Bab 5 Baik Banget

Galih mengalihkan pandangannya seolah merasa terganggu dengan suara tawa yang lumayan keras.

mengernyitkan dahi bingung, siapa gerang yang berani menimbulkan suara bising seperti itu.

"Gea sama temannya ..." beritahu mama Dina. Galih menoleh pada sang mama.

ohh pantas ....

"Ngapain..?"

Mama Dina mengangkat bahu " Enggak tau. Tapi mama seneng. Anak nya cantik-cantik soalnya.." mama Dina akan beranjak dari duduk nya disaat papa atau Suaminya menarik tangannya kembali untuk duduk.

"mau kemana...?" tidak mau melepas tangan sang istri. Seperti biasa Papa selalu ingin menempel dengan mama Dina disaat libur seperti ini.

Dan yang papa syukuri putra tunggalnya bersedia terlibat dengan usahanya, dan itu sangat-sangat melegakan.

"papa sayang, anak-anak sedang rame. Mama harus memastikan dulu makan malamnya sudah siap atau belum. Sudah hampir waktunya juga kan.." memberi pengertian pada suaminya yang terkenal posesif ini.

Tidak heran, memang begini adanya kedua orang tua Galih yang selalu ingin bersama dan tidak mengenal tempat.

Sedang Galih hanya menggelengkan kepalanya dan gerakannya seolah menunjukkan dia sudah terbiasa melihat hal seperti ini. Namun tetap menggelikan.

"ada kepala pelayan ma, ngapain lagi sih ..." tetap kekeh tidak mau ditinggal.

"hah" membuang nafas seraya bangkit dari duduknya " biar Galih aja yang cek. Mama diam aja...!" meninggalkan kedua orang tuanya bahkan sebelum keduanya menjawab.

Selain membantu sang papa Galih juga ingin menjauh dan memberikan waktu untuk kedua orangtuanya. Meskipun waktu yang mereka dapatkan sudah sangat melimpah ruah.

"ihh, anaknya capek Lo pah..." memukul bahu suaminya. Dan melihat putranya yang beranjak.

Padahal Galih baru sampe setelah beberapa Minggu perjalanan dinasnya. Dan sekarang bisa-bisanya suaminya menempel seperti ini. Seolah keberatan anaknya tidak penting.

Mengangkat bahunya " biarin aja..." tetap menarik istrinya mendekat.

Hahh

Galih yang memeriksa meja makan, hanya melihat dan mengangguk saja. Biarkan para pelayan mengerjakan pekerjaan nya.

Galih pindah ke bagian belakang dimana suara gelak tawa tadi terdengar.

"Ge..." suara lembut Galih memanggil. Sedang seseorang yang terkejut karena suara asing terdengar seketika berdiri seraya menautkan kedua tangannya ke depan.

"Maaf tuan, Gea nya sedang mengantar Luna ke kamar mandi..." beritahu Cinta merasa tidak nyaman. Dia sendiri sekarang. Ada sih pelayan yang bekerja tapi jarak mereka terlalu jauh.

Sedang Galih yang mendapatkan jawaban terdiam mematung melihat wajah didepannya.

Dia kan...?

wanita di jalan raya itu kan..

Galih tetap terdiam membuat Cinta tidak kalah canggungnya atau lebih ke takut sih.

"khmm" berdehem. Menyadarkan dirinya.

"Gea kemana tadi...?" bertanya ulang.

"ke kamar mandi tuan. Salah satu teman kami perlu ke kamar mandi katanya. Jadi di antar..." menjelaskan sedetail mungkin.

"ohhh. Iya udah..." Galih berniat meninggalkan tempatnya berdiri namun sejurus kemudian dia kembali membalikan badannya menghadap ke Cinta.

"nama mu siapa tadi...?"

"nama saya Cinta tuan..." menjawab langsung dan cepat.

"oh, oke Cinta. Takutnya Gea dan teman mu lama, jadi tunggu di dalam saja. Sudah hampir petang juga..." masuk akal. Cinta yang memang merasa ucapan orang di depannya ini benar, memilih mengiyakan.

"ayooo..." Cinta mengekor di belakangnya.

Membawa Cinta ke ruang santai dimana ada Adit dan Sam yang tengah bersantai.

Dan Cinta langsung menyesali keputusannya untuk ikut. Seharusnya dia diam saja di kursi belakang dan menunggu dengan sabar sahabatnya yang kekamar mandi.

Lihatkan hasilnya, dia harus berhadapan dengan tiga pria tampan di depannya.

ah, menyebalkan sekali

Cinta bingung bagaimana harus memulai pembicaraan, dan rasanya aneh sekali kalau dia hanya menyebut namanya dan diam.

"ayo duduk...!" mempersilahkan. seketika Adit dan Sam bangun dari rebahan santai nya. Dan melihat ke arah Cinta yang di bawa Galih.

Sendiri lagi.

"nyasar Gal...?" bertanya seraya menunjuk Cinta dengan dagunya. Cinta yang paham akan pertanyaan itu merasa kesal. Meskipun bisa saja dia nyasar di rumah ini saking luasnya.

Perasaan was-was Cinta sebelumnya seketika menguap.

"enggak lah, Gea ke kamar mandi sama temannya yang lain, jadi dia sendiri..." menjelaskan

"ohhh, kirain..." melanjutkan main caturnya dengan posisi duduk tidak sesantai sebelumnya.

"oh iya, Cinta kamu sekelas sama Gea...?" Galih mengambil alih fokus dan mencoba berbicara dengan Cinta yang sejak tadi diam saja.

"Iya tuan. Kami bertiga satu kelas..."

mengangguk " Gea di kampus aneh enggak...?"

pertanyaan macam apa itu, maksudnya aneh gimana nih lagi?

Cinta menaikkan alisnya bingung.

"pertanyaan Lo kurang spesifik Gal...!" Adit menyahut memberitahu Galih yang tidak kunjung mendapat jawaban dari teman adiknya itu.

"aahhh. Maksud nya gini, Gea di kampus sering buat masalah enggak...?" Galih mengulang pertanyaan nya.

membuat masalah versi Galih dan Cinta jelas berbeda. Galih masih menunggu jawaban sedang Cinta tetap bingung harus menjawab apa.

"Gea baik banget kak. Baikkkkkk banget malah..." Gea datang dan menjawab pertanyaan yang diberikan kakak sepupunya pada sahabatnya.

"enggak yakin aku .." Adit menyahut disela fokusnya. Adiknya terlalu berlebihan membela dan memuji dirinya.

Gea seketika menatap tajam kakanya " Gea baik ya, enak aja. Gea enggak pernah bolos, enggak pernah kelahi, enggak pernah macem-macem pokonya..." Melihat ke Galih " Kak Galih percaya kan sama Gea...?" Galih mengangguk mengiyakan. Tidak mau berdebat.

" Ayo Cin, sudah di panggil mama. Kakak juga di suruh keruang makan.

☘️

☘️

☘️

Episodes
1 Bab 1 Gadis Itu
2 Part 2 Rutinitas
3 Part 3 Berisik
4 Part 4 Orang Dalam
5 Bab 5 Baik Banget
6 Bab 6 Soal Cinta
7 Bab 7 Numpang
8 Bab 8 Pindah
9 Bab 9 Ungkapan
10 Bab 10 Customer
11 Bab 11 Ngertikan
12 Bab 12 Jujur Sama Gea
13 Bab 13 Ketahuan
14 Bab 14 Jodoh
15 Bab 15 Dasar Emamg
16 Bab 16 Enggak Jelas
17 Bab 17 Gea & Cinta
18 Bab 18 Rekan Kerja
19 Bab 19 Tenang
20 Bab 20 Nginap & Bubur Ayam
21 Bab 21 Revisian
22 Bab 22 Teman Lama
23 Bab 23 Sensitifnya Gea
24 Bab 24 Dia Lelah
25 Bab 25 Lelaki Lain
26 Bab 26 Jalan Keluar
27 Bab 27 Sedikit
28 Bab 28 Gea vs Ifan
29 Bab 29 Mumet
30 Bab 30 Dinner
31 Bab 31 Jalan-Jalan
32 Bab 32 Rumah Sakit
33 Bab 33 Bingung
34 Bab 34 Baik
35 Bab 35 Ada-ada Saja
36 Bab 36 Nginap
37 Bab 37 Kan Kan Kan
38 Bab 38 Putus
39 Bab 39 Banyaknya
40 Bab 40 Paket
41 Bab 41 Cerah
42 Bab 42 Bunga
43 Bab 43 Foto-Foto
44 Bab 44 Foto Bersama
45 Bab 45 Lanjut Kerja
46 Bab 46 Bertemu Kembali
47 Bab 47 Masalah Kue
48 Bab 48 Jalan-jalan
49 Bab 49 Kebanyakan Mikir
50 Bab 50 BJ Group
51 Bab 51 Lagi...
52 Bab 52 Upah
53 Bab 53 Musibah & Jalan Keluar
54 Bab 54 Jalan Keluar
55 Bab 55 Rencana
56 Baba 56 Cerita
57 Bab 57 Mama Dina
58 Bab 58 Biasa Saja
59 Bab 59 Kue
60 Bab 60 Tidak Perduli
61 Bab 61 Ayam Bakar Madu
62 Bab 62 Berlebihan
63 Bab 63 Sesal Tak Berkesudahan
64 Bab 64 Ada-Ada Saja
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 Gadis Itu
2
Part 2 Rutinitas
3
Part 3 Berisik
4
Part 4 Orang Dalam
5
Bab 5 Baik Banget
6
Bab 6 Soal Cinta
7
Bab 7 Numpang
8
Bab 8 Pindah
9
Bab 9 Ungkapan
10
Bab 10 Customer
11
Bab 11 Ngertikan
12
Bab 12 Jujur Sama Gea
13
Bab 13 Ketahuan
14
Bab 14 Jodoh
15
Bab 15 Dasar Emamg
16
Bab 16 Enggak Jelas
17
Bab 17 Gea & Cinta
18
Bab 18 Rekan Kerja
19
Bab 19 Tenang
20
Bab 20 Nginap & Bubur Ayam
21
Bab 21 Revisian
22
Bab 22 Teman Lama
23
Bab 23 Sensitifnya Gea
24
Bab 24 Dia Lelah
25
Bab 25 Lelaki Lain
26
Bab 26 Jalan Keluar
27
Bab 27 Sedikit
28
Bab 28 Gea vs Ifan
29
Bab 29 Mumet
30
Bab 30 Dinner
31
Bab 31 Jalan-Jalan
32
Bab 32 Rumah Sakit
33
Bab 33 Bingung
34
Bab 34 Baik
35
Bab 35 Ada-ada Saja
36
Bab 36 Nginap
37
Bab 37 Kan Kan Kan
38
Bab 38 Putus
39
Bab 39 Banyaknya
40
Bab 40 Paket
41
Bab 41 Cerah
42
Bab 42 Bunga
43
Bab 43 Foto-Foto
44
Bab 44 Foto Bersama
45
Bab 45 Lanjut Kerja
46
Bab 46 Bertemu Kembali
47
Bab 47 Masalah Kue
48
Bab 48 Jalan-jalan
49
Bab 49 Kebanyakan Mikir
50
Bab 50 BJ Group
51
Bab 51 Lagi...
52
Bab 52 Upah
53
Bab 53 Musibah & Jalan Keluar
54
Bab 54 Jalan Keluar
55
Bab 55 Rencana
56
Baba 56 Cerita
57
Bab 57 Mama Dina
58
Bab 58 Biasa Saja
59
Bab 59 Kue
60
Bab 60 Tidak Perduli
61
Bab 61 Ayam Bakar Madu
62
Bab 62 Berlebihan
63
Bab 63 Sesal Tak Berkesudahan
64
Bab 64 Ada-Ada Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!