Bab Lima

Hari itu cuaca cukup cerah saat Sheila menyusuri jalan pulang dari kantor. Setiap langkah terasa semakin berat, bukan karena kelelahan, tetapi karena rasa kesalnya pada Adara. Baru sehari dia di kantor, sudah membuat dia jadi bulan-bulanan.

"Awas kau, Dara. Aku akan buat kau menangis kejang setelah tau suami yang kau cintai lebih memilihku!" seru Sheila.

Sesampainya di rumah, Sheila membuka pintu dengan senyum yang merekah. Namun, senyumnya perlahan-lahan memudar saat melihat sosok yang tidak asing lagi di hadapannya. Darren, suaminya yang merupakan seorang aktor ternama, sedang duduk di lantai, dikelilingi oleh mainan Fuji. Terlihat jelas senyum ceria di wajah putri mereka, namun itu tak menghilangkan rasa khawatir yang tiba-tiba membuncah di dada Sheila.

Jika suaminya telah berada di rumah akan banyak peraturan yang harus dia taati. Mulai dari pulang tepat waktu dan harus memasak buat anak mereka. Darren tak mau jika pembantu yang membuat lauk buat anaknya.

"Eh, ini siapa yang tamasya di rumah kita?" Sheila membuat nada bercanda, berharap bisa mencairkan suasana hatinya yang sedang kacau.

Darren, yang sedang asyik bermain puzzle bersama Fuji, langsung menatap Sheila dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Surprise! Aku ada di rumah, Sayang! Pasti kamu terkejut karena aku pulang lebih awal!" seru Darren sambil mengalihkan perhatian ke Fuji.

Sheila menyadari ada yang tidak beres. Dia melangkah lebih dekat, melihat putrinya dengan seksama. "Fuji, sayang, tadi kamu main di mana?" Tanya Sheila, penasaran.

“Mama lihat, Fuji jatuh!” teriak Fuji sambil menunjuk lututnya yang sedikit berdarah. Sheila merasakan jantungnya terhenti sejenak. Luka itu tampak cukup dalam.

Darren langsung berdiri, menghampiri Fuji. "Sheila! Ini yang aku tak suka kalau kamu bekerja. Anak jadi nggak ke urus. Kenapa kamu tak berhenti saja? tanya Darren, tone nada suaranya tajam, jelas terkesan marah.

Sheila terkejut. "Darren, tenang dulu. Itu hanya luka kecil, dia baik-baik saja," jawab Sheila berusaha tampak tenang. Namun, hatinya bergetar melihat suaminya yang diliputi kekhawatiran.

"Jadi, kamu lebih memilih kerja ketimbang menjaga anak kita? Apa yang kamu cari di luar rumah sana?" Darren bertanya, matanya menatap tajam ke arah Sheila.

"Darren, kamu juga tahu aku sudah berusaha sebaik mungkin. Kerja itu memang penting,” Sheila balas, suaranya pelan namun menampakkan ketegasan. "Dan aku juga butuh aktivitas di luar rumah. Mungkin aku punya anak, tapi itu tidak berarti aku harus berhenti dari apa yang aku cintai."

“Cintai? Atau hanya untuk mengalihkan rasa bosan? Lihatlah, putri kita terluka karena tidak ada yang memperhatikannya!” Darren mengeluarkan nada emosional, dan Sheila mulai merasakan potongan hatinya yang lainnya turut terhempas.

Sheila menarik napas dalam-dalam. "Darren, rasa suntuk di rumah membuatku hampir gila. Tanggung jawab sebagai ibu itu berat, dan terkadang, aku ingin menikmati hidupku juga."

Fuji berusaha menghibur ayahnya dengan senyuman manisnya, "Papa, Fuji mau bermain sama Papa. Jangan marah, ya!"

Darren melunak sedikit, tetapi mata tajamnya tetap menyorot Sheila. "Kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan. Setiap kali aku melihatmu keluar, aku khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada kalian."

"Itu bukan alasan untuk memintaku berhenti dari pekerjaanku, Darren," jawab Sheila, tegas. "Aku mencintaimu dan Fuji, tapi aku juga mencintai pekerjaanku dan apa yang aku lakukan."

Suasana di ruangan itu menjadi semakin tegang. Fuji kini duduk di antara mereka, wajahnya bingung melihat kedua orang tuanya berdebat.

"Papa, Mama, jangan berantem! Ayo kita main!" Fuji menggenggam tangan ibunya dan ayahnya, mencoba menarik mereka kembali ke momen bahagia yang sempat terputus.

Sheila dan Darren berusaha menahan emosi, sampai akhirnya Darren menggenggam tangan Fuji, “Baiklah, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Seandainya aku melihat kamu melakukan satu kesalahan kecil aja di dalam bekerja, jangan harap aku memaafkan kamu!"

"Apa maksudmu?" tanya Sheila.

"Jika aku mendengar kamu melakukan sesuatu yang salah di tempat kerja, aku akan bertindak tegas. Kamu bekerja bukan untuk memenuhi kebutuhan kita tapi hanya untuk gaya hidupmu. Padahal apa pun yang kamu minta akan aku berikan, jika itu bukan untuk sekedar pamer dan foya-foya," ucap Darren.

Darren membatasi pemberian uang pada Sheila sejak melihat istrinya suka berfoya-foya dan membeli barang branded hanya untuk sekedar pamer dengan tetangga dan teman-temannya.

Bukannya Darren pelit jika dia membatasi pemberian uang untuk Sheila. Seberapa pun yang dia berikan tak pernah cukup bagi istrinya sehingga dia membatasi pemberian uang.

"Sudah aku katakan jika aku kerja untuk mengisi waktu luang. Dengan kerja aku juga tak meminta uang lagi denganmu untuk membeli barang-barang yang aku inginkan. Dari pada aku harus pergi ke luar negeri atau ke luar kota terus. Lebih baik bekerja, aku masih bisa pulang setiap hari!" seru Sheila.

"Sudahlah, jangan berdebat lagi. Lihatlah Fuji jadi takut," kata Darren. Dia melihat putrinya jadi terdiam dengan wajah ketakutan. Darren lalu menggendong putrinya dan membawanya masuk ke kamar. Meninggalkan Sheila seorang diri.

**

Galang membuka matanya setelah merasakan sinar matahari masuk ke kamarnya. Dia melihat jam telah menunjukan. pukul tujuh pagi. Dia langsung bangun. Matanya melihat sang istri yang sedang berdandan, membuat pria itu keheranan.

"Kamu mau kemana, Sayang?" tanya Galang dengan raut wajah keheranan.

"Mau ke kantor dong!" jawab Adara singkat

Dahi Galang berkerut memikirkan jawaban istrinya. Yang dia tahu, istrinya memiliki beberapa butik, tapi sepagi ini tak mungkin dibuka. Siapa yang mau beli? Tanya Galang dalam hatinya.

"Kenapa sepagi ini kamu pergi? Apa ada meeting?" tanya Galang dengan raut wajah penasaran.

"Tak ada meeting. Aku hanya ingin melihat apa saja yang karyawan lakukan di perusahaan milik ku," jawab Adara.

"Jadi kamu ingin ke perusahaan?" tanya Galang lagi.

"Ya. Aku ingin memastikan semua baik-baik saja. Aku tak mau perusahaan yang aku bangun dari nol itu akhirnya bangkrut!" seru Adara.

Perusahaan yang saat ini dipimpin suaminya, merupakan perusahaan milik pribadinya. Dia bangun dari uang tabungan yang papa Adara beri.

"Jadi ucapan Adara untuk datang ke perusahaan bukanlah sekedar omongan saja. Aku harus mengatakan pada Sheila jika Adara benar -benar datang ke perusahaan setiap harinya," gumam Galang dalam hati.

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

owh ternyata Darren bukan pelit smaa Sheila justru Sheila sendiri yg engg tau diri trus beli brang branded buat pamer hadeeuuh skrng kalau ketauan istrinu selingkuh dengan atasannya gmn tuh c Darren udh pecat aj JD istri yah Darren

Halah Sono bilang sama selingkuhannmu siap" deh uring" an karena udah engg bisa mesra" an d kantor 😏😏

s Sheila tuu sadar engg yah selingkuh sama.mokondo ntar kl.istri sah nya tau tu laki kan d tendang trus lu ngarep apa Sheila dari selingkuhan mu itu hadeuuh parah deh

2025-04-22

3

Nix Ajh

Nix Ajh

ternyata Darren bukan pelit tapi memang mendidik istrinya Sheila supaya tidak boros dan pamer, tapi dasarnya ulet bulu mau dibuat baik seperti apa ya jatuhnya malah buat kesalahan fatal, selingkuh dengan suami sahabatnya sendiri. kebetulan dapet Galang yang gatel dan buaya, jadi pas

2025-04-22

0

Apriyanti

Apriyanti

mampus rasain kau Galang,,semoga Darren cepat mengetahui nya KLO istri nya Sheila berselingkuh dgn atasan nya sendiri biar tau rasa si Sheila,, lanjut thor 🙏

2025-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Promo Novel
62 Bab Enam Puluh Satu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Promo Novel
62
Bab Enam Puluh Satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!