BAB 05 - Dia Suamimu ~

"Saya terima nikah dan kawinannya Aruni Giova Anderson binti Renaga Anderson dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Hanya dalam satu tarikan napas, sighat qabul dengan membawa nama Aruni Giova Anderson lolos dari bibirnya.

Dengan demikian, hal itu juga berarti gadis cantik yang seharusnya menjadi kakak iparnya itu resmi menjadi istrinya.

Ucapan itu juga disambut dengan kata Sah dari para saksi dan tak terbantahkan lagi, mulai detik ini mereka adalah pasangan suami istri yang terikat tali pernikahan.

Tak hanya di hadapan orang tua dan keluarga, tapi juga di hadapan Tuhan. Rajendra tidak tahu bagaimana ke depannya, tapi yang pasti dia hanya berusaha menapaki jalannya satu persatu.

Sama seperti yang sudah-sudah, sekalipun dia nakal luar biasa, tapi pada akhirnya tetap patuh pada keinginan Bagas sebagai kakaknya.

Pun dengan Aruni, sama iyanya. Sedikit pun dia tidak bisa menerka nasibnya akan bagaimana. Mungkinkan menikah dengan pria yang tak begitu dewasa dan jauh dari kata mapan secara personal juga bisa membahagiakan? Entahlah, dia juga ragu tentang hal ini.

Selepas kata akad, keduanya lebih banyak diam. Tak ubahnya bak pasangan yang dijodohkan secara paksa, begitulah mereka.

Bahkan, Aruni tak ingin begitu lama di sana. Setelah doa bersama, Aruni bergegas ke kamar dengan alasan lelah.

Sebagai ibu, Zavia juga tidak bisa memaksa putrinya untuk tetap di sana lebih lama. Alangkah kacaunya Aruni andai dia juga memperlakukan sang putri dengan sangat kejam.

"Mau Mommy pijitin?" tanya Zavia begitu pintu kamar tertutup, dan Aruni dengan wajah lelahnya mengangguk pelan.

Selama ini memang sudah biasa, dia begitu dimanja dan diperlakukan layaknya anak raja.

Meski begitu, bukan berarti Aruni tumbuh menjadi anak yang seenaknya. Dia masih paham situasi, bisa menempatkan diri.

Senyumnya terbit begitu hangat manakala sentuhan Mommy-nya terasa di bagian lengan kanan.

Beberapa saat terdiam, Aruni belum mengatakan apa-apa dan hanya memandangi wajah cantik Mommy-nya.

"Mom ...."

"Iya, Sayang? Kenapa?" Sama seperti Daddy-nya, meski Aruni melakukan sesuatu yang dinilai salah, wanita itu masih bersikap lembut seperti biasanya.

Hal itulah yang membuat Aruni justru kian menyesal dan sedih jujur saja. "Maaf ya, Mom, sudah bikin kecewa."

Aruni berkata jujur dengan sesak yang kian menggunung di dalam dada. Permintaan maaf itu kembali lolos karena dia memang merasa bersalah atas kejadian yang telah menimpanya.

"It's okay, Aruni ... Mommy sudah bilang jangan terus-terusan merasa bersalah, seperti Daddy bilang semua ini belum terbuka sepenuhnya."

"Iya, Mom, sampai detik ini aku masih menerka-nerka apa yang terjadi ... aku yakin betul tidak salah kamar, dan sewaktu masuk juga pintunya agak terbuka, aku pikir benar," aku Aruni sama sekali tidak mendapatkan titik kesalahan yang sekiranya dia lakukan.

"Teman-temanmu itu bagaimana? Apa mereka tahu sesuatu?" Zavia kembali mengulik informasi dari putrinya, karena sejauh yang dia ketahui dari teman dekat Aruni, mereka juga kebingungan malam itu.

"Mereka juga bingung, Mom, kata mereka, satu jam setelah menungguku mereka telepon Mommy 'kan?"

"Iya, benar."

"Nah, setelah itu mereka sadar aku hilang dan mulai mencari ku dan baru mengabari Daddy pas jam 11 an."

Zavia mengangguk, dia juga ingat betul bagaimana kronologinya saat ketiga teman dekat Aruni datang dan menyampaikan kabar tak terduga malam itu.

Hilangnya Aruni malam itu cukup menggemparkan, tak sedikit anggota keluarga bahkan teman yang juga turun ke lapangan.

Mereka berbagi tugas, sepupu dan omnya yang ada di Jakarta rela tidak tidur demi mencari keberadaan Aruni.

Dewangga dan Dewantara mencarinya di jalanan, Ganendra dan Galaxy mendatangi teman-teman Aruni yang lain, sementara Bagas bersama Daddy Aga juga ke berbagai tempat dan berakhir di hotel itu tepat jam tujuh pagi.

Dan, Aruni yang berhasil ditemukan juga atas inisiatif Bagaskara yang mengatakan akan menggedor semua kamar hotel di sana.

.

.

"Ehm, tapi satu hal yang ingin Mommy pastikan, Aruni."

"Apa, Mom?" Kening Aruni berkerut seketika tatkala Mommy Zavia kembali memasuki mode seriusnya.

"Kamu sendiri yakin bahwa Rajendra tidak menodaimu 'kan?"

Zavia masih dengan kemungkinan-kemungkinan yang belum juga bisa dia tarik kesimpulannya. Sama seperti Renaga, dia juga sangat ragu dan tidak begitu yakin bahwa putrinya telah sekotor itu.

"Iya, sewaktu pertama terjaga memang aku sempat mengira bahwa dia telah melakukan yang macam-macam ... tapi, saat aku bisa berpikir jernih, aku yakin Rajendra tidak menyentuhku."

"Hem, Daddy-mu juga bilang begitu ... tapi anehnya, Bagas menolak visum?" Zavia memastikan, walau sebenarnya tentang masalah ini sudah pernah dia bahas bersama suaminya secara serius.

Tanpa keraguan, meski sebenarnya agak memalukan, Aruni menganggap perlahan. "Iya, Mom, aku juga kaget kenapa dia secepat itu memutuskan, Kak Bagas menolak visum dengan alasan bagaimanapun aku sudah terjamah."

Tak ada tanggapan, Zavia hanya menghela napas panjang. "Cukup membingungkan memang, dan kata Daddy-mu dia memaksa Rajendra bertanggung jawab?"

"Hem, Kak Bagas memaksa dan kala itu, dia hanya punya pilihan menikahiku atau mati, Mom." Sembari bercerita, Aruni juga sambil mengingat apa yang terjadi di hotel waktu itu.

Zavia mengangguk pelan, mencoba mencari benang merah dari apa yang terjadi pada keluarga mereka.

"Sebenarnya sedikit aneh ya, sejak awal Daddy-mu bercerita sudah merasa Bagas tidak beres."

"Sama, aku juga merasa begitu." Aruni mengungkapkan keresahan yang memang juga dia rasakan.

Sejak awal, dia merasa Bagaskara aneh. Keputusannya untuk memaksa Rajendra juga tidak masuk akal, karena seperti diambil sepihak dan tanpa menunggu persetujuan Daddy-nya lebih dulu.

Padahal, saat itu Bagaskara tidak menangkap basah mereka sendirian, tapi berdua yang mana seharusnya, keputusan ada di tangan Daddy Aga.

"Ehm, tapi seaneh-anehnya Kak Bagas, lebih aneh lagi Daddy, Mom."

"Kenapa begitu?"

"Ya aneh saja, kenapa Daddy tidak menolak keputusan Kak Bagas padahal kan ...." Ucapan Aruni terhenti, semua yang terjadi terasa membingungkan dan menimbulkan tanya di benaknya sejak awal jujur saja.

"Soal it-"

Tok ... tok ... tok

Belum selesai mereka bicara, dan tepat di bagian paling inti menurut Aruni, pintu justru diketuk dari luar hingga memaksakan pembicaraan mereka harus berhenti.

Begitu terbuka, tampak Rajendra berdiri di ambang pintu dengan Daddy Aga di sebelahnya.

Kemungkinan, sudah diberikan izin untuk istirahat karena saat ini penampilan Rajendra hampir menyerupai pasien sakit keras.

"Rajendra mau masuk, Mommy keluar dulu ya," pamit Zavia sembari memberikan sentuhan di punggung tangan putrinya. "Jaga sikap, bagaimanapun keadaannya dia suamimu dan ... jujur saja Mommy kasihan padanya, Runi."

Ogah-ogahan Aruni menanggapi, tentu saja dia tidak bersedia jika ditanya dari dalam lubuk hati.

Namun, sorot mata Daddy-nya membuat Aruni ciut. Meski memang tidak marah, tetap saja takut.

"Masuklah, kau terlihat lelah." Suara berat Daddy-nya terdengar begitu mempersilakan Rajendra masuk.

Pria itu tampak ragu, mungkin karena Aruni masih diam membisu. Sampai akhirnya, dia perlahan melangkah masuk dan beberapa detik setelahnya, pintu tertutup.

Seketika, Aruni menghela napas panjang karena tahu betul hal itu pasti ulah kedua orang tuanya.

Menyisakan mereka berdua, Aruni belum bersedia bicara. Bahkan, ketika Rajendra masuk, dia bermaksud keluar dan tepat di saat melewati pria itu, pergelangan tangan Aruni dia genggam dengan begitu eratnya.

Sebuah tindakan sederhana yang membuat jantung Aruni berdegup tak karu-karuan, karena jujur saja di dalam lubuk hatinya ada ketakutan mana kala menatap mata tajam Rajendra yang kini resmi menjadi suaminya. "Ada apa?"

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

Istri Sah Dewangga ~

Istri Sah Dewangga ~

Assalamualaikum semua, selamat datang di karya baruku ... semoga kalian suka, insya Allah kembali produktif seperti dulu ... untuk jam tayang Aruni-Rajendra 3 Eps sehari kalau ga begitu sibuk dan lancar idenya ya. Yaitu pagi (00:01-07:00), siang (12:00) dan sore (Jam 15:00)

2025-04-15

98

Neng Ima Adhikari

Neng Ima Adhikari

pergelangan tangan Aruni yang di pegang, darah gua yg berdesir...
mau apa, Rajendra.. jan aneh-aneh.. 😆
Tenang Rajendra, kamu masuk ke dalam keluarga yang baik, yang aman tapi untuk tentram sepertinya tidak meyakinkan...
tapi sedih well, kenapa Rajendra sepertinya menyimpan banyak luka...

2025-04-15

8

azka myson28

azka myson28

jangan takut rajendra kamu masuk dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan tanggung jawab.kamu tidak akan dibiarkan sendirian dikeluarga ini..aruni bersikap baiklah pada suamimu jodoh yang disiapkan Allah itu lebih baik dari suami impianmu

2025-04-15

6

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Salah Kamar
2 BAB 02 - Kompensasi
3 BAB 03 - Nikahi atau Mati!!
4 BAB 04 - Menantu Terbuang ~
5 BAB 05 - Dia Suamimu ~
6 BAB 06 - Oma Approved ~
7 BAB 07 - Sedikit Tentang Rajendra Baihaqi
8 BAB 08 - Tidak Punya Pacar
9 BAB 09 - Minta Cerai?
10 BAB 10 - Seranjang (Lagi)
11 BAB 11 - Kamu Malu?
12 BAB 12 - Karma Istri Ngeyel
13 BAB 13 - Putus?
14 BAB 14 - Never!!
15 BAB 15 - Belum Cemburu
16 BAB 16 - Seperti Simpanan
17 BAB 17 - Tertangkap (Basah)
18 BAB 18 - Aku Sudah Menikah
19 BAB 19 - Dia Milikmu, Sepenuhnya.
20 BAB 20 - Sedikit Perhatian
21 BAB 21 - First Hug
22 BAB 22 - Si Ganteng Milik Oma
23 BAB 23 - Langsung dari Pusatnya
24 BAB 24 - Pulang!!
25 BAB 25 - Galak Sekali ~
26 BAB 26 - Dibalik Nama Oma
27 BAB 27 - Sedikit (Lagi) Tentang Rajendra
28 BAB 28 - (Sedikit) Centil
29 BAB 29 - Perfect ~
30 BAB 30 - Balas Dendam Rajendra
31 BAB 31 - Cocok Buanget!!
32 BAB 32 - Bukan Pilihanmu
33 BAB 33 - Rajendra Baihaqi Lengkapnya ~
34 BAB 34 - Gadis yang Sama
35 BAB 35 - Nyaris Sempurna
36 BAB 36 - Terima Kasih Tuhan ~
37 BAB 37 - (Bukan) Mimpi
38 BAB 38 - Kamu Jin-nya?
39 BAB 39 - Masalah (Rumah) Tangga
40 BAB 40 - Bertaut
41 BAB 41 - Masing-masing Saja
42 BAB 42 - Makin Jelas (Cemburunya)
43 BAB 43 - Most Important
44 BAB 44 - Maaf, Aku Lancang ~
45 BAB 45 - Pengakuan (Sebenarnya)
46 BAB 46 - Crazy Of You
47 BAB 47 - Bukan Motivasi Biasa
48 BAB 48 - Kehangatan di Ujung Malam
49 BAB 49 - Perkara Ninu-Ninu
50 BAB 50 - Butterfly Era
51 BAB 51 - Lilte Bunny
52 BAB 52 - Selesai
53 BAB 53 - Belum Diukur
54 BAB 54 - Kamu Mau (Bayinya)?
55 BAB 55 - Udah Nggak Mood ~
56 BAB 56 - Mulai Terbelenggu (Rindu)
57 BAB 57 - Setangkai Mawar Putih
58 BAB 58 - Sangat Maniez
59 BAB 59 - Terbakar Api (Cemburu)
60 BAB 60 - Awal (Petaka)
61 BAB 61 - Go Public
62 BAB 62 - Terima kasih, dan Maaf ~
63 BAB 63 - Sehat-Sehat ya, Cantik ~
64 BAB 64 - Kita Usahakan (Rumah Itu)
65 BAB 65 - Jadi Galak ~
66 BAB 66 - Sangat-Sangat Sayang ~
67 BAB 67 - Kamu Orangnya ~
68 BAB 68 - Geli Segeli-Gelinya ~
69 BAB 69 - Cinta dan Benci : Beda Tipis
70 BAB 70 - Bukan Menantu Biasa
71 BAB 71 - Bukan Bocah
72 BAB 72 - Janggal
73 BAB 73 - Banyak Bisanya ~
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 01 - Salah Kamar
2
BAB 02 - Kompensasi
3
BAB 03 - Nikahi atau Mati!!
4
BAB 04 - Menantu Terbuang ~
5
BAB 05 - Dia Suamimu ~
6
BAB 06 - Oma Approved ~
7
BAB 07 - Sedikit Tentang Rajendra Baihaqi
8
BAB 08 - Tidak Punya Pacar
9
BAB 09 - Minta Cerai?
10
BAB 10 - Seranjang (Lagi)
11
BAB 11 - Kamu Malu?
12
BAB 12 - Karma Istri Ngeyel
13
BAB 13 - Putus?
14
BAB 14 - Never!!
15
BAB 15 - Belum Cemburu
16
BAB 16 - Seperti Simpanan
17
BAB 17 - Tertangkap (Basah)
18
BAB 18 - Aku Sudah Menikah
19
BAB 19 - Dia Milikmu, Sepenuhnya.
20
BAB 20 - Sedikit Perhatian
21
BAB 21 - First Hug
22
BAB 22 - Si Ganteng Milik Oma
23
BAB 23 - Langsung dari Pusatnya
24
BAB 24 - Pulang!!
25
BAB 25 - Galak Sekali ~
26
BAB 26 - Dibalik Nama Oma
27
BAB 27 - Sedikit (Lagi) Tentang Rajendra
28
BAB 28 - (Sedikit) Centil
29
BAB 29 - Perfect ~
30
BAB 30 - Balas Dendam Rajendra
31
BAB 31 - Cocok Buanget!!
32
BAB 32 - Bukan Pilihanmu
33
BAB 33 - Rajendra Baihaqi Lengkapnya ~
34
BAB 34 - Gadis yang Sama
35
BAB 35 - Nyaris Sempurna
36
BAB 36 - Terima Kasih Tuhan ~
37
BAB 37 - (Bukan) Mimpi
38
BAB 38 - Kamu Jin-nya?
39
BAB 39 - Masalah (Rumah) Tangga
40
BAB 40 - Bertaut
41
BAB 41 - Masing-masing Saja
42
BAB 42 - Makin Jelas (Cemburunya)
43
BAB 43 - Most Important
44
BAB 44 - Maaf, Aku Lancang ~
45
BAB 45 - Pengakuan (Sebenarnya)
46
BAB 46 - Crazy Of You
47
BAB 47 - Bukan Motivasi Biasa
48
BAB 48 - Kehangatan di Ujung Malam
49
BAB 49 - Perkara Ninu-Ninu
50
BAB 50 - Butterfly Era
51
BAB 51 - Lilte Bunny
52
BAB 52 - Selesai
53
BAB 53 - Belum Diukur
54
BAB 54 - Kamu Mau (Bayinya)?
55
BAB 55 - Udah Nggak Mood ~
56
BAB 56 - Mulai Terbelenggu (Rindu)
57
BAB 57 - Setangkai Mawar Putih
58
BAB 58 - Sangat Maniez
59
BAB 59 - Terbakar Api (Cemburu)
60
BAB 60 - Awal (Petaka)
61
BAB 61 - Go Public
62
BAB 62 - Terima kasih, dan Maaf ~
63
BAB 63 - Sehat-Sehat ya, Cantik ~
64
BAB 64 - Kita Usahakan (Rumah Itu)
65
BAB 65 - Jadi Galak ~
66
BAB 66 - Sangat-Sangat Sayang ~
67
BAB 67 - Kamu Orangnya ~
68
BAB 68 - Geli Segeli-Gelinya ~
69
BAB 69 - Cinta dan Benci : Beda Tipis
70
BAB 70 - Bukan Menantu Biasa
71
BAB 71 - Bukan Bocah
72
BAB 72 - Janggal
73
BAB 73 - Banyak Bisanya ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!