06

Dua hari berlalu sejak pertemuan mereka, Lisa masih terngiang-ngiang ucapan Rendy.

Apalagi tadi pagi lisa mendapatkan telepon dari rumah sakit kembali agar segera melunasi tunggakan nya.

Pikiran Lisa kini melayang memikirkan langkah apa yang harus dia ambil, haruskah dia menerima tawaran Rendy?.

Dengan begitu adiknya akan segera mendapatkan perawatan terbaik,tapi bagaimana bisa dia menjalani pernikahan tanpa cinta.

Aih, semua ini buat aku pusing.gumam nya

Karena pikiran nya yang kalut, juga karena hari ini Lisa libur bekerja. Lisa berminat menjenguk adek nya, karena sudah 3 hari ini dia tak menemui bocah manis yang sedang bermimpi itu.

Lisa berjalan santai menyusuri koridor rumah sakit,melewati ruang demi ruang menyaksikan setiap interaksi manusia.

"Assalamualaikum" ujar Lisa memasuki ruangan yang hampa sepi, hanya ada seorang bocah lelaki sedang terlelap tidur dalam mimpi indahnya.

"Dek, kaka datang." ucap nya lagi.

Lisa mengusap lembut pucuk kepala adek nya penuh cinta,betapa malang nasib nya sekecil ini sudah harus melewati masa-masa yang perih.

"Dek kapan kamu bangun, kaka kangen banget denger suara kamu.Bercanda sama kamu lagi kakak kesepian dek engga ada kamu" tanpa terasa bulir air mata lolos menetes dari mata Lisa.

Dek kakak pengen yang terbaik buat kamu, meskipun kakak harus banting tulang sekalipun. Tapi, Dek sekarang kakak merasa tak berdaya"

Lisa menghela nafas dulu sebelum melanjutkan perkataannya.

"Kata dokter kamu harus berobat ke luar negri dek,tapi apalah daya kakak.Kakak engga punya biaya, tapi dek ada yang buat kakak tambah bingung sekarang. Ada orang yang mau menolong kakak membawamu berobat dan melunasi tunggakan rumah sakit tapi dia meminta menikah dengan nya".

Lisa mengusap air mata nya yang sudah membanjiri pipi tirus nya itu

"Tapi dek, kakak baru kenal dia. Itu pun hanya bertemu dua kali. Apa kakak harus menerima tawarannya dek, sumpah kakak bingung dek"

Suara tangisan Lisa semakin kencang dia sudah tak sanggup lagi membendung beban di hati nya selama ini,setidaknya dengan seperti ini lisa akan merasa sedikit lega.

"Tapi dek, mungkin ini jalan takdir yang harus kita lewati, doakan kakak ya. apapun keputusan kakak nanti semoga kakak bisa melewati nya."

Suasana hening kembali, tak bisa di pungkiri kini hati lisa serasa di obrak-abrik. Tapi lisa yakin semua memang sudah garis hidupnya.

"Kakak pamit ya dek, insyaAllah kakak datang lagi" lanjutnya kemudian mencium pucuk kepala adiknya lalu bergegas meninggalkan ruangan.

Sayup-sayup terdengar suara adzan dzuhur berkumandang di musholla rumah sakit, memanggil setiap umat muslim untuk sejenak menghadap sang pencipta.

"Alhamdulillah sudah dzuhur lebih baik aku sholat dulu baru pulang" ujar lisa menuntun kaki nya menuju mushola terdekat. Lisa melepas sandal nya lalu mengganti nya sandal jepit yang sudah di sediakan di sana,bergegas ke tempat wudhu.

Lisa memilih berwudhu di kamar mandi karena lebih aman jika membuka jilbab nya.

Selesai berwudhu Lisa masuk ke mushola memakai mukena dan memulai aktivitas sholat nya. Begitu khusu Lisa menjalani kewajiban nya,selesai sholat Lisa mengangkat kedua tangan nya memanjat kan doa pada Sang Maha kuasa.

" Ya Allah beri aku petunjukmu dari segala kegundahanku. Langkah apa yang harus aku ambil,keputusan apa yang harus aku tentu kan. Aku yakin engkau lebih tau mana yang terbaik untukku,"

linangan air mata menemani setiap lantuan doa yang keluar dari bibir mungil lisa.

.

Selesai berdoa masih memakai mukena lisa terlihat berpikir sejenak,lalu merogoh tas nya mencari benda pipih yang biasa lisa gunakan. Lalu lisa mencari kontak seseorang seraya berkata.

" Bismillah aku yakin ini keputusan terbaik untukku dan juga egi" ujar nya

Suara nada dering terdengar pertanda panggilan nya terhubung kemudian suara merdu seorang lelaki terdengar di sebrang sama.

"Assalamualaikum"

"Wa-waalaikumsalam" ujar lisa sungguh saat ini lisa sangat gugup apa ini yang terbaik.

" Ada perlu apa?." lelaki itu bertanya tutup poin.

Lisa menghela nafas dulu sebelum berkata

" Ma-maaf, Tuan. Aapa tawaran tuan masih berlaku?"

Lisa memenjamkan matanya, karena tak percaya kini dia sendiri yang menghubungi lelaki itu.

"hemm" Rendy hanya berdehem.

"Sa-saya bersedia, Tuan" ujar Lisa.

"Ma-maksudnya, saya bersedia menikah dengan, Tuan," lanjutnya.

Tak terdengar lagi suara rendy di sebrang sana, sepertinya ini sudah terlambat bagi Lisa.

Bagaimana pun tak mungkin rendy mau menunggu wanita yang dari kalangan rendah pastinya dia akan segera mencari pengganti lisa dengan mudah.

" Apa kamu serius."tiba-tiba suara Rendy memecah lamunan Lisa.

" I-iya, Tuan." jawab Lisa.

"Baiklah jam 2 siang tunggu saya di cafe kemarin, kita bicarakan masalah ini!" tegas Rendy.

"Ba- baik, Tuan" Lisa masih saja gugup, dia tak bisa berkata lancar jika sudah berbicara dengan rendy.

Pasal nya selain Rendy adalah bos di perusahaannya, Rendy pun memiliki tatapan yang sangat tajam jika melihat.

"Oke, saya tutup telponnya assalamualaikum"

"Wa,,waalaikumsalam" Lisa menghirup udara sebanyak-banyak, dia merasa tak bisa bernafas jika sudah berbicara dengan atasan nya itu.

ah rasa nya lega sekali berasa di sidang aku. batin lisa

Sementara itu di rumah mewah milik keluarganya Rendy sedang berdiam setelah mendapatkan telepon dari Lisa.

Gadis itu benar-benar menyayangi adiknya, dia bahkan rela mengambil tawaranku. Ah, biarkan saja yang penting aku sudah dapat kan calon menantu buat mamah. batin Rendy.

Sejujur nya hati kecil Rendy sungguh menentang keputusan ini, tapi apalah daya nya melihat kondisi mamahnya yang belum membaik.

Di tambah ucapan mamahnya dulu, membuat Rendy harus mau tak mau menuruti keinginan orang tuanya.

Biarlah Allah yang menentukan bagaimana kehidupan rumah tangga nya nanti. Tapi Rendy berjanji, tak kan menyakiti siapa pun istri nya nanti.

Meski dia tau, dia belum bisa menerima kepergian kayla juga menerima pernikahan nya nanti.

Rendy melihat arloji di tangan nya menunjukan pukul 1 siang,masih ada satu jam lagi rendy hendak melihat kondisi mamah nya.

"Apa mamah sudah baikan,lebih baik aku melihat ke kamar nya"

Rendy keluar kamar menuju lantai 1,karena di lantai dua hanya ada 2 kamar yaitu milik Rendy dan juga adik nya Dila.

"Mah" sapa Rendy wanita separuh baya yang masih sangat terlihat cantik itu menoleh setelah nama nya di sebut.

"Oh rendy, sini masuk" ajak sang mamah.

Rendy menghampiri mamah nya yang sedang bersandar di kasur.

"Gimana kondisi mamah sudah baikan" tanya rendy penuh kelembutan.

Wanita itu tersenyum.

" Alhamdulillah sudah nak,ada apa kamu ke kamar mamah?" tanya mamah Rendy.

Rendy terdiam dulu, harus kah dia berbicara sekarang soal Lisa.

" Ada yang mau rendy omongin sama mamah" ujar rendy duduk di samping mamah nya.

" Ada apa sayang seperti nya sangat penting" mamah nya rendy sedikit penasaran dengan apa yang akan di bicarakan putra sulung nya ini.

"rendy akan segera mengenalkan calon menantu mamah nanti" ujar Rendy lancar

"Benar kah?" wajah mamah Rendy seperti berbinar-binar penuh kegembiraan,serasa mendapatkan hadiah yang sangat berarti

"Iya benar mah"

"Kapan nak? mamah engga sabar ingin melihat menantu mamah. apa dia cantik? apa dia baik?" selidik mamah Rendy.

Rendy terdiam apa yang harus dia bicarakan, Rendy pun baru mengenal Lisa beberapa hari ini. Bagaimana dia tau aslinya Lisa. Tapi demi membuat mamah nya senang, Rendy terpaksa sedikit berbohong.

"Iya mah" Balas Rendy.

...****************...

BERSAMBUNG_~~

terimakasih yang masih setia dengan cerrita aku kak,insyalloh aku usahakan up sehari satu/dua bab😍😍

SELAMAT MEMBACA😊

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah

Siti Fatimah

semangat lisa 💪💪💪💪💪

2021-04-30

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Rendy nanti kamu lama" juga cinta sama Lisa yakin saya✌️✌️✌️✌️

2021-03-21

2

Nani Evan

Nani Evan

klo ini novel pertamamu n masih pemula udh bagus thor sejauh aku baca ampe sini.

2021-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!