20

Akhirnya mereka sampai di supermarket yang dekat dengan rumah. Rendy memarkirkan mobil dan keluar, begitupun dengan Lisa yang langsung keluar mengikuti suaminya.

Mereka masuk sambil mendorong troli, satu persatu barang masuk ke troli.

"Apa Mas mau makan daging sapi?." tanya Lisa.

"Saya pemakan semua jenis makanan, jadi apapun yang kamu masak saya makan." ujar Rendy yang sedang memilih buah mangga.

"Baiklah."

Lisa berniat mengambil daging di tempatnya, tapi tanpa sengaja seseorang menabraknya hingga Lisa oleng dan hampir jatuh.

Rendy yang berada di sampingnya, dengan sigap menangkap pinggang Lisa dengan tangan kanannya.

Mata mereka bertemu kembali dengan jarak yang sangat dekat, Tubuh Lisa menempel pada dada bidang Rendy, membuat Lisa salah tingkah.

"Maaf Mbak, saya tidak sengaja." ujar wanita yang menabrak.

"Engga apa-apa kok, Mbak." sahut Lisa yang baru sadar dengan posisinya.

"Hati-hati." Ucap Rendy melepaskan dekapannya di pinggang Lisa.

"Makasih, Mas."

Mereka kembali menjelajah isi supermarket, kini setengah troli sudah terisi penuh dengan barang belanjaan.

"Apa segini sudah cukup?" Tanya Rendy.

"Sepertinya udah, Mas, insyaalloh ini cukup untuk stok seminggu." Jawab Lisa.

"Ayo, kita bayar." ajak Rendy.

Rendy mendorong troli ke kasir. Saat Lisa hendak membayar, Rendy melarangnya.

"Biar saya saja." Ucap Rendy lalu memberikan kartu ATM nya pada kasir.

"Tapi, Mas. Kamu, kan udah kasih aku uang buat kebutuhan rumah."

"Simpan saja untuk kebutuhan pribadimu."

"Sudah selesai, Pak." Ucap si kasir kembali mengembalikan kartu itu pada Rendy.

"Terimakasih." ucap Rendy berlalu mendorong troli menuju parkiran mobil di ikuti Lisa.

Setelah menyusun barang belanjaan di bangku belakang, mereka masuk ke dalam mobil.

"Saya mau pergi ke suatu tempat, apa kamu keberatan jika kita mampir dulu kesana?." Tanya Rendy setelah melajukan mobilnya, membelah jalanan ibu kota.

"Engga, Mas saya ikut Mas Rendy aja," ucap Lisa.

Mobil Rendy melaju berkecepatan sedang, menyusuri jalan raya kemudian belok ke arah jalan kecil.

Tibalah mereka di pemakaman elit yang mewah, depannya terdapat gerbang tinggi. Luasnya sampai berhektar-hektar. Tidak hanya untuk muslim saja, tapi pemakaman ini juga menyediakan pemakaman non muslim.

"Ayo, turun," ajak Rendy.

Lisa masih di buat heran, untuk apa suaminya membawa dia ke pemakaman. Terlihat Rendy membeli sewadah bunga untuk di tabur.

"Ikuti saya" Perintahnya lagi.

Lisa menurut saja, melangkahkan kakinya di belakang tubuh Rendy. Sampai akhirnya Rendy berhenti di sebuah makam yang penuh dengan bunga, dan tertulis dengan nama.

kayla indriani.

Rendy berjongkok di hadapan makam itu, mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, kemudian menabur bunga di seluruh bagian makam.

"Sayang, aku datang, " Ucap Rendy.

Lisa kaget mendengar kata sayang terucap dari mulut suaminya, apakah ini makam almarhum istrinya. Entahlah, sebaiknya Lisa diam.

"Perkenalkan, ini Lisa." ujar Rendy, tangannya menunjuk Lisa yang masih setia berdiri.

"Dia istri Mas sekarang. Maafkan Mas, bukan Mas tak mencintaimu lagi. Tapi, ada beberapa alasan yang mengharuskan Mas menikah kembali." Tutur Rendy.

Raut wajah Rendy terlihat begitu sedih, kerutan di dahinya terlihat jelas.

"Seperti kata Mas dulu, cinta Mas hanya untuk kamu, Sayang. Sekalipun maut memisahkan kita, tidak membuat cinta Mas luntur begitu saja." Lanjut Rendy.

Sakit..

Sungguh sakit bagi Lisa, di hadapannya Rendy terus mengungkapkan cintanya pada almarhum Kayla.

Mungkin benar ucapannya dulu, Lisa tak boleh berharap lebih pada Rendy. Karena rasa cinta dan sayang Rendy, sudah terbawa mati bersama almarhum Kayla.

Apa tak ada sedikit saja hati Rendy untuk berbagi dengan Lisa, meski hanya 0,01% saja. Benar, statusnya kini memang istri Rendy, tapi dia hanya memiliki raganya saja tidak dengan jiwa dan cintanya.

Lisa memberanikan diri berjongkok di samping Rendy, menatap lekat nisan almarhum istri suaminya ini.

"Assalamualaikum, Mbak Kayla, perkenalkan saya Lisa, Istri nya Mas Rendy sekarang. Mbak maafkan saya, saya tidak bermaksud mengambil Mas Rendy dari Mbak. Sungguh sekalipun saya berstatus istri Mas Rendy, tapi jiwa dan cintanya tetap milik Mbak," ucap Lisa.

Lisa menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.

"Saya berjanji tidak akan pernah jatuh cinta pada Mas Rendy, dan saya juga akan pastikan Mas Rendy tak kan jatuh cinta pada saya. Kami hanya memerankan peran masing-masing, kami menikah karena tujuan sendiri-sendiri. Saya akan menjaga Mas Rendy sepenuh jiwa dan raga saya, sampai akhirnya Mbak bisa bertemu kembali Mas Rendy di akhirat kelak," lanjut Lisa.

Lisa sekuat tenaga menahan air matanya agar tak keluar, dia tak mau terlihat rapuh di hadapan suaminya ini.

"Percayalah pada saya Mbak, saya tak kan mengambil sesuatu yang bukan milik saya," ucap Lisa.

Rendy tertegun mendengar ucapan istrinya ini, apa benar yang Lisa ucapkan. Tapi mengapa ini terasa sakit untuk Rendy. Mengetahui Lisa berjanji pada Kayla untuk tak jatuh cinta pada dirinya.

"Sayang, aku dan Lisa pamit pulang dulu, insyaallah lain waktu aku akan kembali menjengukmu lagi". Ucap Rendy.

Rendy beranjak berdiri menatap Lisa yang masih berjongkok, wajahnya memperlihatkan sedang menahan sesuatu.

Rendy tau, Lisa ingin menangis. Dia mungkin terluka dengan ucapannya barusan, tapi itulah kenyataannya Rendy masih sangat mencintai almarhum istrinya.

"Ayo, kita pulang," Ajak Rendy.

Lisa berdiri lalu melangkahkan kaki mengikuti Rendy menuju mobil mereka.

Semenjak pulang dari pemakaman, Lisa terlihat nampak melamun. Matanya terus menatap lurus melihat ke arah jalan dari balik kaca jendela.

Rendy tak berani bertanya, dia bingung harus memulainya darimana. Biarlah Lisa menenangkan hati dan juga pikirannya.

"Apa kamu tidak lapar? ini sudah waktunya makan siang," Ucap Rendy.

Tapi Lisa masih saja asyik dalam lamunannya.

"Lis..Lisa..LISA.." Suara Rendy sedikit meninggi.

"Euh..astagfirullah, maaf Mas. Saya keasyikan melamun." tutur Lisa.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?. Semenjak pulang dari pemakaman kamu terlihat melamun terus." Tanya Rendy.

"Engga ada kok, Mas." Lisa berbohong.

"Saya tau kamu menyembunyikan sesuatu dari saya."

"Engga kok, Mas."

"Bicaralah Lisa, saya minta maaf kalau ada ucapan saya tadi yang menyakiti kamu." Ucap Rendy serius.

"Tidak ada yang salah kok dengan ucapan Mas. Mas, kan sudah bilang pada saya dulu. Kalau kita menikah karena punya tujuan masing-masing, jadi saya tidak boleh banyak berharap sama Mas." jelas Lisa.

Lisa terdiam lalu melanjutkan ucapannya.

"Seperti Mas dengar tadi, saya tidak mau mengambil apa yang bukan milik saya. Saya sudah berjanji juga pada Mbak Kayla." lanjut Lisa.

Rendy terdiam, Lidahnya berat untuk bicara. Hatinya sakit, entah apa yang Rendy mau sekarang. Dirinya sendiri tak mengerti.

Rendy masih mencintai almarhum istrinya, tapi Rendy juga tak mau Lisa membuat benteng penghalang yang tinggi padanya.

Berdosakah Rendy?

Rendy melukai hati Lisa, karena belum sepenuhnya menerima kehadiran Lisa.

"Tunggu saya!" ucap Rendy sepontan

Lisa mengerutkan kening mencerna ucapan suaminya. Dia sama sekali tak mengerti maksdu Rendy.

"Tunggu saya, jangan pernah ambil keputusan sendiri. Saya sedang berjalan pelan ke arahmu, jadi kamu tak boleh pergi dari tempatmu," ucap Rendy.

...****************...

BERSAMBUNG~~

TERIMAKASIH YANG MASIH SETIA DENGAN CERITA AUTHOR🤗

Mohon beri dukungan untuk author

Like,coment dan vote😊

SELAMAT MEMBACA😊😊

Terpopuler

Comments

Lhisa Amira Nhatasya

Lhisa Amira Nhatasya

kok jadi pingin nangis q 😭kasian lisa

2024-11-24

0

R_3DHE 💪('ω'💪)

R_3DHE 💪('ω'💪)

kan kasihan lisa kalau seumur hidup harus menikah tpi tanpa berbuat apa" tanpa cinta

2022-11-19

0

Devi Aryanti

Devi Aryanti

ntah knpa aku sakit baca nya😭😭😭😭

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!