18

Malam semakin larut, suasana mulai terasa hening. Dunia beristirahat sejenak dari hiruk pikuk siang hari.

Setiap orang mulai memasuki alam mimpinya, ada pula yang masih terjaga dengan pikirannya sendiri.

Beribu kisah di hari ini telat usai dengan datangny malam, dan esok hari kisah yang baru akan datang menyapa. Tidak peduli kamu suka ataupun tidak, tapi roda kehidupan tetap harus berjalan.

Nampak dua orang makhluk ciptaan Alloh tengah berbaring di atas ranjang yang sama, tak ada ucapan selamat malam atau obrolan mesra layaknya pasangan suami istri. Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing, berkelana menjelajah ke lorong waktu di masa lampau. Hingga akhirnya terlelap tidur menuju alam mimpi.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Pagi hari setelah sarapan Lisa berpamitan dengan suaminya, mencium tangan Rendy kemudian melangkah pergi dari rumah.

"Tunggu." Cegah Rendy.

Suara Rendy menghentikan langkah Lisa yang baru melewati ambang pintu. Lisa menoleh ke belakang menatap seseorang yang sudah hampir 4 hari ini menikahinya.

Rendy menghampiri Lisa, merogoh saku belakang mengambil dompet lalu mengeluarkan kartu di dalamnya.

"Maaf saya sedikit telat, kamu bisa pakai kartu ini untuk memenuhi kebutuhan rumah juga kebutuhan pribadimu. Setiap bulan saya akan mentransfer uang nafkahmu ke rekening ini."

Rendy meraih tangan Lisa, lalu menaruh kartu atmnya di telapak tangan Lisa.

"Tak perlu sungkan, kamu istriku sekarang, sudah seharusnya aku menafkahimu." Lanjut Rendy.

Lisa masih terdiam haruskah dia mengambil kartu ini?. Bukankah Rendy sudah baik sekali dengan menanggung biaya perawatan adiknya, lalu sekarang Rendy juga menanggung kebutuhan Lisa.

Meskipun Lisa tau dia berhak atas nafkah dari Rendy, tapi dia merasa segan untuk menerima semua ini.

"Tidak usah mas, mas sudah baik pada keluarga saya. Mas sudah mau membiayai perawatan Egi." Jawab Lisa.

"Soal itu bukankah saya sudah janji padamu sebelum menikah dulu. Tapi yang ini berbeda, ini adalah kewajiban seorang suami pada istrinya. Saya tau kamu bekerja, tapi saya tidak mau melepas tanggung jawab begitu saja." Jelas Rendy.

"Tapi mas."

"Ambillah, saya tidak menerima penolakan."

Lisa akhirnya mengambil kartu Atm yang Rendy berikan, memasukannya pada tas kecil.

"Baik, Terimakasih mas. Saya akan mempergunakannya sebaik mungkin." ujar Lisa.

"Hmm."

"Kalau begitu saya permisi mas, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Lisa berlalu setelah mengucapkan salam, dia tak boleh telat sedikitpun jika tidak namanya akan masuk ke daftar kuning.

Daftar kuning ini khusus untuk orang-orang yang telat, setiap hari ada bagian mencatat siapa saja yang telat dari jadwal yang di tentukan.

🥀🥀🥀🥀🥀

Siang ini Rendy ada pertemuan di caffe Y yang tak jauh dari kantornya, karena klien yang satu ini adalah temannya. Rendy mengusulkan untuk bertemu di tempat yang santai.

Sedangkan itu Lisa yang baru saja selesai sholat dzuhur, bergegas pergi ke luar mushola. Dia hendak memakai sendal, tapi Dion datang menghampiri.

"Lis." sapanya.

"Iya pak."

"Kamu udah makan siang belum?." Tanya Dion.

"Belum pak, kenapa memang?." Lisa sudah memakai sendalnya.

Sebelum Dion sempat berbicara, Mona keburu datang menghampiri Lisa.

"Lis kita ke caffe Y yuk?. Itu loh caffe deket kantor kita, katanya makanan di sana murah-murah. Mumpung abis gajian, kali-kali makan di caffe." Ajak Mona.

"Enggalah Mon, kamu aja. Aku makan di kantin aja."

Lisa memang tidak begitu suka nongkrong atau makan di caffe apalagi restoran. Udah harganya lumayan, porsinya juga seucrit.

Mana kenyang. Pikir Lisa.

"Ayolah Lisa, sekali ini aja temenin aku. Aku pengen banget ke sana. Kan kamu tau aku udah putus sama pacarku, jadi sekarang engga ada yang nemenin selain kamu." Mona menyatukan kedua tangannya layaknya tengah memohon ampun.

"Ya udah, tapi kali ini aja ya."

"Yeee..nah gitu dong itu baru Lisaku." ujar Mona memeluk Lisa.

"Emmm,,,saya boleh ikut kalian engga?. Kebetulan saya juga belum makan, saya traktir deh." ucap Dion yang tadi berasa di kacangin mereka berdua.

"Wah serius nih pak mau traktir kita?." Mona antusias

"Iya."

"Asyik ayo Lis, noh di traktir pak Dion." ucap Mona menarik tangan Lisa.

Lisa merogoh saku celanya mencari Hp, untuk meminta izin pada Rendy kalau dia akan makan siang di luar dengan Dion.

Tapi sayang hp Lisa kehabisan batre, Lisa ingin meminjam hp sahabatnya, tapi Mona sudah ngacir duluan.

🥀🥀🥀🥀🥀

Di caffe Y Rendy dan Rey sedang ngobrol santai dengan Farhan teman sekaligus kliennya ini.

"Gimana kita deal kan?." ucap Farhan.

"Ok gue sepakatin, tapi lo harus jujur." ucap Rendy menandatangi kerjasama mereka.

"Tenang, gue engga maen curang kok."

Rey menatap Farhan dengan sinis, Rey seakan tak percaya dengan sosok teman lamanya ini.

Entahlah, tapi firasat Rey begitu kuat tentang Farhan. Hanya saja demi menghormati keputusan sahabatnya Rendy, Rey memilih diam.

Tiba-tiba Lisa,Mona dan Dion masuk ke dalam caffe, mata Farhan menangkap jelas sosok wanita yang menurutnya cantik dan anggun.

Farhan terus menatap Lisa, sampai Lisa dan teman-temannya duduk di meja sebelah belakang dekat dengan jendela.

"Cewek yang pake jilbab biru di sana cantik juga ya?." Sahut Farhan menunjuk ke arah Lisa.

Rendy dan Rey mengikuti arah tangan Farhan, dan alangkah terkejutnya yang Farhan maksud itu Lisa,Mona dan Dion.

Rey melirik sekilas ke arah Rendy, tapi Rendy terlihat tenang tidak menampakkan ekspresi apapun.

"Kenapa? Lo suka?" Tanya Rendy mengfokuskan kembali pandangannya pada kertas-kertas di meja.

"Kalau belum ada yang punya, gue sih yes."

Jawaban Farhan sedikit mengganggu Rendy, bagaimana dia bisa berkata seperti itu pada suami wanita itu.

Tapi bukankah Farhan tak tau yang sebenernya, wajar saja Farhan berkata seperti tadi.

Rendy menghela nafas kasarnya, dia tak boleh terlihat sedang gelisah. Sekalipun otaknya kini penuh pertanyaan.

Ada hubungan apa Lisa dengan lelaki itu?

Ini kali kedua Rendy melihat Lisa tersenyum dengan lelaki itu.

"Kalau udah ada yang punya, lo mau apa?" Tanya Rendy santai.

"Emmm,, gue sih engga munafik ya, kalau dia juga suka sama gue, sekalipun udah punya cowok. Gue pepet terus ampe dapet." jawab Farhan.

Rey kaget mendenger jawaban Farhan, ingin sekali dia menonjok muka farhan sekarang. Tapi Rey urungkan.

"Lo emang engga pernah berubah ya Han, dari kuliah dulu. Lo engga pernah mau kalah dari orang lain." ujar Rey sinis.

"Gue sih ngomong sesuai pikiran gue, Kalau ceweknya mau gue bisa apa dong. Toh suka sama suka ini." ucap Farhan.

"Ini gue udah tandatangan semua, mulai sekarang kita kerjasama. Inget gue engga suka ada kecurangan." Rendy mengalihkan pembicaraan, dia tak mau mendengar ucapan tak bermanfaat lagi dari farhan, apalagi ini soal Lisa.

"Ok, lo percaya sama gue." Farhan mengambil kertas yang di hadapan Rendy sambil tersenyum.

"Kalau gitu gue cabut dulu bro." Pamit Farhan melangkahkan kakinya meninggalkan Rendy dan Rey berdua.

Rendy kembali melihat ke arah Lisa, dia menatap dalam-dalam wanita yang kini sedang tertawa itu.

"Ren are you oke?" tanya Rey

"Gue engga apa-apa."

"Lo mau nyamperin mereka Ren?"

"Ngapain? dia bebas berteman dan bersosialisi sama siapa saja, begitupun gue. Asal kita sama-sama tau batasan." jawab Rendy.

"Ok, kita cabut yuk." Ajak Rey.

Rendy dan Rey berdiri dan berjalan meninggalkan tempat duduknya. Tanpa sengaja lisa melihat kepergian mereka.

Haduh apa mas Rendy tau aku di sini ya?. Hp pake mati segala sih, kan aku engga bisa kabarin mas Rendy dulu. Mana aku engga hapal nomernya mas Rendy, percuma pinjem hp Mona juga Semoga saja Mas Rendy engga liat aku. Batin Lisa.

...*************...

BERSAMBUNG

Tolong dukung author ya dengan memberikan Like,coment & vote🤗

SELAMAT MEMBACA😊😊

Terpopuler

Comments

Rhmad Flash

Rhmad Flash

ku suaminya ky ms istrinya d blhkn kerja .JD opisgo.anngga lckn

2024-02-24

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

wah sepertinyadah ada bibit cinta tu......

2021-05-01

3

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

wah pelakor dan pebinor dah muncul

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!