Bab 4 : Mendadak Ngajak Pacaran..

Hai Readers...

Bab 4 : Sstt... Di bab ini, Ada yang ngajak balikan, ada yang ngajak PDKT. Yuk simak...

Ruangan itu...

Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung ceria tidak mampu membuat hati dan semangat Euis menjadi lebih baik, moodnya hari ini berantakan setelah ibu kost memberi kabar akan menaikan uang sewa bulan ini karena alasan biaya listrik dan air yang naik. Euis harus memutar otaknya lagi untuk mencari penghasilan tambahan.

Langkah kakinya tidak bersemangat untuk bergegas berangkat kerja, karena percuma baginya datang tepat waktu, gajinya tetap akan terpotong dengan alasan yang tidak masuk akal. Dia melambatkan langkahnya setelah di depan gerbang, karena di depan sana sudah berdiri Bimo dengan gelisah.

"Euis! Kok kamu baru datang, aku nungguin kamu dari jam enam di sini." sergah Bimo

"Ngapain mas ke sini?" Euis melengos tidak ingin menatap wajah Bimo

"Aku mau minta bantuan kamu, tolong bilang sama mama, kamu yang mutusin aku karena sudah punya kekasih baru." ucap Bimo, Euis mengernyitkan wajahnya terlihat tidak suka dengan ucapan Bimo

"Maksud mas apa? Mas mau nuduh aku yang selingkuh di depan mama kamu?" omel Euis

"Tolong lah... Hanya cara itu yang membuat mama aku percaya kita sudah putus. Mama tetap inginkan menantu kamu, Euis." mohon Bimo

"Itu urusan mas, bukan urusanku lagi. Mas yang selingkuh bukan aku, mas yang merusak hubungan kita." tegas Euis

"Bulan depan mama tetap mau melamar kamu." Bimo berucap pelan.

"Aku engga peduli, mas. Cinta aku sama kamu sudah hilang." jawab Euis dengan ketus

"Secepat itu? kita mulai dari awal ya?" bujuk Bimo.

Euis menatap Bimo dengan wajah kesal, tidak suka dengan ucapan lelaki di depannya itu. "Udah sana, aku mau kerja. Jangan ganggu aku lagi!" usir Euis

"Euis! Gimana masalah lamaran itu? Kamu mau kan kita mulai dari awal lagi. Demi mama aku... " bujuk Bimo

"Mas Bimo, demi apapun aku tidak ingin berhubungan dengan kamu yang sudah mengkhianati ku! Aku akan tetap baik sama mama kamu, tapi bukan sebagai menantu." Euis bergegas meninggalkan Bimo yang berusaha mengejarnya. Tapi untungnya security garment mencegahnya.

"Siapa itu Euis?" tanya mba Kinan.

"Ehh, mantan mba." jawab Euis singkat.

"Ganteng, kenapa kalian putus?"

"Dia selingkuh dengan sahabat aku, mba." Kinan membulatkan bibirnya membentuk hurup 'O'

Mba Kikan langsung mengeluarkan suara merdunya, 🎶 "Kamu selingkuh, aku selingkuh juga, kamu lukai, ku lukai balik, coba kau pikir dimana ada cegil seperti ini... Kau tinggalkan aku, ku tinggalkan juga, kau dengan yang lain, aku pun begitu... Tak usah tanya kenapa... Aku hanya punya otak."🎵 (Irama lagu Aku hanya punya hati-mitha lestari)

Euis dan Kinan tertawa sambil bernyanyi hingga masuk ke bagian QC. Kebahagian sesaat mereka memantik kemarahan seseorang yang sudah menatapnya sejak tadi. Ica yang baru hari ini mulai bekerja lagi, melihat tawa bahagia Euis dan Kikan begitu geram.

Ica mengetik pesan pada seseorang... Dia lalu tersenyum asimetris, wajahnya terlihat penuh kelicikan.

"I-ica... Kamu kerja lagi?" seru Euis dengan mata berbinar tanpa dendam.

"Kenapa? Gak boleh aku kerja di sini lagi?" ketus Ica

"Yang bilang gak boleh siapa? Kamu kok ketus banget! Merasa kesayangan mandor ya kamu?!" ketus Kikan.

Kikan adalah perempuan tomboy yang paling ditakutin Mr. Lee, karena Kikan memiliki kartu truf yang bisa mengancam kedudukan Mr. Lee. Belakang ini Kikan yang selalu membantu Euis terlepas dari jeratan Mr. Lee.

Waktu terus berlalu, pekerjaan di bagian QC pun telah selesai. Semua karyawan bersiap pulang menunggu antrian fingerprint. Karena ada suatu urusan, Kikan pulang mendahului. Ica masih menatap Euis bagaikan buruan yang siap ia mangsa.

"Euis, dipanggil pak Ilham." panggil Leni

"Iya teh Leni." Euis pun turun melalui tangga yang mengarah ke ruangan staff keuangan, tadi sebelum jam makan siang memang pak Ilham memberi kabar jika gajinya yang selama ini dipotong akan dibayarkan perusahaan. Dan pak Ilham meminta Euis ke kantor untuk menandatangani bukti penerimaan.

Baru saja Euis di simpangan koridor antara arah ruangan Staff keuangan dengan ruangan Mr. Lee, lengannya ditarik seseorang, mulutnya di bekap dan tubuhnya ditarik masuk ke ruangan Mr. Lee.

Di depan Euis, lelaki itu sudah menunggu dengan tatapan lapar, tatapan yang menelanjangi postur tubuh Euis dari atas hingga bawah dengan penuh minat. Euis tahu ia dalam bahaya, dia berusaha mengingat pelajaran bela diri yang pernah diajarkan Kikan beberapa hari lalu. Sikapnya waspada dan sudah memasang kuda-kuda.

Tidak ada pergerakan dari Mr. Lee, lelaki itu menatap bagian dada Euis seolah anak bayi yang kelaparan, dia hanya menampilkan senyuman devil. Semakin lama Euis rasakan aroma ruangan Mr. Lee sangat membuatnya tidak nyaman.

Tubuhnya merasakan panas, ia gelisah, sesekali membelai lehernya sendiri dengan gerakan seduktif, tubuhnya mulai merespon sesuatu yang tidak biasa. Kuda-kudanya semakin melemah seiring dengan desahan yang ingin lolos dari bibir indahnya.

Mr. Lee menikmati pemandangan itu, dia merasakan kemenangan akan dia dapatkan sebentar lagi. "Apa kamu haus?" tanya Mr. Lee dengan lembut.

Euis mengangguk lemah, matanya terlihat sayu, bibirnya ia gigit dengan kencang agar tidak ada suara aneh yang sejak tadi memaksa ingin keluar. Gadis itu tidak siap dengan perlawanan cara halus seperti ini. Euis berbalik badan menggapai pintu, namun pintu sudah terkunci secara otomatis.

Mr.Lee semakin mendekat, langkahnya terlalu dramatis, jari jemarinya yang putih sudah mengelus lembut rahang Euis. Lelaki itu pun menyodorkan gelas berisi air putih ke bibir Euis.

Brakk!! Prank!!

Pintu kaca itu terbuka dan pecah, di depannya sudah ada beberapa orang polisi laki-laki dan polwan, pimpinan perusahaan juga berdiri di antara mereka.

Euis selamat.

Kikan adalah Intel yang ditugaskan dari pihak kepolisian untuk menggali kasus pelecehan sexual yang terjadi di perusahaan asing yang bergerak dibidang garmen tersebut. Laporan dari para korban sudah lebih dari lima puluh karyawan yang berani lapor. Sementara masih banyak karyawan yang tidak berani melapor karena alasan takut dipecat.

Hampir 80% Kejahatan atau bullying terjadi dan akan menimpa korban yang memiliki kelemahan, baik lemah mental maupun finansialnya. Seakan kejahatan menjadi pemenang jika korban merasa dibawah kekuasaan orang tersebut.

Tubuh Euis lunglai menahan rasa aneh yang terjadi pada tubuhnya. Kikan dan kedua rekannya membopong Euis untuk keluar dari ruangan yang sudah di penuhi asap dupa perangsang. Mr. Lee sudah diringkus para polisi dan dimasukan ke mobil tahanan.

Setelah kejadian itu Euis tidak berangkat ke garment, tubuhnya masih dirasakan tidak enak, pusing di kepalanya tidak juga hilang. Euis menolak pengobatan yang ditawarkan Kikan saat itu, karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya opname, dia juga belum memiliki asuransi kesehatan, karena baru bekerja kurang dari satu tahun, perusahaan hanya mendaftarkan para karyawannya yang sudah bekerja lebih dari dua tahun.

Ponsel Euis bergetar... Nama 'Kangen bapak' tertera di layar ponsel jadulnya. Euis memejamkan matanya, airmata lolos dari sudut mata yang berbentuk cat eyes tersebut.

'Euis belum punya uang bapak' Lirihnya dalam hati.

Namun ia tetap menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Iya Pak, maaf... Euis belum bisa kirim uang. Lagi sedikit ada masalah di sini." sapa yang ia berikan di awal panggilan.

"Bapak tidak meminta kiriman, neng. Bapak dan ibu, ingin kamu pulang malam ini. Ada yang harus dibicarakan. Penting!" jawab Kartono di sebrang sana.

Euis terduduk dari baringnya. Keningnya mengernyit dalam, hatinya tiba-tiba gelisah, kuatir sesuatu ada yang terjadi dengan kesehatan ibunya, ibu Euis mengidap mion sejak satu tahun lalu.

"Ada apa pak, ngomong aja sekarang. Euis siap dengarkan." pinta Euis dengan jantung berdegup kencang.

"Engga bisa lewat telepon Euis, bapak harus bicara langsung sama kamu. Pulang malam ini ya, neng." suara memelas dari Kartono membuat pusing di kepala Euis seketika menghilang, kepalanya dipenuhi pertanyaan yang sulit ia jabarkan.

Dengan menggunakan bus travel, Euis pulang ke kampung. Wajahnya terlihat serius, tidak ada senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Euis." sapa lelaki yang duduk di sebelahnya. Euis menoleh.

"Kang Rayhan! M-mau kemana?" Rayhan tersenyum manis, tangannya menyentuh lembut punggung tangan Euis.

"Aku yang seharusnya tanya, kamu mau kemana? Sampe saya sapa tadi gak di sahutin, saya ikutin kamu sampe naik bus elf ini." jawaban Rayhan membuat kepala Euis semakin pening.

"Maksudnya, kang Rayhan ngikutin Euis dari terminal tadi?" tanyanya bingung.

"Emm... Sebenarnya aku mau ke gunung ceremai, tadi nunggu Argabus AC, tapi lihat kamu naik mobil elf travel ini jadi aku ikut naik. Barangkali kamu butuh teman, karena aku lihat kamu banyak bengong sejak tadi." ucap Rayhan.

"Owhh seperti itu, tapi akang salah naik mobil sepertinya. Karena ini akan berhenti di wilayah Cikijing." jawab Euis

"Gak apa-apa, aku bisa naik ojek dari terminal terakhir." Euis mengernyitkan keningnya, karena akan sangat jauh kalau naik ojek ke sana. Tapi dia malas untuk berpikir dan tidak ingin menanggapi serius obralan tadi, pikirannya hanya dipenuhi kabar apa yang akan diberikan keluarganya, sesekali ia mengecek M-banking mengunggu transferan pak Ilham atas pemotongan gajinya beberapa bulan lalu.

"Tuh kan bengong lagi." Rayhan membuyarkan lamunan Euis.

"Euis, aku minta maaf atas kesalahan kakakku. Seharusnya dia tidak memecat kamu." ucap Rayhan tidak enak hati.

"Engga apa-apa kang, emang aku salah kok. Lagian teh Della aja gak minta maaf, kenapa kang Rayhan yang minta maaf." Euis tersenyum getir.

"Atas nama keluarga aku minta maaf." ralat Rayhan

"Iya sudah tidak apa-apa." jawab Euis datar.

"Euis, aku dengar dari Ely kamu sudah putus sama pacar kamu? Apa benar begitu?" tanya Rayhan penasaran.

Euis tersenyum getir dan menganggukkan kepala.

"A-aku... Mmm—boleh kan aku mengenal kamu lebih jauh, maksudku aku ingin kita Pedekate. Boleh kan?" tanya Rayhan hati-hati

"Bukannya kang Rayhan sudah punya pacar? Pedekate bukannya untuk orang yang belum punya pacar?" dengan polosnya Euis bertanya.

"Akuu... Mulai tidak nyaman dengan Rere. Aku naksir kamu, Euis." bisik Rayhan.

"Hati perempuan bukan untuk permainan kang Rayhan, aku sedang tidak ingin memikirkan suatu hubungan kang, masih sakit hati dan lelah rasanya." jawab Euis

"Kita akan coba pelan-pelan. Aku akan menyembuhkan luka hati kamu, Euis." bujuk Rayhan

"Bagaimana bisa hatiku sembuh, jika ada wanita lain yang sakit hati karena di selingkuhi. Aku jadi orang ketiga yang merusak hubungan kalian. Sama aja aku dengan selingkuhan Bimo. Maaf kang, obrolan kita lebih baik hal lain aja, jangan ngomongin perasaan." jengah Euis.

Rayhan menatap wajah datar Euis dengan tatapan yang, entah. Dia terus mengingat senyuman manis Euis malam itu. Hatinya mulai sering merindukan sosok Euis menemani hari-harinya di warung seblak viral milik keluarganya

Rayhan memang memiliki pesona yang tidak main-main, tubuh tegap, kita sawo matang yang bersinar dan lembab, hidung mancung, rambut tertata rapih, bajunya yang selalu branded meskipun hanya pakaian naik gunung seperti ini, menambah daya tarik para kaum hawa. Tapi tidak bagi Euis, gadis itu masih terluka karena pengkhianatan.

Euis juga hanya menganggap Rayhan mantan atasannya dan lebih enjoy jika dijadikan teman saja bukan kekasih.

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g...

Like, komen dan Votenya sangat berarti untuk semangat author merangkai cerita. Terima kasih atas apresiasinya 🙏🩷🩷🩷

Terpopuler

Comments

Cakrawala

Cakrawala

jangan cinta cintaan. pas putus cinta tuh sakit. bisa nangis berhari hari loh..

2025-04-21

3

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Rayhan mendadak mengajak pacaran tp euis menolak dgn cara halus krn merasa diselingkuhi Bimo dgn sahabat baiknya.....

lanjut kak💪💪💪💪💪

2025-04-20

4

R 💤

R 💤

wkwkwkwkwk🤣aku lanjut baca ke novelmu ini ya kak , semngatt

2025-05-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Seblak Pedas Jontor
3 Bab 3 : Lelahnya Euis
4 Bab 4 : Mendadak Ngajak Pacaran..
5 Bab 5 : Mendadak Nikah
6 Bab 6 : Foto yang sama
7 Bab 7 : Haura
8 Bab 8 : Kebahagian itu hanya di awal
9 Bab 9 : Mulai hilang kepercayaan
10 Bab 10 : Kecupan tanpa disadari
11 Bab 11 : Anomali
12 Bab 12 : Penolakan
13 Bab 13 : Perjumpaan dengan Haris.
14 Bab 14 : Orchid Forest 1
15 Bab 15 : Orchid Forest 2
16 Bab 16 : Dukun Santet
17 Bab 17 : Perasaan Sayang
18 Bab 18 : Karena Hadiah
19 Bab 19 : Hanya rasa sakit yang akan aku bawa pulang
20 Bab 20 : Pulang ke kampung
21 Bab 21 : Amarah membara
22 Bab 22 : Rindu adalah lirih yang abadi di kepala.
23 Bab 23 : Hujan, bangku taman dan tangisan.
24 Bab 24 : I Love You, Hanani Maharani...
25 Bab 25 : Inikah cinta sejati?
26 Bab 26 : Cangkir yang pecah
27 Bab 27 : Dua Kotak Pink Untuk Euis
28 Bab 28 : Merusak Ketenangan
29 Bab 29 : Bachelor Party
30 Bab 30 : Orion Nebula Rings Couple
31 Bab 31: Five O'clock Shadow
32 Bab 32 : Tatapan Cinta
33 Bab 33 : Bouquet Toss Untuk Euis
34 Bab 34 : Hukuman Cinta
35 Bab 35 : Peperangan Dengan Diri Sendiri.
36 Bab 36 : Ancaman Untuk Haura
37 Bab 37 : Aku, Angka +62...
38 Bab 38 : Titik Balik Euis
39 Bab 39: BAB YANG HILANG
40 Bab 40 : Amarah diambang batas
41 Bab 41 : Rindu Yang Mengikat.
42 Bab 42 : Dendam Masa Lalu
43 Bab 43 : Telu
44 Bab 44 : It's A Wrap
45 Bab 45 : Jaga Anakku, Ra!
46 Bab 46 : Getar Hati Merindu
47 Bab 47 : Abdi Sono Ka Anjeun...
48 Bab 48 : Blossom macarons
49 Bab 49 : Sarange Bapak Mertua
50 Bab 50 : Firasat?
51 Bab 51 : "Po—tou... A—You"
52 Bab 52 : Ketika Benci Menjadi Cinta
53 Bab 53 : Sebuah Clue
54 Bab 54: Pesta Musim Dingin
55 Bab 55 : Melodi Malam Itu
56 Bab 56 : Rahasia Kecil
57 Bab 57 : Tabungan Rindu
58 Bab 58 : Hati Yang Terbelah
59 Bab 59 : Sentuhan itu
60 Bab 60 : Kekasih Gelap
61 Bab 61 : Mimpi Terasa Nyata
62 Bab 62 : Cinta Sejati Itu Patah
63 Bab 63 : Keterbukaan
64 Bab 64 : Mama Is, my lo-pe-li
65 Bab 65 : Hati Kecil Yang Terluka
66 Bab 66 : Hati Yang Lembut
67 Bab 67 : Akhir Haura
68 Bab 68 : Dua Kado Masa Depan
69 Bab 69 : Debaran
70 Bab 70 : Pesta Pernikahan.
71 Bab 71 : Edinburgh Awal dan Akhir Kisah Cinta Segitiga.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Seblak Pedas Jontor
3
Bab 3 : Lelahnya Euis
4
Bab 4 : Mendadak Ngajak Pacaran..
5
Bab 5 : Mendadak Nikah
6
Bab 6 : Foto yang sama
7
Bab 7 : Haura
8
Bab 8 : Kebahagian itu hanya di awal
9
Bab 9 : Mulai hilang kepercayaan
10
Bab 10 : Kecupan tanpa disadari
11
Bab 11 : Anomali
12
Bab 12 : Penolakan
13
Bab 13 : Perjumpaan dengan Haris.
14
Bab 14 : Orchid Forest 1
15
Bab 15 : Orchid Forest 2
16
Bab 16 : Dukun Santet
17
Bab 17 : Perasaan Sayang
18
Bab 18 : Karena Hadiah
19
Bab 19 : Hanya rasa sakit yang akan aku bawa pulang
20
Bab 20 : Pulang ke kampung
21
Bab 21 : Amarah membara
22
Bab 22 : Rindu adalah lirih yang abadi di kepala.
23
Bab 23 : Hujan, bangku taman dan tangisan.
24
Bab 24 : I Love You, Hanani Maharani...
25
Bab 25 : Inikah cinta sejati?
26
Bab 26 : Cangkir yang pecah
27
Bab 27 : Dua Kotak Pink Untuk Euis
28
Bab 28 : Merusak Ketenangan
29
Bab 29 : Bachelor Party
30
Bab 30 : Orion Nebula Rings Couple
31
Bab 31: Five O'clock Shadow
32
Bab 32 : Tatapan Cinta
33
Bab 33 : Bouquet Toss Untuk Euis
34
Bab 34 : Hukuman Cinta
35
Bab 35 : Peperangan Dengan Diri Sendiri.
36
Bab 36 : Ancaman Untuk Haura
37
Bab 37 : Aku, Angka +62...
38
Bab 38 : Titik Balik Euis
39
Bab 39: BAB YANG HILANG
40
Bab 40 : Amarah diambang batas
41
Bab 41 : Rindu Yang Mengikat.
42
Bab 42 : Dendam Masa Lalu
43
Bab 43 : Telu
44
Bab 44 : It's A Wrap
45
Bab 45 : Jaga Anakku, Ra!
46
Bab 46 : Getar Hati Merindu
47
Bab 47 : Abdi Sono Ka Anjeun...
48
Bab 48 : Blossom macarons
49
Bab 49 : Sarange Bapak Mertua
50
Bab 50 : Firasat?
51
Bab 51 : "Po—tou... A—You"
52
Bab 52 : Ketika Benci Menjadi Cinta
53
Bab 53 : Sebuah Clue
54
Bab 54: Pesta Musim Dingin
55
Bab 55 : Melodi Malam Itu
56
Bab 56 : Rahasia Kecil
57
Bab 57 : Tabungan Rindu
58
Bab 58 : Hati Yang Terbelah
59
Bab 59 : Sentuhan itu
60
Bab 60 : Kekasih Gelap
61
Bab 61 : Mimpi Terasa Nyata
62
Bab 62 : Cinta Sejati Itu Patah
63
Bab 63 : Keterbukaan
64
Bab 64 : Mama Is, my lo-pe-li
65
Bab 65 : Hati Kecil Yang Terluka
66
Bab 66 : Hati Yang Lembut
67
Bab 67 : Akhir Haura
68
Bab 68 : Dua Kado Masa Depan
69
Bab 69 : Debaran
70
Bab 70 : Pesta Pernikahan.
71
Bab 71 : Edinburgh Awal dan Akhir Kisah Cinta Segitiga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!