Pukul sembilan pagi seluruh dewan eksekutif dan karyawan yang menjadi peserta rapat sudah duduk memenuhi kursi di Azzure Meeting Room kantor Segah Basadewa Group, ruang meeting yang biasanya hanya digunakan oleh para eksekutif . Termasuk Pak Kevin, Axel dan Dira sudah duduk didalam ruang meeting, terlihat wajah Dira yang sedikit tegang.
“ Selamat pagi semuanya. “ sapa Pak Hiskia yang tidak lain adalah owner perusahaan itu pada seluruh karyawan pada saat masuk kedalam ruang meeting. Sontak seluruh peserta meeting berdiri dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada yang empunya perusahaan.
Pak Hiskia kemudian duduk pada kursi paling ujung disudut meja, pada sisi kanannya duduk pria tampan –yang kemarin berkaos hijau) dan anehnya tadi pagi pria itu sudah tidak terlihat menunggunya di depan rumah tinggal. Diseberang pria tampan –yang kemarin berkaos hijau) duduk Pak Robert dan Ms Julie, beliau berdua adalah orang kepercayaan Pak Hiskia.
“ Selamat pagi semuanya, salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih karena telah memenuhi undangan Direksi pada meeting yang diselenggarakan pada hari ini. Pertama – tama kami ucapkan selamat datang untuk Pak Hiskia selaku owner kita, juga untuk Bapak Sandro kami ucapkan selamat datang kembali ke Indonesia. “ Pak Robert membuka acara meeting pagi itu.
Pria tampan –yang kemarin berkaos hijau) itu sekilas tersenyum memandang Dira, gadis itu hanya tertunduk malu saat ia menangkap basah laki – laki yang duduk jauh berseberangan dengan dia sedang menatapnya. Dalam hati Dira dipenuhi ribuan pertanyaan yang cukup mengganjal, ia menjadi penasaran dengan pria yang tempo hari berangkat bersamanya, pria yang sempat ia usir dari tempat duduk miliknya.
“ Baiklah, Bapak dan Ibu sekalian, oh disini hanya ada dua wanita tangguh rupanya Ms Julie dan Ibu Dira dari Departemet Accounting. “ seloroh Pak Robert saat menyadari hanya ada dua orang wanita yang mengikuti kegiatan meeting. Kedua wanita itu hanya tersenyum saat menjadi sorotan oleh peserta meeting yang lain.
“ Baik kami lanjutkan kembali, sebelumnya kami perkenalkan terlebih dahulu, Bapak Ersandro Damaresh Basadewa. Beliau adalah Putra satu – satunya Bapak Hiskia Basadewa, dan beliau ini baru saja kembali dari Singapore, seperti yang kita ketahui bersama setelah lulus dari studinya di Inggris Bapak Sandro mengelola bisnis farmasinya sendiri di Singapura. “ lanjut Pak Robert.
Deg!
Dira tersentak, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa pria yang sejak kemarin terus ia jumpai adalah anak pemilik perusahaan. Sesaat ia memukul kepalanya dengan pelan, ia menyadari kebodohannya yang mengajak laki – laki itu pulang pergi ke kantor dengan berjalan kaki. Serta dengan tidak sopan ia meminta kursi kerjanya hari itu, dan sialnya kemarin ia menerobos masuk kedalam flat laki – laki itu untuk mengambil pakaiannya yang jatuh.
“ Atas permintaan Pak Hiskia, Pak Sandro bersedia kembali ke Indonesia untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di perusahaan ini. Khususnya karena ada nya ekspansi perusahaan kita ke wilayah lain, beliau bersedia memimpin cabang baru kita dengan unit bisnis yang sedikit berbeda. “ Pak Robert melanjutkan penjelasannya.
“ Tujuan utama kita berada disini bukan hanya untuk memperkenalkan Pak Sandro kepada Bapak Ibu sekalian, tetapi juga untuk pembahasan mengenai ekspansi perusahaan kita dengan sektor usaha yang sedikit berbeda. Baru – baru ini grup kita telah mengakuisisi lima perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. Sebelumnya dengan kemampuannya yang sudah sangat mumpuni Pak Sandro sudah melakukan benchmarking dengan riset dan kunjungan langsung pada perusahaan mitra kita. Sehingga setelah itu kita memerlukan orang – orang yang dapat di percaya oleh perusahaan untuk memulainya. “ sambung Pak Robert lagi.
“ Atas dasar pertimbangan yang sudah matang, perusahaan telah menetapkan karyawan – karyawan pilihan dengan jiwa yang masih muda untuk bisa bersama – sama membantu Pak Sandro mengemban posisi barunya sebagai CEO untuk sektor perkebunan yang baru kita buka ini. Kami memutuskan Bapak Axel dari Departement Procurement, Bapak Edgar karyawan baru kita yang akan memimpin Departement Plantation dan Ibu Dira yang akan mewakili Departement Finance and Accounting. “ ucap Pak Robert kemudian.
Glek! Dira mendengar suaranya sendiri saat menelan ludah.
“ Bapak Axel, Bapak Edgar dan Ibu Dira perusahaan berharap penuh pada Bapak Ibu sekalian, ini adalah sektor yang baru bagi grup kita namun kami Direksi yakin bahwa Bapak Ibu sekalian bisa menjadi pioneer ditempat
yang baru. Tidak perlu khawatir, kantor cabang dan staf dari manajemen yang lama sudah siap membantu pekerjaan Bapak Ibu sekalian. Disini kita hanya perlu memulai lagi dari awal dengan menerapkan sistem kerja yang sesuai dengan gaya bisnis perusahaan kita. “ Pak Robert seolah mengerti apa yang menjadi ganjalan dihati para karyawan muda yang duduk dengan tegang disana.
“ Jangan tegang seperti itu Pak Axel, Bapak Ibu disini bukan dilempar ke pengasingan tetapi perusahaan justru memberikan kesempatan yang luar biasa untuk Bapak Ibu agar terus berkembang. “ kini terdengar suara Pak Hiskia.
Hati Dira terasa berat menerima keputusan perusahaan untuk memilihnya, selain ia sudah merasa sangat nyaman berada di lingkungan kerjanya sekarang Dira juga merasa belum cukup ilmu untuk bisa mengemban tugas yang cukup berat ini. Wajah Dira terlihat tidak berseri dan tidak bersemangat saat mengikuti meeting yang baru saja dimulai itu.
Setelah perkenalan dan pembacaan agenda meeting, pembahasan mengenai kebutuhan sumber daya dan target – target perusahaan mulai dilakukan. Mulai kebutuhan dana, pencarian vendor – vendor baru yang mungkin bisa diajak bekerja sama hingga pembahasan rumah tinggal bagi karyawan yang baru saja dipilih untuk dikirim.
“ Jadi nanti Bapak Axel dan Bapak Edgar bisa langsung menempati mess dari manajemen lama ya, karena kebetulan masih ada satu kamar kosong dengan dua buah ranjang. Sementara untuk Bapak Sandro kami sudah menyiapkan bangunan rumah yang tidak begitu jauh dari kantor cabang, mungkin Ibu Dira bisa menempati bangunan yang sama dengan Bapak Sandro ya Pak? Model bangunan nya hampir sama seperti boardinghouse yang kita miliki sekarang. “ ujar Ms Julie di akhir agenda meeting.
“ Ms Maaf? Bagaiman jika ditukar? Saya yang menempati kamar mess untuk Bapak Axel dan Bapak Edgar saja? “ tiba – tiba saja Dira bersuara. Ia merasa sangat sungkan jika harus tinggal berdua saja dengan Pria yang terlebih Pria itu adalah atasannya.
“ Bagaimana Ms Julie apa memungkinkan? “ tanya Pak Robert saat mendengar nada keberatan dari pertanyaan Dira.
“ Aduh Pak tidak bisa, karena mess itu khusus pria, sementara yang mess wanita sudah penuh Pak. Karena hanya ada tiga kamar saja, dan sudah ditempati enam orang. Jadi saya pikir Ibu Dira lebih baik tinggal bersama Pak Sandro dengan flat yang berbeda seperti boardinghouse yang sekarang ini. “ jelas Ms Julie lagi.
“ Jadi tidak apa – apa ya Dira? Tenang Pak Sandro nggak bakal gigit kamu. “ canda Pak Robert diiringi dengan tawa riang. Pria yang usianya hampir lima puluh tahun itu secara personal memang baik kepada Dira, beliau menganggap Dira seperti anaknya. Selain karena kinerja Dira yang baik, Dira juga terlihat sangat sopan dan kalem, Dira tidak gemar hangout seperti wanita – wanita lain yang seusia dengannya.
“ Iya Ibu Dira, nanti malah bisa nebeng Pak Sandro waktu mau berangkat kerja. “ kelakar Pak Hiskia, mau tidak mau Dira ikut tertawa menanggapi candaan ownernya.
“ Oke baiklah jika demikian meeting kita akhiri , jadi untuk Pak Axel, Pak Edgar dan Ibu Dira silahkan dipersiapkan segala keperluannya dengan baik. Nanti Ibu Dira bisa langsung menghubungi ke Departement Finance ya Pak Kevin? Serta nanti sekalian mampir ke Departement Legal untuk mengambil berkas – berkas yang diperlukan. “ sambung Pak Robert diikuti anggukan kecil oleh Pak Kevin. Meeting pun ditutup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
AnRasHev
ketiduran author... tapi pagi2 lgsg baca lagi yang ada manis manisnya gitu... hahhaha
2021-08-19
0
Sis Fauzi
semangat Dira, tunjukkan kinerja mu❤️😀
2021-07-11
1
Jujuk
like
2021-07-06
0