Udara dingin subuh hari menerobos masuk ke sela-sela jendela, suara adzan berkumandang merdu memanggil umat muslim untuk segera menghadap sang Ilahi.
Lisa bangun lebih dulu, membuka matanya perlahan dan beranjak turun dari kasur. Bergegas pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu dan menjalankan kewajibannya.
Selesai sholat Lisa menengadahkan kedua tangannya untuk memanjatkan doa.
"Ya Allah engkau maha melihat juga maha kuasa. Aku mohon beri aku kekuatan agar aku sanggup menjalani kehidupanku. Menerima setiap takdir yang engkau gariskan. Dan juga Terima kasih atas segala anugrah yang engkau berikan bertubi-tubi untukku. Aku berharap semoga ada keajaiban untuk adikku, juga aku berharap rumah tanggaku sakinah mawadah warohmah aamiin."
Ada bulir air mata di sela-sela doanya. Lisa harus kuat semua sudah alloh atur sedemekian rapih untuknya.
Selesai berdoa Lisa melihat ke arah Rendy yang masih terlelap. Haruskah Lisa membangunkannya? itu berarti Lisa harus menyentuh Rendy. Apa dia tak keberatan.
"S*udahlah mending aku bangunin aja takutnya waktu subuh habi*s," batin Lisa.
Lisa beranjak mendekati Rendy. Ia berjongkok di bawah kasur memperhatikan suaminya. Terlihat wajah Rendy yang teduh, kulitnya putih mulus,hidung mancung dengan bibir yang tipis. Di umurnya yang sudah tak terbilang muda. Rendy masih terlihat tampan dan menawan.
"Astagfirullah, aku mikir apa 'sih!" batin Lisa.
Baru saja hendak tangan Lisa ingin menyentuh bahu Rendy, untuk membangunkannya. Renndy terlihat menggeliat bangun dan membuka mata.
Mata mereka bertemu denganjarak yang begitu dekat.
1
2
3
4
5 detik
Lisa akhirnya sadar akan posisi mereka. Buru-buru dia bangun. Begitupun Rendy yang langsung bangun dari tidurnya.
"Maaf, Mas saya hanya berniat membangunkan Mas saja." suara Lisa pelan dengan kepala menunduk
"Hmm ..." rendy beranjak pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.
Lisa masih terdiam duduk di ujung kasur,dia tak tau harus apa? mau ke bawah tapi segan akhirnya dia hanya diam menunggu rendy.
Melihat rendy selesai sholat,lisa berdiri menghampiri suaminya.
"Maaf, Mas. Apa mau saya buatkan kopi atau teh?" tanya Lisa
Bagaimanapun lisa kini istri rendy,sudah seharusnya dia melayani suaminya.
"Buatkan saya kopi saja," jawab Rendy.
Lisa mengambil jilbab yang semalam dia lepas, memakainya lalu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Sementara itu, di dapur mamah Rendy sedang berkutat membuat sarapan untuk semuanya,di bantu bi iyam.
"Ada yang bisa Lisa bantu, Ma?" tanya Lisa setibanya di dapur
"Ah, Lisa kamu sudah bangun, Nak! Engga usah, Nak ini sudah mau selesai 'kok. Kamu mau buat apa ke dapur?" tanya mamah Rendy
" Lisa mau buatkan Mas Rendy kopi," sahut Lisa.
"Oh,ya sudah sana buat. Jangan buat suamimu menunggu,"
Lisa mengambil gelas dan meraih kopi juga gula, tapi dia tak tau bagaimana takaran kopi kesukaan suaminya.
"Tanya Mamah aja apa, y!" batin Lisa
"Emm ... Mah, Lisa engga tau takaran kopi yang biasa Maa Rendy minum?" tanya Lisa.
"Buatkan saja 1 sendok kopi di tambah 2 sendok gula,"
"Baik, Ma,"
Lisa meracik sesuai takaran yang mamah rendy sebutkan lalu menuangkan air panas dan mengaduknya.
Rendy baru tiba di meja makan dia mengambil koran yang sudah tersedia di sana. Sambil Sesekali melihat interaksi mamah dan istrinya.
"Sepertinya dia udah mulai terbiasa," batin Rendy.
"Lisa bawakan nasi goreng ini juga, ya! Rendy selalu harus sarapan nasi kalau pagi. Soalnya dia sudah terbiasa dari kecil!" perintah Mamah Rendy.
Mamah Rendy menyodorkan satu wadah nasi goreng menu sarapan pagi ini.
"Baik, Mah. Lisa antarkan kopi nya dulu,"
"Iya, Sayang,"
"Bi, tolong bantu Lisa menyiapkan sarapan ya. Saya mau ke atas menemui Tuan!" perintah mamah rendy pada bi iyam
"Baik, Nyonya,"
Lisa melangkah menuju ruang makan terlihat sang suami sudah duduk manis di sana.
"Maaf, Mas lama ini kopi nya." ujar Lisa menyimpan secangkir kopi hadapan rendy
"Hmm." rendy sibuk membaca koran lalu menyereput sedikit demi sedikit kopi buatan istrinya.
Lisa kembali ke dapur mengambil satu persatu menu sarapan pagi ini di bantu bi iyam.
Papah Rendy baru tiba di meja makan bersamaan dengan mamah rendy
"Selamat pagi, Boy, selamat pagi, Lisa," sapa papah rendy lalu duduk di kursi.
"Selamat pagi pah." jawaab mereka serentak
"Ayo, kita sarapan," mamah Rendy mengambilkan suami nya nasi goreng beserta telor ceplok tak lupa sendok.
Lisa mempehatikan bagaimana mamah rendy melayani papah rendy.
"aku harus coba juga," batin Lisa.
"Mas, mau sarapan nasi goreng?" tanya Lisa
"Boleh, tolong tambahkan telur mata sapi juga krupuk," jawab rendy menyimpan koran lalu fokus pada sarapannya.
Tanpa menjawab Lisa dengan lihai mengambilkan sarapan untuk suaminya,tak lupa dia menuangkan segelas air putih.
"Silahkan di makan, Mas,"
Rendy langsung menyantap sarapannya begitupun lisa dan kedua orang tua rendy. Tak ada percakapan saat mereka makan.
Setelah selesai makan rendy baru membuka mulutnya.
"pah mah hari ini rendy pindah." ucap rendy
"Baiklah boy." sahut papah rendy
"Ren kamu hari libur kerja 'kan?" tanya mah rendy
"Iya, Mah besok Rendy baru masuk."
"Ajaklah istrimu jalan-jalan, atau kalian mau bulan madu biar cepet kasih Mama cucu."
uhuk..uhuk
Lisa terbatuk mendengar ucapan mamahnya rendy,yang buru-buru meminta cucu.
Rendy mengambil air minum di gelas dan menyodorkannya pada lisa.
"Minumlah, jangan terlalu cepat engga ada yang ngambil makananmu," ujar rendy
Lisa mengambil gelas di tangan rendy dan meminumnya. Kedua orang tua rendy saling melempar pandangan melihat sikap putranya pada lisa.
"Sepertinya rendy akan jauh lebih baik lagi dengan adanya lisa ya pah?."Bisik bu ratna pada suaminya
"Iya, Ma mudah-mudahan aja kedepannya mereka semakin baik." jawab papaj rendy.
...****************...
Lisa kini sedang berkemas untuk pindah ke rumah suaminya,lisa masih terbayang ucapan mamah rendy barusan.
Setiap pasangan yang sudah menikah pasti mendambakan buah hati,tapi apa itu akan terjadi di kehidupan rumah tangganya.
Saling mencintaimu pun rendy dan lisa tidak,mereka hanya menjalani sesuai jalan takdir yang sudah di gariskan.
"Ah aku terlalu jauh berpikir," batin Lisa
Rendy menyusul istrinya ke kamar namun yang rendy lihat lisa sedang melamun di hadapan tumpukan baju.
"Hmm." rendy mencoba menyadarkan lisa
"Ah, maaf, Mas." Lisa kembali memasukan baju nya ke dalam koper.
"Bawa secukupnya saja. Saya sudah siapkan baju kamu di sana!" perintah Rendy.
"Iya, Mas,"
"Emm ... jangan terlalu di pikirkan ucapan Mamah barusan. Saya tidak menuntut apa pun dari kamu," lontar Rendy.
Ucapan rendy bagai pisau yang tajam menusuk hati lisa. Apakah itu berarti rendy tak mau memiliki anak dari lisa.
Entahlah padahal Lisa tau pernikahan mereka tak di landasi cinta,tapi mengetahui suaminya tak ingin memiliki keturunan dari rahimnya membuat hati Lisa sakit.
"Iya, Mas," sahut Lisa
Lisa menahan sekuat tenaga agar air mata nya tak keluar,apapun yang terjadi Lisa harus tetap bertahan.
Bukankah Allah maha segalanya. Allah mampu membolak-balikan hati manusia. Lisa yakin akan ada keajaiban yang menanti dirinya di kemudian hari.
Yang terpenting sekarang adiknya sekarang mendapatkan perawatan terbaik,itu sudah sangat berarti untuk lisa.
...****************...
BERSAMBUNG
Ada yang mau kasih saran ke author buat visual rendy dan lisa🙈🙈
Author masih mencari yang pas sesuai dengan karakter mereka masing-masing🤭
Tetap dukung author ya🤗🤗
SELAMAT MEMBACA😍😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Budi Santoso
sinyal eror
2024-02-21
0
Yati Yati
rendy cuma msh canggung la lisa sabar ya dan selalu berdoa ok
2023-08-06
0
Yantidianurhasyanti
jangan lama lama y thor .. untuk tidak saling cintanya😊
2021-05-10
0