Sabtu pagi seperti biasanya Dira bersiap untuk berangkat bekerja, dengan kaos berkerah berwarna navy dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam dan sneaker putih Dira terlihat lebih sporty. Memang itu adalah dress code di perusahaan nya bekerja, setiap hari Sabtu seluruh karyawan dibebaskan untuk mengenakan kaos berkerah. Dira terlihat menenteng tas kerjanya yang berwarna hitam, tak luput dari genggamannya botol minuman yang berwarna merah muda kemudian ia melenggang meninggalkan bangunan boardinghouse.
“ Selamat pagi Pak Slamet! Eh bukan Pak Slamet, Pak Muhtar rupanya. Hahaha “ terdengar Dira salah menyebut nama satpam yang bertugas jaga hari itu.
“ Hahaha Mbak Dira ingatnya sama Pak Slamet terus. “ canda satpam pada Dira.
“ Maaf Pak nggak memperhatikan. “ Dira tersenyum dengan sangat manisnya.
Saat hendak berjalan seperti biasanya, ia melihat seorang pria muda dengan wajah tampan duduk dibangku yang tidak jauh dari pos satpam. Lelaki itu mungkin usia nya tiga tahun lebih tua dari Dira, pria bertubuh tinggi dan berhidung mancung itu terlihat sedang memencet – mencet layar HP nya.
“ Siapa itu pak? “ tanya Dira pada Pak Muhtar sambil berbisik dengan sangat pelan.
“ Seperti nya karyawan baru Mbak. “ Pak Muhtar juga dengan berbisik menjawab pertanyaan Dira. Karena merasa tidak mengenalnya, Dira mengabaikan lelaki itu dan langsung berjalan menjauhi rumah yang ia tinggali.
“ Hei, sorry apa kamu mau pergi ke kantor Segah Basadewa Group? “ tiba – tiba Pria berkaos hijau muda itu menghentikan langkah Dira dan mendekati nya.
“ Eh Iya, Bapak mencari siapa? “ Dira kembali bertanya dengan ragu pada Pria itu, namun tetap terdengar formal.
“ Saya juga mau kesana, tapi saya bingung mau naik apa. “ terlihat Pria berkulit bersih itu menggaruk – garuk kepalanya.
“ Oh begitu, Bapak mau bareng saya? “ ujar Dira menawarkan diri.
“ Ehm, boleh. “ Lelaki itu menjawab singkat.
“ Tapi saya jalan kaki ya Pak. “ sambung Dira kemudian.
“ Ehm, boleh. “ Lelaki itu mengiyakan ajakan Dira, meskipun wajahnya secara gamblang terlihat bingung sekaligus kagum.
Mereka kemudian bersama – sama meninggalkan bangunan mewah ditepi jalan raya itu, Dira melangkahkan kaki nya memasuki gang – gang pemukiman disana. Pria berkaos hijau itu mengekor dibelakang Dira, sementara Dira berjalan dengan agak cepat seperti biasanya.
“ Apa kamu selalu berjalan kaki begini? “ tanya Pria yang menenteng tas jinjing berwarna cokelat itu.
“ Iya Pak, karena kalau naik kendaraan umum harus dua kali ganti. Belum lagi macetnya, padahal kantor kita tidak begitu jauh. “ jelas Dira pada laki – laki yang baru saja ia temui itu.
“ Kamu sudah lama ya kerja disini? “ Pria itu kembali bertanya pada Dira.
“ Baru dua tahun Pak. Bapak baru masuk ya? “ gantian Dira melontarkan pertanyaan pada laki – laki yang tidak ia ketahui namanya itu. Sesaat laki – laki itu hanya diam saat mendengarkan pertanyaan Dira.
“ Ehm, iya baru. “ jawab Pria itu kemudian.
Keduanya terus berjalan menyusuri jalan beton itu dalam diam, Dira tetap memimpin didepan dan laki – laki itu masih membuntutinya sambil menengok kesamping kanan kirinya. Seolah ia sedang mengamati tempat yang ia lewati, seperti rumah – rumah penduduk yang dibangun saling berhimpit, sekolah dasar negeri yang tidak begitu terawat dan beberapa bangunan rumah ibadah yang cukup megah.
***
“ Selamat pagi Mbak Dira. “ sapa satpam yang ada didepan kantor.
“ Halo selamat pagi Pak. “ dengan senyuman yang menawan Dira menjawab sapaan pria paruh baya itu.
“ Pak, jika Bapak ingin menemui bagian personalia Bapak bisa minta tolong diantarkan satpam ya. Saya langsung naik ke atas, permisi Pak. “ pamit Dira dengan sopan pada Pria yang datang bersama nya ke kantor pagi itu.
“ Oke, terima kasih ya. “ jawab Pria itu singkat, kemudian melihat Dira meninggalkannya.
Dira terus melanjutkan langkahnya menuju ruang kerja dilantai dua, berbeda dengan hari – hari biasanya setiap Sabtu para karyawan akan mengikuti senam pagi terlebih dahulu dihalaman belakang kantor. Hal ini sudah menjadi agenda wajib seluruh karyawan setiap akhir pekan.
“ Kamu nggak ikut senam Dir? “ sapa Sherly saat melihat Dira masih mengenakan celana jeans.
“ Ikut Kak, ini mau ganti dulu. “ terlihat Dira mengeluarkan baju gantinya dari dalam tas, kemudian menghilang menuju toilet.
“ Eh kamu lihat nggak tadi ada cowok ganteng banget loh, apa karyawan baru ya? “ ujar salah satu rekan perempuan Dira saat mereka menuruni tangga menuju halaman belakang.
“ Masa sih? Mana - mana? “ tukas Sherly penasaran.
“ Tadi aku lihat dia masuk ke ruangan Ms Julie Kak, semoga aja dia ikut senam ya, hahaha. “ ucap gadis itu menjawab pertanyaan Sherly.
“ Apa yang kamu maksud laki – laki yang mengenakan kaos hijau Ren? Kalau yang kamu maksud dia, tadi pagi kami berangkat bersama – sama dari boardinghouse, katanya dia karyawan baru. “ sela Dira kemudian.
“ Iya bener, laki – laki berkaos hijau muda kan Dir? Departemen apa dia Dir? Siapa namanya? “ Reni mengiyakan pertanyaan Dira dan terus mengoceh menanyakan hal macam – macam.
“ Idih Reni, gesit banget kalau ada cowok ganteng deh. “ ejek Sherly pada juniornya itu.
“ Aduh aku nggak sempat nanya – nanya Ren. “ sambung Dira lagi.
Mereka bertiga kemudian segera mencari tempat strategis untuk mengikuti senam di pagi hari itu. Dira mengedarkan pandangannya keseluruh halaman, namun ia tidak menemukan Pria tampan yang berangkat bersamanya tadi pagi.
***
Selesainya mengikuti senam pagi, Dira kembali ke toilet untuk mengganti pakaiannya lalu ia masuk kedalam ruang kerjanya. Beberapa rekannya juga sudah ada yang memulai pekerjaannya, Dira hendak duduk dikursinya namun terlihat menyembul dibalik layar komputer seorang pria sudah menempati mejanya. Dira segera mendatangi Pria itu, Pria berkaos hijau yang tadi pagi berangkat bersamanya sedang duduk disana, dikursinya.
“ Permisi ini kursi saya Pak. “ ucap Dira dengan nada sedikit tegas pada Pria itu.
“ Oh sorry, kamu mau duduk ya? “ laki – laki itu segera bangkit berdiri, dan mempersilahkan Dira duduk.
Sesaat kemudian Pak Kevin kembali keruangan, saat melihat Pria berkaos hijau itu berdiri di sudut ruangan segera Pak Kevin menghampirinya dan menjabat tangannya. Pak Kevin dan Pria muda itu keluar dari ruangan Departemen Accounting, dan keduanya menghilang dibalik pintu.
Sekitar pukul dua siang Dira sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya untuk hari itu, ia segera berkemas dan meninggalkan kantor. Saat tiba dihalaman depan kantor ia melihat Pria berkaos hijau itu lagi, ia duduk didekat pos satpam. Laki – laki itu tampak sedang memainkan botol minumnya, namun botol itu terjatuh dan kemudian menggelinding tepat didekat kaki Dira. Dengan sigap Dira memungutnya dan mengulurkannya pada laki – laki itu.
“ Ini, sedang menunggu siapa? Mau bareng lagi? “ tanya Dira saat pria itu sudah meraih botol minumnya.
“ Terima kasih, boleh bareng lagi? “ Pria itu terdengar malu – malu.
“ Boleh, tapi saya jalan kaki lagi Pak. “ jawab Dira kemudian, dan Pria itu mengangguk menyetujui.
Dira memperlambat langkahnya, takut jika laki – laki yang mengikutinya itu tertinggal. Pria dibelakang Dira juga perlahan mengikuti ritme langkah gadis cantik didepannya. Mereka berdua tetap berjalan dalam hening, meski sesekali Pria tampan itu bersenandung kecil dan hampir tidak terdengar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nia Asmana
lanjuuuuuuuut
2022-01-14
0
AnRasHev
so cute author.... ❤❤
2021-08-18
0
Jujuk
semangat
2021-07-06
0