap sang Dokter sambil menatap Raya yang

kini sudah lebih tenang, mencoba untuk rileks.

"Semua tidak ada gunanya lagi bagi saya Dok."

"Anda tidak boleh bicara seperti itu mbak.."

"Saya butuh ketenangan sekarang.!"

"Baiklah..sekarang sebaiknya Mbak istirahat,

perawat akan melepas semua alat setelah itu

anda akan di pindahkan ke ruang perawatan."

Ujar sang Dokter seraya menepuk halus bahu

Raya. Dia melirik pada dua perawat yang

langsung mengangguk faham. Tidak lama

dia keluar dari dalam ruangan. Dan bertemu

dengan Aaron di luar ruangan yang sudah

di kelilingi oleh orang-orang nya.

"Dia sudah bisa di pindahkan sekarang.?"

Tanya Aaron dengan tatapan datarnya pada

sang Dokter yang menunduk dalam.

"Su-sudah Tuan..!"

"Pastikan kalian memberikan fasilitas

terbaik yang ada di rumah sakit ini.!"

"Ba-baik Tuan."

"Pergilah.!"

Dokter tadi mengangguk lalu pergi dari hadapan

Aaron yang kini berpaling kearah anak buahnya.

"Tempatkan beberapa orang tak terlihat untuk

mengawasi nya. Jangan biarkan wanita itu

melakukan hal aneh lagi.!"

"Baik Tuan laksanakan.!"

Aaron melirik sebentar kearah ruangan,

setelah itu berlalu pergi bersama dengan

beberapa bawahannya..

***

Happy Reading....

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

auron melindungi dengan diam karena tanggung jawab atau udah mulai ada rasa?

2023-10-12

0

H A R U K A ~C H A N

H A R U K A ~C H A N

gileee... mulai baca dr maraton sampai tamat skrng th 2023. balik lagi kemari ngulang baca ntah untuk yg keberapa kalinya. novel yg pemakaian bahasa baik, susunannya juga baik. semua ok banget... makanya ga bakalan bisa move on Dr karya kak shan. pasti bakal balik baca lg😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2023-05-29

0

jinnie

jinnie

bukannya kalo pasien di icu ga boleh dijenguk ya ? ko ini pada boleh masuk

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah
2 2. Pertemuan
3 3. Terkurung
4 4. Malam Naas
5 5. Putus Asa
6 6. Kritis
7 7. Trauma
8 8. Mencoba Bertahan
9 9. Pulang
10 10. Apartemen
11 11. Takut Gelap
12 12. Memulai Kembali
13 13. Permintaan
14 14. Saudara Sepupu
15 15. Terkejut
16 16. Sekretaris Pribadi
17 17. Pelabuhan
18 18. Bertemu Mantan
19 19. Persiapan
20 20. Benarkah Dia.?
21 21. Kau Milikku
22 22. Terpaksa Pergi
23 23. Jet Pribadi
24 24. Kapal Pesiar
25 25. Wahana Hiburan
26 26. Bertemu Putri
27 27. High Party
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Prince Marvell
30 30. Lepas Kontrol
31 31. Pria Kejam
32 32. Janggal
33 33. Black Wolf
34 34. Menantang Maut
35 35. Aku Menginginkanmu
36 36. Grand Marco Palace
37 37. Madam Rowena
38 38. Tidak Sanggup
39 39. Pria Monster
40 40. Bebaskan Aku
41 41. Grand Award
42 42. Kencan Buta
43 43. Gagal Kencan
44 44. Mulai Posesif
45 45. Dia Adalah Istriku
46 46. Insiden Jembatan Emas
47 47. Kastil
48 48. Lelah
49 49. Over Crazy
50 50. Hot Morning
51 51. Berkunjung Ke Istana
52 52. Tak Nyaman
53 53. Terobsesi
54 54. Mie Kocok
55 55. Lamaran Mengejutkan
56 56. Tersihir
57 57. Sedikit Aneh
58 58. Kehangatan
59 59. Menjelang Karnaval
60 60. Drama Karnaval
61 61. Dance Together
62 62. Green Palace
63 63. Berburu
64 64. Sang Penakluk
65 65. Rumit
66 66. Jebakan Batman
67 67. Meyakinkan
68 68. Kereta Cepat
69 69. Another Incident
70 70. Makanan Aneh
71 71. Painful
72 72. Terpuruk
73 73. Broken
74 74. Big Surprise
75 75. Komitmen
76 76. Gempar
77 77. Holiday 1
78 78. Holiday 2
79 79. Amazing Holiday
80 80. Tamu Tak Terduga
81 81. Terungkap
82 82. Di Amankan
83 83. Kedatangan Serkan
84 84. Mertua Vs Menantu
85 85. Penegasan
86 86. Hot News
87 87. Kunjungan Pagi
88 88. Gerakan Massa
89 89. Finally
90 90. Welcome To The Palace
91 91. Kehangatan
92 92. Tanpa Kabar
93 93. Tantangan Sean
94 94. Pertaruhan
95 95. Amazing Princess
96 96. Intermezzo
97 97. Tak Terjangkau
98 98. Penobatan
99 99. Masa Tenang
100 100. Malam Kejutan
101 101. Wedding Gifts
102 102. Gagal Liburan
103 103. Kunjungan Spesial
104 104. Saudari Sepupu
105 105. Only A Memory
106 106. Bahagia Yang Utuh
107 107. The Birth Of The Prince
108 108. Akhir Kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Awal Kisah
2
2. Pertemuan
3
3. Terkurung
4
4. Malam Naas
5
5. Putus Asa
6
6. Kritis
7
7. Trauma
8
8. Mencoba Bertahan
9
9. Pulang
10
10. Apartemen
11
11. Takut Gelap
12
12. Memulai Kembali
13
13. Permintaan
14
14. Saudara Sepupu
15
15. Terkejut
16
16. Sekretaris Pribadi
17
17. Pelabuhan
18
18. Bertemu Mantan
19
19. Persiapan
20
20. Benarkah Dia.?
21
21. Kau Milikku
22
22. Terpaksa Pergi
23
23. Jet Pribadi
24
24. Kapal Pesiar
25
25. Wahana Hiburan
26
26. Bertemu Putri
27
27. High Party
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Prince Marvell
30
30. Lepas Kontrol
31
31. Pria Kejam
32
32. Janggal
33
33. Black Wolf
34
34. Menantang Maut
35
35. Aku Menginginkanmu
36
36. Grand Marco Palace
37
37. Madam Rowena
38
38. Tidak Sanggup
39
39. Pria Monster
40
40. Bebaskan Aku
41
41. Grand Award
42
42. Kencan Buta
43
43. Gagal Kencan
44
44. Mulai Posesif
45
45. Dia Adalah Istriku
46
46. Insiden Jembatan Emas
47
47. Kastil
48
48. Lelah
49
49. Over Crazy
50
50. Hot Morning
51
51. Berkunjung Ke Istana
52
52. Tak Nyaman
53
53. Terobsesi
54
54. Mie Kocok
55
55. Lamaran Mengejutkan
56
56. Tersihir
57
57. Sedikit Aneh
58
58. Kehangatan
59
59. Menjelang Karnaval
60
60. Drama Karnaval
61
61. Dance Together
62
62. Green Palace
63
63. Berburu
64
64. Sang Penakluk
65
65. Rumit
66
66. Jebakan Batman
67
67. Meyakinkan
68
68. Kereta Cepat
69
69. Another Incident
70
70. Makanan Aneh
71
71. Painful
72
72. Terpuruk
73
73. Broken
74
74. Big Surprise
75
75. Komitmen
76
76. Gempar
77
77. Holiday 1
78
78. Holiday 2
79
79. Amazing Holiday
80
80. Tamu Tak Terduga
81
81. Terungkap
82
82. Di Amankan
83
83. Kedatangan Serkan
84
84. Mertua Vs Menantu
85
85. Penegasan
86
86. Hot News
87
87. Kunjungan Pagi
88
88. Gerakan Massa
89
89. Finally
90
90. Welcome To The Palace
91
91. Kehangatan
92
92. Tanpa Kabar
93
93. Tantangan Sean
94
94. Pertaruhan
95
95. Amazing Princess
96
96. Intermezzo
97
97. Tak Terjangkau
98
98. Penobatan
99
99. Masa Tenang
100
100. Malam Kejutan
101
101. Wedding Gifts
102
102. Gagal Liburan
103
103. Kunjungan Spesial
104
104. Saudari Sepupu
105
105. Only A Memory
106
106. Bahagia Yang Utuh
107
107. The Birth Of The Prince
108
108. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!