RENDY WIJAYA
LISA ANGGRAINI
DIRA WIJAYA KUSUMA
REY ATMAJAYA
MONA
DION
FARHAN
Mohon maaf ya kalau visualnya engga sesuai sama khayalan kalian😁
...****************...
Malam itu Lisa terihat gelisah, pasalnya sang suami belum juga pulang. Ini tak seperti biasanya.
Lisa melirik hp nya, dia ingin sekali menelpon atau sekedar mengirim pesan pada Rendy. Untuk menanyakan keberadaan suaminya itu sekarang
Malam semakin larut, tapi Rendy belum kunjung pulang juga. Lisa gelisah tak bisa tidur, padahal jam sudah menunjukan pukul 10 malam.
Banyak pertanyaan melintas di otak Lisa.
Apakah suaminya marah?
Apakah suaminya tak akan pulang ke rumah malam ini?
Entahlah, ada rasa takut campur khawatir. khawatir takut terjadi apa-apa pada Rendy. Takut jika Rendy benar-benar melihat Lisa di caffe tadi siang, lalu Rendy murka.
Aku harus jelasin sama mas Rendy dan minta maaf. Batin Lisa.
Lisa memberanikan diri mengetik pesan pada Rendy, namun belum selesai pesan di ketik. Suara langkah kaki seseorang terdengar mendekat ke arah kamar.
Cekrek..
Terlihat sang suami pulang dengan wajah lelah, Lisa segera menghampirinya. Mengambil alih tas dan melepas dasi seperti biasa.
"Apa mas sudah makan?." Tanya lisa pelan.
"Sudah."
"Baiklah saya akan persiapkan air mandi untuk mas, apa ada yang mas inginkan?." Tanya lisa kembali.
"Tidak..cepatlah tidur sudah malam. Besok kamu harus bekerja." ujar Rendy.
Lisa masuk ke kamar mandi, mempersiapkan keperluan mandi untuk suaminya seperti biasa, lalu ke luar menuju lemari mengambil baju tidur untuk Rendy.
Rendy memulai aktifas mandinya, tubuhnya terasa sangat lelah. Begitupun dengan pikirannya, terlalu banyak yang harus di selesaikan hari ini.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Rendy berjalan mendekati kasur. Nampak sang istri sedang duduk gelisah di ujung ranjang.
Lisa membalikkan badan menghadap Rendy, Lisa sedikit ragu tapi dia tetap harus menjelaskan.
"Anu...!!" Lidah lisa terasa berat.
Rendy menoleh menatap istri kecilnya ini, ada apa gerangan? mengapa Lisa terlihat gemeteran.
"Bicaralah." Rendy duduk di pinggir ranjang, menyenderkan punggung.
"Anu..saya lihat mas di caffe Y tadi siang."
"Terus." Rendy pura-pura tidak tau.
"Emmm..apa mas juga melihat saya?."
"Hmm."
Lisa menghela nafas kasar sebelum melanjutkan ucapannya.
"Saya minta maaf, saya tidak bermaksud keluar tanpa izin mas. Hanya saja saya tidak bisa memberi kabar pada mas, karena hp saya kehabisan batre." Terangnya.
"Saya tidak hapal betul nomer mas, jadi saya tidakbisa menelpon mas dari hp yang lain." Lanjut Lisa.
Lisa menundukkan kepala, dia akan terima jika suaminya ini marah.
"Saya tidak masalah, kamu boleh melakukan apapun yang kamu suka. Berteman dan bersosialisasi dengan siapa saja, asalkan tak melewati batas wajar." jawab Rendy.
"Saya harap kedepannya kamu tetap jujur seperti ini, karena suatu hubungan tak akan terjalin baik jika tak ada kejujuran satu sama lain. Saya percaya kamu wanita baik, jadi kamu pasti tau batasanmu." Lanjut Rendy.
Lisa terdiam mendengar ucapan Rendy, sungguh dewasa pemikiran suaminya ini. Lisa berharap dia bisa menjadi istri yang baik.
"Tidurlah...ini sudah malam." ujar Rendy yanh langsung membaringkan badannya membelakangi Lisa.
"Baik terimakasih mas." ucap Lisa yang ikut menyusul tidur juga.
🥀🥀🥀🥀🥀
Satu bulan berlalu hubungan Lisa dan Rendy masih seperti biasa, hanya saja sekarang Rendy agak banyak berbicara.
Hari ini hari minggu, Lisa sibuk berkutat di dapur menyiapkan sarapan. Sedangkan Rendy setelah sholat subuh sudah berolahraga di tempat khusus.
Lisa hendak mengajak Rendy sarapan, dia pergi ke kamar untuk memanggil suaminya. Tapi sesampainya di kamar, Lisa tak mendapati keberadaan Rendy.
"Mas Rendy kemana ya." Gumamnya.
Lisa hendak beranjak pergi tapi terdengar suara pintu terbuka, buru-buru lisa membalikan badanya ke arah asal suara.
"Mas sara..Aaaaaaaaaaaaa." Lisa sontak berteriak sembari menutup mata dengan kedua tangannya.
Rendy yang baru saja keluar kamar mandi di buat kaget.
"Ada apa teriak-teriak." Tanya Rendy panik.
"Anu.."
"Anu apa? kalau ngomong yang jelas?" Ujar Rendy.
"Eeuh..Kenapa mas keluar engga pakai baju." cicit Lisa.
"Suka-suka saya dong, memang kenapa?" Dengan acuhnya Rendy berjalan melewati Lisa. Dia mulai mengeringkan rambutnya dengan hair dryer tanpa risih sekalipun.
"Kamu harus terbiasa melihat ini, kita suami istri jadi kamu berhak melihat tubuh saya, begitupun saya sebaliknya." Lanjut Rendy.
Deg..Deg..
Jantung Lisa berdetak tak beraturan, yang di katakan Rendy barusan membuat Lisa salah tingkah.
Apa Rendy ingin melihat tubuhnya?. Tapi bukankah dia dulu tak ingin punya anak dari Lisa, maksudnya Rendy tak menuntut apapun pada Lisa.
Lisa membuang jauh pikirannya,setiap manusia pasti berubah. Dulu mungkin Rendy begitu, tapi tak menuntut kemungkinan Rendy akan membuka diri untuk Lisa.
"Kalau be..be..begitu, saya tunggu mas di bawah untuk sarapan." Lisa cepat keluar dari kamar, dia tak ingin lebih lama satu ruangan dengan Rendy.
Dasar jantung engga tau diri, bisa-bisanya cepet banget pas lagi sama mas Rendy. Batin Lisa.
Rendy tersenyum melihat tingkah lucu istrinya, seakan itu menjadi hiburan tersendiri.
"Lucu banget dia." gumam Rendy
...****************...
Kini mereka sedang sarapan, Lisa makan dengan sedikit gugup. Masih terbayang jelas roti sobek milik suaminya itu.
Tiba-tiba Lisa teringat akan sesuatu yang harus dia sampaikan.
"Mas saya izin mau ke supermarket. Kita kehabisan lauk dan sayuran." ucap Lisa.
"Memang bi inah kemana?." Tanya Rendy.
"Bi inah sama mang Rudi mendadak pulang kampung semalam, karena anak mereka jatuh sakit. Saya sudah coba hubungi mas, tapi nomer mas engga aktif." ujar Lisa.
"Kamu naik apa kesana?".
"Naik angkot mas."
"Biar saya antar."
"Tidak usah mas, saya engga mau merepotkan mas." ujar Lisa.
"Saya tidak merasa di repotkan, lagian apa salahnya mengantar istri belanja." sahut Rendy.
"Baik mas."
Lisa menurut apa kata suaminya, Selesai mencuci piring mereka bergegas berangkat.
Rendy terlihat fokus menyetir, sedangkan Lisa terdiam memandang keluar jendela. Untuk mengusir keheningan Rendy menyetel musik di mobilnya.
Terdengar suara merdu penyanyi Rossa menyanyikan lagunya yang berjudul Terlalu Cinta.
Tuhan....
Maafkan diri ini.
Yang tak pernah bis****a menjauh.
Dari angan tentangnya.
Namun...
Apalah daya ini.
Bila ternyata sesungguhnya.
Aku terlanjur cinta dia.
Lirik lagunya seakan menggambarkan hati Lisa, Mungkin Lisa sudah mulai jatuh hati pada suaminya ini.
Tapi Lisa tak bisa mengungkapkan ekspresi hatinya. Ada rasa takut jika suaminya tak punya perasaan yang sama.
Bukankah itu sangat menyakitkan?.
Mencintai orang yang tak mencintai kita.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Evi Sari
ada si cantik kak ayana
2021-05-31
0
Ade Makhruljanah
oppa jongky
2021-04-28
0
Fatima septi udyanti
Khayalanku lokal/orang Barat buka Korea, masih banyak orang lokal yang ganteng, Kalo Korea cow kurang macho terlampau manis dan legit. Kecewa thor visualnya Korea, bukannya anti Korea tapi bagiku kurang macho hehe
2021-04-27
2