02

Disebuah rumah megah, seorang wanita dan lelaki paruh baya tengah duduk bersantai di ruang tamu.

"Pah, kok Rendy lama banget ya?" Wanita itu mulai membuka suara setelah menyeruput teh nya.

"Sabar, Mah mungkin jalanan lagi macet," jawab sang suami

Mereka itu Adrian Wijaya Kusuma dan Ratna Wijaya Kusuma. Orang tua dari Rendy Wijaya Kusuma, juga adiknya Dira Wijaya Kusuma.

Rendy, anak pertama mereka adalah seorang lelaki berusia 30tahun, berperawakan tinggi putih ganteng dan pinter. Sudah pernah membina rumah tangga, tapi pernikahannya hanya bertahan 6bulan saja. Karena, istrinya meninggal saat kecelakaan naas satu bulan lalu.

Saat itu Rendy dan istrinya hendak pergi makan malam tapi, naas di perjalanan mobil yang Rendy tumpangi di tabrak oleh bus yang sedang oleng. Hingga kecelakaan itu tak bisa terlekaan.

Sang istri sempat di larikan ke rumah sakit tapi, Allah berkehendak lain. Istrinya meninggal sesaat sampai di rumah sakit, sedangkan Rendy mengalami luka ringan dan mendapatkan perawatan selama seminggu di rumah sakit.

Hingga sampai sekarang Rendy belum sepenuhnya menerima kepergian sang istri, dia lebih sering berdiam diri di kamar dari pada berkumpul bersama keluarga.

Berbeda dengan kakaknya, Dira wanita periang ceria dan hangat. Usianya baru 18tahun, Dira memiliki perawakan cantik, kulit putih, langsing dan tinggi.

Dira kini sedang menempuh pendidikan di belanda mengambil jurusan tata busana, Dira bercita-cita menjadi perancang busana hebat di masa datang nanti.

Dari luar terdengar deru mesin mobil keluarlah dua orang lelaki muda tampan, terlihat raut kelelahan di wajah mereka.

Yap, meraka tak lain Rendy juga asisten sekaligus sahabatnya Rey Adiyanto.

"Rey, lo cepet pulang istrihat sana!" perintah Rendy pada sahabatnya itu.

"Oke, Ren besok jangan lupa ada meeting sama klien penting jam 10 pagi, tuh alarm setel yang bener biar kedengeran," ledek Rey, pasalnya bos nya ini sering hampir telat bangun kalau tidak Rey ingatkan.

"Ya, ya bawel lo udah kaya emak-emak arisan,"

"Ha ha ha, kalau gue emak-emak arisan. Lo juga sama dong, kan kita barengan," timpalnya sambil ketawa terbahak-bahak.

"Sialan, Lo buruan balik sana, atau mau gue potong tuh gaji!" ancam Rendy sambil berlalu ke dalam rumah.

"Woy, santai bro," jawab Rey langsung bergegas masuk mobil, menginjak rem dalam-dalam dan berlalu meninggalkan rumah mewah itu.

Dalam pikiran Rey, engga kebayang kalau gajinya di potong, bisa-bisa dia engga bisa membeli action figur kesukaannya itu.

"Hadeh si bos lagi pms kali, ya" batin Rey.

Sedangkan itu Rendy masuk seraya mengucapkan.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab kedua orang tuanya.

"Kamu baru pulang, Ren?" tanya bu Ratna

"Iya, Ma. Rendy masuk kamar dulu ya, badan Rendy rasanya remuk banget, seharian banyak kerjaan yang harus Rendy lakukan,"

"Ya udah, sana mandi terus turun ke bawah kita makan malam,"

"Iya, Ma," jawab Rendy bergegas menaiki satu persatu tangga menuju kamarnya di atas,

Sampai di kamar Rendy langsung ke kamar mandi membersihkan badannya yang lengket dengan keringat,

"Ah, lega rasanya." Rendy membaringkan tubuh lelahnya di kasur big size miliknya

matanya menatap langit kamarnya, pikirannya melayang menerawang jauh ke masa dulu.

Masa dimana sang istri masih menemaninya. Mungkin dulu memang Rendy di jodohkan dengan Kayla istrinya, tapi Rendy lama-lama bisa menerima Kayla dengan baik.

Hingga akhirnya kejadian naas itu memisahkan mereka berdua. Rasa tak percaya masih menancap dalam di hatinya, bagaimana semua begitu cepat berlalu.

Masa-masa indah yang singkat dengan sang istri masih terlihat jelas di pikirannya.

"Andai kamu masih di sini, Sayang. Mungkin aku tak sesedih ini tapi, semua sudah takdir tak ada yang bisa melawan kehendak Allah. Semoga kamu bahagia di sana,"

Tak terasa air mata lolos begitu saja di pipi nya. Hingga satu ketukan pintu mampu membuyarkan pikirannya.

"Sebentar" ucapnya sambil bangun dari tempat tidur membukakan pintu.

"Maaf, Tuan muda. Saya di suruh Nyonya untuk memberitahu Tuan muda kalau, makan malam sudah siap" ucap bi Iyah, pembantu rumah ini yang sudah bekerja sebelum Rendy lahir.

"Baik, Bi Terima kasih,"

"Sama-sama, Tuan. Kalau begitu bibi permisi ke bawah dulu."

"Iya, bi," jawab Renndy lalu menutup pintu kamar nya berjalan menuju ruang makan di bawah.

"Selamat malam, mah, pah," sapanya.

"Malam, Boy," jawab sang ayah.

"Boy, gimana rasanya bekerja di kantor papah?."

"Alhamdulilah, pah. Rendy senang 'kok," sahut Rendy sambil menarik kursi dan duduk di sebelah sang ibunda yang sedang mengambilkan makanan.

"Makan yang banyak, badanmu kurus sekali sekarang." ibu Ratna memerhatikan sang anak yang makin hari serasa semakin kurus.

"Ya, mah. Rendy biasa aja 'kok mungkin karena Rendy sering melewatkan makan siang, banyak sekali pekerjaan yang harus Rendy selesaikan akhir-akhir ini!" bantahnya

"Kamu itu selalu aja ada alasan, kamu bisa sakit kalau kaya gini,"

"Sudahlah, mah. Biarkan Rendy makan kalau mamah ngomong terus, kapan Rendy makannya." pak Adrian menyauti ocehan istrinya yang sedari tadi tak berhenti

"Ya, pah. Ayo makan," sahut bu Ratna

Tak terdengar lagi obrolan di antara mereka, hanya dengtingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring menemani suasana makan malam itu.

"Alhamdulillah, Rendy sudah selesai, kalau gitu Rendy masuk kamar dulu ya, mah, pah." pamitnya.

Rendy memang selalu seperti ini, dia sangat sopan pada orang tuanya, saat di jodohkan dulu pun Redy menerima saja karena Rendy yakin pilihan oranh tua adalah yang terbaik

"Ya, Boy" saut papahnya.

Setelah Rendy menghilang dari meja makan, bu Ratna kembali bersuara

"Pah, mamah kasian banget sama Rendy. sekarang dia jadi pendiam, jarang berbicara selain dengan kita dan Rey temannya. kok, mamah takut ya, engga ada yang mau sama Rendy," keluh si istri yang baru selesai dari dapur.

Bu Ratna memang nyonya tapi, dia tak pernah segan-segan mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci piring. Sedangkan,, Bi Iyah hanya bertugas membersihkan rumah sekali-kali memasak jika nyonya sedang kurang sehat.

"Hus, mamah kalau ngomong suka ngelantur yah, mau gimana lagi mah, namanya orang di tinggal mati pasti sedih. Apalagi mereka di pisahkan pas Rendy udah mulai nerima Kayla,"

"Pah, gimana kalau Rendy mamah carikan istri lagi, gimana menurut papa?"

"Papah 'sih ikut aja, mah. Gimana baiknya tapi, alangkah baiknya jangan sekarang, biarkan Rendy sendiri dulu. Mungkin dengan berjalannya waktu dia bisa sedikit melupakan istrinya,"

"Ya, mamah ngerti. Mamah juga harus cari dulu yang cocok sama Rendy, pah."

Perbincangan malam itu terus berlanjut sampai waktunya tidur, kedua orang tua paruh baya saling mengungkapkan pikirannya masing-masing.

"Ya udah, nanti kita bicarakan sama Rendy, sekarang kita tidur sudah malam, mah." ajak si suami yang langsung memejamkan matanya menuju alam mimpi.

Berharap, semoga putranya itu bisa menerima keputusan kedua orang tuanya.

...****************...

BERSAMBUNG

author minta maaf ya kalau ceritanya kurang menarik🙏

mohon kritik dan sarannya kak🤗

selamat membaca

Terpopuler

Comments

Kasiani Winanti

Kasiani Winanti

emang seperti itu kyknya alur ceritanya toor

2022-12-01

0

Nurhikma Wati

Nurhikma Wati

l

2022-05-30

0

Vina Agustina

Vina Agustina

nyimak

2021-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 47
47 48
48 49
49 50
50 51
51 52
52 53
53 54
54 55
55 56
56 57
57 Bab 58
58 59
59 60
60 61
61 62
62 63
63 64
64 65
65 66
66 67
67 68
68 69
69 70
70 71
71 72
72 73
73 74
74 75
75 76
76 77
77 78
78 79
79 80
80 81
81 82
82 83
83 84
84 85
85 86
86 87
87 88
88 89
89 90
90 91
91 92
92 93
93 94
94 95
95 96
96 97
97 98
98 99
99 100
100 101
101 102
102 103
103 104
104 105
105 106
106 107
107 108
108 109
109 110
110 111
111 112
112 113
113 114
114 115
115 116
116 117
117 118
118 119
119 120
120 121
121 122
122 123
123 124
124 125
125 126
126 127
127 128
128 129
129 130
130 -
131 132
132 133
133 134
134 135
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 S2 BAB 1
143 S2 BAB 2
144 S2 BAB 3
145 S2 BAB 4
146 S2 BAB 6
147 S2 BAB 7
148 S2 BAB 8
149 S2 BAB 9
150 S2 BAB 10
151 S2 BAB 11
152 S2 BAB 12
153 S2 BAB 13
154 S2 BAB 14
155 S2 BAB 15
156 Pengumuman.
157 S2 BAB 16
158 S2 BAB 17
159 S2 BAB 18
160 S2 BAB 19
161 S2 BAB 20
162 S2 BAB 21
163 S2 BAB 22
164 S2 BAB 23
165 S2 BAB 24
166 S2 BAB 25
167 S2 BAB 26
168 Pengumuman.
169 S2 BAB 27
170 S2 BAB 28
171 S2 BAB 29
172 S2 BAB 30
173 S2 BAB 31
174 S2 BAB 32
175 S2 BAB 33
176 S2 BAB 34
177 Penjelasan
178 Pengumuman
179 Pengumuman
180 Extra part 1
181 Extra part 2
182 Extra part 3
183 Extra part 4
184 Extra part 5.
185 Extra part 6
186 Extra part 7
187 extra part 8
188 Extra part 9
189 Extra part 10
190 Extra part 11
191 Extra part 12
192 Extra part 13
193 Extra part 14
194 Extra part 15
195 Judul novel Adnan.
196 Pengumuman
Episodes

Updated 196 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
Bab 58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
-
131
132
132
133
133
134
134
135
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
S2 BAB 1
143
S2 BAB 2
144
S2 BAB 3
145
S2 BAB 4
146
S2 BAB 6
147
S2 BAB 7
148
S2 BAB 8
149
S2 BAB 9
150
S2 BAB 10
151
S2 BAB 11
152
S2 BAB 12
153
S2 BAB 13
154
S2 BAB 14
155
S2 BAB 15
156
Pengumuman.
157
S2 BAB 16
158
S2 BAB 17
159
S2 BAB 18
160
S2 BAB 19
161
S2 BAB 20
162
S2 BAB 21
163
S2 BAB 22
164
S2 BAB 23
165
S2 BAB 24
166
S2 BAB 25
167
S2 BAB 26
168
Pengumuman.
169
S2 BAB 27
170
S2 BAB 28
171
S2 BAB 29
172
S2 BAB 30
173
S2 BAB 31
174
S2 BAB 32
175
S2 BAB 33
176
S2 BAB 34
177
Penjelasan
178
Pengumuman
179
Pengumuman
180
Extra part 1
181
Extra part 2
182
Extra part 3
183
Extra part 4
184
Extra part 5.
185
Extra part 6
186
Extra part 7
187
extra part 8
188
Extra part 9
189
Extra part 10
190
Extra part 11
191
Extra part 12
192
Extra part 13
193
Extra part 14
194
Extra part 15
195
Judul novel Adnan.
196
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!