3. Terkurung

❤️❤️❤️

Kini keduanya berada pada posisi yang cukup

intim, saling menatap kuat dengan debaran

jantung yang tidak menentu. Aaron membawa

tubuh Raya untuk berdiri. Wajah gadis itu kini memerah. Dia mundur, menatap ke sekeliling

ruangan asing itu.

"Tuan..ada dimana saya.?"

Suara Raya terdengar gemetar, ketakutan kini

kembali menguasai dirinya. Ada dimana dirinya

sekarang.? apa yang akan terjadi dengannya.?

Tubuh nya semakin mundur hingga akhirnya

kakinya terantuk pinggiran ranjang membuat

dia jatuh terlentang di atas tempat tidur. Wajah

Aaron sedikit bereaksi melihat gadis itu tampak

ketakutan sendiri.

Raya segera bangkit, wajahnya saat ini sudah

tidak tahu mengeluarkan ekspresi seperti apa.

Antara takut, tegang dan juga salah tingkah.

Dia mendudukkan dirinya di pinggir tempat

tidur dengan wajah tertunduk sambil meremas

ujung mantel yang membungkus tubuhnya

mencapai lutut. Perlahan Aaron maju mendekat membuat Raya kembali menegang, menatap

waspada pada pergerakan laki-laki itu. Rasa

takut kini semakin menguasai dirinya karena

dia tidak bisa menebak isi pikiran pria yang

ada di hadapannya itu. Wajah pria itu terlihat

datar, dingin dan tidak mengeluarkan ekspresi

atau reaksi apapun. Sangat sulit di fahami.

Aaron menatap Raya, mengamati kondisi gadis

itu, apakah dia perlu mendapat perawatan

medis atau tidak. Padahal keadaan nya sendiri

saat ini tidak lah baik, bahunya yang terluka

semakin mengeluarkan darah.

"Tu-Tuan..apa yang ingin anda lakukan.?"

Raya menatap Aaron sambil mundur saat

melihat pria itu kembali melangkah maju.

Aaron mendengus, memalingkan wajahnya,

kemudian melangkah kearah meja rias.

Pria itu duduk di kursi meja rias. Raya masih

mencoba mengamati gerakkan nya. Dengan

sedikit kesulitan Aaron membuka kemeja yang

di pakainya membuat Raya terkejut seketika.

Dia menggeser posisi duduknya dengan mata

tetap waspada pada pergerakan Aaron. Namun

matanya kini melebar saat melihat luka di bahu

pria itu yang terus mengeluarkan darah. Rasa

empati bercampur cemas kini mulai memenuhi

dada nya membuat dia bangkit dari duduknya.

Namun sedetik kemudian dia terkesiap saat

melihat Aaron mengeluarkan pisau lipat dari

balik sepatunya.

"Tuan..apa yang akan kau lakukan?"

Raya bergerak maju mendekat saat melihat

Aaron bersiap untuk mengeluarkan peluru

yang bersarang di bahunya. Aaron bergeming,

dia mulai menggerakan pisaunya menusuk

ke dalam luka di bahunya.

"Apa anda butuh bantuan.? Biarkan aku yang

mengeluarkan benda itu."

Raya mencoba menawarkan bantuan sambil

bergidik ngeri, tangannya sampai bergetar

kuat saat melihat Aaron memejamkan mata

menahan rasa sakit. Tapi pria itu tetap diam

dengan ekspresi tidak pedulinya. Raya pasrah,

ini manusia sebenarnya terbuat dari apa.?

"Aarrghh...!"

Aaron menggeram kuat saat dia berhasil mengeluarkan peluru dari bahunya itu. Dia

mengatur napas nya, darah kini semakin

deras keluar membuat Raya sedikit panik.

Dia segera menyobek bagian bawah dress

nya kemudian maju mendekat, tidak peduli

lagi pada reaksi pria aneh ini.

"Biarkan aku membantu mu."

Lirih Raya sambil maju ke hadapan Aaron

yang sedang menunduk mengatur napas.

Pria itu terdiam, menatap sobekan kain di

tangan Raya. Dia melihat saat ini kondisi

pakaian gadis itu sudah tidak berbentuk

lagi. Bagian dada dan pahanya robek, dan

hal itu membuat sebagian tubuhnya terbuka.

Ada desiran aneh yang kini mulai menjalar

ke seluruh aliran darah Aaron. Dia membeku

di tempat saat tangan halus gadis itu mulai

membalut luka di bahunya. Gerakan gadis

itu lembut namun cukup kuat.

"Ini hanya untuk sementara saja. Kau harus

segera pergi ke Dokter agar tidak terjadi

infeksi."

Raya berkata dengan wajah lurus ke luka di

bahu Aaron. Sedang pria itu masih terdiam

seolah tersihir dengan apa yang di lakukan

oleh gadis itu. Dia mendongak, menatap wajah

Raya yang kini berada tepat di hadapannya.

Mata mereka kembali bersitatap sebentar.

Raya segera menjauhkan diri begitu selesai

membalut luka Aaron. Pria itu berdiri, meraih

kemeja yang sudah tidak berbentuk itu, lalu

memakainya kembali. Raya berdiri mematung

melihat apa yang di lakukan oleh pria itu. Mata

mereka kembali bertemu untuk beberapa saat

hingga akhirnya tanpa sepatah katapun Aaron membalikan badannya kemudian melangkah

kearah pintu.

"Tuan.. tolong biarkan aku pergi dari sini."

Raya akhirnya mengucapkan permohonannya

membuat Aaron menghentikan langkahnya.

Suara wanita itu terdengar sangat rapuh, penuh dengan permohonan. Dia terdiam beberapa

saat sampai akhirnya kembali melangkah

keluar dari ruangan itu meninggalkan Raya

yang mematung ditempat. Dasar pria aneh !!

Sebenarnya apa yang di inginkan oleh pria

itu.? kenapa dia tidak melepaskan dirinya.?

Raya menjatuhkan dirinya di atas tempat

tidur sambil menutup wajahnya. Berbagai

prasangka dan kecurigaan kini semakin

menguasai dirinya.

Ya Tuhan..apa yang harus dilakukannya

sekarang? Dia bagaikan mangsa yang keluar

dari satu sarang tapi kembali terperangkap

di sarang yang lain. Tapi dia tidak boleh putus

asa, apapun harus di cobanya sekarang.

Tidak lama setelah kepergian Aaron ada

petugas hotel yang datang bersama dengan

4 orang anak buah Aaron yang langsung

berjaga di depan pintu.

"Nona.. Tuan memerintahkan kami untuk

membawakan semua ini untuk anda."

Ujar pelayan hotel seraya meletakkan nampan

berisi makanan lengkap serta sebuah paper

bag di atas meja yang ada di ruang depan.

Raya hanya bisa menatap diam pelayan itu,

tapi matanya mencoba mencari celah apakah

dirinya punya kesempatan untuk lari. Namun

nampaknya percuma saja, 4 orang manusia

aneh terlihat bersiaga penuh di luar pintu.

"Terimakasih, kau boleh keluar sekarang."

"Baik Nona, saya permisi."

Pelayan hotel itu menundukkan kepala

kemudian berlalu keluar dari dalam kamar.

Raya menghembuskan nafas berat. Akhirnya

dia meraih paper bag lalu melangkah kearah

kamar mandi. Saat ini yang harus dia lakukan

adalah membersihkan dirinya kemudian

merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur

mencoba untuk mengistirahatkan raganya.

Keesokan harinya Raya terbangun saat sinar

matahari sudah begitu terang benderang.

Mungkin karena kelelahan dia tertidur dengan

sangat pulas. Raya merutuki diri sendiri, ini

benar-benar gila.! bisa-bisanya dia tertidur

nyenyak dalam keadaan terkurung seperti ini.

Bagaimana kalau orang-orang aneh itu masuk

ke kamarnya dan melakukan sesuatu pada

dirinya saat tertidur.?

Dia tertegun saat melihat kearah meja sofa,

di sana sudah tersedia hidangan sarapan pagi

yang sangat lengkap. Dan ada paper bag baru

yang tergeletak di atas sofa. Kapan pelayan

hotel masuk ke dalam kamar, kenapa mereka

selalu masuk tanpa izin.? Ketakutan kembali

merayapi jiwa Raya, dia benar-benar berada

pada kondisi tidak aman sekarang.

Dia melangkah kearah pintu, mencoba untuk

membuka handel pintu yang sangat kokoh itu.

Tapi rasanya semua itu percuma saja. Pintu

itu bahkan tidak bergetar sedikitpun. Akhirnya

karena lelah dia menyerah. Masuk ke dalam

kamar mandi, setelah itu dia kembali, mulai

menikmati sarapan pagi yang tersedia. Dia

harus tetap kuat dan sehat agar bisa berpikir

jernih untuk menyusun rencana pelarian nya

dari tempat ini.

***

Waktu terus berputar tanpa terasa...

Malam ini Aaron janjian dengan Rayen di

sebuah club malam yang biasa di datanginya

untuk mendapatkan perawatan atas luka di

bahunya. Saat ini mereka berdua sudah ada

di dalam ruangan. Rayen langsung melakukan

perawatan pada luka tembak di bahu Aaron.

Setumpuk botol minuman terlihat memenuhi

meja lebar yang ada di hadapan mereka.

"Kenapa anda selalu membiarkan terluka

seperti ini hanya untuk seorang wanita

yang sudah jelas milik orang lain Tuan.?"

Rayen selesai membersihkan luka di bahu

Aaron, kemudian memberinya obat khusus

agar luka itu cepat mengering. Untung saja

yang terkena tembakan adalah seorang pria

bernama Aaron, kalau manusia biasa pasti

sudah mengalami infeksi dan komplikasi

karena penanganan yang terlambat.

"Setidaknya inilah caraku mengekspresikan

semua perasaanku padanya.!"

Desis Aaron sambil kembali menuang

minuman ke dalam gelas lalu meneguknya.

"Kau harus menghentikan semuanya mulai

sekarang.! Karena itu tidak akan memberikan

keuntungan apapun yang untukmu Tuan."

Rayen mulai membebat luka itu memakai

kain putih. Aaron terdiam, kembali menuang

minuman, meneguk, lagi dan lagi.

Setelah selesai dengan tugasnya Rayen kini

menemani pria itu menikmati minuman yang

bisa membuat seseorang melupakan segala

masalah atau pun kemelut hidup yang sedang

di alami untuk sesaat. Laki-laki yang memilki

rupa terlampau tampan namun minim ekspresi

itu tiada henti meneguk minuman di dalam

gelas kecilnya seakan ingin melampiaskan

segala keresahan dan kesakitan yang sedang

di rasakannya kini.

"Tuan yang Mulya.. sudahlah, hentikan.! Kau

sudah minum terlalu banyak.! lama-lama

dirimu bisa kehilangan kendali.!"

Rayen merebut botol minuman dari tangan

Aaron yang terlihat akan di teguknya secara

langsung. Aaron mendengus, dia melempar

gelasnya ke sembarang arah menimbulkan

bunyi prang yang sangat keras hingga gelas

itu hancur berkeping-keping. Matanya tampak

sudah memerah dan dia kelihatan mulai

kehilangan kontrol.

"Cinta..membuat hidupku kacau..!! Itulah

sebabnya aku tidak ingin mengenalnya.

Tapi wanita ini telah memaksaku untuk merasakannya..! Dia sudah membuat

jiwaku menderita..!!"

Aaron mendesis seraya memijat pelipisnya.

Dia menyandarkan kepalanya di ujung sofa.

"Dia baik-baik saja. Seharusnya sekarang kau

bisa tenang, bahaya itu sudah tidak ada lagi.!"

"Ya..kau benar.! Aku bisa pergi dengan tenang.

Aku tidak akan pernah lagi mengingatnya..!!"

"Kau sudah banyak membuang waktumu hanya

untuk mengejar sesuatu yang sudah menjadi hak

orang lain..! Kau harus move on Tuan Marvell..!"

"Aku tidak ingin melakukannya, tapi dia selalu

saja memaksaku untuk berada di jalannya..!"

Aaron berdiri dengan tubuh sedikit sempoyongan.

Rayen tampak sedikit khawatir. Dia melangkah

dengan perlahan.

"Hei..kau mau kemana.?"

"Aku ingin mendinginkan kepalaku.!"

"Apa aku perlu mengantarmu.?"

Aaron mengibaskan tangannya sambil

kemudian melangkah pergi meninggalkan

Rayen yang hanya menatapnya dengan

senyum tipis. Ya cinta kadang membuat hidup seseorang ada di ambang ketidakpastian.

Sementara itu di dalam kamar hotel..

Raya tiada henti mencoba untuk membuka

pintu kamar hotel yang terkunci dari luar.

Sudah sehari semalam dia di sekap dalam

kamar hotel berukuran besar ini oleh pria yang

sudah menyelamatkan nya dari tangan Jayden.

Namun pria itu belum pernah kembali ke kamar

ini sejak menempatkan dirinya di sini. Hanya

para petugas hotel dan beberapa pria berpakaian

serba hitam lah yang selalu datang mengantar makanan dan pakaian ke kamarnya.

Dia lelah, benar-benar lelah dengan usahanya

yang tidak membuahkan hasil sama sekali.

Kini dia menyerah dan tidak peduli lagi, dia

akan menunggu kemunculan pria itu ke kamar

ini dan akan mencoba memohon padanya

untuk membiarkan dirinya pergi ..

***

Happy Reading....

Terpopuler

Comments

Eka Shidiq

Eka Shidiq

rindu yang terobati 😆😆

2024-02-10

1

andi hastutty

andi hastutty

auron tersiksa dengan cinta yg menjadi milik orang

2023-10-12

0

gia gigin

gia gigin

Dokter Rayen 😍

2022-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Kisah
2 2. Pertemuan
3 3. Terkurung
4 4. Malam Naas
5 5. Putus Asa
6 6. Kritis
7 7. Trauma
8 8. Mencoba Bertahan
9 9. Pulang
10 10. Apartemen
11 11. Takut Gelap
12 12. Memulai Kembali
13 13. Permintaan
14 14. Saudara Sepupu
15 15. Terkejut
16 16. Sekretaris Pribadi
17 17. Pelabuhan
18 18. Bertemu Mantan
19 19. Persiapan
20 20. Benarkah Dia.?
21 21. Kau Milikku
22 22. Terpaksa Pergi
23 23. Jet Pribadi
24 24. Kapal Pesiar
25 25. Wahana Hiburan
26 26. Bertemu Putri
27 27. High Party
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Prince Marvell
30 30. Lepas Kontrol
31 31. Pria Kejam
32 32. Janggal
33 33. Black Wolf
34 34. Menantang Maut
35 35. Aku Menginginkanmu
36 36. Grand Marco Palace
37 37. Madam Rowena
38 38. Tidak Sanggup
39 39. Pria Monster
40 40. Bebaskan Aku
41 41. Grand Award
42 42. Kencan Buta
43 43. Gagal Kencan
44 44. Mulai Posesif
45 45. Dia Adalah Istriku
46 46. Insiden Jembatan Emas
47 47. Kastil
48 48. Lelah
49 49. Over Crazy
50 50. Hot Morning
51 51. Berkunjung Ke Istana
52 52. Tak Nyaman
53 53. Terobsesi
54 54. Mie Kocok
55 55. Lamaran Mengejutkan
56 56. Tersihir
57 57. Sedikit Aneh
58 58. Kehangatan
59 59. Menjelang Karnaval
60 60. Drama Karnaval
61 61. Dance Together
62 62. Green Palace
63 63. Berburu
64 64. Sang Penakluk
65 65. Rumit
66 66. Jebakan Batman
67 67. Meyakinkan
68 68. Kereta Cepat
69 69. Another Incident
70 70. Makanan Aneh
71 71. Painful
72 72. Terpuruk
73 73. Broken
74 74. Big Surprise
75 75. Komitmen
76 76. Gempar
77 77. Holiday 1
78 78. Holiday 2
79 79. Amazing Holiday
80 80. Tamu Tak Terduga
81 81. Terungkap
82 82. Di Amankan
83 83. Kedatangan Serkan
84 84. Mertua Vs Menantu
85 85. Penegasan
86 86. Hot News
87 87. Kunjungan Pagi
88 88. Gerakan Massa
89 89. Finally
90 90. Welcome To The Palace
91 91. Kehangatan
92 92. Tanpa Kabar
93 93. Tantangan Sean
94 94. Pertaruhan
95 95. Amazing Princess
96 96. Intermezzo
97 97. Tak Terjangkau
98 98. Penobatan
99 99. Masa Tenang
100 100. Malam Kejutan
101 101. Wedding Gifts
102 102. Gagal Liburan
103 103. Kunjungan Spesial
104 104. Saudari Sepupu
105 105. Only A Memory
106 106. Bahagia Yang Utuh
107 107. The Birth Of The Prince
108 108. Akhir Kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Awal Kisah
2
2. Pertemuan
3
3. Terkurung
4
4. Malam Naas
5
5. Putus Asa
6
6. Kritis
7
7. Trauma
8
8. Mencoba Bertahan
9
9. Pulang
10
10. Apartemen
11
11. Takut Gelap
12
12. Memulai Kembali
13
13. Permintaan
14
14. Saudara Sepupu
15
15. Terkejut
16
16. Sekretaris Pribadi
17
17. Pelabuhan
18
18. Bertemu Mantan
19
19. Persiapan
20
20. Benarkah Dia.?
21
21. Kau Milikku
22
22. Terpaksa Pergi
23
23. Jet Pribadi
24
24. Kapal Pesiar
25
25. Wahana Hiburan
26
26. Bertemu Putri
27
27. High Party
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Prince Marvell
30
30. Lepas Kontrol
31
31. Pria Kejam
32
32. Janggal
33
33. Black Wolf
34
34. Menantang Maut
35
35. Aku Menginginkanmu
36
36. Grand Marco Palace
37
37. Madam Rowena
38
38. Tidak Sanggup
39
39. Pria Monster
40
40. Bebaskan Aku
41
41. Grand Award
42
42. Kencan Buta
43
43. Gagal Kencan
44
44. Mulai Posesif
45
45. Dia Adalah Istriku
46
46. Insiden Jembatan Emas
47
47. Kastil
48
48. Lelah
49
49. Over Crazy
50
50. Hot Morning
51
51. Berkunjung Ke Istana
52
52. Tak Nyaman
53
53. Terobsesi
54
54. Mie Kocok
55
55. Lamaran Mengejutkan
56
56. Tersihir
57
57. Sedikit Aneh
58
58. Kehangatan
59
59. Menjelang Karnaval
60
60. Drama Karnaval
61
61. Dance Together
62
62. Green Palace
63
63. Berburu
64
64. Sang Penakluk
65
65. Rumit
66
66. Jebakan Batman
67
67. Meyakinkan
68
68. Kereta Cepat
69
69. Another Incident
70
70. Makanan Aneh
71
71. Painful
72
72. Terpuruk
73
73. Broken
74
74. Big Surprise
75
75. Komitmen
76
76. Gempar
77
77. Holiday 1
78
78. Holiday 2
79
79. Amazing Holiday
80
80. Tamu Tak Terduga
81
81. Terungkap
82
82. Di Amankan
83
83. Kedatangan Serkan
84
84. Mertua Vs Menantu
85
85. Penegasan
86
86. Hot News
87
87. Kunjungan Pagi
88
88. Gerakan Massa
89
89. Finally
90
90. Welcome To The Palace
91
91. Kehangatan
92
92. Tanpa Kabar
93
93. Tantangan Sean
94
94. Pertaruhan
95
95. Amazing Princess
96
96. Intermezzo
97
97. Tak Terjangkau
98
98. Penobatan
99
99. Masa Tenang
100
100. Malam Kejutan
101
101. Wedding Gifts
102
102. Gagal Liburan
103
103. Kunjungan Spesial
104
104. Saudari Sepupu
105
105. Only A Memory
106
106. Bahagia Yang Utuh
107
107. The Birth Of The Prince
108
108. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!