Seorang pria menutup matanya sambil menyemprotkan serum vitamin ke wajahnya. Setelah itu ia membuka matanya dan menepuk-nepuk wajahnya.
Ia menatap pantulan dirinya pada cermin dalam kamar mandinya.
"Tampan," ujarnya.
Ardian Sanjaya. Pria berusia 30 tahun itu kini semakin terlihat tampan dan berkharisma.
Dengan garis rahang yang tegas, hidung mancup, alis mata yang tebal, bulu mata yang lentik, bibir sensual, serta wajah bersih tanpa noda sedikitpun. Hal itu membuat siapa saja yang menatapnya tak akan berkedip.
Belum lagi bila para wanita melihat perutnya yang berkotak-kotak. Mereka sudah pasti meneteskan air liur mengagumi keindahan makhluk ciptaan Tuhan itu.
Ia mengambil kaos berwarna putih dan memakainya, dipadukan dengan celana jeans biru dan outer berwarna hitam. Menambah kesan gagah yang tersemat padanya.
Tak lupa parfum yang membuatnya beraroma maskulin dan menggoda tentunya.
Setelah memakai arloji ditangan kirinya dan sepatu sneakers Ardian meraih kunci mobil diatas nakas.
Klub malam, itulah tujuannya saat ini. Pria itu sudah pasti akan menemui teman kencannya yang entah siapa lagi.
Ya, kejadian miris yang menimpanya lima tahun lalu telah merubah hampir seluruh hidup Ardian. Ia menjadi pria br*****k.
Bagaimana tidak, selama lima tahun ini Ardian selalu berganti teman kencan hampir setiap malam. Para wanita itu seolah hanya menjadi tempat pelampiasan dendamnya atas pengkhianatan yang pernah dirasakannya.
Semua wanita yang menjadi teman kencannya itu dianggapnya sebagai wanita mu****n yang haus akan belaian.
Sedang para wanita itu tentu saja menurut saat playboy tersebut menjamah tubuh mereka. Memang siapa yang bisa menolak Ardian Sanjaya. Seorang pria tampan, berkharisma, kaya, dan sangat ahli memuaskan hasrat mereka tanpa harus menyatukan tubuh keduanya.
Harus diakui Ardian memang br*****k, tapi ia bukan seorang ba*****n yang dengan mudahnya meniduri wanita itu. Bahkan sampai detik ini, Ardian bisa dikatakan masih perjaka, walaupun tangan dan bibirnya sudah tak perawan lagi.
Sementara Ana, kabarnya tak lagi terdengar. Setelah Ardian meninggalkannya tepat di hari pernikahan itu, kondisi ibunya kembali drop. Beliau bahkan sampai dirujuk kerumah sakit di kota S yang memiliki peralatan memadai.
Pak Haris menyerahkan surat pengunduran dirinya dari profesinya sebagai seorang koki di restoran Marissa Hotel. Sebulan kemudian mereka sekeluarga pindah, dan rumah yang mereka tempati saat itu pun dijual.
********
"Bagaimana dengan berkas-berkas penting perusahaan, apa sudah dipindahkan?" tanya Ardian pada asistennya melalui sambungan telepon.
"Semua telah dipindahkan, bos," jawab sang asisten.
"Lalu bagaiman dengan perekrutan pegawai baru kita?" tanyanya lagi.
"Semua juga sudah beres, bos. Mereka adalah para SDM handal yang pasti bisa menambah kesuksesan perusahaan ini. Ada sekitar 200 staff baru yang direkrut, bos. Ditambah dengan jumlah staff lama kita totalnya menjadi 278 staff, bos," jelas asistennya panjang lebar.
"Bagus, lalu bagaiman dengan permintaan khusus saya, tentang petugas keamanan yang baru?" tanya Ardian penasaran.
"Semua sudah sesuai dengan kriteria anda, bos. 30 petugas keamanan baru telah dipilih. Mereka adalah pelamar yang berhasil melalui beberapa tahapan yang anda berikan. Dan ada yang menarik, bos."
"Apa?" sahut Ardian cepat.
"Satu dari 30 petugas yang terpilih adalah perempuan, bos. Umurnya bahkan baru memasuki 21 tahun. Tapi kemampuannya patut diacungi jempol," asistennya kembali menerangkan.
"Benarkah? Wah, ini bisa jadi hal baru untuk perusahaan," ujar Ardian.
"Apa perlu saya mengirimkan datanya, bos?"
"Tidak perlu, besok juga kita akan bertemu diacara penyambutan staff dan petugas keamanan baru," jawab Ardian. Setelah itu ia memutuskan mengakhiri panggilannya.
Besok adalah hari penyambutan pegawai yang baru di perusahaan yang Ardian pimpin saat ini.
Empat tahun lalu Ardian berhasil mendirikan perusahaannya sendiri. Dengan bantuan modal dari Ayahnya, ia mencoba peruntungan di bidang properti.
Perusahaan bernama Sanjaya Building itu melaju pesat dibawah kepemimpinannya. Dengan kepiawaiannya dalam melobi banyak tender besar yang ia menangkan.
Ardian benar-benar totalitas dalam mengembangkan perusahaannya. Ia bahkan merekrut beberapa arsitek handal dari dalam negeri maupun luar negeri. Ia juga bekerja sama dengan kontraktor profesional dalam mengerjakan proyek besar yang ia menangkan.
Bahkan staff kantor yang ia pekerjakan pun adalah lulusan terbaik dari universitas ternama di kota tempat tinggalnya saat ini.
Kota B, disinilah Ardian berada. Di kota yang berjarak sekitar 200 kilometer dari kota asalnya inilah, Ardian mencoba melupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Ana.
Walaupun pada akhirnya malah membuatnya menjadi seorang pemain wanita, tapi di kota inilah kesuksesan menghampirinya.
Kesialan menghampiri gadis muda yang saat ini memakai seragam petugas keamanan perusahaan. Bagaimana tidak sial, di hari yang seharusnya menjadi hari pertamanya bekerja Nissa malah terlambat datang ke acara penyambutan pegawai baru.
Semua bermula saat ia baru turun di halte bus tidak jauh dari perusahaan. Teriakan seorang wanita mengagetkannya.
Saat berbalik kebelakang ia terkejut mendapati seorang pria berlari dan hampir menabraknya. Seketika ia menghindar.
Tak jauh dibelakang pria tersebut seorang wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh. Ia melambai-lambaikan tangannya seraya berteriak.
"Jambret! Jambret!"
Nissa yang menyadari sesuatu lalu kembali berpaling dan melihat pria tadi ternyata berlari sambil membawa tas wanita.
Tanpa pikir panjang Nissa berlari dan mengejar pria berjaket hodie tersebut. Ia berusaha meraih tudung jaket yang bergerak-gerak seirama langkah kaki pria itu.
Happ
Nissa berhasil meraih tudung jaket itu dengan tangan kanannya. Ia lalu menghentak menarik tudung jaket itu dengan kuat sehingga pria itu terkejut dan jatuh terhuyung kebelakang.
Melihat pria itu jatuh Nissa segera mencengkram pergelangan tangan pria tadi dan memelintirnya.
"Aaaaaarrrgh!" pria itu berteriak.
Saat Nissa mulai lengah pria itu mencoba melawan dan berusaha melepaskan cengkraman Nissa pada pergelangan tangannya.
Nissa lalu menendang kaki pria itu dan berhasil menjatuhkannya. pria itu tersungkur dan secepat kilat Nissa menahan tubuh pria itu dengan lututnya.
Seorang polisi yang melintas segera mengambil alih.
"Terima kasih, ya," ucap wanita tersebut saat Nissa menyerahkan tasnya.
Nissa hanya tersenyum. Ia lalu melirik jam tangannya.
Astaga, sudah pukul 8 lewat. Aku pasti telat, bagaimana ini. Acara penyambutan pasti sedang berlangsung. Ah, aku pasti dipecat, padahal ini kan hari pertamaku bekerja.
Ayah, ibu, aku harus bagaimana, hiks.
Nissa berlari menuju gedung perusahaan. Saat sampai di gerbang ia bertemu dengan petugas penjaga gerbang perusahaan.
Petugas itu menatap Nissa dengan tatapan heran, sementara Nissa hanya tersenyum paksa sambil menundukkan kepalanya sekilas.
Benar saja. Ratusan staff telah berkumpul di lobbi perusahaan. Begitu juga staff dari divisi keamanan. Mereka berbaris dengan rapi, membentuk tiga barisan dan setiap barisnya terdiri dari sepuluh orang.
Nissa mencoba mengatur nafasnya. Setelah itu ia meringsek masuk ke dalam barisan.
Saat ini, seorang pria yang Nissa yakini adalah seorang direktur perusahaan ini, yang tak lain adalah orang yang mempekerjakannya sedang perdiri di atas podium.
Pria tersebut berdiri dengan gagah, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang pada para pegawainya yang baru.
Mata Nissa menatap lekat pria tersebut, keningnya berkerut.
Seperti pernah bertemu dengan orang itu, tapi dimana?
Nissa kembali mengingat dimana ia pernah bertemu. Sekelebat bayangan muncul.
Deg, Nissa menutup mulutnya, matanya bulat tak berkedip menatap pria di podium tersebut.
I..itu kan, om-om yang pernah aku bentak-bentak di persimpangan jalan waktu itu, Huaaa, mati aku, Nasibku kok apes gini, sih.
Semoga om itu gak ingat aku, kalo dia ingat bisa habis, bakal dipecat beneran aku hari ini.
Huaaa, ayah, ibu, tolong aku.
*********
Nah, mau tau, om itu ingat gak sama Nissa?
Ingat gak yaaaaa?
Rahasiaaaaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Woelan Pradipta
penasaran dgn gadis yg ada di bab 1,,,kayak nya blm ada kejelasan,,atau mungkin q yg kurang fokus bacanya ya
2020-10-16
1
RiNaa SaRinah
so far so Nice😘😘😘
2020-10-14
1
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
👍👍👍
2020-10-01
0