"Rasti? Sudah selesai? Kenapa kencingnya lama sekali? Kamu baik-baik saja kan?" tanya Winda sambil mengetuk pintu.
"Iya, aku akan keluar sebentar lagi!" Farah terpaksa menyahut. Dia memang tak punya pilihan lain. Kini yang harus dirinya lakukan adalah berusaha tenang dan menerima. Ia juga harus terbiasa dengan panggilan nama Rasti. Sebab mulai sekarang itulah identitas barunya.
Setelah tenang, Farah keluar dari toilet. Winda segera membantunya kembali sampai ke tempat tidur. Di sana terlihat ada lelaki paruh baya dan seorang lelaki muda yang sudah menunggu. Mereka ternyata adalah ayah dan adiknya Rasti. Keduanya membelikan makanan yang banyak untuk Rasti.
"Nih! Papah sampai bongkar celenganku buat belikan semua makanan ini," ucap Alvin yang tidak lain adalah adiknya Rasti. Dia langsung kena pukulan di kepala dari ayahnya.
"Hus! Kan sudah Ayah bilang akan membayarnya kalau sudah punya uang nanti," kata Rizal. Ayah kandung Rasti.
Saat melihat sosok Rizal, Farah bisa melihat ingatan Rasti tentang pria itu. Rizal adalah seorang ayah yang perhatian dan sangat menyayangi Rasti lebih dari apapun. Termasuk tidak pernah melarang Rasti untuk membeli makanan apapun.
Rizal mengambil sebuah donat dan memberikannya pada Rasti. "Nah. Sekarang kamu bisa makan, Nak!" ujarnya. Senyuman terukir di bawah kumis Rizal yang cukup tebal tersebut.
Farah menerima donat pemberian Rizal. Lalu memakannya. Mata Farah terbelalak. Dia merasa donat yang dimakannya sekarang sangat enak. Hingga Farah berakhir ingin terus makan.
Karena sudah sembuh, dokter memperbolehkan Rasti pulang. Semua orang sekarang sudah berada di mobil.
Sejak tadi Farah tidak bisa berhenti makan. Dia tidak tahu kenapa, tetapi dia merasa keinginan makannya tiba-tiba meningkat. Farah ingin terus makan lagi dan lagi.
Alvin melirik sinis ke arah sang kakak. "Kakak belum kenyang? Aku sama Mama sampai nggak kebagian donatnya loh," kritiknya. Alvin memang memilik sikap dingin dan blak-blakkan. Meskipun begitu, dia sebenarnya sangat menyayangi Rasti sebagai kakaknya. Dalam ingatan Rasti, Farah bisa melihat lelaki berusia 14 tahun itu pernah menyelamatkan kakaknya dari pembulian.
"Ah, maaf. Nih!" Farah menepuk jidatnya sendiri. Dia terlanjur menghabiskan semua donat yang ada di kotak. Satu-satunya donat yang tersisa adalah donat di tangannya. Farah menyerahkan donat tersebut kepada Alvin.
"Alvin! Biarkan saja kakakmu makan semua donatnya," tegur Rizal yang sedang sibuk menyetir.
"Ma! Lihat Ayah manjain Kak Rasti lagi," adu Alvin yang merasa iri.
"Biarkan saja. Lagian Kakakmu memang sedang sakit. Kau nanti beli sendiri saja," jawab Winda. Dia sebenarnya selalu berusaha menjaga pola makan Rasti. Semuanya dilakukan Winda agar berat badan Rasti tidak sampai ke tahap berlebihan. Tetapi karena putrinya itu sedang sakit, Winda memutuskan untuk membiarkan saja. Alhasil Alvin hanya bisa menghela nafas panjang.
Farah melirik Alvin. Dia memaksa lelaki itu untuk mengambil donat terakhirnya. "Ini makanlah. Aku sudah cukup!" ucapnya. Lalu segera keluar dari mobil. Sebab mobil sudah tiba di tempat tujuan.
Farah menatap rumah sederhana di depannya. Rumah itu cukup luas namun tidak bertingkat seperti miliknya. Terdapat rumput dan pepohonan yang asri mengelilingi rumah tersebut.
"Rumah..." gumam Farah. Dia jadi teringat dengan suami dan kedua anaknya. 'Kira-kira bagaimana kabar mereka sekarang? Bagaimana kabarku sekarang?' batinnya yang mendadak merasa cemas.
Farah tidak bisa pergi. Mengingat dia sedang berada di tubuh orang lain. Jadi dirinya tak punya pilihan selain berperan seperti pemilik tubuh.
Saat sudah di kamar, Farah mencoba mencari berita mengenai dirinya di internet. Dia kaget bukan kepalang tatkala mengetahui dirinya diberitakan sudah meninggal.
Farah memecahkan tangis. Hal yang paling dia ingat adalah suami dan kedua anaknya.
"Mereka pasti sangat sedih sekarang... Hiks!" isak Farah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena takdir berkata lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Lina Herlina
lanjut KKA..bagus novel nya😊
2025-04-12
3
vj'z tri
baru sampai sini tapi jiwa detektif Conan ku meronta ronta 🤣🤣🤣🤣🤣
2025-04-27
0
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-04-21
0