Akhirnya hari yang di nanti pun tiba,lisa bergegas menuju cafe X yang memang tidak berada jauh dari tempat nya bekerja.
Lisa tiba 10 menit lebih awal karena sebelumnya,dia sudah mendapatkan sms dari lelaki baik hati kemarin yang meminta lisa menemui ny jam 6 sore.
"Selamat datang kak."sapa pelayan cafe dengan ramah.
"Mau pesan apa?." lanjutnya.
Lisa terlihat memperhatikan setiap menu di cafe itu, dan mencari yang paling murah. Pasal nya, dompet nya sekarang sedang meronta-ronta.
"Ini aja mba" tunjuk lisa pada es capucino.
"Apa ada yang lain kak?" ujar sang pelayan.
Lisa nampak berpikir sejenak.
haruskah aku memesankan sesuatu untuk nya,tapi aku engga tau dia suka apa. Ah bodo amet biar dia nanti saja yang pesan. Gumam lisa.
"Oh engga mba itu saja." jawab lisa.
"Baik di tunggu ya kak^^" pelayan itu tersenyum, lalu berlalu meninggalkan lisa sendirian.
Tak butuh waktu lama,es capucino milik lisa sudah ada di hadapannya. Tanpa basa basi lisa langsung menyedot minumannya,karena tenggorokan nya sudah kering kerontang dari tadi.
10 menit kemudian rendy pun datang di dampingi rey di samping nya. Dia berjalan bak seorang pangeran. Semua mata wanita yang di sana tertuju pada mereka berdua. Bagai pinang di belah dua,ketampanan mereka sudah tak di ragukan lagi.
Meski usia sudah menginjak 30,tapi mereka tetap terlihat tampan dan menawan. Dengan balutan kemeja dan jas hitam,celana hitam juga sepatu hitam mengkilat rendy berjalan dengan rasa percaya diri.
"Lihat mereka tampan sekali."
"aduh mas aku mau dong jadi istri mas."
" mas aku pada mu dah" terdengar celotehan para wanita di cafe itu.
Lisa yang mendengarnya merasa geram di buat nya.
udah kaya liat pangeran aja,wong mereka sama- sama manusia,sama-sama makan nasi,sama-sama suka kentut juga apa nya yang istimewa.gumam Lisa.
"Sudah lama?." tanya rendy membuyarkan lamunan Lisa.
"Euh tidak tuan,saya juga baru sampai." jawab lisa. Rendy menarik kursi agar bisa berhadapan dengan lisa,sedang kan rey berdiri mematung di samping rendy.
"Tuan duduk lah, pasti akan sangat pegal rasa nya kalau berdiri seperti itu."
Lisa menarik bangku di samping nya,agar rey bisa duduk. Lisa memang selalu berbicara formal jika dengan orang yang tidak di kenal,atau orang yang baru di temui.
Sedang kan itu rey tak berani beranjak dari posisi nya, karena si bos nya sendiri tidak menyuruh nya duduk.
"Tidak usah mba,saya berdiri saja" jawab rey dengan senyum ramah.
aneh nih orang ngapain pegal-pegal berdiri kan masih banyak bangku.Batin Lisa.
"Jangan peduli kan dia,dia sudah terbiasa seperti itu. Langsung ke inti nya saja,apakah anda benar akan membayar hutang anda? rendy bertanya sambil memperhatikan manik-manik mata lisa yang memang tak di pungkiri sangat indah.
" Iya tuan,saya pasti akan membayarnya tapi saya minta waktu tuan karena saya belum memiliki cukup uang sekarang" jawab lisa jelas.
"Saya tidak butuh uang"
"hah?"
"kamu tidak dengar,saya tidak butuh uang" tegas rendy.
"Lalu dengan apa saya membayar hutang saya tuan."
Lisa keheranan, ada orang yang tidak mau di bayar dengan uang lalu dengan apa? Batu kah? jantung,ginjal atau jangan-jangan kerja rodi?. Membayangkan nya saja membuat lisa merinding.
"Menikahlah dengan saya" satu kalimat rendy membuat lisa melongo menikah.
Secepat ini? dengan orang yang bahkan baru di temui nya 2 kali.
Sama hal nya dengan lisa,rey pun terlihat shock mendengar perkataan sahabatnya itu.
waduh nih orang kesambet setan apa
ya,ngajak anak orang nikah seenak jidatnya.gumam Lisa.
"Maaf tuan saya tidak mengerti maksud tuan."
"ckck,,,,kamu ini tidak dengar,saya memintamu menikah dengan saya?.
"Kenapa harus menikah tuan,saya baru mengenal tuan begitu pun tuan yang baru mengenal saya" selidik lisa
"Sudah jangan berbelit-belit,kamu mau tidak?" Rendy sedikit kesal.
"Maaf tuan saya tidak bisa" tolak lisa,mana mungkin dia harus menikah hanya demi membayar sebuah obat.
"Ok kalau itu keputusanmu,tapi apa kamu tidak mau memikirkan nya lagi.saya bisa membantumu membawa adikmu berobat keluar negri, lalu saya juga akan melunasi tagihan rumah sakitmu.Bukan kah pihak rumah sakit sudah mendesakmu untuk melunasi tunggakanmu? tegas rendy dia yakin dengan sedikit penekanan lisa akan mau menerima penawarannya.
"Sangat menguntung kan bukan?" lanjutnya.
Lisa terdiam memang benar apa yang di katakan lelaki di hadapan nya ini,sudah 3 harian ini lisa selalu mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit untuk segara melunasi hutang nya.
Belum lagi obat-obatan adik nya yang harus dia tebus setiap sebulan sekali yang harga nya cukup mahal untuk lisa. Tapi darimana lelaki ini bisa tau soal masalah lisa.
"Darimana tuan tau soal adik saya? apa tuan menyelidiki saya?." geram Lisa.
"Dika adalah sahabat saya,maksud saya dokter yang menangani adikmu itu teman akrab saya. Saya tau semua dari dika karena saat sebelum kamu menabrak saya,saya sempat melihatmu meneteskan air mata makanya saya bertanya" jelas rendy
Lisa menghembuskan nafas kasar nya sebelum berkata kembali "Tuan terimakasih atas kebaikan tuan,tapi saya tidak mungkin menikah dengan tuan karena saya tidak mengenal tuan. Dan soal adik saya biarkan saya mengurusnya"
Lisa terdiam sejenak lalu meneruskan ucapannya.
" Seperti nya sudah cukup pertemuan kita,saya harus bekerja di tempat lain tuan.saya permisi" Lisa hendak beranjak berdiri tapi suara Rendy menghentikannya
"Pikirkan baik-baik tawaran saya dan ini kartu nama saya" rendy menyerahkan kartu nama pada lisa,saat lisa melihat nya mata lisa melotot tak percaya
"Apa tuan benar-benar ceo di perusahan albert company?.
Lissa ingin memastikan benar kah lelaki di hadapan nya ini bos besar nya.
" Iya memang kenapa?" tanya rendy
"ma..ma..maafkan saya tuan karena tidak tau" lisa membungkuk hormat.
"Ada apa kenapa anda seperti ini?" rendy keheranan dengan sikap tiba-tiba lisa.
"Apa kamu bekerja di perusahaan saya? tanya Rendy.
Lisa terdiam dia harus menjawab apa,apa dia harus berkata jujur atau bohong. Tapi apa guna nya dia berbohong sudah pasti dia juga akan segera tau.
" Iya tuan" jawab Lisa.
Rendy berpikir sejenak.
"Bagian apa?" tanya rendy menatap lekat-lekt gadis ini.
"Saya hanya seorang OB tuan" jawab Lisa pelan dan masih menunduk.
"Angkatlah kepalamu apa saya semenakut kan itu?." rendy bener-benar kesal wanita ini selalu saja menunduk jika sedang berbicara.
" Oh ya, saya belum tau siapa namamu?" lanjut rendy.
"Lisa tuan" dengan sigap lisa menjawab pertanyaan rendy.
"Pulanglah dan pikirkan baik-baik tawaran saya" tegas Rendy.
"Baik tuan saya permisi." Lisa menganggukan kepalanya pada rendy dan juga rey, yang masih setia mematung di samping bos nya.
Setelah lisa menghilang rendy dan rey pun bergegas keluar dari cafe dan memasuki mobil
"Ren" sapa Rey.
"Hem" Rendy hanya menjawab dengan deheman.
"Beneran lo mau nikah sama cewek tadi,lu engga lagi bercanda kan Ren?. selidik sahabatnya.
"Memang wajah gue keliatan lagi bercanda?" Rendy malah bertanya balik.
"Ya engga juga sih, tapi ya kaget aja gue pas denger lo ngajak nikah,engga ada ujan engga ada angin".
"Udahlah, lu mah cerewet amet itu udah jadi keputusan gue." Jawab Rendy
Rey hanya diam, dia tau sahabatnya ini enggaa mungkin salah ambil keputusan tanpa berpikir kedepan nya.
apa dia salah minum obat ya tadi. Rey tersenyuum sendiri setiap melihat wajah bos nya.
Terimaksih yang sudah berkenan mampir di ceritaku🤗🤗
jangan lupa tinggalakan jejak ya kak💐🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Kasiani Winanti
ini mulai seru kayaknya
2022-12-01
0
Siti Fatimah
hahahaha suka kentut. 🤣🤣🤣🤣🤣
2021-04-30
2
Siti Fatimah
lanjut thour
2021-04-30
0