17

Tepat pukul 5 sore semua karyawan berhamburan pulang, namun ada juga yang masih bergulat dengan pekerjaan demi tercapainya target.

Lisa mengganti pakaiannya,mengambil tas di loker lalu berlalu meninggalkan gedung kantor.

Lisa menunggu bus untuk bisa sampai rumah, Halte bus begitu padat. Semua orang terlihat lelah dan ingin segera pulang, ada yang ingin menemui ibu,ayah,istri juga anak.

Adapula yang hanya ingin segera sampai rumah untuk membaringkan badan yang letih. Semua orang bekerja keras, demi bisa bertahan hidup di kota ini.

Setiap hari Lisa menyaksikan ratusan orang bekerja tanpa mengenal lelah, untuk tetap menyambung hidup

Dunia ini kejam.

Entahlah tapi seperti itu memang kenyataannya, hanya saja Tuhan tak mungkin membiarkanmu menderita. Jika kamu selalu bersyukur dan terus mendekat pada yang Maha Kuasa.

Selama perjalanan pikiran Lisa melayang, dia seakan sedang berpacu dengan waktu. Bukan karena pernikahaannya yang serasa mendadak, tapi karena ketakutannya yang amat mendalam.

Jika di pikir Lisa dan Rendy ibarat langit dan bumi, Rendy yang bersinar terang bagai bintang tak mungkin Lisa capai hanya dengan genggaman tangan. Setidaknya Lisa harus memikirkan cara bagaimana tuk sampai ke langit, baru mampu mengambil sang bintang.

Tak berapa lama Lisa sudah sampai di halte bus, Lisa bergegas berjalan kaki menuju rumah suaminya. Untung saja rumah Rendy berada di jantung kota dan dekat dengan halte bus, ini sangat membantu Lisa.

Sampai rumah Lisa melihat bi inah sedang berkutat di dapur, Lisa bergegas ke lantai atas menuju kamar dan berganti baju, lalu segera pergi ke dapur.

"Lagi buat apa bi?." Tanya Lisa.

Bi inah menoleh ke belakang dan tersenyum.

"Ini neng mau buat kopi buat mang rudi, katanya makan kue tanpa kopi. Bagai sayur tanpa garam. Hambar hehehe." Bi inah sedikit tertawa.

"Mang rudi ada-ada aja." Lisa ikut tertawa.

"Oh ya neng, tadi tuan bilang katanya mulai sekarang tuan cuman mau makan masakan neng. Padahal kasian liat neng Lisa udah kerja, terus pulang harus masak." Jelas bi inah sambil mengaduk kopi.

"Engga apa-apa bi, lagian kan sudah kewajiban saya melayani mas Rendy." ucap Lisa membuka kulkas,lalu mengeluarkan cumi dan beberapa sayuran.

"Bibi bantuin ya neng masaknya biar cepet." Tawar bi Inah.

"Engga usah bi, Lisa bisa sendiri kok. Mending bi Inah samperin mang Rudi, kasian kopinya nanti keburu dingin. Sekalian pacaran gitu." Lisa nyengir kuda memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Ah neng Lisa bisa aja. Kalau gitu bibi ke belakang dulu ya." pamit bi Inah yang langsung keluar menuju halaman belakang.

Senangnya jadi bi Inah,sekalipun engga bergelimang harta. Tapi rumah tangganya bahagia. Batin Lisa.

Lisa memulai acara memasaknya, Lisa yang sudah terbiasa masak dari remaja, sudah paham betul soal perdapuran.

Aroma wangi masakan tercium sampai keluar, seakan menyambut Rendy dan Rey yang baru saja tiba.

"Mmm..Wangi banget. Siapa yang lagi masak Ren?." Tanya Rey mengendus-endus telinganya.

"Palingan Lisa." jawab Rendy singkat.

"Wah gue jadi laper nih,gue masuk ya mau ikut makan juga hehehe." Pinta Rey.

"Engga, pulang lo sono."

"Pelih amet sih lo. Boleh ya,ya,ya". Rey mengidapkan matanya sebelah, membuat Rendy serasa mau muntah.

"Idih lo udah kaya si elizabet aja. Ya udah ayo masuk, tapi jangan ngabisin nasi gue lo." Ancam Rendy bercanda.

" Emang dasar ceo perhitungan lo."

Mereka masuk rumah membawa perut yang keroncongan, karena aroma masakan Lisa.

"Assalamualaikum." ujar Rendy.

Secueknya Rendy pada Lisa, tapi setiap masuk rumah mau ada atau tidak ada orang,sekalipun yang menjawab salamnya adalah Lisa. Dia tetap ucapkan salam. Karena itu yang di ajarkan orangtuanya sejak kecil.

"Waalaikumsalam." Lisa yang sedang menata makanan di meja makan, bergegas menghampiri suaminya.

Seperti halnya tadi pagi, Lisa juga mengambil tangan Rendy lalu menciumnya. Rendy tak berkata apapun, dia hanya diam melihat tingkah istrinya.

"Sudah pulang mas, sini biar saya bantu bawakan tas nya." Lisa hendak mengambil tas di tangan Rendy.

"Tidak usah biar saya saja." Ucap Rendy.

Rey menonton tingkah laku sepasang suami istri ini, dia tak mau berkomentar apapun. Bukan tak ingin membela Lisa, hanya saja ini di luar wilayah dia.

"Ya sudah, biar saya siapkan air mandi nya mas. Pasti badan mas sudah lengket." Lisa berbicara pelan sambil menunduk.

"Hmm."

Lisa mengikuti langkah suaminya, Rendy berjalan sangat cepat, sehingga Lisa harus ekstra tenaga untuk mensejajarkan langkahnya.

Rendy melonggarkan dasinya saat sudah masuk kamar, Lisa yang melihat itu bergegas menghampiri Rendy.

"Maaf." cicit Lisa sambil jemarinya melepas dasi dari leher Rendy. Sedangkan kakinya berjinjit untuk sedikit menyamai tinggi suaminya.

Mata mereka bertemu, pandangan yang hanya terjadi beberapa detik saja. Tapi mampu membuat jantung Lisa berdegup kencang, entah apa yang di rasakan Lisa sekarang.

Inikah namanya jatuh cinta?. Atau hanya rasa kagum sesaat saja.Entahlah, tapi yang jelas semua terasa asing bagi Lisa.

"Sudah." ujar Lisa menjauhkan badannya dari Rendy.

Lisa tak banyak bicara lagi, dia ke kamar mandi mengisi air hangat dan meneteskan sedikit wewangian, agar suaminya bisa rileks.

"Airnya sudah siap mas, saya permisi ke bawah lagi." Ujar Lisa.

"Hmm." Hanya itu yang keluar dari mulut Rendy.

Rendy segera mandi agar rasa lengket di badannya hilang. Aroma lavender yang Lisa tuangkan, benar-benar membuat pikiran Rendy fresh.

...****************...

Rey masih setia menunggu di meja makan, rasa lapar nya kian meningkat. Tapi Rey cukup sopan, untuk tidak melahap habis makanan di hadapannya ini.

Ni orang jangan-jangan tenggelam,mandi aja lama banget. Batin Rey.

Lisa baru saja tiba di dapur, melihat tingkah Rey yang menghentak-hentakan kaki membuat Lisa kebingungan.

"Rendy masih lama ya Lisa." ucap Rey memulai obrolan.

"Iya pak Rey."

"Aduh jangan panggil pak dong, gue masih muda juga kali." protes Rey.

"Terus?."

"Panggil aja kak Rey, atau mas Rey. atau bebeb juga boleh hehe." Goda Rey sambil tangan membentuk hurup V.

"Lisa panggil kak Rey aja ya?."

"Ya udah gpp."

Lisa sedikit tersenyum ternyata kak Rey yang sering di takuti, semua karyawan, bisa selucu ini.

"Ehmm,,,hmm." Rendy berdehem keras agar terdengar oleh 2 orang di hadapannya sekarang.

"Euh, udah keluar penjaganya." ucap Rey pelan tapi masih terdengar.

"Ngomong apa lo barusan?." Tanya Rendy yang sekarang duduk di samping Rey.

"Itu tuh penjaga rumahnya tetangga gue udah keluar, engga kerja lagi maksdunya." Bantah Rey.

"Silahkan di makan mas,saya ambilkan semua lauknya." Lisa menyodorkan satu piring penuh nasi beserta sayur dan lauk.

"Hmm."

"Maaf ya Lis, suamimu ini lagi sariawan. Maka nya jawab nya hmm..hmmm aja." goda Rey.

Rendy fokus pada makanannya, dia tak memperdulikan ucapan Rey. Sedangkan Lisa hanya tersenyum simpul.

Makan malam yang sekarang bagi Lisa serasa hangat, karena kehadiran Rey di tengah kecanggungan Lisa dan Rendy.

Lisa berharap akan ada makan malam penuh kehangatan lagi, sekalipun tanpa adanya Rey.

Mungkin Lisa terlalu berharap lebih, tapi apa salahnya mencoba membuka hatinya untuk Rendy. Meskipun Lisa tau semua tak kan mudah.

...****************...

BERSAMBUNG~~

Tolong hargai author dengan kasih Like,coment&vote🤗

SELAMAT MEMBACA😍😍

Terpopuler

Comments

Yantidianurhasyanti

Yantidianurhasyanti

awal mula mas rendy jatuh cinta sama masakan lisa lama2 maju kehati 🙈😍😍👌

2021-05-10

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

mengenduas endus telinga? beru baca kata seperti itu

2021-05-01

2

GUA GANTENG YA BOSS!!

GUA GANTENG YA BOSS!!

REY SAMA MONA

2021-04-02

3

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!