Terpaksa Menerima

Dalam perjalanan pulang dari rumah Pak Danu, Bu Lastri dan Deva terlibat obrolan ringan mengenai kesan pertama Deva terhadap Nindy.

“Bagaimana? Kamu merasa cocok dengan Nindy? Cantik, kan, anaknya?” tanya Bu Lastri dengan semangat.

Sambil menyetir, Deva menjawab dengan nada datar, “Kalau ingin dijadikan istri, bukan cuma soal cantik, Bu.”

Jawaban Deva terdengar seperti omong kosong. Nyatanya, ia menjalin hubungan dengan Selly yang juga berparas cantik.

Wajah Deva terlihat datar setelah pertemuan tadi. Berbeda dengan ekspresinya saat pertama kali bertemu. Kini, sikapnya dingin, seolah menunjukkan ketidaksenangan. Bu Lastri sebenarnya menyadari kalau anaknya itu kurang menyukai proses perjodohan ini.

Namun, ia pura-pura tidak tahu dan tetap melanjutkan pembicaraan.

“Ya, memang benar. Menikahi perempuan cantik seperti Nindy tidak menjamin kebahagiaan. Tapi kamu tetap mau, kan, melanjutkan perkenalan ini?”

Bu Lastri mencoba membujuknya dengan halus.

Deva menarik napas panjang. Suasana hatinya sedang tidak baik. Ia hanya menjawab singkat, “Iya, Bu.”

"Jangan pernah sekalipun kamu kembali memikirkan seorang wanita yang kini sudah menjadi mantanmu. Percayalah pada Ibu, Dev. Selly bukan wanita yang baik-baik," ucap Ibu dengan sangat serius.

Deva tidak langsung memberikan respons terhadap ucapan ibunya. Ia sedikit terkejut. Tebakan ibunya benar—Deva memang masih memikirkan Selly. Bukan hanya itu, tanpa sepengetahuan ibunya, ia bahkan masih menjalin hubungan dengan Selly.

Akhirnya, Deva membuka suara.

"Iya, Bu." Lagi-lagi, ia hanya memberi respons singkat kepada ibunya.

Bagi Deva, perjodohan ini hanya untuk menyenangkan hati ibunya. Meskipun pada akhirnya ia harus menikah dengan Nindy, yang penting baginya adalah tetap bisa menjalin hubungan dengan Selly.

Selama perjalanan, Deva lebih banyak diam, menatap lurus ke jalanan. Bu Lastri pun ikut terdiam. Dari sikap Deva yang dingin dan jawabannya yang seadanya, ia bisa menebak isi hati putranya.

Sesampainya di rumah, keduanya masih terbungkam. Tanpa banyak bicara, mereka langsung menuju kamar masing-masing.

Deva menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. Beberapa kali ia mengusap wajah dan menatap langit-langit kamar. Hatinya terasa berat. Ia sadar, apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan jika nantinya ia menduakan Nindy. Ia tahu betul, bagaimana rasanya dikhianati.

Karena Deva pun pernah berada di posisi itu.

Namun, menurutnya, ini adalah jalan terbaik. Ia bisa menyenangkan dua wanita yang disayanginya: pertama, menikahi Nindy demi membahagiakan ibunya; kedua, tetap bersama Selly yang dicintainya, meskipun hubungan itu terlarang dan melanggar norma.

Jika seseorang jatuh cinta, pilihannya hanya dua: menjadi buta terhadap segalanya, atau menjadi bodoh. Dan Deva sedang berada di posisi itu sekarang. Ia buta, karena menutup mata atas kesalahan demi cintanya. Ia bodoh, karena tahu yang akan dilakukannya melanggar norma—

namun tetap ia rencanakan.

Dengan Deva yang berencana menjalin hubungan gelap dengan Selly, hal itu sudah cukup menjadi gambaran bagaimana kehidupan rumah tangganya kelak jika ia menikah. Setiap hari akan dipenuhi kebohongan. Dan setiap waktu, ia harus menjaga sikap agar tidak ketahuan.

Sebuah notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel Deva.

[Nindy: Gimana pertemuanmu sama cewek itu?]

[Deva: Gak ada kesan apa-apa. Bahkan aku sama sekali gak tertarik.]

[Nindy: Hahaha. Aku bisa bayangin gimana rasanya.]

[Deva: Ya, kamu tahu sendiri kan kalau aku udah gak suka sesuatu? Besok kamu ada acara?]

[Nindy: Gak. Aku cuma mau santai di apartemen.]

[Deva: Besok aku ke sana, ya. Aku kangen.]

[Nindy: Oke, aku tunggu.]

Selly tersenyum senang setelah membaca pesan dari Deva. Ia merasa berhasil menguasai pria itu. Dunia Deva seolah hanya berputar di sekitarnya.

Terbukti dari jawaban Deva yang mengatakan bahwa ia tidak tertarik dengan wanita yang dikenalkan kepadanya. Melihat Selly tersenyum sendiri sambil memandangi layar ponsel, membuat Kevin penasaran.

“Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?” tanya Kevin heran.

Selly menyodorkan ponselnya pada Kevin. “Nih, baca sendiri. Kamu jadi tahu kan, Deva itu senaif itu,” ucapnya santai.

Kevin membaca pesan itu lalu berkomentar, “Gila. Masih ada ya cowok sebodoh Deva.”

Apa yang dikatakan Bu Lastri memang benar. Sekali berselingkuh, seseorang cenderung mengulanginya. Tapi apa boleh buat. Deva sudah terlanjur jatuh cinta pada Selly.

Sekalipun Selly berbau busuk, di mata Deva, ia tetap harum. Begitulah jika sudah terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Entah harus berapa kali disakiti hingga akhirnya bisa melepaskan diri.

Selly dan Kevin menjalani hubungan saling memanfaatkan. Selly mendapat uang, Kevin mendapat hiburan. Saling menguntungkan, tanpa melibatkan perasaan.

Selly memang seperti itu. Selama ada kesempatan yang bisa menguntungkan, ia tak segan menghalalkan segala cara. Dengan kecantikannya, ia memanfaatkan semua peluang demi kepentingannya sendiri.

Tidak ada rasa cemburu antara mereka. Selly tidak peduli berapa banyak wanita yang didekati Kevin. Yang penting, Kevin rutin memberinya uang dan membelikan barang-barang mewah bermerek luar negeri.

Tiba-tiba, Selly teringat sesuatu.

“Oh ya, besok kamu jangan ke apartemenku dulu dan jangan hubungi aku juga, ya,” ucapnya.

Kevin langsung paham maksudnya.

“Oh... oke. Kayak biasanya, kan? Hahaha. Tenang aja, aku patuh sama semua aturanmu,” balas Kevin.

“Sebenarnya aku males ketemu Deva besok,” keluh Selly.

“Kenapa memangnya?”

“Soalnya aku penginnya kamu yang nemenin aku di apartemen,” jawab Selly dengan nada manja.

Kevin tersenyum lalu membelai kepala Selly.

“Gak apa-apa. Temui aja dulu cowok naif itu,” ujarnya lembut.

Setelah itu, Kevin berkata lagi, “Aku tahu hubungan kita cuma saling menguntungkan. Tapi aku penasaran, apa yang bikin kamu masih betah sama Deva? Kamu tahu sendiri, dia gak sebanding sama aku.”

“Aku justru suka cowok naif kayak Deva. Udah tahu gak akan bisa menikah denganku, tapi tetap ngejar-ngejar. Aku suka yang kayak gitu,” ucap Selly dengan nada penuh percaya diri.

Entah sampai kapan Selly bisa menyembunyikan hubungannya dengan Kevin. Dan entah kapan Kevin akan membuang Selly jika nanti bertemu dengan perempuan secantik dirinya. Walau sejauh ini, belum ada yang secantik dan sesempurna Selly di mata Kevin.

Secara fisik, Selly memang terlihat nyaris sempurna. Tiap kali berjalan melewati laki-laki, pandangan mereka pasti tertuju padanya. Banyak pria kaya yang mencoba mendekatinya. Namun, hanya Kevin yang membuatnya nyaman. Dari segi fisik, hanya Kevin yang sesuai dengan seleranya.

Padahal, baik Kevin maupun Deva, keduanya sama-sama berwajah tampan. Hanya saja, secara finansial, Kevin jauh lebih unggul. Selly memanfaatkan Deva karena sifatnya yang polos, dan memanfaatkan Kevin karena sikapnya yang royal. Selly adalah seorang wanita yang selalu memanfaatkan dari laki - laki yang berada di dekatnya. Ia pasti akan mengambil kesempatan emasnya.

Episodes
1 Perpisahan yang Palsu
2 Kebohongan
3 Pertemuan Pertama
4 Terpaksa Menerima
5 Open Marriage
6 Dua Sisi yang Berbeda
7 Sinyal Takdir
8 Haruskah Bertemu ?
9 Siapakah wanita itu ?
10 Goresan Luka
11 Permainan Hati
12 Perselingkuhan yang sesungguhnya
13 Salah Paham
14 Nurani Hati yang Menghilang
15 Menanti Kepastian
16 Obat yang Salah
17 Langkah Awal
18 Perbedaan Isi Hati
19 Taruhan
20 Terjebak Oleh Keadaan
21 Di Balik Kebahagiaan
22 Perhiasan dan Penghianatan
23 Selingkuh Dalam Selingkuh
24 Antara Cincin dan Sepatu
25 Lamaran Dalam Bayang
26 Satu Nama, Dua Kisah
27 Batas Cinta dan Luka
28 Di Antara Cinta dan Kewajiban
29 Terselubung
30 Pantulan Cinta yang Tersembunyi
31 Dibalik Tatapan Diam
32 Ketika Semua Salah
33 Umpan Bernama Cemburu
34 Rasa yang Tak Selesai
35 Tatapan, Aroma dan Sebuah Nama
36 Lamaran dan Pengkhianatan
37 Cincin di Jari, Luka di Hati
38 Benteng Terakhir
39 Jejak Aroma
40 Kebohongan dan Kilas Balik
41 Ketika Malam Berbicara
42 Rumah yang Tak Lagi Sama
43 Cermin Diri
44 Janji di Ujung Kesabaran
45 Jebakan yang Bersemi
46 Kebetulan yang Terlalu Rapi
47 Manis Tapi Beracun
48 Sepasang Rahasia
49 Malam Perpisahan
50 Cinta yang Tertinggal di Pelaminan
51 Antara Peran dan Perasaan
52 Hari Tanpa Kepastian
53 Janin dan Dendam
54 Ketika Nyawa Bertumbuh, Rahasia Terkuak
55 Jangan Tanya Hatiku
56 Perang Dalam Diam
57 Lelah Menjadi Aku
58 Benarkah Ini Tentang Luka?
59 Keyakinan dan Keraguan
60 Cinta yang Tak Kembali
61 Samar, tapi Nyata
62 Rahasia Di Balik Pelukan
63 Bayangan Ketiga
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perpisahan yang Palsu
2
Kebohongan
3
Pertemuan Pertama
4
Terpaksa Menerima
5
Open Marriage
6
Dua Sisi yang Berbeda
7
Sinyal Takdir
8
Haruskah Bertemu ?
9
Siapakah wanita itu ?
10
Goresan Luka
11
Permainan Hati
12
Perselingkuhan yang sesungguhnya
13
Salah Paham
14
Nurani Hati yang Menghilang
15
Menanti Kepastian
16
Obat yang Salah
17
Langkah Awal
18
Perbedaan Isi Hati
19
Taruhan
20
Terjebak Oleh Keadaan
21
Di Balik Kebahagiaan
22
Perhiasan dan Penghianatan
23
Selingkuh Dalam Selingkuh
24
Antara Cincin dan Sepatu
25
Lamaran Dalam Bayang
26
Satu Nama, Dua Kisah
27
Batas Cinta dan Luka
28
Di Antara Cinta dan Kewajiban
29
Terselubung
30
Pantulan Cinta yang Tersembunyi
31
Dibalik Tatapan Diam
32
Ketika Semua Salah
33
Umpan Bernama Cemburu
34
Rasa yang Tak Selesai
35
Tatapan, Aroma dan Sebuah Nama
36
Lamaran dan Pengkhianatan
37
Cincin di Jari, Luka di Hati
38
Benteng Terakhir
39
Jejak Aroma
40
Kebohongan dan Kilas Balik
41
Ketika Malam Berbicara
42
Rumah yang Tak Lagi Sama
43
Cermin Diri
44
Janji di Ujung Kesabaran
45
Jebakan yang Bersemi
46
Kebetulan yang Terlalu Rapi
47
Manis Tapi Beracun
48
Sepasang Rahasia
49
Malam Perpisahan
50
Cinta yang Tertinggal di Pelaminan
51
Antara Peran dan Perasaan
52
Hari Tanpa Kepastian
53
Janin dan Dendam
54
Ketika Nyawa Bertumbuh, Rahasia Terkuak
55
Jangan Tanya Hatiku
56
Perang Dalam Diam
57
Lelah Menjadi Aku
58
Benarkah Ini Tentang Luka?
59
Keyakinan dan Keraguan
60
Cinta yang Tak Kembali
61
Samar, tapi Nyata
62
Rahasia Di Balik Pelukan
63
Bayangan Ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!